I. Tujuan
Memisahkan dan mengidentifikasi kation Golongan II dengan adanya kation golongan III
Sastrawidana, I Dewa Ketut, et.al. 2001. Buku Penuntun Belajar Kimia Analitik Kualitatif.
Singaraja: IKIP Negeri Singaraja
Svehla, G. 1985. Bagian I dan II Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka
Vogel’s. 1979. Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. London:
Longman Group Limited
VII.Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa kation golongan II dapat dipisahkan dari kation golongan III
menggunakan pengendap sulfida. Analisislah secara teoritis untuk tiga jenis kation seperti
pada praktikum ini!
Jawab :
Kation golongan II dapat dipisahkan dari kation golongan III menggunakan pengendap
sulfida karena kation golongan II tidak dapat bereaksi dengan asam klorida tetapi dapat
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam asam mineral encer. Sedangkan
kation golongan III tidak dapat bereaksi dengan asam klorida encer ataupun dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan III akan
membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniakal.
Analisis secara teoritis untuk 3 jenis kation dari praktikum ini antara lain:
Analisis Cd dengan mengalirkan gas H2S akan membentuk endapan orange CdS
dengan persamaan reaksi:
Cd2+(aq) + H2S(g) → CdS(s) + 2 H+(aq)
Analisis Cu dengan mengalirkan gas H2S akan membentuk endapan hitam CuS yang
larut dalam HNO3 pekat dengan meninggalkan belerang sebagai endapan putih.
Adapun persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
Cu2+(aq) + H2S(g) → CuS(s) + 2 H+(aq)
CuS(s) ↓ + 8 HNO3(aq) → 3 Cu2+(aq) + 6 NO3- (aq) + 3 S(s)↓+ 2 NO(g)↑ + H2O(l)
Analisis Pb dengan menambahkan endapan yang mengandung kation golongan II
dengan H2SO4, dipanaskan dan setelah dingin ditambahkan aquades sehingga akan
terbentuk endapan putih PbSO4, dengan reaksi sebagai berikut:
Pb2+(aq) + HSO4-(aq) + H2O(l) → PbSO4(s) + H3O+(aq)
2. Pada pengerjaan prosedur pertama, apa yang akan terjadi jika konsentrasi HCl jauh lebih
besar dari 0,3 M atau lebih kecil dari 0,3 M ?
Jawab:
Jika konsentrasi HCl dibuat lebih dari 0,3 M maka kation golongan II akan mengendap.
Jika digunakan HCl pekat, maka harga Kspnya akan terlampaui sehingga kation- kation
golongan II akan ikut mengendap pada kation golongan I. Namun apabila konsentrasi
HCl yang digunakan kurang dari 0,3 M, maka kation- kation golongan I yang ada pada
sampel tidak semuanya akan terendapkan sehingga ikut melarut dalam filtrat golongan II.
Hal tersebut mengakibatkan kesulitan dalam pengujian kation golongan II dan seterusnya.
3. Sarankan salah satu cara lain untuk identifikasi ion tembaga dan kadmium, jika larutan
mengandung ion kompleks seperti pada pengerjaan prosedur di atas!
Jawab:
Cara lain untuk mengidentifikasi ion tembaga
Identifikasi ion tembaga dapat dilakukan dengan menggunakan larutan asam mineral.
Adapun persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
Cu2+ + 4NH3(aq) → [Cu(NH3)4]2+ (biru tua)
[Cu(NH3)4]2+ + 4 H+ → Cu2+ + 4NH4+(aq)
Atau bisa juga dilakukan dengan menggunkan tes warna pada nyala api. Tes nyala
biasanya dilakukan dengan mencelupkan kawat platina pada senyawa atau larutannya.
Tes nyala untuk [Cu(NH3)4]2+ menghasilkan warna biru tua.
Cara lain untuk mengidentifikasi ion kadmium
Salah satu cara untuk mengidentifikasi ion kadmium dalam larutan yang mengandung
ion kompleks adalah dengan menambahkan larutan uji dengan larutan NH3 dan
mengujinya dengan larutan asam mineral
Cd2+ + 4NH3(aq) → [Cd(NH3)4]2+ (tak berwarna)
[Cd(NH3)4]2+ + 4 H+ → Cd2+ + 4NH4+(aq)