Anda di halaman 1dari 16

KOLOID DALAM INDUSTRI

Manfaat koloid menjaga stabilitas koloid lain,sehingga diperoleh system koloid yang stabil & ajeg.
Contoh pada pemanfaatan pembuatan eskrim yang menggunakan gelatin untuk mencegah pembekuan
Kristal es yang sangat keras.
Blog My Campus

Dalam kenyataan, telah banyak produk industri yang diperlukan dalam kehidupan sekarang ini
berupa koloid, baik sebagai bahan makanan, bahan bangunan, maupun produk – produk lain.
Contoh sistem koloid yang berupa bahan makanan, yaitu susu, mayonaise, margarine, cream
salad, dan jelly. Dalam industri bangunan misalnya cat tembok, cat kayu, cat besi, lem besi, lem
kaca, lem kayu dan lem plastik. Dalam industri farmasi, contohnya kapsul dari gelatin dan
emulsi obat – obatan yang distabilisasi dengan protein.
Mengapa sistem koloid digunakan dalam produk industri? Salah satu ciri khas koloid,
yaitu partikel padat dari suatu zat dapat tersuspensi dalam zat lain, terutama dalam bentuk cairan.
Hal ini merupakan dasar dari berbagai hasil industri yang dibutuhkan manusia.
Penggunaan koloid juga dapat menghasilkan campuran hasil industri tanpa saling
melarutkan secara homogen. Disamping itu juga bersifat stabil, sehingga dapat digunakan dalam
waktu yang relatif lama. Koloid yang dapat menstabilkan hasil industri ini dinamakan koloid
pelindung. Misalnya, es krim yang ditambah gelatin. Adanya gelatin dalam es krim
menyebabkan es krim tidak cepat meleleh.

C. Penerapan Konsep Sistem Koloid dalam Dunia Industri


Koloid merupakan satu-satunya bentuk campuran bukan larutan yang komposisinya (susunannya)
merata dan stabil (tidak memisah jika didiamkan). Dari contoh-contoh koloid yang telah disebutkan, kita
dapat melihat kecenderungan industri membuat produknya dalam bentuk koloid. Misalnya, industri
kosmetik, industri makanan, industri farmasi, dan lain-lain. Mengapa harus koloid? Hal ini dilakukan
karena koloid merupakan satu-satunya cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat-zat yang tidak
saling melarutkan secara "homogen" dan stabil (pada tingkat mikroskopis). Cat, sebagai contoh,
mengandung pigmen yang tidak larut dalam air atau medium cat, tetapi dengan sistem koloid dapat
dibuat suatu campuran yang "homogen" (merata) dan stabil. Koloid juga sangat diperlukan dalam
industri cat, keramik, plastik, tekstil, kertas, karet, lem, semen, tinta, kulit, film foto, bumbu selada,
mentega, keju, makanan, kosmetika, pelumas, sabun, obat semprot insektisida, detergen, selai, gel,
perekat, dan sejumlah besar produk-produk industri lainnya.
Berbagai jenis sistem koloid diterapkan di dalam dunia industri, yaitu sebagai berikut:
1. Industri kosmetika
Bahan kosmetika seperti foundation, finishing cream dan deodorant berbentuk koloid dan umumnya
sebagai emulsi.
2. Industri tekstil
Pada proses pencelupan bahan (untuk pewarnaan) yang kurang baik daya serapnya terhadap zat warna
dapat menggunakan zat warna koloid karena memiliki daya serap yang tinggi sehingga melekat pada
tekstil.
3. Industri sabun dan deterjen
Sabun dan deterjen merupakan emulgator untuk membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan
air.
4. Cotrell Pabrik Industri
Untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh pabrik-pabrik, digunakan suatu alat yang disebut
cotrell. Alat ini berfungsi untuk menyerap partikel-partikel koloid yang terdapat dalam gas buangan yang
keluar dari cerobong asap pabrik.
5. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat, lumpur, dan berbagai
partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum,
harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan
dengan cara menambahkan tawas (Al2(SO4)3). Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan
terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O (Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan
terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga
mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema proses penjernihan air secara lengkap:
6. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian
larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi
zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga
gula dapat berwarna putih.

