Anda di halaman 1dari 9

Farmasetika Dasar

Eliksir

Disusun Oleh :
Kelompok III Inten Novita Sari Ichsana Eskha #ina Fau$iah %hma& Fau$i Niekha (oelienna Khairul )ahtiar %! ! 1111102000087 11111020000"2 1111102000100 111110200010' 1111102000111 1111102000117

Farmasi III*D Fakultas Ke&okteran &an Ilmu Kesehatan +IN S,ari- .i&a,atullah /akarta 2012

De-inisi Eliksir
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa yang manis, dan bau yang sedap, selain obat mengandung juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lain, zat warna, zat pewangi dan zat pengawet, dan digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama digunakan etanol yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilen glikol. Sirup gula digunakan sebagai pengganti gula. Eliksir supaya disimpan dalam wadah tertutup rapat. (Anief,Moh. !!!"#$% Eliksir adalah &arutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk penggunaan 'ital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan. Disamping alkohol dan air, pelarut(pelarut lain seperti gliserin dan propilen glikol, sering digunakan dalam eliksir sebagai pelarut pembantu. Eliksir dimaniskan dengan sukrosa atau sirup sukrosa, beberapa menggunakan sorbitol, gliserin dan atau pemanis buatan seperti sakarin untuk tujuan ini. Semua eliksir mengandung bahan pemberi rasa untuk menambah kelezatan dan hampir semua eliksir mempunyai zat warna untuk meningkatkan penampilannya. (Ansel,)oward *. !!+",-.% /omponen Eliksir " alkohol , air, pelarut(pelarut lain sebagai pelarut pembantu, sukrosa, sorbitol, gliserin, sakarin atau pemanis buatan lainnya, dan zat warna. (Ansel,)oward *. !!+",-.%

/enis Eliksir )er&asarkan Fun0sin,a : 1!


Eliksir O1at Eliksir ini biasa digunakan untuk keuntungan dari zat obat yang ada. 0mumnya eliksir( eliksir yang resmi diperdagangkan mengandung zat obat tunggal. /euntungan dari satu obat tunggal yang terkandung, bahwa dosis yang diperlukan dapat diturunkan dan dapat dinaikkan dengan meminum eliksir lebih sedikit atau lebih banyak. Apabila zat yang terkandung lebih dari satu zat obat dalam sediaan yang sama, tidak mungkin meningkatkan dan menurunkan kadar satu zat obat yang diminum tanpa se1ara otomatis dan bersamaan mengatur dosis obat lain yang ada, perubahan yang mungkin tidak diinginkan. 2leh karena itu untuk pasien yang memerlukan minum lebih dari satu obat, banyak dokter memilih untuk minum. Sediaaan yang terpisah dari tiap obat sehingga, bila dibutuhkan pengaturan dosis satu obat, dapat dikerjakan tanpa dosis obat lainnya se1ara bersamaan ikut diatur. 3eberapa 1ontoh eliksir. 3eberapa 1ontoh eliksir obat akan dijelaskan sebagai berikut" (Ansel, )oward *. !!+",--%

%! Eliksir %ntihistamin Antihistamin digunakan terutama dalam pengobatan simtomatis penyakit alergi tertentu. /erjanya, menekan gejala(gejala yang ditimbulkan oleh histamin, suatu zat kimia yang dilepas selama proses reaksi antigen(antibodi dari respon alergi. 4emilihan histamin dapat berdasarkan pada insiden timbulnya efek yang tidak dinginkan, yang mungkin diduga terjadi. 5nsiden dan keparahan efek ini agak sedikit berbeda sesuai dengan obat dosis tiap obat. Sebagian besar antihistamin adalan amin(amin basa. Dengan pembentukan garam lewat interaksi dengan asam, senyawa diubah kelarutannya dalam air. 3entuk garam ini umum digunakan didalam eliksir dan dengan demikian antihistamin diharuskan mengandung alkohol dalam jumlah besar. *ontoh eliksir antihistamin " eliksir bromodifendramin )*l, eliksir bromfeniramin maleat, dan eliksir difenhidramin )*l. (Ansel, )oward *. !!+",--(,-+%. )! Eliksir .ipnotik Se&ati- )ar1iturat 3arbiturat adalah zat hipnotik sedati'e yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkatan penekanan sistem saraf pusat. 3ila dosis ditingkatkan efek berpindah dari sedasi ke hipnotik ke penekanan pernapasan yang terakhir menimbulkan kematian karena kelebihan dosis barbital. 3arbiturat diberikan dalam dosis ke1il pada waktu siang hari sebagai sedasi untuk menurunkan atau kelesuan. ketegangan emosi dan kegelisahan. Dosis yang tepat untuk tujuan ini adalah jumlah yang menghilangkan kegelisahan atau ketegangan tetapi tidak menyebabkan mengantuk atau kelesuan. Dosis yang lebih besar dapat diberikan pada malam hari sebagai hipnotik untuk menghilangkan insomnia. 3arbiturat digolongkan sesuai dengan lamanya efek (hipnotik% yakni obat kerja lama6panjang, kerja sedang, kerja pendek. 3arbiturat kerja panjang termasuk, fenobarbital yang dianggap paling berguna dalam mempertahankan sedasi pada siang hari dan pengobatan beberapa keadaan kejang(kejang dan sangat jarang digunakan sebagai hipnotik. 3arbiturat kerja sedang termasuk amorbital dan terutama digunakan untuk sedasi jangka pendek pada siang hari dan efektif dalam pengobatan insomnia. 3arbiturat yang digolongkan dalam kerja pendek termasuk pentobarbital dan sekobarbital dan penggunaannya sama dengan barbiturate kerja sedang. 3arbiturat kerja sangat pendek seperti thiopental, diberikan se1ara intra'ena untuk menimbulkan anastesi. *ontoh eliksir hipnotik sedatif " eliksir Amorbarbital, eliksir butabarbital sodium, eliksir fenobarbital, dan eliksir sekobarbital.(Ansel, )oward *. !!+",-+%.

