Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN LENGKAP

KIMIA DASAR LANJUT

PERCOBAAN VII

KIMIA UNSUR ALKALI, ALKALI TANAH, DAN TRANSISI

NAMA : Aklah harsab wungko

STAMBUK : G 301 19 014

KELOMPOK : VII (tujuh)

ASISTEN : MUH. AFRIZAL APOK

LABORATORIUM ORGANIK DASAR


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2020
PERCOBAAN VII
KIMIA UNSUR ALKALI, ALKALI TANAH, DAN TRANSISI

I. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan pada percobaan ini yaitu mempelajari beberapa sifat unsur logam
alkali dan alkali tanah.

II. Hasil

No Reaksi Perlakuan Hasil


.
1. Alkali dan alkali Na+ + H2O + Fenolftalein Berubah warna
tanah menjadi warna
kuning-orange
(bersifat basa)
2. Reaksi nyala a) Kawat nikrom dicelupkan ke Awalnya berwarna
dalam larutan LiCl2 M kemudian hijau, setelah
dipanaskan pada Bunsen lama-kelamaan
menjadi warna
orange.

b) Kawat nikrom dicelupkan ke Awalnya berwarna


dalam larutan MgCl2 1 M kemudian hijau, setelah
dipanaskan pada Bunsen. lama-kelamaan
berubah warna
menjadi orange.

c) Kawat nikrom dicelupkan ke Awalnya berwarna


dalam NaCl 1 M, kemudan orange, lama-
dipanaskan pada Bunsen. kelamaan tidak
terjadi perubahan
warna.

d) Kawat nikrom dicelupkan ke Awalnya berwarna


dalam HCl, kemudian dipanaskan hijau lama-
pada Bunsen. kelamaan berubah
menjadi warna
orange.
3. Unsur transisi a) Kristal CuSO4.5H2O dimasukkan Awalnya berwarna
ke dalam cawan penguap, kemudian biru, setelah
panaskan. Dibiarkan dingin, dipanaskan
selanjutnya ditambahkan beberapa berubah menjadi
tetes air. warna hijau dan
abu-abu, setelah
didinginkan + air
warnanya berubah
menjadi biru
seperti semula.

b) 1 ml larutan CuSO4 0,25 M ke Awalnya berwarna


dalam tabung reaksi. Tambahkan biru berubah
NaOH 2 M tetes demi tetes sampai menjadi biru
berubah warna. bening dan
terdapat kristal.

c) 1 ml larutan CuSO40,25 M + HCl Awalnya CuSO4


pekat ditetesi sampai terjadi 0,25 M berwarna
perubahan warna. Kemudian biru, setelah
ditambahkan H2O + larutan NH4Cl ditambahkan HCl
pekat hingga terjadi perubahan pekat berubah
warna. menjadi hijau
bening. Setelah
ditambahkan H2O
terdapat 2 fase,
bagian atas bening
dan bagian bawah
hijau. Setelah
ditambahkan
NH4Cl pekat
berubah menjadi
bening.
III. Persamaan Reaksi
3.1 Alkali

2Na + 2H2O => 2NaOH + H2


(Natrium) (Air) (Natrium hidroksida) (Hidrogen)
3.2 Reaksi Nyala

HCl + CH3OH => CH3Cl + H2O


(Asam klorida) (Metanol) (Metil klorida) (Air)

LiCl + CH3OH =>CH3Cl + LiOH


(Litium klorida) (Metanol) (Metil klorida) (Litium hidroksida)

NaCl + CH3OH => CH3Cl + NaOH


(Natrium klorida) (Metanol) (Metil klorida) (Natrium
hidroksida)

MgCl + CH3OH =>CH3Cl + MgOH


(Magnesium (Metanol) (Metil klorida) (Magnesium
klorida) hidroksida)
3.3 Unsur Transisi

