Anda di halaman 1dari 2

1.

Industri Kosmetik

Bahan kosmetik seperti foundation, finishing cream, dan deodoran adalah


koloid yang umumnya emulsi padat.

*Emulsi: sistem koloid yang zat terdispersi dan medium pendispersi sama-
sama cairan.

Agar menjadi koloid perlu ditambahkan zat pengemulsi (emulgator).

Co:
a. Susu -> emulsi lemak dlm air dan kasein sbg emulgator.
b. Obat-obatan yang larut dalam air (dibuat dan dipanaskan dalam bentuk
emulsi). Co: krim wajah dan minyak ikan.

2. Industri Tekstil

Pada industri tekstil, koloid digunakan saat pencelupan bahan pewarna


pakaian yang kurang baik daya serapnya terhadap zat warna.
Koloid membuat zat warna menjadi memiliki daya serap tinggi dan melekat
pada tekstil.

3. Industri Sabun dan Deterjen

Pada industri sabjn dan detergen koloid digunakan sebagai emulgator


untuk membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air.

4. Cotrell Pabrik Industri

Cotrell pabrik industri berfungsi untuk mengurangi polusi udara yang


disebabkan pabrik yang masih digunakan.

Cotrell adalah alat untuk menyerap partikel-partikel koloid pada gas


buangan yang keluar dari cerobong asap pabrik.

6. Pemutihan Gula

Gula tebu yang berwarna dilarutkan dalam air lalu dialirkan ke sistem
koloid tanah diatomae atau karbon. Koloid akan mereabsorpsi zat warna
sehinggu gula berwarna putih.

Manfaat Koloid Dalam Bidang Industri:

1. Mengurangi Polusi Udara

Contoh: Pengendap Cottrel menggumpalkan koloid sehingga asap yang


keluar bebas asap dan partikel bernahaya. Hal ini dapat mencegah polusi
dan memperoleh kembali debu logam agar tidak terlepas ke udara di
sekitar pabrik.

Prinsip kerja mesin Cottrel:


* asap pabrik cerobong asap dialirkan ujung-ujung logam tajam dan
bermuatan tegangan 20.000-75.000 volt.
* ujung-ujung runcing tsb mengionkan molekul-molekul
*ion diabsorpsi partikel asap dalam udara menjadi bermuatan

2. Penggumpalan Lateks

Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah karet
merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam cairan. Karet alam
merupakan zat padat yang molekulnya sangat besar (polimer). Partikel
karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol getah karet. Untuk
mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet
menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya. Untuk
mengkoagulasikan getah karet, biasanya digunakan asam formiat; HCOOH
atau asam

3. Pengambilan endapan pengotor


Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat
pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat
pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk
menarik partikel-partikel koloid.
3. Penjernihan Air
Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air dari
mata air seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air bersih jika
tercemari. Air permukaan perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya penjernihan air dapat
dilakukan baik skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar seperti yang dilakukan oleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung
partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan
negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan
beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan
cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan
terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:

Al3+ + 3H2O  Al(OH)3 + 3H+

Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah
liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap
bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema
proses penjernihan air secara lengkap:

Anda mungkin juga menyukai