Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM FITOFARMASETIKA

SEDIAAN SHAMPO

PERTEMUAN KE : 12
HARI/TANGGAL :23 November 2020
WAKTU :15.00 – 17.00
NAMA :Zaitun Nisa
NIM :23175045A

KELOMPOK :
A
JUDUL :
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS EKSTRAK GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA L.)
TERHADAP PERTUMBUHAN SEL RAMBUT

DATA ZAT AKTIF


NO TUGAS KETERANGAN
1 Extrak/fraksi/sari dll Ekstrak lidah buaya (Aloe vera)
2 Konsentrasi efektif Konsentrasi 9,38% (10%)
3 Kandungan kimia Saponin , flavonoid, antraquinon, Vitamin A, C,
lignin, asam amino, Cu, Inositol, enzim, dan
mineral
4 Aktivitas Penyubur rambut, mengurangi kerontokan rambut,
antiketombe dan antibakteri
5 Mekanisme kerja zat aktif Jatnika menyatakan bahwa lidah buaya (Aloe vera
L.) dapat mengurangi kerontokan rambut dan
menguatkan akar rambut. Karena lidah buaya
mengandung zat-zat yang bermanfaat untuk
mengurangi kerontokan rambut seperti Vitamin A,
C, lignin, asam amino, Cu, Inositol, enzim, mineral
dan lain-lain. Zat Lignin yang terkandung dalam
lidah buaya (Aloe vera L.) berfungsi sebagai
pencegah kerontokan rambut, perawatan kulit dan
luka bakar
Antibakteri : saponin dapat melarutkan lipid pada
membrane sel bakteri akibatnya dapat menurunkan
tegangan lipid, permeabilitas sel berubah, fungsi sel
menjadi tidak normal dan sel bakteri akhirnya akan
lisis dan menyebabkan kematian.

