Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Apt. Elly Purwati.,S.Si.,M.Farm Klin
DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1
i
BAB VI PEMBAHASAN..................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................29
LAMPIRAN.........................................................................................................................30
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Asam salisilat adalah salah satu bahan kimia yang dapat digunakan
untuk obat topikal. Senyawa-senyawa yang ada pada asam salisilat bersifat
keratolitik dan antiseptik biasa digunakan untuk mencegah penyakit kulit
dan sekaligus keratolitik yang lazim diberikan secara topikal. Penggunaan
serbuk tabur atau keratolitik merupakan usaha untuk mengurangi ketebalan
intraseluler dalam selaput tanduk dengan cara melarutkan semen intraseluler
dan menyebabkan desintergrasi dan pengelupasan kulit (Wasitaatmadja,
1997).
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Rumus Bangun :
Konsentrasi : 3-6%
3
FI III 606 Berat molekul : 430.7
Rumus bangun:
FI III 435
Rumus Bangun :
4
etanol (95%) P, larut dalam gliserol P.
Konsentrasi : 1-5%
Asam salisilat telah digunakan sebagai bahan terapi topikal sejak lebih
dari 2000 tahun yang lalu. Dalam bidang dermatologi, asam salisilat telah
lama dikenal dengan khasiat utama sebagai bahan keratolitik.
5
kerusakan. Antioksidan efektif memperbaiki struktur kulit, menunda proses
penuaan dan mengatasi kerutan. Vitamin E adalah antioksidan yang
berperan mencegah terjadinya proses oksidasi.
6
tipe A/M digunakan sabun polivalen, span, adeps lanae, kolsterol dan
cera.
1 Krim Tipe M/A atau O/W
7
Propilengglikol, Sufraktan ( Na lauril sulfat, Na setostearil alkohol,
polisorbatum/ Tween, Span dan sebagainya).
2.3.4 Spesifikasi Sediaan Krim
1. Organoleptis
Pengamatan organoleptis dilakukan untuk mengetahui warna
sediaan, konsistensi sediaan dan bau dari sediaan. ( Anief, 1997).
2. Tipe krim
Pengujian tipe krim dilakukan untuk mengetahui tipe sediaan krim.
Jika hasil dari uji krim berwarna merah pada fase luar maka tipe
krim A/M (air dalam minyak). Jika hasil luar berwarna biru pada
fase luar maka tipe krim M/A (minyak dalam air). (Lachman, 2008)
3. Uji pH
Pengamatan pH dilakukan untuk mengukur tingkat keasaman atau
kebebasan dari sediaan (Wilkinson, 1982).
4. Kadar air
Pengukuran kadar air yang berada didalam bahan, yang bertujuan
untuk memberikan batasan minimal rentan tentang besarnya
kandungan air dalam bahan (Depkes RI, 2000). Kadar air
menentukan stabilitas bentuk sediaan.
5. Kegunaan
Krim body scrub ini dapat mengangkat sel kulit mati, melembabkan
kulit, mencerahkan kulit dan dapat memudarkan bekar luka.
6. Kekentalan/Viskositas
Viskositas diaamati untuk mengetahui seberapa besar tahanan dari
sediaan mengalir (Remington, 1995)
2.3.5 Persyaratan Krim
8
1. Stabil selama masih dipakai untuk mengobati. Oleh karena itu, krim
harus bebas dari inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar.
2. Lunak. Semua zat harus dalam keadaan halus dan seluruh produk
yang dihasilkan menjadi lunak serta homogen.
R/
Asam salisilat 1%
Niacinamide 2,3%
Vitamin E 3%
Hydrolized Corn Starch 8%
Polyethelene scrub 10%
Asam Stearat 9,5%
Stearil alkohol 1%
Yogurt Powder 20%
Olive Oil 10%
Gliserin 10%
Cocamid Dea 5%
Tetrasodium EDTA 0,1%
BHT 0,1%
Aq Demineralisa 12%
Trietanolamin 2%
Propilengglikol 6%
Alkohol (95%) q.s
Pewarna q.s
Pewangi q.s
9
2.5 Tinjauan Bahan Tambahan
Hydrolized Corn Starc (Pati Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji
10
Konsentrasi : 1-20%
Kegunaan : pengemulsi
Stearyl Alkohol Stearil alkohol adalah campuran alkohol
padat, terutama terdiri dari stearilalkohol
FI III/570
Rumus Molekul: C13H380
Rumus Bangun :
Konsentrasi : 1-3%
Kegunaan : pembawa.
