Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KOSMETIKOLOGI
“SAMPO”

Dosen Pengampu :
Dr. Ika Purwidyaningrum, M.Sc.,Apt
Kelompok 2 / Teori 3 :
1. Iqnatiya Utami Daroni (21154514A)
2. Dewi Andini (21154515A)
3. Dian Apriyani (21154518A)
4. Ajeng Windi Gaprita (21154519A)
5. Dela Dwiningtyas (21154520A)
6. Dwi Endang Febriyanti (21154521A)
7. M. Risky Hermawan (21154523A)

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rambut merupakan mahkota pada kepala yang juga berfungsi sebagai pelindung
kepala dan kulit kepala dari kondisi buruk lingkungan serta sebagai daya tarik pada semua
orang khususnya pada wanita (Rostamailis dkk., 2009). Banyak faktor yang dapat
menyebabkan rambut tidak sehat, seperti pengaruh cuaca, debu atau kotoran dan bahan-
bahan kimia (Mottram and Less, 2000). Masalah pada rambut dan kulit kepala yang banyak
dialami wanita adalah ketombe. Ketombe yang merupakan pengelupasan kulit kepala yang
berlebihan dengan bentuk besar-besar seperti sisik-sisik, disertai dengan adanya kotoran-
kotoran berlemak dan juga disertai oleh kerontokan rambut. Ketombe termasuk penyakit
kulit yang disebut dengan dermatitis seboroik dengan gejala inflamasi atau peradangan
pada daerah kulit kepala, yang disebabkan karena keaktifan dari kelenjar keringat yang
berlebihan (Harahap, 1990). Ketombe dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti
genetik, stres, kelelahan, serta jamur penyebab ketombe (Degree et al. 1989).
Kebersihan dalam merawat rambut juga berpengaruh pada masalah yang dialami
rambut dan kulit kepala. Salah satu cara mengatasinya dengan menggunakan kosmetika
perawatan rambut yaitu sampo. Sampo (bahasa Inggris: Shampoo) adalah sejenis cairan,
seperti sabun, yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan permukaan kulit (umumnya
kulit kepala) sehingga dapat meluruhkan kotoran (membersihkan). Kegiatan
membersihkan kulit kepala dan rambut ini disebut keramas. Pada saat keramas, individu
dianggap melakukan perawatan dengan mencuci rambut dan kulit kepala agar bersih dari
minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain yang menempel dirambut seiring aktivitas
yang dilakukannya.
Dalam pengertian ilmiahnya, sampo didefinisikan sebagai yaitu sediaan yang
mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk menghilangkan
kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala agar tidak membahayakan
rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai.
Sampo pada umumnya digunakan dengan mencampurkannya dengan air dengan
tujuan untuk melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi
rambut dan membersihkan kotoran yang melekat. Namun tidak semua sampo berupa cairan
atau digunakan dengan campuran air, ada juga sampo kering berupa serbuk yang tidak
menggunakan air. Sampo kering ini selain digunakan oleh manusia, lebih umum digunakan
untuk binatang peliharaan seperti kucing yang tidak menyukai bersentuhan dengan air
ataupun anjing. Beberapa industri yang memproduksi sampo atau perawatan rambut
umumnya juga mengeluarkan produk kondisioner dengan tujuan untuk mempermudah
pengguna sampo menata kembali rambutnya.
Wilkinson dan Moore (1982) mendefinisikan sampo sebagai “sediaan dari
surfaktan” dalam bentuk yang sesuai seperti cair, padat, atau serbuk, dimana jika digunakan
di bawah kondisi khusus dapat menghilangkan lemak, kotoran dan kulit terkelupas pada
permukaan dari rambut dan kulit kepala tanpa menimbulkan efek merugikan bagi rambut,
kulit kepala atau kesehatan dari yang menggunakan. Mitsui (1997) menyatakan bahwa
sampo juga dapat mengobati gatal-gatal yang merupakan ketombe serta menjaga rambut
dalam kondisi bersih dan indah. Menurut Rostamailis dkk., (2009) untuk mengatasi
masalah kulit kepala dan rambut yang berketombe beberapa produk kosmetika dapat
digunakan, salah satunya adalah sampo anti ketombe yang tergolong sebagai treatment
shampoo yang diformulasi khusus untuk mengatasi terjadinya gangguan kulit kepala dan
rambut seperti ketombe yang pada umumnya mengandung zat antiseptik, selenium sulfida
atau seng pirition (zeng-pyrithione).
Saat ini banyak sampo anti ketombe yang berbahan aktif sintetik. Menurut Sukanto
(1995) bahan aktif dalam kosmetika anti ketombe memiliki beberapa efek samping yang
dapat ditimbulkan bila pemakaian berlangsung lama seperti dermatitis atau iritasi,
dermatitis folikular, urtikaria, kerusakan rambut seperti kerontokan rambut, berubah warna,
rambut rentan patah dan efek samping sistemik, walaupun kasusnya jarang.
BAB 2
PEMBAHASAN