undefined

Penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari,kita dapat menemukan campuran yang tergolong larutan,koloid, atau
suspensi
Contoh larutan : larutan gula,larutan garam,spiritus,alkohol 70%,larutan cuka,air laut,udara yang bersih,
dan bensin
Contoh koloid : sabun,susu,santan,jelly,mentega,selai dan mayonaise
Contoh suspensi : air sungai yang keruh,campuran air dengan pasir,campuran air dengan kopi
hitam,campuran air dengan minyak.
Berdasar kan afinitas partikel-partikel fase dispersi terhadap medium dispersi, maka terdapat dua
macam sistem koloid. yaitu :
1. Koloid Liofil (suka cairan)
adalah koloid yang memiliki gaya tarik menarik antara partikel-partikel terdispersi dengan medium
pendispersi.

Medium pendispersi dalam liofil sering disebutjuga dengan hidrofil. Partikel koloid juga dapat
mengadsorbsi molekul cairan sehingga terbentukselubung disekeliling partikel koloid.Keberaadan
selubung inilah yang menyebabkan koloid liofillebih stabil.

2. Koloid Liofob (takut cairan)


adalah koloid yang memiliki gaya tarik menarik yang lemah antarapartikel-partikel terdispersi dengan
medium pendispersi.

Medium pendispersinya sering disebutdengan hidrofob. Pertikel-partikel koloid tidak dapat


mengadsorbsi pelarutnya sehingga koloidini kurang stabil dan dapat dengan mudah terkoagulasikan
dengan penambahan elektrolit.

Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak mengalami
koagulasi sehingga koloid menjadi lebih stabil. Koloid pelindung akan membentuk lapisan di
sekeliling partikel koloid yang lain. Lapisan ini akan melindungi muatan koloid tersebut
sehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari medium pendispersinya.

Contohnya:

· Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal besar es atau
gula.

· Zat-zat pengemulsi ( sabun dan deterjen ).

· Butiran-butiran halus air dalam margarin distabilkan dengan lesitin.

· Partikel-partikel karbon dalam tinta dilindungi dengan larutan gom.

· Warna-warna dalam cat distabilkan dengan oksida logam dengan menambahkan minyak
silikon.

· Pada industri susu, kasein digunakan untuk melindungi partikel-partikel minyak atau lemak
dalam medium cair.
f. Koloid Liofil dan Koloid Liofob

Berdasarkan sifat adsorpsi dari partikel koloid terhadap medium pendispersinya, dikenal dua
macam koloid yaitu: koloid liofil dan koloid liofob

· Koloid liofil yaitu koloid yang ”senang cairan” (bahasa Yunani : liyo = cairan; philia = senang).
Partikel koloid akan mengadsorpsi molekul cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling
partikel koloid itu. Contoh koloid liofil adalah kanji, protein, dan agar-agar.

Ciri-cirinya Sol Liofil

1) Dapat dibuat langsung dengan mencampurkan fase terdispersi dengan medium terdispersinya

2) Mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan

3) Partikel-partikel sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses solvasi/


hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi di sekeliling partikel
sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak saling bergabung

4) Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersi

5) Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit

6) Reversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat dipisahkan dengan koagulasi, kemudian
dapat diubah kembali menjadi sol dengan penambahan medium pendispersinya.

7) Memberikan efek Tyndall yang lemah

8) Dapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi sama sekali.

· Koloid liofob yaitu koloid yang ”benci cairan” (phobia = benci). Partikel koloid tidak
mengadsorpsi molekul cairan. Contoh koloid liofob adalah sol sulfida dan sol logam.

Ciri-ciri Sol Liofob

1) Tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium pendisperinya

2) Memiliki muatan positif atau negative

3) Partikel-partikel sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatan partikel


diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik

4) Viskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas medium pendispersi

5) Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena mempunyai muatan


6) Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi sol

7) Memberikan efek Tyndall yang jelas

8) Akan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis muatan partikel

Gelatin bahan yang sering dipakai untuk pengenyal makanan. Banyak dijumpai pada produk jeli dan
permen. Gelatin juga berfungsi utk memperkokoh suatu adonan sprt cheese cake, pudding, ice cream, /
adonan yg mggunakan fresh cream. Pd prinsipnya, Gelatin dpt dibuat dr bahan

B. Sumber dan ciri-ciri gelatin

Pada prinsipnya gelatin dapat dibuat dari bahan yang kaya akan kolagen seperti kulit dan tulang
baik dari babi maupun sapi atau hewan lainnya. Akan tetapi, apabila dibuat dari kulit dan tulang
sapi atau hewan besar lainnya, prosesnya lebih lama dan memerlukan air pencuci/penetral (bahan
kimia) yang lebih banyak, sehingga kurang berkembang karena perlu investasi besar sehingga
harga gelatinnya menjadi lebih mahal.