Olive oil ( oleum olivae Minyak zaitun adalah minyak lemak yang
/minyak zaitun) diperoleh dengan pemerasan dingin biji masak
olea europaea L.
FI III 458
Rumus Molekul : C18H34O2
11
Berat Molekul : 282.5 g/mol
Rumus Bangun :
Konsentrasi : 20-40%
12
Kegunaan : Seabagai basis padat.
Rumus Bangun :
Konsentrasi : 10-20%
Kegunaan : Pengental
Cocamid dea Cocamid DEA digunakan untuk
13
meningkatkan kualitas foaming (busa yang
terbentuk) serta menstabilkan busa, selain
cocamid DEA membantu mengentalkan
produk seperti sampo, handsoap, serta sediaan
kosmeti yang lain.
Kosentrasi : 1-3%
Kegunaan : pembusa
Tetrasodium EDTA Rumus Molekul: C10H12N2Na4O8
Rumus Bangun :
Konsentrasi : 0,005%-0,1%
14
Berat molekul : 220,35
Rumus bangun :
Konsentrasi : 0,0075-0,1%
15
Rumus Bangun :
Konsentrasi : 2-4%
Kegunaan : Emulgator
Aqua Dimineralisa (Air Air suling dibuat dengan menyuling air yang
Suling) dapat diminum.
Konsentrasi : 0-100%
Kegunaan : pelarut
16
Propilen Glikol Rumus Molekul : C3H8O2
(propylenglycolum) FI III 534
Berat Molekul : 76,10
Rumus Bangun :
Konsentrasi : 5-80%
17
khas, rasa panas. Mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.
18
BAB III
Diperlukan basis
- Gliserin
Diperlukan Antioksidan - Cocomide DEA
- Hidrolized Corn
- Tetrasodium
Starch
EDTA
- BHT (Butylated - Yogurt Powder
- Aq Demineralisa
Hydroxytoluene) - Asam stearat
- Propilen Glikol
- Vitamin E - Olive Oil
- Stearil Alkohol
- Polythelene
scrub
Antioksidan terpilih :
BHT Alasan :
1. BHT mudah larut
minyak
2. Tidak mengiritasi kulit.
3. Tidak menimbulkan
alergi
4. Kompatibel dengan
bahan lain.
19
3.2 Rencana Spesifikasi Sediaan
20
BAB IV
RANCANGAN FORMULA
21
22
4.2 Alat Yang Digunakan
1. Timbangan digital
2. Beaker glass 250ml
3. Beaker glass 100 ml
4. Beaker glass 500ml
5. Gelas ukur 100ml
6. Spatula silikon
7. Baskom
8. Mixer
9. Sendok
10. Perkamen
11. Batang pengaduk
12. Magnetik strerer
23
4.3 Cara Kerja
Basis minyak Larut minyak Basis air & larut Basis air
air
- Asam Stearat - Vitamin E Asam Salisilat di
(sudah dicairkan) - BHT - Gliserin tetesi dengan
- Stearil alkohol - Pewangi - Propilen glikol alkohol 96% ad
- Olive Oil - EDTA larut lalu
Dilebur - Niacianamide dikeringkan
Brosur - TEA dengan
menggunakan
magnetik strerer - Cocamide dea hydrolized corn
suhu 70-80 - Aq starch ad kering
Dimeneralisa
campur ada
homogen
(B)
Bahan yang sudah
melebur + BHT
Basis Padat
aduk ad homogen
+ Vitamin E aduk
- Hidrolized
ad homogen +
Corn Starch +
pewangi qs aduk
as. Salisilat
ad homogen (A)
- Yogurt
Powder
A+ B aduk ad - Polyethylene
homogen + SDS Scrub
Hidrolized corn
aduk ad homogen
(C)
- Pewarna
- C + SDS yogurt
Powder aduk ad
homogen +
Polyethylene
Scrub + pewarna
dan aduk ad
homogen
24
MasukkanBAB V
kemasan dan beri
label
EVALUASI SEDIAAN KRIM
5.1.1 Organoleptis
1. Ambil sampel krim body scrub.
2. Amati dengan panca indra meliputi warna, bau, tekstur sediaan krim
body scrub.