DATA FORMULASI
1. FORMULA
Ekstrak lidah buaya 10%
HEC 0,9 %
Na lauril sulfat 9%
TEA 1%
Propilen glikol 15%
Nipagin 0,18%
Nipasol 0,02%
Na2 EDTA 0,1%
Green tea oil 0,5%
Aquadest ad 100 ml
NAMA BAHAN JUMLAH/ FUNGSI
KONSENTRASI
Ekstrak lidah buaya 200 ml Zat aktif, mencegah
× 10 gram
100 ml
rambut rontok,
¿ 20 gram
ketombe, dan
memperkuat akar
rambut
HEC 200 ml Pengental ( viscosit
× 1,8 gram
100 ml
(HEC memiliki pH stabilitas 2- increasing agent)
¿ 0,2 gram
12,Inkompatibel dengan zinc, biasanya berupa
inkompatibel parsial dengan kasein, polimer. Fungsinya
gelatin, MC,PVA, dan adalah untuk
pati(HOPE hal 285). meningkatkan
kekentalan dan
tekstur sediaan
supaya tidak mudah
tumpah ketika
dituang serta lebih
nyaman dalam
penggunaanya.
Na lauril sulfat 200 ml Detergent,
× 9 gram
100 ml
(larut dalam air) memberikan efek
¿ 18 gram
busa, sekaligus
mengangkat kotran
minyak yang ada di
kepala. Itulah
kenapa, kalau kita
mandi, hanya
menyiram rambut
saja dengan jika kita
menggunakan
shampoo, rasanya
akan berbeda.
Karena air saja,
tidak mempunyai
kemampuan untuk
meluruhkan sebum
atau minyak yang
ada di kulit kepla
kita , butuh bahan
yang sifatnya
deterjent atau
surfaktan untuk
tujuan ini.
TEA 200 ml TEA, agen
× 1 gram
100 ml
(dapat digunakan dengan penetralisir atau
¿ 2 gram
konsentrasi 0,5-2 %) peningkat pH
(karena dia
mmepunyai pH
yang cukup tinggi).
Bahan ini biasanya
kita gunakan untuk
meingkatkan pH
sediaan, atau untuk
menetralisir bahan
pengental yang
bekerja di pH basa
Propilen glikol 200 ml Humektan, akan
× 15 gram
100 ml
(dapat digunakan pada konsentrasi mencegah
¿ 30 gram
10-20%) enguapan air dari
sediaan, sehingga
dapat mencegah
kekeringan sediaan
Nipagin 200 ml Pengawet, menjaga
× 0,18 gram
100 ml
Kadar lazim :0,02–  0,3 % supaya sediaan
¿ 0,36 gram
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian  tidak ditumbuhi
air, dalam 20 bagian air mendidih,d mikroba, baik
alam 3,5 bagian etanol 95% dan dal jamur maupun
am 3 bagian aseton.Mudah larut dal bakteri
am eter dan dalam larutan alkali hid
roksida,larut dalam 60 bagian gliser
ol dan dalam 40 bagian minyaklem
ak nabati panas, jika didinginkan la
rutan tetap jenuh
Stabilitias :Stabil dalam wadh tertut
up baik, kering dan sejuk
Inkompatibilitas : Aktivitas akan be
rkurang dengan adanya surfaktan n
on ionikseperti polisorbat 80 sebaga
i akibat dari aktivitas misel.Adanya 
propilenglikol 10% dapat mencega
h interaksi tersebut
Nipasol 200 ml Pengawet, menjaga
× 0,02 gram
100 ml
Kadar lazim :0,01– 0,6 % supaya sediaan
¿ 0,04 gram
Kelarutan :Sangat sukar larut dalam  tidak ditumbuhi
air, larut dalam 3,5 bagian etanol95 mikroba, baik
%, , dalam 3  jamur maupun
bagian aseton, dalam 140 bagian gli bakteri
serol dandalam 40 bagian minyak l
emak, mudah larut dalam larutanalk
ali hidroksida
Stabilitias :Stabil jika disimpan dala
m
 wadah tertutup baik
Na2 EDTA 200 ml Pengkelat,
× 0,1 gram=0,2 gram
100 ml
(Konsentrasi 0.005-0.1% w/w) mengikat logam2
yang mungin ada
pada pelarut dan
kompone lainnya,
sehingga
diharapkan dengan
diikatnya logam2
ini dapat
meningkatkan
stabilitas sediaan
Green tea oil 200 ml Pewangi,
× 0,5 gram=1 gram
100 ml
meningkatkan
aromatic sediaan.
Aquadest Ad 200 ml Pelarut,
penyesuaian volume
akhir sediaan.

2. CARA KERJA
1. Mengembangan hidroksi etil selulosa (carbopol) dalam air panas qs hingga terbasahi
2. Melarutkan nipagin dan nipasol dalam propilen glikol
3. Melarutkan Na2EDTA dalam aquadest secukupnya
4. Melarutkan Na lauril sulfat dalam air hangat secukupnya
5. Mencampurkan larutan nipagin dan nipasol, larutan Na2EDTA dan larutan Na lauril
sulfat dalam larutan hidroksi etil selulosa secara perlahan-lahan sambil diaduk
6. Menambahkan ekstrak dalam campuran diatas dan ditambah TEA serta pewangi
green tea
7. Aduk ad homogen
8. menambahkan aquadest ad 200 ml