Gelatin adalah produk alami yang diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen. Gelatin merupakan
protien yang larut yang bisa bersifat sebagai gelling agent (bahan pembuat gel) atau sebagai non
gelling agent. Sumber bahan baku gelatin dapat berasal dari sapi (tulang dan kulit jangat), babi
(hanya (kulit) dan ikan (kulit). Karena gelatin merupakan produk alami, maka diklasifikasikan
sebagai bahan bangan bukan bahan tambahan pangan.

Sedangkan gelatin dari babi jauh lebih murah dibanding bahan tambahan makanan lainnya. Itu
karena babi mudah diternak. Babi dapat makan apa saja termasuk anaknya sendiri. Babi juga bisa
hidup dalam kondisi apa saja sekalipun sangat kotor. Dari segi pertumbuhan, babi cukup
menjanjikan. Seekor babi bisa melahirkan dua puluh anak sekaligus. Karena sangat mudah
dikembangkan, produk turunan dari babi sangat banyak. (www.republika.co.id/infohalal)

Berdasarkan sifat bahan dasarnya pembuatan gelatin dapat dikategorikan dalam 2 prinsip dasar
yaitu cara alkali dan asam ;

1.Cara alkali dilakukan untuk menghasilkan gelatin tipe B (Base), yaitu bahan dasarnya dari kulit
tua (keras dan liat) maupun tulang. Mula-mula bahan diperlakukan dengan proses pendahuluan
yaitu direndam beberapa minggu/bulan dalam kalsium hidroksida, maka dengan ini ikatan
jaringan kolagen akan mengembang dan terpisah/terurai. Setelah itu bahan dinetralkan dengan
asam sampai bebas alkali, dicuci untuk menghilangkan garam yang terbentuk. Setelah itu
dilakukan proses ekstrasi dan proses lainnya.
2.Cara kedua yaitu dengan cara pengasaman, yaitu untuk menghasilkan gelatin tipe A (Acid).
Tipe A ini umumnya diperoleh dari kulit babi, tapi ada juga beberapa pabrik yang menggunakan
bahan dasar tulang. Kulit dari babi muda tidak memerlukan penanganan alkalis yang intensif
karena jaringan ikatnya belum kuat terikat. Untuk itu disini cukup direndam dalam asam lemah
(encer) (HCl) selama sehari, dinetralkan, dan setelah itu dicuci berulang kali sampai asam dan
garamnya hilang.
Penggunaan gelatin sangatlah luas dikarenakan gelatin bersifat serba bisa, yaitu bisa berfungsi
sebagai bahan pengisi, pengemulsi (emulsifier), pengikat, pengendap, pemerkaya gizi, sifatnya
juga luwes yaitu dapat membentuk lapisan tipis yang elastis, membentuk film yang transparan
dan kuat, kemudian sifat penting lainnya yaitu daya cernanya yang tinggi.

Fungsi-fungsi gelatin dalam berbagai contoh jenis produk yang biasa menggunakannya antara
lain :

1.Jenis produk pangan secara umum: berfungsi sebagai zat pengental, penggumpal, membuat
produk menjadi elastis, pengemulsi, penstabil, pembentuk busa, pengikat air, pelapis tipis,
pemerkaya gizi.
2.Jenis produk daging olahan: berfungsi untuk meningkatkan daya ikat air, konsistensi dan
stabilitas produk sosis, kornet, ham, dll.
3.Jenis produk susu olahan: berfungsi untuk memperbaiki tekstur, konsistensi dan stabilitas
produk dan menghindari sineresis pada yoghurt, es krim, susu asam, keju cottage, dll.
4.Jenis produk bakery: berfungsi untuk menjaga kelembaban produk, sebagai perekat bahan
pengisi pada roti-rotian, dll
5.Jenis produk minuman: berfungsi sebagai penjernih sari buah (juice), bir dan wine.
6.Jenis produk buah-buahan: berfungsi sebagai pelapis (melapisi pori-pori buah sehingga
terhindar dari kekeringan dan kerusakan oleh mikroba) untuk menjaga kesegaran dan keawetan
buah.
7.Jenis produk permen dan produk sejenisnya: berfungsi untuk mengatur konsistensi produk,
mengatur daya gigit dan kekerasan serta tekstur produk, mengatur kelembutan dan daya lengket
di mulut. (www.indohalal.com)