2ontoh Eliksir untuk o1at &an kan&un0ann,a : .. Phenobarbital Eliksir 76 4henobarbitali 2l. *itri 4ropylene gly1oli Ethanoli Sorbitol Solution 0S4 *orr. *oloris A9,dest. Ad 9s. .ltr !. $ ml .!! ml !! ml 8!! ml

(Anief,Moh. !!!". #% . Theophyllini Eliksir R/ :heophyllini A1id 1itri1 ;lu1osi &i9uidi <= Sirupi ;ly1erini Sorbitoli Solutioni 0S4. Aethanoli 2l.*itri *orr.1oloris A9uadest ad (Anief,Moh. !!!".,!% ,. *arbinomini Eliksir 76 *rabino>amini Maleas Aethanolum #!? Aat tambahan yang 1o1ok A9uam ad 4enggunaan " Antihistaminika (formularium <asional..#@+% !.+ @! 9s . ltr !.. .!!! $., .! -., ml $! ml , - ml !! ml !.$

2!

Eliksir )ukan O1at Eliksir ini biasa digunakan oleh ahli farmasi dalam pembuatan resep yang dibuat segar meliputi " ( 4enambahan zat(zat obat untuk pembawa yang member rasa enak. ( 4engen1er eliksir obat yang ada. (Ansel, )oward *. !!+",--% Dalam pemilihan pembawa untuk senyawa(senyawa obat, ahli farmasi harus

memperhatikan sendiri kelarutan dan stabilitas kelarutan dan stabilitas senyawa obat dalam air dan alkohol. Bika pembawa hidoralkohol dipilih, proporsi alkohol yang ada harus hanya sedikit di atas jumlah yang diperlukan untuk mempengaruhi dan mempertahankan kelarutan obat. 3ila ahli farmasi diminta untuk mengen1erkan eliksir obat yang ada, maka eliksir bukan obat yang dipilih untuk pengen1er dan harus mempunyai konsentrasi alkohol yang kira(kira sama dengan eliksir yang akan dien1erkan. Buga, rasa dan bau khas pengen1er harus tidak bertentangan dengan eliksir obat dan semua komponen harus ter1ampurkan se1ara kimia dan fisika. (Ansel, )oward *. !!+.,--% *ontoh eliksir bukan obat " .. *ompound 3enzaldehyde Eliksir <= . 5so(al1oholi1 Eliksir <= ,. Aromati1 Eliksir <= (Anief,Moh. !!!".,.%

3rose&ur pem1uatan Eliksir


.. Air sebagai pembawa harus didihkan kemudian didinginkan. . 3ahan aktif dan bahan tertentu (jumlah yang dimintaCe'aluasi% ditimbang. ,. 4embuatan larutan sakarosa (=5 555 $8@% larutkan 8$ bagian sakarosa dalam larutan metil parabean !, $ ? b6' hingga terbentuk .!! bagian sirup simpleks yang berfungsi sebagai pengental dan pemanis. -. 3ahan aktif dihaluskan dalam mortal kemudian dilarutkan dalam suatu pelarut yang paling melarutkan zat(zat tersebut. Apabila kelarutan bahan berkhasiat didalam masing

masing pelarut yang akan dikombinasikan tidak tinggi, maka zat aktif dilarutkan sedikit demi sedikit ke dalam pelarut 1ampur tersebut. $. 3ahan pembantu dihaluskan dalam mortal kemudian dilarutkan dalam pelarut yang paling melarutkan zat(zat tersebut. 8. :ambahkan berturut turut larutan pengawet, larutan pewangi, larutan berwarna kedalam larutan zat aktif (sedapat mungkin penambahan zat(zat pembantu dalam keadaan terlarut. @. :ambahkan sisa pelarut 1ampur. +. Masukan pemanis. #. ;enapkan dengan air sampai 'olume yang diinginkan. .!. Masukan kedalam wadah tutup dan beri etiket.

