Anda di halaman 1dari 6

Penerapan Koloid dalam

Kehidupan sehari-hari
dan Industri
Agus Fajar W. (1)
Elang Junaedhi(11)
Irvan alexandro R.(15)
M. Teguh Waluyo(21)
M Zainal Abidin(22)
Pardyansah(26)
Rakay Aditya K.(30)
Fikri Setiyawan(13)
Rahmad Ali(29)
Randy Alvadika(31)
1. Bidang Industri
Sistem koloid digunakan dalam berbagai
bidang industri di antaranya industri karet,
pembuatan cat, pemutihan gula,
pengambilan endapan pengotor udara, dan
penjernihan air.
2. Bidang Makanan
Susu dan santan merupakan sistem koloid di
bidang makanan. Susu dan santan termasuk
emulsi lemak dalam air. Emulsi cair biasanya
distabilkan oleh emulgator, contoh kasein dalam
susu. Kasein terdiri atas berbagai macam protein
yang mengandung fosfor. Kasein berfungsi
menstabilkan dispersi lemak dalam air. Lemak
tidak dapat terdispersi saat susu menjadi basi. Hal
ini disebabkan adanya bakteri yang merusak
protein (kasein) dalam susu. Akibatnya, lemak
menggumpal dan terpisah dari medium
pendispersinya, yaitu air.
3. Bidang Farmasi ahhh perutku sakitttt!!!

Di bidang farmasi, prinsip koloid diterapkan saat


mengobati sakit perut akibat bakteri patogen
dengan norit. Sakit perut dapat terjadi jika
terdapat gas yang terjebak dalam sistem
pencernaan. Sakit perut juga dapat disebabkan
oleh bakteri dalam perut yang menghasilkan zat
racun. Norit yang terbuat dari karbon aktif akan
membentuk sistem koloid di dalam sistem
pencernaan. Koloid yang terbentuk akan
mengadsorpsi gas atau zal racun sehingga
konsentrasinya berkurang.
4. Bidang Kosmetik
Pada prinsipnya hampir 90% dari bahan
kosmetik dibuat dalam keadaan koloid. Hal itu
disebabkan sifat koloid yang mudah menyerap
pewangi dan pewarna, lembut, mudah
dibersihkan, tidak merusak kulit dan rambutm
dan sekaligus mengandung dua macam bahan
yang tidak dapat saling larut.
THANKS FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai