Anda di halaman 1dari 15

“ IDENTIFIKASI KATION

GOLONGAN IIIB”

Disusun Oleh kelompok 5 :


1. Dimas Trianggara (1011201033)
2. Dilla Nur Fitria (1011201032)
3. Mutia Listiyani (1011201067)
4. Sabrina Renata (1011201096)
A. Dasar Teori
Pemisahan dilakukan dengan
pemisah cara mengendapkan suatu
Analisis kation
memerlukan an kelompok kation dari
larutannya.
pendekatan yang
Kelompok kation yang mengendap
sistematis.Umumny dipisahkan dari larutan dengan
a ini dilakukan cara sentrifus dan menuangkan
dengan dua cara identifik filtratnya ke tabung uji yang lain.
asi Larutan yang masih berisi sebagian
besar kation kemudian diendapkan
kembali membentuk kelompok
kation baru.

Reagensia pada golongan ini adalah Dalam ammonia-amonium klorida Fe, Al, Cr,
ammonia dan ammonium klorida, dan Mn diendapkan dalam bentu khidroksida
atau larutan ammonium sulfide. (disebut golongan IIIA), sedangkan logam-
Penambahan ammonia-amonium logam yanglain dari golongan ini diendapkan
klorida,dimaksudkan untuk dalam bentuk sulfide nikel(Ni),kobalt (Co),
memciptakan suasana basa . mangan (II), dan Zink (Zn) (disebut golongan
IIIB).
Apa yang di maksud dengan kation
golongan III?

• Membentuk sulfida yang lebih larut


dibandingkan kation golongan 2.
Karena itu untuk mengendapkan kation
golongan 3sebagai garam sulfida
konsentrasi ion H+ dikurangi menjadi
sekitar 10-9 M atau pH 9.Hal ini dapat
dilakukan dengan penambahan
amonium hidroksida dan amonium
klorida.Kemudian dijenuhkan dengan
H2S. Dalam kondisi ini kesetimbangan
Apa saja
unsur unsur Unsur golongan IIIB yaitu, Ni²+,
golongan Co2+, Mn2+, Zn2+
IIIB?

Untuk pemisahan kation-kation


Bagaimana cara golongan IIIB, akan diuraikan ke
mengidentifikasi dalam dua metode. yang
golongan IIIB? pertama adalah yang paling
umum dipakai dan dianjurkan
untuk para pemula. yang kedua
adalah agak memerlukan lebih
banyak
B. Identifikasi Kation
Identifikasi Ni2+
NO Pereaksi Reaksi Acuan Hasil Pembahasan
1. NaOH 2N. Tetes Ni2+ +2OH- → Ni(OH)2 hijau Hijau tanpa Menghasilkan
demi tetes ↓ endapan endapan hijau
hingga jika
direaksikan
dengan
NaOH.
Berlebihan Ni(OH)2 + 6N Tidak Tidak berubah Jika reagen
reagen, berubah NaOH
dipanaskan [Ni(NH3)6]2+ + 2OH- berlebih maka
larutan tidak
akan berubah
Tambah H2O2 H2O2 Tak Tak berubah/ Jika
3% tts demi tts berubah/ gas ditambahkan
hingga berubah O2 + H2O2 gas H2O2 3% tts
demi tts maka
akan
membentuk
gas atau tidak
berubah.
NO. Pereaksi Reaksi Acuan Hasil Pembahasan

2. NH4OH 2N. Ni2+ + 2NH3 + 2H2O → hijau biru Menghasilkan


tetes demi Ni(OH)2↓ + 2NH4+ endapan hijau
tetes hingga menurut
acuan karena
reaksi antara
Ni dan OH- .
Namun dalam
percobaan
terbentuk
endapan biru.

Berlebihan Ni(OH)2 + 6NH4+ larut larut Endapan akan


reagen larut jika
[Ni(NH3)6] + 2OH- NH4OH
berlebihan.
NO Pereaksi Reaksi Acuan Hasil Pembahasan
3. KCN** 1N. Ni2++ 2CN- → Ni (CN)2↓ hijau, hijau, Jika larutan
Tetes demi Larut/kuning Larut/kuning Ni2+
tetes. ditambahkan
Berlebihan sedikit KCN
akan tjd
endapan hijau
dan akan larut
bila KCN
berlebih.

4. Asam Ni2+ + (CSNH2)2- Noda Noda Larutan Ni


rubianat* biru/biru biru/biru akan berubah
0,5 %. Ni(CSNH)2 + 2H+ violet violet warna
Kertas menjadi noda
saring: 1 tts biru/biru
bahan, violet jika
taruh diatas ditambahkan
uap NH3 + 1 asam rubianat
tts reagen. dan
diletakkan
pada uap
NH3.
Identifikasi Co2+
NO Pereaksi Reaksi Acuan Hasil Pembahsan

1. NaOH 2N. Co2+ + 2OH- biru biru Larutan Co2+ jika


Tetes demi ditambahkan NaOH 2N tetes
tetes hingga Co(OH)2 demi tetes akan
menghasilkan endapan biru.