CuSO4.5H2O => CuSO4 + 5H2O


(Tembaga sulfat pentahidrat) (Tembaga sulfat) (Air)
CuSO4 + 2H2O => Cu(OH)2+ H2SO4
(Tembaga sulfat) (Air) (Tembaga(II) hidroksida) (Asam sulfat)
CuSO4 + 2NaOH =>Cu(OH)2 + Na2SO4
(Tembaga (Natrium (Tembaga(II) (Natrium
sulfat) hidroksida) hidroksida) sulfat)
CuSO4 + 4HCl + 5H2O => CuCl42- + 4H+ + SO42-+ 5H2O
(Tembaga (Asam (Air) (Tembaga (Hidrogen) (Sulfat) (Air)
sulfat) klorida) klorida)
IV. Pembahasan
Ciri khas yang paling mencolok dari alkali adalah kereaktifannya yang luar biasa
besar. Logam-logam yang sangat umum seperti natrium, kalium, dan kalsium
kurang dikenal baik karena logam-logam ini begitu aktif sehingga logam ini tak
terdapat sebagai unsur bila bersentuhan dengan udara dan air. Tak satu pun unsur
dari logam IA dan IIA terdapat di alam dalam keadaan unsurnya. Semua unsur
alkali terdapat dalam senyawaan alam sebagai ion uni positif (positif satu) semua
unsur alkali tanah terdapat sebagai ion dipositif (positif dua). (Keenan, 1986)
Logam-logam alkali tanah adalah Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba, logam ini juga cukup
reaktif namun tidak sereaktif jika dibandingkan dengan logam alkali. Memiliki
kecenderungan melepas kedua electron terluarnya membentuk ion M2+dengan
bentuk konfigurasi gas mulia yang stabil dan karakter ini meningkat dari berilium
sampai ke barium dan khusus untuk berilium dialam lebih cenderung berbentuk
molekuler disbanding berbentuk ionic terutama oksidanya berbentuk oksida
amfoter bukan oksida logam yang bersifat basa. (Kasim, 2008)
Pada percobaan pertama yaitu uji nyala logam alkali pada natrium (Na) yang
direaksikan dengan air dan larutan fenolftalein hingga homogen menghasilkan
warna kuning-orange. Pada percobaan kedua yaitu uji nyala logam alkali pada
logam litium (Li) yang direaksikan dengan etanol menghasilkan warna orange.
Pada percobaan ketiga yaitu uji nyala logam alkali tanah pada logam magnesium
(Mg) yang direaksikan dengan etanol hingga homogen menghasilkan warna
orange. Pada percobaan keempat yaitu uji nyala logam alkali pada logam natrium
(Na) direaksikan dengan etanol hingga homogen dan tidak menghasilkan
perubahan warna. Pada percobaan kelima yaitu uji nyala logam alkali pada
hydrogen (H) direaksikan dengan etanol menghasilkan warna orange.
Secara umum, percoban ini sesuai denganliteratur menurut Syamsidar (2013),
Spektrum emisi terjadi ketika larutan garamnya dibakar menggunakan nyala
Bunsen. Spektrum emisi yang dihasilkan setiap unsur berbeda yang satu dengan
yang lainnya. Namun, secara spesifikasi ada warna nyala api yang dihasilkan
oleh suatu unsur tersebut tidak sesuai dengan literature seperti warna nyala api
pada magnesium. Menurut Keenan (1986), warna nyala api pada logam
magnesium yaitu warna putih.
Pada percobaan uji kelarutan yaitu CuSO4 0,25 M dimasukkan ke dalam 3 tabung
reaksi. Larutan CuSO4 direaksikan dengan larutan NaOH 2 M dalam 2 tabung
reaksi. Awalnya berwarna biru berubah menjadi warna biru bening dan ada
endapan. Hal ini sesuai dengan literature menurut Pramorsh (2008), bahwa warna
awal CuSO4 adalah biru, maka terjadi pengendapan adalah (Cu)nya dikarenakan
Qc < Ksp maka larutan belum jenuh walau terjadi endapan. Pada tabung 3,
larutan CuSO4 direaksikan dengan HCl pekat, air dan larutan NH4Cl pekat,
awalnya berwarna biru berubah menjadi hijau bening dan terbentuk dua fase, atas
berwarna bening dan bawah berwarna hijau, setelah itu berubah menjadi warna
bening. Hal ii sesuai dengan literature menurut Biyantoro (2009), bahwa
banyaknya perubahan warna yang terjadi karena banyaknya reaktan yang
dimasukkan ke dalam larutan CuSO4 0,25 M tersebut.
V. Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini, yaitu sebagai berikut :
1. Uji nyala
Warna nyala yang dihasilkan oleh setiap unsur adalah :
a. Natrium (Na) + Air + Fenolftalein = kuning - orange

b. Litium klorida (LiCl2) + etanol = orange

c. Magnesium klorida (MgCl2) + etanol = orange

d. Natrium klorida (NaCl) + etanol = tidak terjadi perubahan warna


e. Asam klorida (HCl) + etanol = orange
2. Uji kelarutan
Kelarutan unsur transisi dalam pereaksi, yaitu :
a. CuSO4 + NaOH = biru bening dan ada endapan
b. CuSO4 + NH4Cl pekat = hijau bening dan terjadi dua fase kemudian
berubah menjadi bening

5.2 Saran
Praktikan diharapkan agar lebih teliti dan cermat dalam mengamati atau
melakukan setiap percobaan agar mendapatkan hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Biyantoro, Tonika T., Lela J.(2009). Hubungan Karakteristik Individu Dengan
Tingkat Depresi Pasca Stroke Di Poliklinik Saraf RS Rajawali. Bandung.
Kasim Syahruddin. (2008). Kimia Dasar. UPT MKU UNHAS : Makassar.
Keenan. (1986). Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga : Jakarta.
Pramarsh. (2008). Dasar – Dasar Biokimia Jilid 1. Erlangga : Jakarta.
Syamsidar. (2013). Dasar Reaksi Kimia Anorganik. Alauddin University Press :
Makassar.

Anda mungkin juga menyukai