3. Catat hasil uji organoleptis.
- Warna : orange muda
- Bau : buah peach
- Tekstur : kasar
25
3 Tutup dan ratakan kaca preparat lain sehingga membentuk lapisan
tipis.
4 Amati partikel secara visual.
5 Catat hasil uji homogenitas.
26
4. Responden harus mengisi/menandatangani pernyataan menjadi subjek
(Form Informed Consent).
5. Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan responden agar hasil tidak bias.
6. Buatlah penilaian untuk masing-masing kriteria dan hitung
presentasenya.
b. Bau
c. Tekstur
d. Kemudahan pengolesan
27
Sangat Mudah 3 3 9
Sulit
Jumlah 6 15
e. Kelembutan
f. Kemudahan pencucian
Hasil Perhitungan
Formula pH
1 2 Rata-rata
F1 6 6 6
Formula FA
F1 Homogen
Beban Diameter
28
(g) (cm)
100 gr 3,7
200 3,9
300 4.0
400 4,1
BAB VI
PEMBAHASAN
Sediaan body scrub dibuat dalam bentuk krim agar diperoleh efek
dan bentuk yang sesuai maka yang digunakan adalah basis minyak seperti
olive oil, bahan larut minyak seperti stearil alkohol dan asam stearat. Basis
padat seperti hydrolized corn strach, yogurt powder dan polyethelene
scrub. Emulgator seperti TEA, humectan ada propilenglikol dan gliserin,
pengawet, antioksidan ada vitamin E dan BHT, serta ada
pengompleksyang digunakan adalah EDTA.
29
Formula yang digunakan 6,3 % bahan aktif, 38% basis padat dan
lainnya adalah pembawa dan pengemulsi. Rancangan kerja dibuat sesuai
cara pembuatan krim agar mejadi sediaan yang diinginkan.
Yang digunakan hanya 1 formula saja dan yang di peroleh dari uji
organoleptis dan akseptabilitas adalah body scrub dengan bau buah peach,
warna seperti buah peach, tekstur kasar, mudah di cuci dan mudah di
oleskan. Pada uji ph hasilnya 6 sesuai dengan ph kulit yaitu 4-6,5. Uji
daya sebar, krim body scrub sangat mudah menyebar.
DAFTAR PUSTAKA
2018. “Bab I Pendahuluan krim body scrub Virgin Coconut Oil”. Diakses pada
tahun 2018, dari http://scholar.unand.ac.id/46796/2/text%20%28Bab
%201%20pendahuluan%29.pdf
30
“BAB 2 Tinjauan Pustaka” dari http://eprints.undip.ac.id/43710/3/BAB_2.pdf
Ahmed, Su’ad Mohamed 2018. “Karakterisisasi fisik sediaan krim anti acne dari
kombinasi ekstrak rimpang kunyit (curcuma domesticate val) dan minyak jintan
hitam (Nigella sativa)”. Skripsi. Malang: Universitas Malik Ibrahim Malang.
Legifani, Maria Elisa 2018. “Karakterisik dan Uji Stabilitas sediaan krim ekstrak
etanol daun kersen (Muntingia calabura L.)”. Karya Tulis Ilmiah. Kupang:
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang.
31
LAMPIRAN
1. Form Kuisioner
FORM KUISIONER EVALUASI SEDIAAN KRIM BODY SCRUB
ORGANOLEPTIS
Warna Sediaan
- Peach : iya
Bau
- Tidak berbau :-
- Tengik :-
- Bau buah peach :iya
Tekstur
- Kasar : iya
- Agak kasar : iya
- Halus : tidak
ASEPTABILITAS
Kriteria 1 2 3 Keterangan
Kemudahan A 1. Sulit (perlu tekanan
pengolesan kuat untuk
mengoleskan
2. Mudah (perlu sedikit
tekanan untuk
meratakan)
3. Sangat mudah (tidak
perlu tekanan untuk
meratakan)
Kelembutan A 1. Kasar
32
2. Lembut
3. Sangat lembut
33
2. Stiker
34
3. Brosur
Body Scrub
Cara pakai : Gunakan scrub ke seluruh tubuh, diamkan selama 2-3 menit
lalu gosok perlahan, dan bilas dengan air bersih. (Gunakan seminggu 2-3×
untuk hasil maksimal)
35
4. Dokumentasi
36
Hasil Produk Body Scrub Peach. Uji pH.
37