Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FORMULASI

TEKNOLOGI SEDIAAN NON SOLID

PERCOBAAN VI

“PASTA GIGI”

Di Susun Oleh :

Nama Anggota Kelompok :

- Millenia Jihan Nurmala (C11800171)


- Rosi Oktaviani (C11800185)
- Royan Abdi Pamungkas (C11800186)
- Syaufiq Naufal Sp (C11800193)

LABORATORIUM FORMULASI SEDIAAN TEKNOLOGI NON SOLID

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................ii

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan Formulasi....................................................................................................2

D. Manfaat Formulasi..................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................1

A. PRAFORMULASI.................................................................................................1

I. Tinjauan Farmakologi Bahan Obat....................................................................1

II. Bentuk Sediaan, Dosis, dan Cara pemberian....................................................5

B. Formulasi................................................................................................................6

C. Pelaksanaan............................................................................................................6

III. Kemasan, Brosur dan Etiket.............................................................................9

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................12

A. Hasil......................................................................................................................12

B. Pembahasan..........................................................................................................15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................17

A. Kesimpulan...........................................................................................................17

i
B. Saran.....................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................18

LAMPIRAN...................................................................................................................19

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kemasan ……………………………………………………………9

Gambar 2. Brosur……………………………………………………………….10

Gambar 3. Etiket………………………………………………………………...11

ii
DAFTAR LAMPIRAN

A. Pembuatan Sediaan Pasta Gigi…………………………………………….19


B. Evaluasi Sediaan Pasta Gigi……………………………………………….20

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasta adalah disperse dan bahan – bahan serbuk yang tidak larut dengan
konsentrasi tinggi ( 20-50 % ) dalam suatu basis lemak atau basis yang
mengandung air ( Lachman. 1994 ).
Pasta gigi adalah pasta atau gel yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan
gigi dan mulut dengan cara mengangkat plak dan sisa makanan, termasuk
menghilangkan dan mengurangi bau mulut, pasta gigi juga membantu
memperkuat struktur gigi dengan kandungan flournya ( Pratiwi. 2007 ).
Penggunaan pasta gigi bersama sikat gigi melalui penyikatan gigi adalah salah
satu cara yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini dengan tujuan
untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut. Penambahan zat aktif pada pasta
gigi yang bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut bukan hanya bertujuan
sebagai program pencegahan kerusakan gigi pada orang dewasa, melainkan juga
dapat mencegah kerusakan gigi sedini mungkin pada anak ( Riyanti et al. 2010).
Fungsi utama pasta gigi adalah untuk membersihkan gigi yang dianggap sebagai
manfaat kosmetik. Pasta gigi yang digunakan saat menyikat gigi terhadap karies
dan memoles permukaan gigi, menghilangi atau mengurangi bau mulut,
memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan gingiva
( Sasmita at al. 2007 ).
Combe ( 1992 ), menyebutkan pasta gigi yang tersedia untuk umum biasanya
mengandung beberapa komponen dan kegunaannya antara lain :
1. Bahan abrasif
Sifat abrasive suatu pasta gigi merupakan hal terpenting. Suatu bahan abrasif
yang terlalu keras akan mengikis email, sedangkan bahan yang terlalu lunak
tidak akan sanggup mengeluarkan semua tumpukan sisa makanan dari gigi.
2. Bahan deterjen
Bahan deterjen yaitu bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan
kemampuan pasta gigi membasahi permukaan gigi.

1
3. Humektan
Humektan misalnya gliserin, berguna untuk mempertahankan kelembaban
bahan yang terbuka dan mencegah mengerasnya pasta.
4. Suspending agent
Suspending agent biasanya berupa koloid. Bahan ini berguna untuk
mencegah pemisahan komponen padat dan cair.
5. Bahan penyedap
Misalnya pemanis dan flavouring
6. Komponen lain
Komponen lain misalnya bersifat bakterisid, bakteriostatik ataupun enzim
inhibitor yang berguna menetralkan asam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pasta gigi ?
2. Bagaimana cara memformulasikan sediaan pasta gigi ?
3. Bagimana cara uji kontrol kualitas sediaan pasta gigi ?

C. Tujuan Formulasi
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian pasta gigi, cara memformulasikan
sediaan pasta gigi dan uji kontrol kualitas sediaan pasta gigi.

D. Manfaat Formulasi
Manfaat dalam praktikum kali ini yaitu memberikan ilmu dan pengetahuan
dalam bidang kefarmasian dan sebagai media pembelajaran mengenai cara
memformulasikan sediaan pasta gigi dan uji kontrol kualitas sediaan pasta gigi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PRAFORMULASI
I. Tinjauan Farmakologi Bahan Obat
No Bahan Keterangan
1. VCO Farmakokinetik : Virgin coconut oil mengandung
asam lemak rantai sedang yang mudah dicerna dan
dioksidasi oleh tubuh sehingga mencegah penimbunan
didalam tubuh. Asam-asam lemak rantai pendek dan
sedang seperti asam laurat dan asam oleat mudah
diserap melalui kulit sehingga dapat meningkatkan laju
penetrasi zat aktif dari sediaan krim berbasis VCO
(Lucida et al, 2008)

Indikasi : Membantu mengobati jerawat, melembabkan


kulit, mencegah penyakit hati, membantu penurunan
berat badan, meningkatkan fungsi otak, mempercepat
penyembuhan luka, membersihkan rongga mulut.

