Definisi
Terpen terpentin mengelusidasi struktur
isoprenoid
Terpenoid berasal dari senyawa prekursor
dengan 5 atom C bercabang isoprena sehingga
kelompok senyawa ini sering disebut sebagai
senyawa isoprenoid.
klasifikasi
hemi-, mono-, sesqui-, di-, sester-, tri dan
tetraterpenoid berdasarkan jumlah unit isoprena
di dalam molekulnya,
Biosintesis terpenoid melewati jalur mevalonat
dan jalur piruvat.
Terpenoid secara umum diekstraksi dari Ekstraksi terpenoid
jaringan tumbuhan dengan menggunakan eter Destilasi uap pemisahan monotrpena dan
minyak bumi, eter atau kloroform. seskuiterpen dari minyak atsiri
Analisis terpenoid secara umum menggunakan Minyak dengan pelarut eter, eter minyak
KG atau KLT atau kombinasi keduanya. bumi, kloroform
KG atau KG-SM (GC-MS) Ekstraksi bertingkat peningkatan polaritas
KCKT atau KCKT-SM (LC-MS) solven
Spektrofotometer IM (IR) Partisi cair cair dari ekstrak awal aseton atau
methanol
KLT (TLC)
KLT preparative + KG
KG preparative + KLT
Analisis kualitatif dan kuantitatif
Kolom
Non polar apezon L & silicon SE 30
Polar polyester dietilena glikol adipat &
carbowax 400
Suhu isotermik dan gradien
Distribusi terpenoid
Kuantitatif kemotaksonomi
pengelompokan tumbuhan berdasarkan
kandungan senyawa kimianya
MONOTERPENOID
Definisi Analisis
Golongan terpenoid dengan 10 atom C yang
secara biosintesis diturunkan dari prekursor dua
isoprena yang terhubung secara kepala-ekor.
Klasifikasi
asiklik, monosiklik, bisiklik dan tak beraturan.
Berdasarkan gugus fungsi hidrokarbon, ester
alcohol, aldehid, keton
Precursor : Garnesil difosfat
Sifat umum
Isomerisme optic
Ex : nerol&geraniol, karvon
Sebagian besar substansi berminyak dan tak
berwarna dg td 140-180 derajad C
Sebagian berupa kristal kamfer
Bau kuat dan tajam
Genauim difosfat inalol difosfat molekul
monoterpene
Ekstraksi Destilasi uap
Analisis KLT, KCKT dan KG.
Pada sediaan farmasi, monoterpena
diformulasikan secara topikal dan per oral
TETRATERPENOID
Definisi Senyawa precursor Fitoena
Golongan terpenoid dengan 40 atom C yang Sifat karotenoid
secara biosintesis diturunkan dari skualena. Kelarutan : lipofil
Klasifikasi Larut pada petroleum eter, heksana, dan toluena
Berdasarkan struktur kimianya, karotenoid Karotenoid dapat diisolasi dengan kromatografi
diklasifikasikan menjadi: asiklik, siklik, kolom terbuka.
hidroksikarotenoid dan epoksikarotenoid.
Karotenoid dapat dianalisis dengan teknik
spektroskopi (UV-Vis) dan kromatografi (KLT,
KCKT).
Karotenoid memiliki rentang bioaktifitas yang
luas, seperti antioksidan, antikanker dan
imunomodulator
STEROID
Definisi Penampak noda : anisaldehida-H2SO4,
Suatu senyawa berinti siklopentano dipanaskan 10 mnt
perhidrofenatrena yg inti molekulnya memiliki Noda : ungu biru
inti gabungan 3 cicin sikloheksana dan 1 cincin KG (GC) butuh derivatisasi reagen >>
siklopentana
HPLC struktur sterol << kromofor
Fitosteroid KCKT UV sulit
Kolekalsiferol (vit D)
Sterol kolesterol, sitosterol, kampesterol,
stigmasterol, ergosterol
Punya rantai samping Panjang terikat pada atok
C-17. Mengandung 27-29 Carbon
Klasifikasi zoosterol, fitosterol, mikosterol,
marinsterol
Fungsi regulasi fluiditas & permeabilitas
membrane interaksi dg lipid & protein
membrane
Precursor syw bioaktif yg terlibat proses
perkembangan dan prose seluler
Steroid alkaloid tomatidin, solastidin
Sapogenin steroid diosgenin, hecogenin
Biosintesis
Pada tumbuhan tinggi
FPP skualena 2,3 epoksi skualena
sikloartenol steroid
Biosintesis diosgenin (precursor biosintesis
hormone seksual)
Isolasi steroid
Analisis sterol
KLT umumnya sulit noda dan Rf sama Analisis steroid dengan KG
Fase diam : silika gel - Sampel minyak dikromatografi kolom,
Fase gerak : CHCl3-EtOAc (4:1) diencerkan dg n-heksana
- Dielusi menggunakan n-heksana dan Aplikasi di industry
etil asetat 9:1 - Diosgenin adalah bahan baku pil KB
- Solven diuapkan, disabunkan dengan dan sex hormone
KOH, diekstrasi, diderivatisasi - Diosgenin bisa jadi sintesis obat
kotikosteroid dg fermentasi mikroba