Gelatin juga banyak digunakan oleh Industri farmasi, kosmetik, fotografi, jelly, soft candy, cake,
pudding, susu yoghurt, film fotografi, pelapis kertas, tinta inkjet, korek api, gabus, pelapis kayu
untuk interior, karet plastik, semen, kosmetika adalah contoh-contoh produk industri yang
menggunakan gelatin.

Penghias kue pada umumnya terbuat dari gum paste juga plastic icing yang mengandung gelatin.
Gelatin juga tak hanya terdapat dalam gum paste sebagai penghias kue. Namun juga terdapat
dalam kue puding, sirup, maupun permen kenyal. Kebanyakan merupakan produk impor.
Bahkan untuk menawarkan kekentalan yang lebih tinggi produsen kecap menggunakan gelatin.

Sedangkan di bidang farmasi, gelatin digunakan sebagai cangkang kapsul. Di Indonesia, kapsul
yang beredar adalah kapsul jenis hard. Kapsul ini terbuat dari gelatin, pewarna, pengawet serta
pelentur. Menurut informasi yang berasal dari Badan POM gelatin yang masuk ke Indonesia
bahannya berasal dari organ sapi.
Jika medium pendispersi menggunakan air maka koloid merupakan sol.Ada 2 jenis

koloid sol ,yaitu sol liofob dan sol liofil.

 Sol Liofil

Sol liofil lebih kental dari medium pendispersinya, dan tidak akan mengalami

penggumpalan bila ditambahkan sedikit elektrolit. Koloid dari sol liofil lebih stabil

jika dibandingkan dengan koloid liofob. Zat terdispersi dari suatu sol liofil dapat

dipisahkan dari medium pendispersi dengan cara penguapan atau pengendapan.

Koloid yang sudah dipisahkan dapat kembali menjadi sol liofil dengan

menambahkan air lagi sebagai medium pendispersi. Jadi pembentukan sol liofil

bersifat reversibel. Contohnya susu,agar-agar.

Koloid liofil yang fase terdispersinya banyak sekali menyerap medium

pendispersi sehingga menjadi sangat kental dan hampir padat atau setengah kaku

dinamakan gel. Gel dapat dibuat dari sol liofil dengan menguapkan medium

pendispersinya.

 Sol Liofob

Sol liofob bersifat sebaliknya dengan sol liofil. Jika medium pendispersi dari sol

liofob diuapkan atau digumpalkan dengan larutan elektrolit sehingga zat

terdispersi terpisah dari medium pendispersi, tidak akan membentuk sol liofob lagi

walaupun ditambah air sebagai medium pendispersi. Sol liofob bersifat irreversibel.

Contoh: sol belerang dan sol emas.


Sol liofob ialah sol yang zat terdispersinya tidak menarik dan tidak mengabsorpsi molekul
mediumnya.

Bila sol tersebut menggunakan air sebagai medium, maka kedua jenis koloid tersebut adalah sol
hidrofil dan sot hidrofob. Contoh koloid hidrofil adalah kanji, protein, sabun, agar-agar,
detergen, dan gelatin. Contoh koloid hidrofob adalah sol-sol sulfida, sol-sol logam, sol belerang,
dan sol Fe(OH) 3 .

Sol liofil ialah sol di mana fase terdispersinya senang akan medium pendispersinya ( senang akan
cairan) daya tarik mediumnya sangat kuat. lebih kental daripada mediumnya dan tidak
terkoagulasi jika ditambah sedikit elektrolit. Oleh karena itu, koloid liofil lebih stabil jika
dibandingkan dengan koloid liofob. Untuk menggumpalkan koloid liofil diperlukan elektrolit
dalam jumlah banyak, sebab selubung molekul-molekul cairan yang berfungsi sebagai pelindung
harus dipecahkan terlebih dahulu. Untuk memisahkan mediumnya, pada koloid liofil, dapat kita
lakukan dengan cara pengendapan atau penguraian. Akan tetapi, jika zat mediumnya ditambah
lagi, maka akan terbentuk koloid liofil lagi. Dengan kata lain, koloid liofil bersifat reversibel .
Koloid liofob mempunyai sifat yang berlawanan dengan koloid liofil.

