PREFORMULASI SEDIAAN
SYRUP VITAMIN B KOMPLEKS
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
Kirana wina khayatun 12018040
Latifah nur fadhillah 12018042
Muhammad Irfan 12018046
Nadia Puspita sari 12018048
Nina Agustina 12018052
JURUSAN S1 FARMASI
STIKES PRIMA INDONESIA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta tugas ini dengan judul”formulasi sediaan syrup vitamin b kompleks” Maksud
dan tujuan dibuat makalah ini adalah agar lebih memahami mengenai data formulasi sediaan
syrup vitamin B kompleks yang akan kami bahas dalam makalah ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya
kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada suatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
kedepannya.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu
organismesehingga tidak mudah terkena penyakit. Jika sistem imun bekerja dengan
benar, sistemini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan selkanker dan zat asing lain dalam tubuh. Sebaliknya, jika sistem
imun melemah, maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen,termasuk virus penyebab demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh. Sistemkekebalantubuh manusia adakalanya menurun,
karena disebabkan oleh faktor cuaca,aktivitas atau kurangnya asupan vitamin dalam
tubuh. Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat
reaksi perusakan tubuh oleh senyawa radikal bebas terkait dengan
aktivitasantioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu
tubuhmengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang
reaktif.Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imunyang baik
sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat
ditekan, terutamapada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup
dan seimbang dapatmenciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur
panjang.Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar,
yaituvitamin yang larut dalam airdan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat
2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu
vitamin A,D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak
akan disimpan didalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini
kemudian akandikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa
jenis vitaminhanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis
vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh
B. Tujuan
Dapat membuat dan mengevaluasi bentuk sediaan sirup untuk penggunaan obat
dalam sesuai dengan formula
BAB II
DATA PREFORMULASI
http://eprints.umm.ac.id/43071/3/jiptummpp-gdl-jayadiirwa-51038-3-babii.pdf
D. VITAMIN B5 ( )
Sinonim : Asam pantotenat
Pemerian : serbuk putih , tidak berbau , rasa pahit , agak higroskopik
Kelarutan : mudah larut dalam air, larut dalam gliserol , praktis tidak alrut
dalam etanol (95%)
Ph : 6-7
Rumus Molekul : C18H32CaN2O10
Bobot Jenis : 476,54
Stabilitas : tidak stabil dalam suasana asam stabil maksimum pada ph 6-7
OTT /Inkompabilitas : Alkali dan asam kuat
Kegunaan : membantu sistem saraf dan metabolisme, mengurangi alergi,
kelelahan, dan migrain. Penting bagi aktivitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses
pembentukan hormon.
Titik leleh : 123oC
Konsentrasi : -
Identifikasi :
a. 500 mg zat dalaam 5 ml NaOH 1 N dipanaskan selama 1 menit didinginkan.
Tambahkan 5 ml HCl 1 N dan 2 tetes larutan FeCl3 akan terbentuk warna kuning terang.
b. Reaksi Cuprifil Larutan zat dibasakan dengan NaOH + ½ - 1 tetes CuSO4, akan terjadi
kompleks Cu yang biru jernih
c. Pemijaran Bau kacang, ketika dipijar akan terbentuk gelembung gelembung
d. Identifikasi kalsium Zat ditambahkan asam oksalat akan menghasilkan kristal asam
oksalat yang bila dilihat dibawah mikroskop berupa kristal putih amplop
Rumus Struktur :
E. VITAMIN B6 (FI EDISI III HAL.541)
Sinonim : Pyridoxine HCl
Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak
berbau, rasa asin
Kelarutan : Mudah larut dalam air. Sukar larut dalam etanol (95%) P;
praktis tidak larut dalam eter P
Ph : 2,0-3,8
Rumus Molekul : C8H11NO3, HCl
Bobot Jenis : 205,6
Stabilitas : larutan stabil terhadap panas dan asam tapi stabilitas menurun
jika ph meningkat , tetapi tidak stabil atau rusak pada suasana
OTT /Inkompabilitas : tidak bercampur dengan larutan larutan alkalis , garam besi dan
larutan pengoksidasi dan tetrasiklin , eritromicin , streptomycin
Kegunaan : membantu produksi sel darah merah dan meringankan gejala
hipertensi (darah tinggi), asma, serta PMS.
Titik leleh : 1590 c
Konsentrasi : 95%-115,0%
Identifikasi :
a. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P,
b. menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada
piridoksin hidroklorida BPFI.
reaksi klorida secara cara A, B dan C seperti yang tertera pada uji identifikasi umum.
