I. Tujuan percobaan :
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untukMempelajari Reaktifitas Ion-Ion
Logam Transisi
Logam transisi baris baris pertama (skandium sampai tembaga) adalah logam
transisi yang paling lazim; dalam banyak hal seluruh golongan ini memiliki sifat
kimiawi yang khas. Senyawa koordinasi ialah spesi netral dimana dalam spesi ini
sejumlah kecil mulokeul atau ion mengelilingi atom atau ion logam pusat. Atom
donor pada ligan masing-masing memberikan sepasang elektron bebas kepada ion
logam pusat dalam kompleks. Senyawa koordinasi dapat menunjukan isomerisme
geometri dan/atau optis. Teori medan kristal menjelaskan ikatan dalam kompleks
dari segi interaksi elektrostatik. Berdasarkan teori medan kristal, orbital d terbelah
menjadi dua orbital berenergi tinggi dan tiga orbital berenergi rendah dalam
kompleks oktahedral. Selisih energi antara kedua set orbital d ini dinamakan
pembelahan medan kristal. Ligan medan-kuat menyebabkan pembelahan besar,
dan ligan medan-lemah menyebabkan pembelahan kecil. Spin elektron cenderung
paralel untuk ligan medan-lemah dan berpasangan untuk ligan medan-kuat,
dimana dibutuhkan investasi energi yang lebih besar untuk mempromosikan
elektron ke orbital d yang letaknya lebih tinggi. Pembelahan orbital d dalam
kompleks tetrahedral merupakan kebalikan dari yang terjadi dalam kompleks
oktehedral, dan pembelahan dalam kompleks segi-empat planar adalah yang
paling rumit. Ion kompleks menjalani reaksi pertukaran ligan dalam larutan.
(Chang, 2005).
Bilangan oksidasi dapat juga dapat juga dinyatakan sebagai tingkatan oksidasi
yang memberikan pengertian-pengertian seperti berikut ini. Pada unsur-unsur
yang bebas, setiap atom mempunyai bilangan oksidasi 0, tidak peduli apakah
membentuk molekul yang sederhana atau kompleks. Oksidasi sendiri memiliki
arti yaitu untuk menyenyatakan setiap perubahan kimia yang memberikan arti
adanya kenaikan dalam bilangan okisdasi. (Sastrohamidjojo, 2018)
PROSEDUR KERJA
Alat : Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain Gelas kimia,
Gelas ukur, Pipet tetes, Rak tabung reaksi, dan Tabung reaksi.
Prosedur kerja
Hasil pengamatan
No Perlakuan Hasil
3. Mn2+ Mangan (II) + 2NH3 (amonia) + H2O (air)→ Mn(OH)2↓ Mangan (II)
hiroksida + 2NH4+ (Amonium)
4. MnCl2 Mangan (II) + Na2CO3 Natrium karbonat → MnCO3 Mangan (II)
karbonat+ 2NaCl↓ (Natrium klorida)
Pembahasan
Pada percobaan ini mengenai reaksi yang berlangsung pada beberapa logam transisi
bertujuan untuk mempelajari reaktivitas ion-ion logam transisi. Reaktivitas suatu
senyawa dapat diamati dari adanya perubahan warna maupun terbentuknya
endapan. Reaktivitas suatu senyawa khususnya yang mengandung ion logam
transisi tergantung beberapa faktor, misalnya muatan dan jari-jari ion, serta
konfigurasi elektron di orbital d. Reaktifitas berbeda dengan kestabilan, dimana
reaktifitas lebih ditekankan pada kecepatan terjadinya suatu reaksi kimia dengan zat
lain, sedangkan kestabilan difokuskan pada besarnya nilai K yangdihasilkan suatu
reaksi. Percobaan kali ini menggunakan larutan yang mengandung ion logam
transisi. Sampel tersebut adalah larutan MnCl2 di uji dengan 5 larutan
pereaksi, yaitu NaOH 2M, NaOH 50%, KSCN 1M, NH3 1M, dan Na2CO3 1M.
Pada percobaan pertama dilakukan pada larutan MnCl2. Sebanyak 1 mL MnCl2
yang larutannya berwarna bening direaksikan dengan pereaksi NaOH 2M dan
pereaksi NaOH 50% keduanya menghasilkan larutan berwarna putih kecoklatan
dan terdapat endapan kecoklatan mangan hidroksida Mn(OH)2. Pada pereaksi
dengan KSCN tidak terjadi perubahan warna larutan, pada tabung juga tidak
terdapat endapan yang terbentuk, dikarenakan kurangnya penambahan pereaksi.
Dan pada pereaksi NH3, warna larutan menjadi coklat keruh dengan terbentuk
endapan coklat kekuningan mangan hidroksida yang mudah larut dalam reagensia
berlebihan, sedangkan pada penambahan pereaksi Na2CO3 larutan menjadi putih
susu dan menggumpal, namun setelah didiamkan beberapa menit larutan menjadi
bening dengan endapan putih yang terbentuk.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum online yang telah dilakukan, dapat disimpulkan ion-ion
logam transisi reaktif saat direaksikan dengan beberapa pereaksi. Logam transisi
adalah suatu logam yang sangat reaktif dan dapat membentuk ikatan logam yang
sangat stabil dibanding dengan unsur golongan utama dikarenakan loagam transisi
memiliki banyak elektron yang tidak berpasangan sehingga bebas bergerak pada
kisi kristalnya. Dan reaktifitas suatu senyawa khususnya yang mengandung ion
logam transisi tergantung beberapa faktor, misalnya muatan dan jari-jari ion, serta
konfigurasi elektron di orbital d. Dari hasil percobaan tadi senyawa-senyawa yang
direaksikan sebagian besar mengalami suatu reaktifitas dimana terjadi perubahan
warna dan terdapat endapan.
SARAN