Syarat sampo yang baik :


1. Sampo harus membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat, lembut dan
mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.
2. Sampo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika
tidak kulit kepala menjadi kering.
3. Sampo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti
lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada di dalam komposisi sampo.
Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat kompleks yaitu : sekret dari kulit, sel
kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetika.
4. Tidak mengiritasi kulit kepala dan mata.
5. Sampo harus tetap stabil. Sampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi keruh
dalam penyimpanan. Viskosita dan pH-nya juga harus tetap konstan, sampo harus tidak
terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasad renik dan dapat mempertahankan bau parfum
yang ditambahkan ke dalamnya.
Bentuk-Bentuk Sampo
1. Sampo bubuk
Sebagai dasar sampo digunakan sabun bubuk, sedangkan sebagai zat pengencer
biasanya digunakan natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium seskuikarbonat,
dinatrium fosfat atau boraks. Sampo jenis ini dapat dikombinasikan dengan zat warna alam
hena atau kamomil, sehingga dapat memberikan sedikit efek pewarnaan pada rambut. Agar
dalam air sadah dapat berbusa, biasanya bubuk sabun diganti dengan natrium laurilsulfat.
2. Sampo emulsi
Sampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu kental. Tergantung
dari jenis zat tambahan yang digunakan, sampo ini diedarkan dengan berbagai nama seperti
sampo lanolin, sampo telur, sampo protein, sampo brendi, sampo susu, sampo lemon atau
sampo strawberry.
3. Sampo krim atau pasta
Sebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang
yang dapat memberikan konsistensi kental. Untuk membuat sampo pasta dapat digunakan
malam seperti setilalkohol sebagi pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan
dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.
4. Sampo larutan
Sampo larutan merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam
formulasi sampo ini meliputi viskositas, warna, keharuman, pembentukan dan stabilitas
busa dan pengawetan. Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi; 0,2% larutan
formaldehida, 40% garam fenilraksa; kedua zat ini sangat beracun sehingga perlu
memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah. Parfum yang digunakan sebanyak
0,3%-1,0%, tetapi umumnya berkadar 0,5%.
Isi Sampo
Ada berbagai macam bahan yang terdapat dalam sampo, yaitu surfaktan, pelembut,
pembentuk busa, pengental, pengeruh, pemisah logam, dan lain sebagainya.
1. Surfaktan
Surfaktan adalah bahan aktif dalam sampo, berupa deterjen pembersih sintesis yang
cocok untuk kondisi rambut pemakai. Seperti pada sabun, deterjen bekerja dengan cara
menurunkan tegangan permukaan cairan karena bersifat amfilik, sehingga dapat melarutkan
kotoran yang melekat pada permukaan rambut.
Surfaktan yang digunakan biasanya surfaktan anionic yaitu fatty alcohol sulfat, antara
lain :
a. Lauril sulfat (natrium, ammonium, trietanolamin), merupakan pembersih yang baik
namun dapat mengeraskan rambut
b. Lauret sulfat (natrium, ammonium, trietanolamin) pembentuk busa yang baik dan
kondisioner yang baik.
c. Sarkosinat (natrium lauril, lauril) daya bersih kurang, kondisioner yang baik
d. Sulfosuksinat (dinatrium oleamin, natrium dioktil) pelarut lemak yang kuat untuk
rambut berminyak.