(Modul Praktikum Semisolid. !!,".$(.+% 2ara 3em1erian


.. *ara pemberian dengan 1ara oral. (Farmakope Indonesia jilid III..#@#% . *ara pemberian dengan 1ara intra'ena untuk anastesi. (Ansel, )oward *. !!+",-+%

Konstanta Dielektrik
/onstanta dielektrik adalah suatu besaran tanpa dimensi dan merupakan rasio antara kapasitas elektrik medium (*>% terhadap 'akum (*'% atau D E *> *' (. 3esarnya konstanta dielektrik menurut Moor dapat diatur dengan menambahkanbahan pelarut lain. :etapan dielektrik suatu 1ampuran bahan pelarut merupakan hasil penjumlahan tetapan dielektrik masing(masing sesudah dikalikan dengan ? 'olume setiap komponen pelarut. (Modul Penuntun Farmasi Fisika. !. "..% Adakalanya suatu zat lebih mudah larut dalam pelarut 1ampuran dibandingkan dengan pelarut tunggalnya. =enomena ini dikenal dengan istilah 1o(sol'en1y sedangkan bahan pelarut di dalam pelarut 1ampur yang mampu meningkatkan kelarutan zat disebut 1o(sol'ent. Etanol, gliserin dan propilen glikol adalah 1ontoh(1ontoh 1o(sol'ent yang umum digunakan dalam bidang farmasi, khususnya dalam pembuatan sediaan eliksir. (Modul Penuntun Farmasi Fisika. !. "..%

Evaluasi
.. E'aluasi kejernihan Membandingkan kejernihan masing(masing sample dengan suatu pembanding (pelarut yang digunakan% ( Dalam dua tabung masing(masing sample dan pembanding (pelarut yang digunakan hingga setinggi -!mm ( 3andingkan selama $menit dengan latar belakang hitam, tegak lurus kearah bawah tabung. Suatu 1airan dikatakan jernih jika kejernihan nya sama dengan air atau pelarut yang digunakan. (Farmakope Indonesia Jilid IV..#@#% . 4enetapan bobot jenis /e1uali dinyatakan lain dalam monografi, penetapam bobot jenis hanya untuk 1airan dan ke1uali dinyatakan lain merupakan perbandingan bobot zat di udara pada suhu yang telah ditetapkan terhadap bobot air dengan suhu dan 'olume yang sama ( 0kur bobot piknometer kosong dan piknometer C air suhu $ * ( 0kuran bobor piknometer C sampel ( )itung bobot jenis dengan rumus. (Farmakope Indonesia Jilid IV..#@#% ,. -. $. 4enetapan 4h (Farmakope Indonesia Jilid IV..#@#% 0ji 'olume perpindahan (Farmakope Indonesia Jilid IV..#@#% Fiskositas ( /ekentalan adalah suatu sifat 1airan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. /ekentalan adalah tekanan geser dibagi laju tekanan geser. Satuan destroy adalah poise. 4enetuan suhu penting karena kekenatalan berubah sesuai suhu, se1ara umum kekentalan menurun dengan kenaikan suhu. ( 0ntuk memperoleh kekentalan kinematik dari kekentalan mutlak , kekentalan mutlak dibagi dengan kerapatan 1airan pada temperature yang sama. Gaitu kekentalan kinematik E (kekentalan mutlak%6 (kerapatan%.ukuran satuan kekentalan dinyatakan dalam sentistoke. (Farmakope Indonesia Jilid IV..#@#% ( /ekentalan mutlak dapat diukur se1ara langsung jika dimensi alat pengukur diketahui dalam rapat, tetapi umumnya pengukuran lebih praktis dilakukan dengan mengkalibrasi 1airan yang diketahui kekentalannya ,kemudian kekentalan 1airan uji ditetapkan dengan

membandingkan

terhadap

kekentalan

1airan

yang

telah

diketahui.

4engukuran kekentalan metode yang umum digunakan untuk mengukur kekentalan meliputi penetapan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah 'olume tertentu 1airan untuk mengalir melalui kapiler. (Farmakope Indonesia Jilid IV..#@#% ( 0ntuk mengukur kekentalan ,suhu zat uji yang akan diukur harus dikendalikan dengan tepat, karena perubahan suhu yang ke1il dapat meyebabkan perubahan kekentalan yang berarti, untuk mengukur sediaan farmasi suhu yang dipertahankan dalam batas lebih kurang !,.. (Farmakope Indonesia Jilid IV..#@#%

Da-tar 3ustaka
Anief, Mohammad..#+@.Ilmu Mera ik !bat.0;M(4ress"Gogyakarta. Anonim..#@#.Farmakope Indonesia Jilid III.Bakarta"Departemen /esehatan 7epublik 5ndonesia. Anonim. .#@#.Farmakope Indonesia Jilid IV.Bakarta"Departemen /esehatan 7epublik 5ndonesia. Ansel, )oward *. !!+.Pen"antar #entuk Sediaan Farmasi.05 47ESS"Bakarta. 4rawirosujanto,Sunarto..#@+.Formularium 5ndonesia" Bakarta. Sulistiawati,=arida.dkk. !. .#uku Penuntun Praktikum Farmasi Fisika. Modul Praktikum Semisolid. !!,. $asional.Departemen /esehatan 7epublik

Anda mungkin juga menyukai