Disusun Oleh :
Kelompok II A
Nasyidah Hanum
1113102000020
M. Akbar shopiaan
1113102000022
1113102000024
Ervina Octaviani
1113102000025
1113102000047
Nama Dosen :
Nelly Suryani, Ph.D., Apt
Hendri Aldrat, Ph.D., Apt
Via Rifkia, M.Farm., Apt
Lilis, M.Farm
Estu Maharani, M.Farm., Apt
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari
alam dan diolah secara tradisional. Di samping itu, terdapat kosmetika semi- tradisional, yaitu
kosmetika tradisional yang pengolahannya dilakukan secara modern dengan mencampurkan zatzat kimia sintetik ke dalamnya. Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-lain. Keberadaan
kosmetika tradisional yang dibuat dengan cara tradisional dari bahan baku alami, tidak dapat
dipungkiri telah diakui dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Body scrub merupakan kosmetika yang paling lumrah digunakan sebagai perawatan
kulit. Tujuannya adalah menghilangkan lapisan kulit yang mati pada kulit tubuh, mencerahkan
kulit sekaligus menghilangkan bau tak sedap, mengabsropsi kotoran dan sebagai abrasiver,
peeling sel kulit mati pada lapisan tanduk, merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Bahan-bahan
lulur ini dibuat dengan memanfaatkan beberapa jenis tanaman yang berkhasiat dan telah lama
terbukti digunakan orang-orang tua jaman dahulu untuk perawartan kulit seperti kunyit, kencur
yang mampu membersihkan dan menjadikan kulit sehat dan berseri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Body scrub
Body scrub adalah perawatan tubuh dengan menggunakan lulur. Produk lulur berupa
krem yang mengandung butiran butiran kasar didalamnya. Bahan alami yang dapat digunakan
sebagai bahan lulur antara lain bengkoang, beras giling kasar, belimbing, jeruk nipis, pepaya,
bunga-bungaan, daun-daunan, biji cokelat, kopi dan kedelai (Traggono, 2007).
Scrub berfungsi mengangkat sel kulit mati dipermukaan kulit tubuh yang kasar dan
kusam, selain itu juga berfungsi membantu mempercepat pergantian sel-sel kulit tubuh yang
baru, bersih dan sehat. Scrub/peeling atau lulur adalah perawatan yang dilakukan oleh terapis
dengan cara menggerakan telapak tangan memutar sambil mnegusap permukaan kulit yang
sudah diberi produk lulur. Perawatan ini dapat dilanjutkan dengan perawatan body masker.
Perawatan ini diakhiri dengan bath terapy, dan pengolesan lotion, body cream atau body butter
untuk memaksimalkan hasil perawatan (Traggono, 2007).
Bahan-bahan body scrub dibuat dengan memanfaatkan beberapa jenis tanaman yang
berkhasiat dan telah lama terbukti digunakan orang-orang tua jaman dahulu untuk perawatan
kulit. Berikut manfaat body scrub (Traggono, 2007) :
1. Body scrub membantu menyehatkan kembali dan merawat kulit agar tidak kusam,
memutihkan kulit, mengencangkan dan menyehatkan kulit.
2. Body scrub membantu membuang sisa-sisa tumpukan sel-sel kulit mati dan memberi
nutrisi bagi kulit.
3. Body scrub membuat kulit menjadi halus.
2.2. Buah Pisang
Taksonomi Tanaman Pisang (Stover dan Simmonds, 1987)
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Famili
: Musaceae
Genus
: Musa
Spesies
: Musa acuminata
Pisang mengandung 68% air, 25% gula, 2% protein, 1% lemak dan minyak, 1% serat
selulosa. Pisang juga mengandung pati dan asam tanin, vitamin A (300 IU per seratus gram),
vitamin B dengan berbagai jenisnya, B1, B2, B6 dan B12 (100 mg per 100 gram), persentase
yang cukup dari vitamin D, dan sedikit vitamin Z. Dan pisang juga mengandung kalsium (100
mg per 100 gram), fosfor, besi, sodium, kalium, magnesium dan seng. Kandungan inilah yang
menyebabkan pisang banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik sebagai obat maupun
dalam kosmetik.