Seperti juga pada sabun/deterjen, biasanya digunakan lebih dari satu surfaktan dalam
sampo, yang utama disebut surfaktan primer, selebihnya adalah surfaktan pelengkap atau
sekunder. Surfaktan pelengkap dapat dipilih dari golongan yang sama ataudari golongan
surfaktan lain, amfoterik yang tidak mengiritasi mata (coca amido propil betain, natrium
laruil propionate) atau nonionik yang membentuk banyak busa (sorbitan lauret lauramida,
dietanol amida). Surfaktan kationik jarang digunakan karena mengiritasi mata.

2. Pelembut (Conditioner)
Pelembut membuat rambut mudah disisir dan diatur oleh karena dapat menurunkan
friksi antar rambut, mengkilapkan rambut oleh karena memperbaiki refleksi cahaya yang
mengenai batang rambut, dan memperbaiki keadaan rambut yang rusak akibat keriting
rambut, pewarna, atau styling yang menyebabkan kerusakan pada kortek rambut yang
merupakan kekuatan dari rambut.
Semula pelembut merupakan kosmetika tersendiri yang digunakan setelah
pemakaian sampo. Namun kini
cenderung untuk dijadikan satu kosmetik bersama sampo berupa kosmetika sampo
2 in 1 atau bahkan 3 in 1 (dan vitamin). Bahan pelembut yang digunakan seperti polivinil
pirolidon.
3. Pembentuk Busa (Foam Builder)
Dalam sampo pembentuk busa adalah bahan surfaktan masing-masing berbeda
daya pembuat busanya. Busa adalah emulsi udara dalam cairan. Busa yang terbentuk lazim
diberi penguat yang menstabilkan busa agar lebih lama terjadi, misalnya dengan
menambahkan alkanolamid atau aminoksida.
4. Pengental (Thickener) dan Penyuram/Pengeruh (Opacifier)
Bahan yang ditambahkan untuk menyenangkan konsumen pemakai, dan keduanya
tidak menggambarkan daya bersih atau konsentrasi bahan aktif dalam sampo.
5. Pemisah Logam (Sequestering Agent)
Dibutuhkan keberadaanya untuk mengikat logam berat (K,Mg) yang terdapat dalam
air pencuci rambut, misalnya etilen diamin tetra asetat (EDTA).
6. Ph Balance
Ditambahkan ke dalam sampo untuk menetralisasi reaksi basa yang terjadi dalam
penyampoan rambut,misalnya asam sitrat.
7. Warna dan Bau
Bahan yang ditambahkan untuk memberikan kesan nyaman bagi pemakai.
Bahan Tambahan Sampo :
a. Vitamin (Vitamin E, pantenol/B5)
b. Minyak mink, rempah-rempah, minyak kelapa, lilin
c. Protein (RNA, kolagen, plasenta, susu)
d. Tabir surya kimia
e. Antiketombe (tar,sulfur, seng pirition)
f. Balsam, wortel, madu, jojoba, aloe.

Jenis Sampo
1. Sampo dasar yaitu sampo yang dibuat sesuai dengan kondisi rambut, seperti rambut
kering, normal atau berminyak.
2. Sampo bayi yaitu sampo yang tidak menggunakan bahan yang mengiritasi mata dan
mempunyai daya bersih sedang karena kulit dan rambut bayi masih minim
sebumnya. Dapat dipakai setiap hari
3. Sampo dengan pelembut (conditioner), 2 in 1, 3 in 1
4. Sampo professional yaitu sampo yang mempunyai konsentrasi bahan aktif lebih
tinggi sehingga harus diencerkan sebelum pemakaian.
5. Sampo medic yaitu sampo yang mengandung
a) Antiketombe : sulfur, tar, asam salisilat, sulfide, polivinil pirolidon, iodium,
seng pirition
b) Tabir Surya : PABA, non-PABA

Contoh Formula :
TEA lauril sulfat………………………………………………………… 0,70 -15,0
Air………………………………………………………………………. 50,00 -70,0
Laurilamida DE (pembentuk busa)…………………………………….. 0,30 – 0,50
NaCl (pengental)……………………………………………………….. 0,05 – 0,10
Avaternium 19 (kondisoner)…………………………………………… 0,20
Formaldehid (preservatif)………………………………………………. 0,20
Warna dan parfum……………………………………………………… secukupnya

Anda mungkin juga menyukai