Berlebihan Co(OH)N O3 + Pink Pink hitam Endapan akan berubah


reagen, OH hitam menjadi pink-hitam jika
dipanaskan NaOH berlebihan.
Co(OH)2 + NO3-
Tambah Co2+ + H2O2 hitam- hitam- Terbentuk hitam-coklat jika
H2O2 3% tts coklat coklat ditambahkan H2O2 3%.
demi tts Co(OH)2
hingga
berubah
NO Pereaksi Reaksi Acuan Hasil Pembahsan

2. NH4OH 2N. Co2+ + 2NH3 + 2H2O + biru biru Jika larutan Co2+
tetes demi NO3+ ditambahkan NH4OH
tetes hingga 2N maka akan
Co(OH)2NO3 + NH4 terbentuk endapan
biru.

Berlebihan Co(OH)2NO3 + 6NH3+ larut larut Endapan akan larut jika


reagen NH4OH ditambahkan
[Co(NH3)6]3+ + 6H+ berlebihan.

3. KCN** 1N. Co2+ + 2CN- coklat- coklat- Jika larutan Co2+


Tetes demi merah merah ditambahkan KCN akan
tetes. Co(CN)2 Larut/cok Larut/cok menghasilkan endapan
Berlebihan lat lat coklat-merah dan
endapan akan
larut/coklat jika KCN
berlebihan.
Identifikasi Mn2+
NO Pereaksi Reaksi Acuan Hasil Pembahsan

1. NaOH 2N. Mn2+ + 2OH- putih- Putih - Jika larutan Mn2+


Tetes demi coklat coklat bereaksi dengan NaOH
tetes hingga Mn(OH)2 akan menghasilkan
endapan putih-coklat

Berlebihan Mn(OH)2 + O2 + H2O Tak Tak Jika berlebihan reagen


reagen,  berubah berubah maka arutan tidak
dipanaskan MnO(OH)2 + 2OH- berubah.

Tambah Mn(OH)2 + H2O2 coklat Coklat Jika ditambahkan H2O2


H2O2 3% tts 3% maka akan terbentuk
demi tts MnO(OH)2 + H2O endapan coklat.
hingga
berubah
NO Pereaksi Reaksi Acuan Hasil Pembahsan

2. NH4OH 2N. Mn2+ + 2NH3 + 2H2O putih- putih- Jika larutan Mn2+
tetes demi coklat coklat ditambahkan NH4OH 2N
tetes hingga Mn(OH)2 + 2NH3+ makan terbentuk
endapan putih-coklat.

Berlebihan Mn(OH)2 + O2+ H2O tak larut Tak larut Jika berlebihan maka
reagen larutan tidak larut.
MnO(OH)2+ 2OH-

3. PbO2+HNO3 5PbO2+2Mn2-+4H+ Merah hitam Jika larutan bereaksi


pekat 5 tts ungu dengan PbO2+HNO3
bahan + MnO4- +2H2O pekat maka akan
PbO2 padat + terbentuk warna merah-
2 tts HNO3 ungu. Namun dalam
pekat, reaksi terbentuk endapan
panaskan +2 hitam.
ml Aquades
Identifikasi Zn2+
NO Pereaksi Reaksi Acuan Hasil Pembahsan

1. NH4OH 2N. Zn(NO3)2 + 2NH4OH putih Putih Larutan Zn2+ bereaksi


tetes demi dengan NH4OH 2N akan
tetes hingga Zn(OH)2 + 2 NH4NO3 membentuk endapan
putih.

Berlebihan Zn(OH)2 + 4 NH4OH larut larut Jika berlebihan maka


reagen akan larut.
Zn(NH3)4(OH)2 + 2
H2O
Kesimpulan
• Dari data percobaan kation golongan III B diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat data
pengamatan yang tidak sesuai dengan data acuan, seperti pada saat identifikasi Mn2+
dengan NH4S2O8 / K2S2O8 padat yang seharusnya berwarna merah ungu namun dalm
percobaan tidak berubah atau jernih. Hal tersebut dapat disebabkan karena faktor-faktor
sebagai berikut, ketidaktelitian praktikan, kesalahan metode, konsentrasi reagen terlalu
pekat, sehingga menimbulkan hasil yang tidak diinginkan, dan reagen-reagen yang dibuat
tidak sesuai dengan prosedur sehingga hasilnya tidak tepat. Namun didapatkan beberapa
percobaan yang sesuai dengan acuan/teori sehingga dapat diketahui sifat setiap bahan yang
digunakan

Anda mungkin juga menyukai