2.3. Kacang Kedelai
Taksonomi Kacang Kedelai
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub. Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Polypetales
Famili
: Leguminoseae
Sub. Famili
: Papilionoideae
Genus
: Glycine
Spesies
karena memiliki efek dapat meremajakan kulit. Zat aktif pada kedelai yang memiliki aktivitas
fisiologis terkuat sebagai antioksidan adalah flavonoid. Ada dua macam flavonoid utama pada
kedelai, yaitu daidzin dan genistin. Kedelai utuh memiliki kandungan isoflavon lebih tinggi
dibandingkan produk olahannya. Kandungan antioksidan dalam kacang kedelai juga dapat
digunakan untuk melindungi tubuh dari pengaruh radikal bebas (Cahyono, 2007).
2.4. Preformulasi Bahan
1. Setil Alkohol
Pemerian
Berat Molekul
Kelarutan
Titik lebur
Stabilitias
Inkompatibilitas
Fungsi
Sumber
2. Propilen glikol
Pemerian
Kadar lazim
Kelarutan
Stabilitias
Inkompatibilitas
Fungsi
Sumber
teroksidasi
: Tidak kompatibel dengan reagen oksidasi seperti kalium
permanganat
: Humektan pada sediaan topikal (15%)
Sebagai kosolven pada sediaan topikal (5 80%)
: HOPE 6th Edition
3. Asam Stearat
Pemerian
Bobot molekul
Titik lebur
Kelarutan
Stabilitias
Inkompatibilitas
Fungsi
garam kalsium.
: Pada penggunaan topikal, asam stearat digunakan sebagai
Sumber
4. TEA
Pemerian
Bobot molekul
pH
Kelarutan
amoniak
: 149,19 gram/mol
: 10,5
: Dapat bercampur dengan aseton, metanol, air dan karbon tetra
klorid. Kelarutan 1 : 24 dalam benzen, kelarutan 1:63 dalam
Stabilitias
etil eter.
: TEA dapat berubah menjadi cokelat pada paparan udara dan
cahaya. Harus disimpan dalam wadah kedap udara, terlindung
Inkompatibilitas
kompleks garam
: Agen pengemulsi dan stabilizer
: HOPE 6th Edition
5. Gliserin
Pemerian
Bobot molekul
Titik lebur
Kelarutan
Stabilitias
Inkompatibilitas
Fungsi
Sumber
6. Aquadest
Pemerian
Stabilitias
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat
Penangas air
Beaker glass
Kaca arloji
Cawan penguap
Spatel
Neraca analitik
Wadah Sediaan Body Scrub
Pipettetes
3.2.2
Bahan
Ekstrak Pisang
Setil Alkohol
Propilen Glikol
TEA
Asam Stearat
Gliserin
Scrub Kedelai
Parfum
Aquadest
3.2. Formula yang digunakan untuk 50 gram pembuatan sediaan body scrub cream
Ekstrak pisang
Setil Alkohol
Propilen Glikol
TEA
Setil alkohol
Gliserin
Scrub Kedelai
Parfum
Aquadest
ad
2%
4%
5%
1%
1%
10%
0,1%
q.s
100%
2.
Setil
Alkohol,
Asam
Stearat
TEA,
Propilen
glikol,
Gliserin,
air
Bersamaan
Tambahkan Ekstrak pisang, dan Parfum kemudian diaduk terus hingga homogeny.
Terakhir tambahkan scrub kedelai
Evaluasi Sediaan ( Uji homogenitas, penampilan body scrub ,uji pH, dan uji hedonik).
Penampilan lotion
Pengamatan organoleptis terdiri dari warna, bau dan bentuk dari sediaan. (Departemen
Kesehatan RI, 1995).
Uji pH
Pengujian pH dilakukandengan menggunakan pH indikator universal.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan cara, sejumlah sediaan di oleskan tipis pada kaca
objek yang kering dan bersih lalu tutup dengan cover glass. Uji homogenitas di amati
pada mikroskop. Uji homogenitas dinyatakan baik bila sediaan bertekstur rata dan tidak
menggumpal (Voight, 1994).