PENGERTIAN GELATIN

Gelatin adalah suatu jenis protein yang diekstraksi dari jaringan kolagen kulit, tulang atau
ligamen (jaringan ikat) hewan. Pembuatan gelatin merupakan upaya untuk mendayagunakan
limbah tulang yang biasanya tidak terpakai dan dibuang di rumah pemotongan hewan.
Penggunaan gelatin dalam industri pangan terutama ditujukan untuk mengatasi permasalahan
yang timbul khususnya dalam penganekaragaman produk.

Gelatin adalah derivat protein dari serat kolagen yang ada pada kulit, tulang,dan tulang rawan.
Susunan asam aminonya hampir mirip dengan kolagen, dimanaglisin sebagai asam amino utama
dan merupakan 2/3 dari seluruh asam amino yangmenyusunnya, 1/3 asam amino yang tersisa
diisi oleh prolin dan hidroksiprolin(Chaplin, 2005).

Gambar struktur gelatin

Berat molekul gelatin rata-rata berkisar antara 15.000 – 250.000. MenurutChaplin (2005), berat
molekul gelatin sekitar 90.000 sedangkan rata-rata beratmolekul gelatin komersial berkisar
antara 20.000 – 70.000Gelatin terbagi menjadi dua tipe berdasarkan perbedaan
prosespengolahannya, yaitu tipe A dan tipe B. Dalam pembuatan gelatin tipe A, bahan
bakudiberi perlakuan perendaman dalam larutan asam sehingga proses ini dikenal dengansebutan
proses asam. Sedangkan dalam pembuatan gelatin tipe B, perlakuan yangdiaplikasikan adalah
perlakuan basa. Proses ini disebut proses alkali (Utama, 1997).

Berikut adalah tabel standar mutu gelatin

Karakteristik Syarat

Warna Tidak berwarna

Bau, rasa Normal (dapat diterima konsumen)

Kadar air Maksimum 16%

Kadar abu Maksimum 3,25%

Logam berat Maksimum 50 mg/kg

Arsen Maksimum 2 mg/kg

Tembaga Maksimum 30 mg/kg

Seng Maksimum 100 mg/kg

Sulfit Maksimum 1000 mg/kg

SUMBER

Pada prinsipnya gelatin dapat dibuat dari bahan yang kaya akan kolagen seperti kulit dan tulang
baik dari babi maupun sapi atau hewan lainnya. Akan tetapi, apabila dibuat dari kulit dan tulang
sapi atau hewan besar lainnya, prosesnya lebih lama dan memerlukan air pencuci/penetral (bahan
kimia) yang lebih banyak, sehingga kurang berkembang karena perlu investasi besar sehingga
harga gelatinnya menjadi lebih mahal.

Sedangkan gelatin dari babi jauh lebih murah dibanding bahan tambahan makanan lainnya. Itu
karena babi mudah diternak. Babi dapat makan apa saja termasuk anaknya sendiri. Babi juga bisa
hidup dalam kondisi apa saja sekalipun sangat kotor. Dari segi pertumbuhan, babi cukup
menjanjikan. Seekor babi bisa melahirkan dua puluh anak sekaligus. Karena sangat mudah
dikembangkan, produk turunan dari babi sangat banyak. (www.republika.co.id/infohalal)
CIRI

Gelatin larut dalam air, asam asetat dan pelarut alkohol seperti gliserol,propilen glycol, sorbitol
dan manitol, tetapi tidak larut dalam alkohol, aseton, karbontetraklorida, benzen, petroleum eter
dan pelarut organic lainnya.

Menurut Norland(1997), gelatin mudah larut pada suhu 71,1oC dan cenderung membentuk gel
pada suhu 48,9 oC. Sedangkan menurut Montero, et al. (2000), pemanasan yang dilakuka untuk
melarutkan gelatin sekurang-kurangnya 49oC atau biasanya pada suhu 60 –70oC.

