PRAKTIKUMKOSMETOLOGI
“SHAMPO”
Disusun oleh :
WhidyaNingsih
066119214
G
LABORATORIUM FARMASI
Kosmetik yang sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang dan tidak
mengenal gender salah satunya adalah shampo. Selain bisa membersihkan
shampo juga dapet mengandung vitamin vitamin tertentu sehingga dapat
menjadikan rambut lebih sehat dan bernutrisi. Shampo harus meninggalkan
kesan harum pada rambut, lembut dan mudah diatur, memiliki performance
yang baik (warna dan viskositas yang baik) harga yang murah dan terjangkau.
1.2. TUJUAN
Bahan penyusun shampo terdiri dari dua komponen utama, yaitu bahan
utama dan bahan tambahan. Bahan utama merupakan bahan dasar shampo yang
biasanya berfungsi untuk membentuk busa dan sebagai pembersih (surfaktan/
detergen). Surfaktan merupakan kunci dari pembersih rambut, karena struktur
molekulnya terdiri dari bagian hidrofilik dan lipofilik, memiliki kemampuan
menurunkan tegangan permukaan antara air dan kotoran, sehingga kotoran
tersuspensi kedalam fase air ( Mottram, 2000)
1. Mempunyai daya bersih yang baik dalam berbagai kondisi air. Kandungan
mineral atau senyawa dalam air antara satu daerah dengan daerah lain tidak
sama. Beberapa daerah memiliki kondisi air yang dapat menurunkan
kemampuan sampo, seperti daya bersihnya berkurang atau busa yang
dihasilkan sedikit. Shampo yang baik adalah dapat menetralisir kelemahan
tersebut.
2. Tidak menimbulkan luka pada kulit kepala dan rasanya pedih dimata saat
digunakan.
2.2.Data Preformulasi
Ekstrak daun seledri
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klasifikasi Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales
Famili : ApiaceaeGenus : Apium
Spesies : Apium graveolens L.
Kandungan Kimia Kandungan kimia seluruh herba seledri mengandung
glikosida apiin (glikosida flavon), isoquersetin, dan
umbelliferon. Juga mengandung mannite, inosite,
asparagine, glutamine, choline, linamarose, pro vitamin
A,vitamin C, dan B.
CMC Na(Carboxymethylcellulosesodium)
Pemerian Serbuk atau granul, putih sampai krem,
higroskopis.
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat.
Aquadest : ad 100
3.3. Cara Kerja
1. Na. CMC ditambahkan aquadest (20 x jumlah Na. CMC) kemudian di
mixer ad mengembang.
2. Propil paraben dilarutkan dalam propilenglikol.
3. Mentol dilarutkan dalam Cocamide DEA .
4. Semua bahan dicampurkan kemudian di mixer, tambahkan ekstrak daun
seledri dan SLS, lalu mixer kembali ad homogen.
5. Cek pH (rentang pH sampo 5 – 9 menurut SNI) jika terlalu basa dapat di
adjust menggunakan asam sitrat.
6. Tambahkan air hingga volume 100 g kemudian kemas dalam wadah
1. Uji Organoleptik :
Diamati dan dicatat tampilan fisik, warna dan bau dari sediaan shampo.
2. Pengukuran pH :
Disiapkan sediaan shampo yang akan diuji pH nya. Dicelupkan ujung
kertas indikator pH ke dalam shampo yang telah dibuat. Diamati dan
dicatat perubahan warna pH yang timbul. Dibandingkan dengan
persyaratan pH yang ada.
3. Pengukuran viskositas :
Diuji dengan menggunakan viskometer Brookfield. Dan dicari spindle
yang cocok lalu dicelupkan dalam sediaan. Dibiarkan spindle tersebut
memutar dengan kecepatan 20, 50 dan 100 rpm selama 2 menit.
4.2. Perhitungan
Ekstrak Seledri = 10 gr
SLS = 1 0 gr
Cocamide DEA = 4 gr
Na CMC = 2% x 10 = 2 gr
Aqua Untuk Na CMC = 2 x 20 = 40 g
Propil Paraben = 0,01 % x 100 = 0,01 g
Menthol = 2,5 gr
Propilen Glikol = 5 gr
Asam Sitrat = qs
Aquadest = 100-(10+10+4+2+40+0,01+0,25+5)
= 100 – 71,26
= 28, 74 mL
4.3. Pembahasan
Pada Praktikum kali ini yaitu pembuatan sediaan shampoo. Shampoo
merupakan salah satu hair care yang banyak digunakan oleh masyarakat luas.
Shampo adalah suatu sediaan yang terdiri dari surfaktan, pelembut, pembentuk
busa, pengental, dan bahan tambahan lainnya. Shampo mempunyai fungsi
untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat
pada rambut dan kulit kepala agar tidak membahayakan rambut, kulit kepala,
dan kesehatan si pemakai.
Pada praktikum kali ini shampo menggunakan zat aktif dari bahan alam
berupa ekstrak daun seledri yang dengan kandungan senyawa apigenin
berkhasiat sebagai antioksidan, daun seledri sendiri dapat digunakan untuk
formula shampo karena berkhasiat meredakan ketombe, menebalkan rambut,
cerahkan rambut kusam, atasi rambut rontok, hingga menghitamkan rambut.
Selain zat aktif dari bahan alam berupa ekstrak daun seledri, terdapat
pula zat tambahan seperti sodium lauril sulfat sebagai surfaktan anionic yang
menghasilkan busa, selain itu kandungan ini berfungsi untuk menangkap segala
jenis kotoran, seperti minyak pada permukaan kulit dan rambut.
Mentol pada shampo digunakan sebagai korigen dan juga bisa sebagai
antiiritan, selain itu mentol dapat membantu menyegarkan kulit kepala saat
digunakan shampo yang mengandung mentol di dalamnya. Propilenglikol
memiliki banyak fungsi selain sebagai humektan juga berfungsi sebagai
desinfektan, pengawet, plasticizer, pelarut, kosolven dan stabilizer sehingga
banyak digunakan pada gel berbasis air atau hydrogel. Terakhir aqua destilata
digunakan sebagai basis shampo dan juga pelarut.
KESIMPULAN
5. Tekstur dan viskositas sediaan shampo lebih cair dari sediaan yang ada
di pasaran karena kurangnya konsentrasi CMC yang digunakan
Komposisi:
Ekstrak daun seledri , SLS,
Cocamide DEA, Na CMC, Propil
paraben ,Asam sitrat, Menthol,
Propilenglikol, Aquadest
Petunjuk penggunaan:
Dengan Ekstrak Daun Seledri diformulasikan untuk menghasilkan rambut lembut
SHAMPOODEE
SHAMPOODEE