Uji Hedonik
Body scrub dicoba oleh perwakilan tiap kelompok kemudian diberikan nilai berdasarkan
kenyamanan, homogenitas, dan organoleptik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Evaluasi
Penampilan :
Bentuk
Krim
Bau
Wangi
Warna
Putih susu
Rasa
pH
2.
3.
Homogenitas
7 (Netral)
Homogen
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami membuat sediaan body scrub. Body scrub ini merupakan
sediaan kosmetik yang bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga kulit tampak
lebih cerah, bersih dan lembut yang terdiri dari fase air dan fase minyak. Pada tahap pertama,
dilakukan pengambilan ekstrak dari buah pisang, dengan mengambil pisang menggunakan
sendok kemudian dihaluskan dengan ditekan-tekan menggunakan sendok. Tahap kedua yaitu
membuat scrub dari biji kedelai dengan memotong kasar kedelai menggunakan blender
kemudian di ayak pada ayakan 20 mesh.
Proses selanjutnya adalah penimbangan seluruh bahan yang digunakan. Setelah
ditimbang, kemudian disiapkan seluruh alat untuk membuat sediaan. Kali ini, body scrub dibuat
dengan melebur setil alkohol dan asam stearat di atas penangas air hingga suhu 70 0C (sebagai
massa A), pada saat yang bersamaan propilen glikol, gliserin, TEA, air dipanaskan di atas
penangas yang lain hingga suhu 700C (sebagai massa B). Alasan dipanaskan pada suhu 70 0C
untuk meleburkan bahan-bahan yang berbentuk padatan agar mudah ketika proses pencampuran
kedua fase. Sambil menunggu kedua fase mencapai suhu yang diinginkan dan homogen, mortar
dipanaskan dengan dituangkan air mendidih kedalam mortar. Hal ini bertujuan agar pada saat
menghomogenkan tidak langsung menjadi kaku dan sulit untuk dihomogenkan terutama pada
fase minyak. Setelah mortar hangat, buang air yang ada di dalam mortar dan di lap menggunakan
tisu.
Setelah kedua fase dan mortar telah siap, fase air dimasukkan terlebih dahulu ke dalam
mortar lalu disusul dengan fase minyak. Hal ini dilakukan karena sistem emulsi yang digunakan
adalah sistem emulsi minyak dalam air. Setelah kedua fase masuk, kemudian diaduk terus secara
geometris dan searah hingga terbentuk massa putih seperti susu dan di tambahkan ekstrak pisang
dan scrub biji kedelai. Setelah terbentuk massa dan suhu sediaan telah turun, kemudian di
tambahkan parfum dan ekstrak ke dalam sediaan. Hal ini dilakukan untuk mencegah
menguapnya parfum dan mencegah dekomposisi senyawa aktif dari ekstrak pisang. Setelah
tercampur rata, kemudian sediaan dimasukkan kedalam wadah dan diberi label.
Hasil evaluasi sediaan yang dilakukan, didapatkan sediaan body scrub yang berwarna
putih, homogen, dengan tekstur lembut dengan sensasi scrub di dalamnya, mudah dicuci dan
tidak meninggalkan bekas, tidak lengket, berbau harum mawar. pH diukur menunjukkan di pH 7,
pH ekstrak pisang adalah 5 dan mampu mengangkat sel kulit mati seperti sediaan yang
diharapkan. Perubahan pH yang terjadi disebabkan karena ekstrak telah bercampur dengan
bahan-bahan yang dapat menaikkan pH sediaan seperti TEA.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Body scrub merupakan kosmetika yang paling lumrah digunakan sebagai perawatan
kulit. Tujuannya adalah menghilangkan lapisan kulit yang mati pada kulit tubuh,
mencerahkan kulit sekaligus menghilangkan bau tak sedap, mengabsropsi kotoran dan
sebagai abrasiver, peeling sel kulit mati pada lapisan tanduk, merangsang pertumbuhan
sel kulit baru.
Dibuat sediaan body scrub cream dengan ekstrak pisang . dalam sediaan ini ekstrak
pisang berfungsi sebagai zat aktif dalam sediaan ini dengan scrub kacang kedelai yang
mengandung antioksidan didalam kacang kedelai dapat digunakan sebagai anti aging
DAFTAR PUSTAKA