Kontraindikasi : Hindari penggunaan pada pasien


yang memiliki indikasi hipersensitif.

Efek samping : Diare ringan, sakit kepala, reaksi alergi


pada anak, masalah hati, meningkatkan kadar kolestrol.

I. Tinjauan Sifat Fisiko-Kimia Bahan Obat.

No Bahan Keterangan
1. CMC NA Berat molekul: 90000-700000

18
Ketebalan: 0.52 g/cm3

Organoleptis : serbuk berwarna putih, tidak berasa,


bergranul.

Kelarutan: Praktis larut dalam aseton, etanol 95%, eter


dan toluen. Air mudah didispersi pada semua suhu,
pada bentuk yang murni, pada solut koloid. Kelarutan
caiaran bermacam – macam tergantung derajat
substitusi.

Inkompatibilitas: Sodium CMC inkompatibilitas


dengan kuat pada larutan asam dengan beberapa
garam besi dan beberapa logam atau baja, beberapa
aluminium, merkuri dan besi. Namun dapat terjadi
pada pH kurang dari 2 dan juga ketika dikocok
dengan etanol 95%

Stabilitas: stabil dan higroskopis, dibawah kelembaban


tinggi dapat mengarbsorpsi (> 50%) air.
2. Gliserin Organoleptis : Tidak berwarna, tidak berbau, viskos,
cairan yang higroskopis, memiliki rasa yang manis,
kurang lebih 0,6 kali manisnya dari sukrosa

Struktur Kimia :

Berat Molekul : 92,09382 g/mol

Ukuran Partikel : 100 nm 

Kelarutan : Sukar larut dalam air dan benzen, mudah


larut dalam etanol dan dalam eter, larut dalam minyak,
propilen glikol, dan dalam gliserol

Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis.


Campuran gliserin dengan air, etanol 95 % dan

19
propilena glikol secara kimiawi stabil. Gliserin bisa
mengkristal jika disimpan pada suhu rendah yang perlu
dihangatkan sampai suhu 200 C untuk mencairkannya.

Titik Lebur : 17,8 ° C

Titik Didih : 290°C

Higroskopis :  gliserin dapat menarik kelembapan dari


udara

Inkompatibilitas :Gliserin dapat meledak dengan


kehadiran zat oksidator kuat seperti kromium trioksida,
kalium klorat, dan kalium permanganat

3. Dikalsium Fosfat Organoleptis : Serbuk atau granul; putih atau agak


putih; tidak berbau; tidak berasa.

Struktur Kimia : CaSO4.2H2O

Berat Molekul : 136,06 gr/ mol

Ukuran Partikel : -

Kelarutan : Mudah larut dalam air; membentuk larutan


opalesen.

Stabilitas : Stabil, harus disimpan dalam wadah


tertutup baik dan tahap lembab pada tempat sejuk dan
kering.

Titik Lebur : 42,35oC

Titik Didih : 213oC

Higroskopis : -

Inkompatibilitas : Pada keadaan lembab, garam

20
kalsium imkompatibel dengan asam amino, peptida,
dan protein karena dapat membentuk kompleks. Pada
suhu tinggi, kalsium sulfat dapat bereaksi dengan
serbuk fosfor dan aluminium.
4. Na Lauril Sulfat Organoleptis : Hablur, kecil, berwarna putih atau
kuning muda; agak berbau khas.

Struktur Kimia : CH3(CH2)10CH3OSO3Na

Berat Molekul : 288,38 gr/ mol

Ukuran Partikel : -

Kelarutan : Mudah larut dalam air; membentuk larutan


opalesen.

Stabilitas : Stabil terhadap penyimpanan normal. pH


dibawah 2,5 menyebabkan natrium lauril surfat
terhidrolisis, jauhkan dari zat pengokidasi kuat.

Titik Lebur : 206oC

Titik Didih : 206oC

Higroskopis : -

Inkompatibilitas : Bereaksi dengan surfaktan kationik,


agak korosif terhadap baja ringan, tembaga, kuningan,
perunggu, dan tidak inkompatibel dengan garam
alkaloid.
5. Aquadest Organoleptis : Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang, jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap
dan bau hilang

Struktur Kimia : H2O

Berat Molekul : 18,02 gr/mol

21
Ukuran Partikel : -

Kelarutan :  Mudah larut dalam air, lebih mudah larut


dalam air mendidih

Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udara


dari luar.

Titik Lebur :  0oC

Titik Didih :  100oC

Higroskopis : -

Inkompatibilitas : Stabil pada suhu kamar, dan


kelembaban yang ada.