3. CARA PENGUJIAN SEDIAAN


1. Pengamatan organoleptis
Penampilan pada sediaan diamati bentuk, bau, warna
2. Homogenitas
Sediaan shampoo diamati apakah terdispersi secara merata atau tidak dengan cara
mengocok sediaan shampo
3. Pengukuran pH
Pengukuran pH di lakukan dengan menggunakan pH meter
a. Elektrode sebelumnya telah dikalibrasi pada larutan buffer pH4, pH7 dan pH 9
Shampo diencerkan dengan air perbandingan 1:10
b. Elektrode dicelupkan ke dalam larutan shampo.
c. Ditunggu alat menunjukkan angka pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan
pH meter merupakan pH sediaan
4. Pengukuran bobot jenis
a. pengukuran bobot jenis dilakukan dengan menggunaka alat piknometer pada suhu
ruang
b. pikometer kosong yang bersih dan kering diukur bobotnya (w1)
c. piknometer berisi aquadest diukur bobotnya (w2)
d. piknometer berisi sediaan shampoo diukur bobotnya (w3)
e. hitung BJ shampoo = (w3-w1)/ (w3w1)
5. Pengukuran Viskositas
Pengukuran viskositas dilakukan menggunakan viscotester
- Sediaan shampo dimasukkan dalam wadah yang dipasang pada viscotester
- Viskositas diketahui dengan mengamati jarum penunjuk pada viscotester
6. Pengukuran tinggi busa
a. Sediaan shampo dicampurkan dengan sedikit aquadest ke dalam gelas tertutup
b. Campuran dikocok selama 20 detik dengan cara membalikkan gelas ukur tersebut
secara beraturan.
c. Tinggi busa yang terbentuk diamati (tinggi busa awal)
d. 5 menit kemudian diamati kembali (tinggi busa akhir)
e. Rumus stabilitas busa = 100% - (% busa yang hilang)

Rumus % busa yang hilang :


Busa yang hilang = (tinggi busa awal – tinggi busa akhir) / tinggi busa awal x
100%
7. Tegangan permukaan
Sediaan shampo dibuat dalam konsentrasi 1% , Dimasukkan dalam beaker
glass yang telah ditempeli kertas milimeter bloklalu dimasukkan pipa kapiler dan ukur
sediaan shampo yang naik pada pipa kapiler
8. Uji Stabilitas Sediaan
a. Uji sentrifugasi
1. Sediaan shampo 2 ml dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi
2. lalu melakukan sentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 30 menit dan
3. Hasil sentrifugasi dapat diamati dengan adanya pemisahan atau tidak
b. Penyimpanan pada suhu kamar
Pengujian stabilitas sediaan meliputi kondisi fisik (bau, warna, kejernihan) dan pH
dievaluasi pada suhu kamar (28°C±2°C) selama 8 minggu dengan pengamatan setiap
2 minggu sekali
c. Penyimpanan pada suhu tinggi
Pengujian stabilitas sediaan meliputi kondisi fisik (bau, warna, kejernihan) dan
pH dievaluasi pada suhu kamar (40°C±2°C) selama 8 minggu dengan pengamatan
setiap 2 minggu sekali
d. Penyimpanan pada suhu rendah
Pengujian stabilitas sediaan meliputi kondisi fisik (bau, warna, kejernihan) dan pH
dievaluasi pada suhu kamar (4°C±2°C) selama 8 minggu dengan pengamatan setiap 2
minggu sekali
e. Cycling test
Metode ini digunakan untuk melihat kestabilan suatu sediaan dengan pengaruh variasi
suhu selama waktu penyimpanan tertentu.
1. Sediaan obat kumur disimpan pada suhu 4°C selama 24 jam, lalu keluarkan
dan ditempatkan pada suhu 40°C selama 24 jam
2. Waktu selama penyimpanan 2 suhu tersebut danggap 1 siklus
Percobaan ini diulang sebanyak 6 siklus dan dievaluasi sediaannya pada awal dan
akhir tes siklus

4. HASIL PENGUJIAN
NO PENGUJIAN FUNGSI PERSYARATAN

1. Pengamatan Uji organoleptik dilakukan Tidak mengalami


Organoleptis untuk melhat tampilan fisik pemisahan, tidak
sediaan dengan mengamati benbentuk endapan dan
perubahan-perubahan bentuk, gumpalan serta tidak
bau, dan warna sediaan mengalami perubahan
shampo. warna dan bau
2. Uji Homogenitas Untuk melihat tingkat sediaan harus
homogenitas suatu sediaan menunjukkan susunan
dalam hal ini shampoo homogen dan tidak
artinya sediaan shampoo yang terlihat adanya butiran
dibuat ini terdispersi secara kasar
merata atau tidak