Rumus Struktur :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24375/Appendix.pdf?sequence
=1&isAllowed=y
walfirin
Kegunaan : membantu merawat sistem saraf dan pembentukan sel darah
merah.( anti anemia pernisiosa.)
Titik leleh : 159 – 162o c
Konsentrasi : 95%-115,0%
Identifikasi. :
a. Spektrum serapan ultraviolet larutan yang diperoleh pada penetapan kadar
menunjukkan maksimum pada panjang gelombang lebih kurang 278 nm 1 nm, 361 nm,
dan 550 nm 2 nm. Perbandingan serapan pada panjang gelombang 361 nm dan 287 nm
adalah antara, 1,70 dan 1,90; dan perbandingan serapan pada panjang gelombang 361
nm dan 550 nm adalah antara 3,15 dan 3,40.
b. Lebur lebih kurang 1 mg dengan lebih kurang 50 mg kalium piirosulfat P dalam krus
porselen. Dinginkan, aduk dengan batang pengaduk kaca, tambahkan 3 ml air, didihkan
hingga larut. Tambahkan 1 tetes fenoftalein LP dan tambahkan larutan Natrium
hidroksida P (1 dalam 10), tetes demi tetes sampai merah muda. Tambahkan 500 mg
natrium asetat P, 0,5 ml asam asetat 1 N, dan 0,5 ml larutan Garam nitroso R P (1
dalam 500): segera terjadi warna merah atau didihkan selama 1 menit : warna merah
tidak berubah.
c. Larutkan lebih kurang 5 mg zat dalam 5 ml air di dalam labu destilasi 50 ml yang
dihubungkan dengan pendingin balik pendek yang dialiri air. Ke dalam labu tambahkan
2,5 ml asam hipofisit P, tutup, didihkan sebentar dengan perlahan-lahan selama 10
menit kemudian destilasi 1 ml kedalam tabung reaksi yang berisi 1 ml larutan natrium
hidroksida P (1 dalam 50). Kedalam tabung reaksi tambahkan 4 tetes larutan jenuh besi
(III) ammonium sulfat P, dingin, kocok hati-hati, kemudian tambahkan lebih kurang 30
mg natrium fluorida P, panaska hingga mendidih. Segera tambahkan tetes demi tetes
asam sulfat 5 N sampai larutan jernih, kemudian tambahkan 3 sampai 5 tetes asam
sulfat 5 N : terjadi warna biru atau hijau biru dalam beberapa menit.
Rumus Struktur :
http://haiyulfadhli.blogspot.com/2016/03/vitamin-b-kompleks.html
G. Sirup simplex ( )
Sinonim : sukrosa , gula bit , gula tebu , sakarosa
Pemerian : cairan jernih , tidak berwarna
Kelarutan : larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih,sukar
larut dalam eter
Ph :-
Rumus Molekul :
Bobot Jenis :1,587
Stabilitas :Lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar
OTT /Inkompabilitas : Bubuk sukrosa dapat terkontaminasi dengan adanya logam
berat yang akan berpengaruh terhadap zat aktif seperti asam askorbat. Sukrosa dapat
terkontaminasi sulfit dari hasil penyulingan. Dengan jumlah sulfit yang tinggi, dapat
terjadi perubahan warna pada tablet yang tersalut gula. Selain itu, sukrosa dapat bereaksi
dengan tutup aluminium
Kegunaan : sebagai pemanis, coating agent, granulating agent, suspending
agent, tablet binder, sugar coating adjust, peningkat viskositas
Titik leleh : 180oc
Konsentrasi : 25-40%%
Rumus Struktur :
H. Nipagin ( )
Sinonim : Methyl Paraben
Pemerian :serbuk hablur halus : putih : hampir tidak berbau : tidak
mempunyai rasa , kemudian agak membakar diikuti rasa tebal
Kelarutan : larut dalam 500 bagian aitr , dalam 20 bagian air mendidih ,
dalam 3,5 bagian etanol 95% p: dan dalam 3 bagian aseton p : mudah larut dalam eter p
, dan dalam larutan alkali hidroksida : larut dalam 60 bagian gliserol panas dalam 40
bagian minyak lemak nabati panas , jika di dinginkan larutan tetap jernih
Ph : 4-8
Rumus Molekul : C8H8O3
Bobot Jenis :-
Stabilitas : larutan metilparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan
autoklaf pada suhu 120° C selama 20 menit, tanpa penguraian. Larutan ini stabil selama
kurang lebih 4 tahun dalam suhu kamar, sedangkan pada pH 8 atau lebih dapat
meningkatkan laju hidrolisis.
