Dosen Pengampu:
Dr. Lyta Permatasari, S.Kom M.Si
Oleh:
Jember juga dikenal sebagai penghasil biji kakao. Banyak kakao yang diekspor ke daerah
lain dan diproduksi menjadi bahan jadi. Selain kaya akan hasil perkebunan, Jember juga
memiliki banyak destinasi wisata alam yang apik. Seperti Tanjung Papuma, Teluk Love, Pantai
Payangan, Taman Nasional Meru Betiri, Kebun The Gambir, Air Terjun Tancak, Wana Wisata
Simbat dan lainnya. Beragamnya wisata ini akan menambah pertumbuhan ekonomi untuk warga
lokal di sekitar area wisata.
Jember juga daerah yang dipenuhi oleh kaum remaja atau manusia berusia produktif. Hal
ini dikarenakan Jember ialah daerah yang banyak terdapat Universitas atau pendidikan setelah
sekolah menengah atas. Dengan banyaknya mahasiswa disini menambah pendapatan warga lokal
juga seperti membangun rumah kos, memproduksi makanan atau minuman, banyaknya café
untuk mengerjakan tugas mahasiswa dan sebagainya.
RPJMN ini memperhatikan kesetaraan gender, tata kelola, kerentanan bencana dan
perubahan iklim, modal sosial budaya dan transformasi digital. Terdapat juga Nawacita II atau
sembilan misi dengan arahan dari presiden untuk tujuh agenda pembangunan RPJMN itu sendiri.
Lalu bagaimana dengan Jember? Apakah pembangunan Jember sesuai dengan kerangka
pembangunan teknokratis RPJMN 2020-2024?
Jika dikaitkan dengan Fokus dan Nawacita yang menjadi main adalah fokus pada
pembangunan wilayah dan Nawacita poin struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya
saing. Seperti yang diketahui kalau Jember memiliki komoditas unggulan daerah yakni tembakau
dan biji kakao. Jika dilihat pada data luas tanah dan panen yang diproduksi dalam beberapa
kecamatan sangat baik dan tiap tahunnya terus bertambah produksi dan luas panennya.
Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Total Produksi Tembakau Voor Oogst Kasturi Menurut Kecamatan, 2019
The Area of Voor Oogst Tobacco Harvesting Average Production, dan Total Production According To Subdistrict, 2019
No./ Kecamatan / Subdistrict Luas Panen / Area or Produktifitas / Produksi / Productivity (Kw.)
Num Harvesting (Ha.) Productivity (Kw./Ha.)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kencong - - -
2 Gumukmas - - -
3 Puger 16 2,50 40,0
4 Wuluhan 327 1,90 621,3
5 Ambulu 900 1,60 1 440
6 Tempurejo - - -
7 Silo 22 1,60 35,2
8 Mayang 248 1,30 322,4
9 Mumbulsari 158 2,00 316
10 Jenggawah 50 1,70 85
11 Ajung 5 1,6 8
12 Rambipuji - - -
13 Balung - - -
14 Umbulsari - - -
15 Semboro - - -
16 Jombang - - -
17 Sumberbaru - - -
18 Tanggul - - -
19 Bangsalsari 5 1,30 6,5
20 Panti - - -
21 Sukorambi 5 1,60 8
22 Arjasa 215 1,50 322,5
23 Pakusari 1 245 1,30 1 618,5
24 Kalisat 2 587 1,60 4 139,2
25 Ledokombo 723 1,50 1 084,5
26 Sumberjambe 869 1.2 1 042,8
27 Sukowono 1 908 1.4 2 671,2
28 Jelbuk 685 1,50 1 027,5
29 Kaliwates 8,55 1,20 10,26
30 Sumbersari 424 1,50 636
31 Patrang 26,5 1,30 34,45
Tahun / Year 2019 10 427,05 1,43 15 469,31
Tahun / Year 2018 7 523,83 1,50 11 285,76
Sumber : BPS, Luas Panen, Rata-Rata Produksi, dan Total Produksi Tembakau Voor Oogst Kasturi
Menurut Kecamatan, 2019
Jika poin fokus dan Nawacita ini dikembangkan terus secara berkelanjutan akan membawa
kesejahteraan masyarakat lokal yang mandiri dan mampu bersaing dengan petani lain. Selain itu beragam
pariwisata yang apik juga turut serta dalam pertumbuhan ekonomi kreatif dan produktif. Jadi fokus
pemerintah daerah adalah bagaimana mempercepat pembangunan ekonomi dengan sektor yang paling
kuat. Dengan program dan kebijakan yang tepat akan mempercepat pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan.
Jika tadi kita melihat tentang fokus dan poin Nawacita yang positif, lalu apa poin negatifnya atau
fokus yang paling tidak ketara. Menurut saya, selama berada di Jember apalagi daerah countryside-nya
pendidikan terlihat kurang merata dan pemerataan infrasturktur yang rendah. Hal ini menjadi tidak sesuai
dengan fokus pembangunan manusia, pembangunan infrasturktur dan poin Nawacita peningkatan kualitas
manusia Indonesia. Dilansir dari publikasi data Kementrian dan Kebudayaan APK dan APM untuk SD,
SMP dan SMA. Tabel di bawah adalah rekap data untuk jenjang SMA/sederajat.
Terlihat terdapat 114.540 remaja berusia 16-18 di Jember. Namun hanya 73.890 orang
yang menempuh pendidikan SMA/sederajat. Untuk jenjang SD rentang antara yang bersekolah
dan tidak lebih tipis daripada jenjang SMA yakni sebanyak 217.027 anak usia 7-12 di Jember
dan yang bersekolah SD sebanyak 204.488 anak. Terlihat pada tabel berikut :
Lalu untuk infrastruktur menigkuti dengan infrastuktur sekolah juga masih rendah
terutama pada daerah yang jauh dari keramaian pusat Jember. Hal ini menjadi fokus dan saran
untuk pemerintah daerah tentang program dan kebijakan apa yang efisien dan efektif untuk
meningkatkan kualitas SDM. Tapi angka melek huruf bukan satu-satunya faktor SDM
berkualitas atau tidak. Akan tetapi angka ini dapat menjadi alternatif lain dalam melihat kualitas
SDM suatu daerah.
Referensi :
Publikasi data APK dan APM: Kemendikbud 2019-2020.
http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_792A27EF-D364-4475-BD12-
67DADE4DAC31_.pdf
BPS Jember : https://jemberkab.bps.go.id/statictable/2020/11/10/220/luas-panen-rata-rata-
produksi-dan-total-produksi-tembakau-voor-oogst-kasturi-menurut-kecamatan-2019.html