3. Pengukuran pH untuk menentukan tingkat pH shampoo (5,0-9,0)


keasaam atau kebasaan suatu
larutan

4. Uji bobot jenis Pengujian ini menggunakan SNI uji bobobt jenis
alat piknometer pada suhu minimal 1,02 untuk
ruang. sediaan shampoo

5. Uji viskositas untuk mengukur kekentalan Memiliki viskositas


suatu produk yang tinggi dalam
wadah tetapi mudah di
tuang dan saya sebar
luas
6. Pengukuran tinggi Mengetahui kwalitas busa Tidak ada syarat tinggi
busa yang dihasilkan dalam busa minimum atau
sediaan yang telah dibuat. maksimum.
Atau mengetahui kemampuan
suatu detergen menghasilkan
busa.
7. Pengukuran Uji ini menggunakan alat Salah satu kriteria
tegangan tensinometer cincin du-Nuoy sampoo yang baik
permukaan adalah dapat
menurunkan tegangan
prmukaan air dari 78
dyne/cm menjadi 40
dyne/cm pada rentan
konsentrasi 0.1-0,2 %
atau maksimum
mempunyai tegangan
permukaan 27-46
dyne/cm
8. Uji Stabilitas Mengevaluasi dan stabilitas yng baik yaa
Sediaan memprediksi ketidakstabilan formula yang
(uji sentrifungasi) sediaan (Anvisa 2004) stabil/tetap, tidak
menyebabkan
perubahan organoleptis
maupun pH dan visko
9. Uji Stabilitas Bertujuan untuk stabilitas yng baik yaa
Sediaan mengkondisikan dengan formula yang
(Penyimpanan iklim atau suhu pada daerah stabil/tetap, tidak
pada suhu kamar) tertentu atau pada daerah menyebabkan
tempat sediaan akan perubahan organoleptis
diproduksi atau maupun pH dan visko
diperdagangkan serta kondisi
saat pendistribusian produk
tersebut.(Anvisa 2004)
10. Uji Stabilitas Bertujuan untuk stabilitas yng baik yaa
Sediaan mengkondisikan dengan formula yang
(Penyimpanan iklim atau suhu pada daerah stabil/tetap, tidak
pada suhu tinggi) tertentu atau pada daerah menyebabkan
tempat sediaan akan perubahan organoleptis
diproduksi atau maupun pH dan visko
diperdagangkan serta kondisi
saat pendistribusian produk
tersebut.(anvisa 2004)
11. Uji Stabilitas Bertujuan untuk stabilitas yng baik yaa
Sediaan mengkondisikan dengan formula yang
(Penyimpanan iklim atau suhu pada daerah stabil/tetap, tidak
pada suhu rendah) tertentu atau pada daerah menyebabkan
tempat sediaan akan perubahan organoleptis
diproduksi atau maupun pH dan visko
diperdagangkan serta kondisi
saat pendistribusian produk
tersebut.(Anvisa 2004)
12. Uji Stabilitas Metode ini digunakan untuk stabilitas yng baik yaa
Sediaan melihat kestabilan suatu formula yang
(Cycling test) sediaan dengan pengaruh stabil/tetap, tidak
variasi suhu selama waktu menyebabkan
penyimpanan tertentu perubahan organoleptis
maupun pH dan visko

5. KESIMPULAN
Ekstrak lidah buaya memiliki kandungan saponin, flavonoid dan antraquinon
yang memiliki hasiat sebagai antimikroba, penyubur rambut, antiketombe dan
menghentikan kerontokan, maka ekstrak lidah buaya ini dapat dibuat sediaan
shampoo dengan konsentrasi efektif 10%.
6. LAMPIRAN

HEC

Na Lauril Sulfat

Trietanolamin (TEA)

Propilen glikol
Nipasol

Nipagin

Na2 EDTA

Green tea oil


Aquadest

Ph meter Viskometer piknometer

Alat sentrifugasi

Anda mungkin juga menyukai