OTT /Inkompabilitas : Metil paraben dan paraben lainnya sangat berkurang
aktifitasnya dengan adanya surfaktan seperti polisorbat 80 sebagai akibat dari proses
misel. Namun, propilen glikol telah terbukti mempotensiasi aktivitas antibakteri dari
paraben lainnya di hadapan surfaktan nonionik dan mencegah interaksi antara metil
paraben dan polisorbat 80.
Kegunaan : Pengawet/antimikroba
Titik leleh :125 -128oC
Konsentrasi :Nipagin efektif dengan kadar : 0,1-
0,2% (bila digunakan tunggal) jika dikombinasi dengan propil paraben
umumnya digunakan pada formulasi-sediaan parenteral (0.18%-0.22%)
Rumus Struktur :
I. Aquadest ( )
Sinonim : Aqua Purificata, Air Murni, Air Suling, Aquadestilata
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau.
Kelarutan : Dapat bercampur dalam pelarut polar lainnya.
Ph :7
Rumus Molekul : H₂O.
Bobot Jenis : 0,997 gram/mol
Stabilitas(penyimpanan) : Dalam wadah tertutup baik.
OTT /Inkompabilitas : Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya
yang mudah terhidrolisis.
Kegunaan : Pelarut untuk pembuatan obat-obatan dan sediaan farmasi, tidak
cocok untuk digunakan dalam pembuatan produk parenteral.
Titik leleh : 180o
Konsentrasi : konsentrasi hingga 100%.
Rumus Struktur :
J. Essence Orange
Sinonim : pewarna
Pemerian : Terbuat dari kulit jeruk yang masih segar diproses secara
mekanik.
Kelarutan : Mudah larut dalam alkohol 90 %, asam asetat glasial.
Ph :-
Rumus Molekul :-
Bobot Jenis :-
Stabilitas(penyimpanan) : Dapat disimpan dalam wadah gelas dan plastik. Penyimpanan
Wadah tertutup dan tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari.
OTT /Inkompabilitas : -
Kegunaan : Flavouring agent
Titik leleh :-
Konsentrasi :-
Rumus Struktur :-
BAB III
RANCANGAN FORMULA
A. Formula
R/ syr vit. B complex
Vit B1 5 mg
Vit B2 2 mg
Vit B3 20 mg
Vit B5 3 mg
Vit B6 2,5 mg
Vit B12 3 mg
Syr.simplex 30%
Nipagin 0,1%
Esssence q.s
Aquadest ad 100 ml
B. Perhitungan Bahan
Vitamin B1 = 5 mg
Vitamin B2 = 2 mg
Vitamin B3 = 20 mg
Vitamin B5 = 3 mg
Vitamin B6 = 2,5 mg
Vitamin B12 = 3 mg
C. Cara Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Alasi mortir dengan serbet
3. Timbang bahan-bahan
4. Melarutkan vitamin B1, Vitamin B5, dan vitamin B6 dilarutkan dalam air dalam bekerglas
5. Kemudian melarutkan vitamin B2 dan Vitamin B3 dalam air panas 18 ml dibekergalss,
kemudian dipanaskan diatas waterbath sampai tidak ada endapan dan larutan menjadi
jernih.
6. DiLarutkan terlebih dahulu nipagin dalam air
7. Tambahkan sirup simpleks dan nipagin aduk ad homogen, kemudian tambahkan campuran
poin 4 dan poin 5
8. Tambahkan air ad tanda kalibrasi
9. Tambahkan terakhir essence secukupnya dan lakukan evaluasi
BAB IV
EVALUASI
A. Uji Organoleptis
B. Bentuk :cair
C.
D. Bau : khas
E. Warna : merah muda
F. Rasa : Jeruk
B. Uji pH : 4,4
Sirup Sirup
Dosis No.Reg :DBL1901501637A1
Netto 100 Ml Netto 100 mL
Dewasa : 2 kali sehari 5 mL. Komposisi :
B
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sirup merupakan larutan pekat dari gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan
merupakan larutan jernih berasa manis . sirup adalah sediaan cair kental yang
minimal mengandung 50% sakarosa.
2. Pada praktikum kali ini digunakan vitamin B komplek sebagai bahan aktif karena
memiliki beragam manfaat yang terkandung pada vitamin B komplek
3. Uji yang dilakukan adalah uji organoleptis , uji homogenitas , uji pH , uji kejernihan.