II. Bentuk Sediaan, Dosis, dan Cara pemberian


 Bentuk Sediaan : Pasta

 Dosis : 0,30 gr sekali pakai

 Cara Pemberiaan : Dioleskan pada sikat gigi kemudian disikat secara halus ke gigi.
Bilas hingga bersih

22
B. Formulasi
I. Permasalahan
a) Pada uji daya lekat, hasil yang diperoleh adalah pada percobaan 1 : 2
detik; pada percobaan 2 : 1 detik; dan pada percobaan 3 : 3 detik. Jika
menurut literatur syarat untuk daya lekat pada sediaan topikal ( tidak <4
detik) (Ulaen dkk.,2012)
II. Pengatasan Masalah
a) Pada hasil yang didapat tidak sesuai standar literatur, kemungkinan
disebabkan oleh adanya konsenstrasi CMC NA yang dapat
mempengaruhi viskositas dan daya sebar suatu pasta. Semakin besar
viskositas maka semakin besar pula kemampuan pasta gigi untuk
melekat.
III. Macam – macam Formula Standar

IV. Formula yang diajukan

Bahan Jumlah Fungsi


(gram)
VCO 5 Zat aktif
CMC Na 0,25 Bahan perekat/binder

23
Gliserin 16 Humektan atau bahan pelembab
Dikalsium fosfat 23,5 Bahan abrasive
Na Lauril Sulfat 1 Surfaktan, pemberi busa,
antimikroba
Aquadest 4,25 Pelarut

C. Pelaksanaan
I. Cara Kerja
a) Formulasi

Siapkan alat dan timbang semua bahan yang dibutuhkan

CMC NA dimasukkan dalam mortir dan dibasahi dengan gliserin dan


air, diaduk homogen

Ditambahkan dikalsium fosfat sedikit demi sedikit, campur hingga


homogen

Ditambah dengan Na lauril sulfat sedikit demi sedikit dan diaduk


perlahan dan dijaga supaya tidak timbul busa

Masukkan VCO ad homogen

Setelah homogen, lakukan evaluasi sediaan

24
b) Evaluasi Sediaan
1) Uji Organoleptis

Uji yang dilakukan untuk mengetahui warna, bau dan rasa dengan
cara mengamati sediaan pasta yang telah dibuat (melihat warna
sediaan, mencium bau dari sediaan dan mengetahui rasa pada sediaan

2) Uji pH

Siapkan kertas indikator pH dan tabel pH

Oleskan pasta secukupnya pada kertas indikator pH, diamkan lalu


bandingan pH dengan yang ada di tabel pH

3) Uji Daya Sebar

Ambil 0,5 gr sediaan pasta di kaca arloji, tutup dengan kaca arloji lain.
Amati diameter sediaan yang dihasilkan

Diberi beban 50 gr selama 1 menit, ukur diameter

Tambahkan beban 500 gr selama 1 menit, ukur diameter

Dilakuakan 3x pengujian

25
4) Uji Daya Lekat

Masukkan 0,5 gr sediaan pasta dalam kaca arloji, tutup dengan kaca
arloji lain

Diberi beban seberat 1 kg selama 5 menit, lepas beban. Catat waktu


saat kaca arloji terlepas

Dilakukan 3x pengujian

5) Uji Viskositas

Menggunakan metode viskositas bola jatuh. Masukkan pasta kedalam


gelas ukur 25 ml

Masukkan kelereng kedalam gelas ukur. Hitung waktu saat kelereng


jatuh menggunakan stopwatch

Dilakuakn 3x pengujian

26
II. Kemasan, Brosur dan Etiket
a) Kemasan

Pasta Gigi

Kantalessdent
Formulasi khusus untuk gigi lebih putih bersih
Netto : 70 g

Ingredients : Dikalsium fosfat,


Na lauril sulfat, Gliserin, CMC Na
dan Aquadest
Aktive Ingredients :
5 ml Virgin Coconut Oil

Pasta Gigi

kantalessdent
Formulasi khusus untuk gigi lebih putih bersih

Aturan Pakai :
Penggunaan untuk dewasa :
Untuk hasil terbaik gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat
Penggunaan untuk anak-anak :
Dibawah 6 tahun 27: gunakan pasta sebesar biji jagung
Gambar 1. Kemasan

b) Brosur

Kantalessdent
Pasta Gigi
Untuk gigi yang lebih putih dan bersih

SPOTLESSDENT dengan formulasi lebih lembut untuk gigi tetap kuat, gusi
tetap sehat dan mulut tetap segar.

INGREDIENTS :
Dikalsium Fosdat 23,5
Sodium Lauryl Sulfat 1
Gliserin 16
INGREDIENTS AKTIVE :
VCO (Virgin Coconut Oil) 28 5

CARA PEMAKAIAN :
 Penggunaan untuk dewasa :
Untuk hasil yang terbaik gunakan pasta sepanjang bulu sikat
Gambar 2. Brosur

c) Etiket

Kantalessdent
Pasta Gigi
Untuk gigi yang lebih putih dan bersih

Komposisi : Netto : 70 g
Dalam sediaan mengandung :
29
VCO 5
CMC NA 0,25
Gliserin 16 No. Reg : DE 11111110015
Dikalsium Fosfat 23,5 No. Batch : 111117
Gambar 3. Etiket

30
31

Anda mungkin juga menyukai