Gelatin memiliki sifat dapat berubah secara reversible dari bentuk sol ke gel,membengkak atau
mengembang dalam air dingin, dapat membentuk film,mempengaruhi viskositas suatu bahan,
dan dapat melindungi sistem koloid (Parker,1982). Menurut Utama (1997), sifat-sifat seperti
itulah yang membuat gelatin lebihdisukai dibandingkan bahan-bahan semisal dengannya seperti
gum xantan, keragenandan pektin.

Sifat permukaan gelatin didasarkan pada kenyataan bahwa rantai samping gelatin, seperti halnya
protein yang lain, memiliki gugus yang bermuatan dan bagian tertentu dari rangkaian kolagen
mengandung asam amino hidrofobik dan hidrofilik.

Bagian hidrofobik dan hidrofilik dapat berpindah di permukaan, sehingga mengurangi tegangan
muka larutan. Pada saat yang sama, gelatin memeliki beberapa sifat melindungi stabilitas
permukaan yang dibentuk. Sifat multifungsi dari gelatin ini digunakan dalam produksi dan
stabilisasi buih dan emulsi.

Titik isoelektrik adalah dasar yang penting dalam mempengaruhi aktivitas permukaan gelatin.
Jika pH sekitar gelatin berkaitan dengan titik isoelektrik, gelatin menjadi tidak bermuatan, jika
pH lebih tinggimaka akan bermuatan negative dan jika lebih rendah bermuatan positif. Dalam
larutan gelatin pH berkisar 5,0 – 9,0, jika dkondisikan alkali, gelatin bermuatan negatif dan jika
dikondiskan asam bermuatan positif. pH di bawah 5,0 semua tipe gelatin akan bermuatan positif
dan di atas 9,0 semuanya negative.

Fungsi-fungsi gelatin dalam berbagai contoh jenis produk yang biasa menggunakannya antara
lain :

1. Jenis produk pangan secara umum: berfungsi sebagai zat pengental, penggumpal,
membuat produk menjadi elastis, pengemulsi, penstabil, pembentuk busa, pengikat air,
pelapis tipis, pemerkaya gizi.
2. Jenis produk daging olahan: berfungsi untuk meningkatkan daya ikat air, konsistensi dan
stabilitas produk sosis, kornet, ham, dll.
3. Jenis produk susu olahan: berfungsi untuk memperbaiki tekstur, konsistensi dan stabilitas
produk dan menghindari sineresis pada yoghurt, es krim, susu asam, keju cottage, dll.
4. Jenis produk bakery: berfungsi untuk menjaga kelembaban produk, sebagai perekat
bahan pengisi pada roti-rotian, dll
5. Jenis produk minuman: berfungsi sebagai penjernih sari buah (juice), bir dan wine.
6. Jenis produk buah-buahan: berfungsi sebagai pelapis (melapisi pori-pori buah sehingga
terhindar dari kekeringan dan kerusakan oleh mikroba) untuk menjaga kesegaran dan
keawetan buah.
7. Jenis produk permen dan produk sejenisnya: berfungsi untuk mengatur konsistensi
produk, mengatur daya gigit dan kekerasan serta tekstur produk, mengatur kelembutan
dan daya lengket di mulut. (www.indohalal.com)

Gelatin juga banyak digunakan oleh Industri farmasi, kosmetik, fotografi,jelly, soft candy, cake,
pudding, susu yoghurt, film fotografi, pelapis kertas, tinta inkjet, korek api, gabus, pelapis kayu
untuk interior, karet plastik, semen, kosmetika adalah contoh-contoh produk industri yang
menggunakan gelatin.

Penghias kue pada umumnya terbuat dari gum paste juga plastic icing yang mengandung gelatin.
Gelatin juga tak hanya terdapat dalam gum paste sebagai penghias kue. Namun juga terdapat
dalam kue puding, sirup, maupun permen kenyal. Kebanyakan merupakan produk impor.
Bahkan untuk menawarkan kekentalan yang lebih tinggi produsen kecap menggunakan gelatin.
Sedangkan di bidang farmasi, gelatin digunakan sebagai cangkang kapsul. Di Indonesia, kapsul
yang beredar adalah kapsul jenis hard. Kapsul ini terbuat dari gelatin, pewarna, pengawet serta
pelentur. Menurut informasi yang berasal dari Badan POM gelatin yang masuk ke Indonesia
bahannya berasal dari organ sapi
Berikut daftar penggunaan bagian-bagian tubuh babi dalam berbagai
macam produk:

1. Ujicoba senjata kimia: karena kesamaan jaringan kulit /daging babi


dengan manusia.

2. Eskrim: gelatin mencegah kristalisasi gula dan memperlambat proses


pencairan.

3. Pupuk: dibuat dari bulu babi yang diproses.

4. Mentega rendah lemak: gelatin digunakan untuk memperbaiki


teksturnya.

5. Bir: gelatin digunakan untuk mencerahkan warna minuman agar tidak


keruh.

6. Pelembut pakaian: asam lemak dari tulangnya memberi warna

7. Kuas cat: dibuat dari bulu babi.

8. Jus buah: gelatin membuat warnanya tampak cerah.

9. Shampo: asam lemak dari tulang digunakan untuk membuat


penampilannya terlihat seperti mutiara.

10. Lilin: asam lemak dari tulang memperkeras bahan lilin (wax) dan
meningkatkan titik lumernya.

11. Roti: protein dari bulu babi digunakan untuk melembutkan adonan.

12. Peluru: gelatin dari tulang digunakan untuk mempermudah proses


pemasukan bubuk mesiu ke dalam cangkang peluru.

13. Tablet obat: gelatin digunakan untuk pembungkusnya agar lebih


keras.

14. Bubuk pembersih / deterjen: asam lemak dari tulang, digunakan


untuk mengeraskan serbuknya.

15. Cat: asam lemak dari tulang digunakan untuk meningkatkan efek
kilaunya.

16. Tamborin: dibuat dari kantung kemih babi.

17. Minuman anggur: gelatin menyerap elemen keruh sehingga membuat


cairannya bening

18. Kertas: gelatin dari tulang digunakan untuk meningkatkan kekakuan


dan mengurangi kelembaban.

19. Heparin: digunakan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah,


diambil dari lendir yang ada di usus babi.
20. Sabun: asam lemak dari tulang digunakan untuk memperkeras dan
memberi warna sabun.

21. Gabus: gelatin tulang digunakan untuk merekatkannya.

22. Insulin: diambil dari pankreas babi, karena hampir mirip dengan
struktur kimia dalam tubuh manusia.

23. Yogurt: kalsium dari tulang babi ditambahkan ke dalam proses


pembuatan yogurt.

24. Rokok: hemoglobin dari darah babi digunakan dalam pembuatan


filter rokok yang diharapkan bisa mengurangi efek kimia yang masuk
kedalam tubuh perokok.

25. Negatif film: gelatin tulang babi digunakan sebagai zat perekat
pada lembaran film.

26. Makanan anjing: hemoglobin darah babi digunakan sebagai zat


pewarna merah.

27. Terapi fotodinamik: hemoglobin digunakan dalam obat untuk


merawat retina mata. Obat itu diaktifkan dengan menembakkan sinar
laser ke dalam mata.
28. Pelembab: menggunakan asam lemak tulang babi.

29. Camilan anjing: moncongnya digoreng.

30. Krayon: asam lemak digunakan untuk mengeraskannya.

31. Sepatu / tas: lem tulang babi digunakan untuk meningkatkan tekstur
dan kualitas kulit (hewan apapun). Di samping itu banyak juga sepatu
yang terbuat dari kulit babi (bisa dilihat dari corak bintik pada kulit)

32. Rem kereta: abu tulang babi digunakan dalam proses produksinya.

33. Pasta gigi: glycerin babi digunakan utuk membentuk tekstur


pastanya.

34. Lem transparan: lem sangat kuat yang digunakan dalam industri
perkayuan, diturunkan dari kolagen babi.

35. Masker wajah: kolagen untuk menghilangkan kerut.

36. Energi alternatif: bagian-bagian sampah yang tersisa digunakan


sebagai bahan bakar untuk listrik.
37. Energy bar: kolagen yang diproses merupakan protein yang murah
untuk para binaragawan atau mereka yang ingin membentuk tubuhnya.

38: Keju krim: gelatin menjadikannya stabil.

39. Whipped cream: gelatin memperbaiki teksturnya.

40. Permen: gelatin babi digunakan untuk bahan perekat dan pembuat
gel, dan memastikan bahwa adonan permen mencapai tekstur tertentu.
Sering digunakan untuk pembuatan jenis permen liquorice, permen
kenyal dan permen karet.

Anda mungkin juga menyukai