Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PREFORMULASI SEDIAAN
SYRUP VITAMIN B KOMPLEKS

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
Kirana wina khayatun 12018040
Latifah nur fadhillah 12018042
Muhammad Irfan 12018046
Nadia Puspita sari 12018048
Nina Agustina 12018052

JURUSAN S1 FARMASI
STIKES PRIMA INDONESIA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta tugas ini dengan judul”formulasi sediaan syrup vitamin b kompleks” Maksud
dan tujuan dibuat makalah ini adalah agar lebih memahami mengenai data formulasi sediaan
syrup vitamin B kompleks yang akan kami bahas dalam makalah ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki.

Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya
kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada suatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
kedepannya.

Bekasi, 14 oktober 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Tujuan ...................................................................................... 2
BAB II DATA PREFORMULASI
A. ................................................................................................
B. ................................................................................................
C. ................................................................................................
D. ................................................................................................
E. ................................................................................................
F. ................................................................................................
G. ................................................................................................
H. ................................................................................................
I....................................................................................................
BAB III RANCANGAN PREFORMULASI
A. Formula ...................................................................................
B. Perhitungan bahan ....................................................................
C. Cara Pembuatan ........................................................................
D. Evaluasi .....................................................................................
BAB IV EVALUASI
BAB V RANCANGAN KEMASAN
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu
organismesehingga tidak mudah terkena penyakit. Jika sistem imun bekerja dengan
benar, sistemini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan selkanker dan zat asing lain dalam tubuh. Sebaliknya, jika sistem
imun melemah, maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen,termasuk virus penyebab demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh. Sistemkekebalantubuh manusia adakalanya menurun,
karena disebabkan oleh faktor cuaca,aktivitas atau kurangnya asupan vitamin dalam
tubuh. Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat
reaksi perusakan tubuh oleh senyawa radikal bebas terkait dengan
aktivitasantioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu
tubuhmengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang
reaktif.Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imunyang baik
sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat
ditekan, terutamapada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup
dan seimbang dapatmenciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur
panjang.Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar,
yaituvitamin yang larut dalam airdan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat
2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu
vitamin A,D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak
akan disimpan didalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini
kemudian akandikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa
jenis vitaminhanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis
vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh

B. Tujuan
 Dapat membuat dan mengevaluasi bentuk sediaan sirup untuk penggunaan obat
dalam sesuai dengan formula
BAB II
DATA PREFORMULASI

A. VITAMIN B1 (FI IV hal.784, DI 88 hal.2102)


 Sinonim : Thiamini hydrochloridum
 Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih, bau khas lemah mirip ragi
rasa pahit
 Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalamgliserin,sukar larut dalam
etanol, tidak larutdalam eter dan dalam benzena
 Ph : Antara 2,7 dan 3,4
 Rumus Molekul : C12H17CIN4OS.HCL
 Bobot Jenis : 337,3
 Stabilitas : Vitamin B1 harus dilindungi dari cahaya dan disimpan pada
temperature dibawah 40oC kemungkinan diantara 15-30oC. Pembekuan harus dihindari
 OTT /Inkompabilitas : Dengan alkali atau larutan netral dan dengan bahan
pengoksidasi dan pereduksi. Riboflavin dalam larutan air.
 Kegunaan : antineuretikum
 Titik leleh : 290oc
 Konsentrasi : 95,0% - 135,0%
 Identifikasi : Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan pada
suhu 105o selama 2 jam dan didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan
maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada Tiamin
Hidroklorida BPFI. Jika terdapat perbedaan, larutkan masing-masing zat uji dan baku
pembanding dalam air, uapkan sampa kering, dan ulangi penetapan menggunakan sisa.
Larutan (1 dalam 50) menunjukkan reaksi klorida cara a, b dan c seperti yang tertera pada Uji
Identifikasi Umum.
 Rumus Struktur :
B. VITAMIN B2 (FI EDISI III HAL.557 )
 Sinonim : Riboflavin
 Pemerian : Serbuk hablur , kuning sampai kuning jingga , bau lemah , rasa
agak pahit
 Kelarutan : sangat sukar larut dalam air , dalam etanol 95% p.dalam larutan
natrium klorida , isotonis praktis tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p, sangat
mudah larut dalam alkali encer
 Ph : 4-5
 Rumus Molekul : C17H20N4O6
 Bobot Jenis : 376,4
 Stabilitas : stabil dalam udara , larutan terhadap cahaya dan alkali tapi
dekomposisi menurun bila dapar dalam suasana asam
 OTT /Inkompabilitas : larutan 1 mg dalam 100 ml air. Dilihat dengan cahaya yang
ditransmisikan larutan berwarna kuning pucat krhijauan, brfluoresensi hijau kekuningan
intensif, yang dengan penambahan asam mineral atau alkaki, fluorosensi hilang.
 Kegunaan : berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah
migrain, serta katarak
 Titik leleh : 290oc
 Konsentrasi : 95,0%-120,0%.
 Identifikasi :larutan 1 mg dalam 100 ml air. Dilihat dengan cahaya yang
ditransmisikan larutan berwarna kuning pucat krhijauan, brfluoresensi hijau kekuningan
intensif, yang dengan penambahan asam mineral atau alkaki, fluorosensi hilang.
 Rumus Struktur :
C. VITAMIN B3 ((DepKes RI, 2014 )
 Sinonim : Niasinamid, Nikotilamid, Asam Nikotinik Amida
 Pemerian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau;
rasa pahit. Larutan bersifat netral terhadap kertas lakmus
 Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam gliserin.
 Ph : 6.0-7.5
 Rumus Molekul : C6H6N2O
 Bobot Jenis : 123,1
 Stabilitas : Niasinamida tetap konstan selama penyimpanan pada suhu 20,
30 dan 37ºC selama 12 bulan
 OTT /Inkompabilitas : -
 Kegunaan : untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrien, membantu
menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi, dan gangguan pada persendian.
 Titik leleh : 128o sampai 131o c
 Konsentrasi : 95,0%-110,0%
 Identifikasi :Uji A dapat diabaikan jika uji B, C, D dilakukan. Uji B dan C
dapat diabaikan jika uji A dan D dilakukan
a. .Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam
kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama
seperti pada Nikotinamida BPFI.
b. Didihkan 100 mg dengan 1 ml Natrium hidroksida 2 N: terjadi bau amoniak
c. Pada 2 ml larutan 0,1% tambahkan 2 ml sianogen bromida LP dan 3 ml larutan anilin
P 2,5% dan kocok: terjadi warna kuning
d. Suhu lebur <1021> metode I 128o sampai 131o
 Rumus Struktur :

http://eprints.umm.ac.id/43071/3/jiptummpp-gdl-jayadiirwa-51038-3-babii.pdf

D. VITAMIN B5 ( )
 Sinonim : Asam pantotenat
 Pemerian : serbuk putih , tidak berbau , rasa pahit , agak higroskopik
 Kelarutan : mudah larut dalam air, larut dalam gliserol , praktis tidak alrut
dalam etanol (95%)
 Ph : 6-7
 Rumus Molekul : C18H32CaN2O10
 Bobot Jenis : 476,54
 Stabilitas : tidak stabil dalam suasana asam stabil maksimum pada ph 6-7
 OTT /Inkompabilitas : Alkali dan asam kuat
 Kegunaan : membantu sistem saraf dan metabolisme, mengurangi alergi,
kelelahan, dan migrain. Penting bagi aktivitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses
pembentukan hormon.
 Titik leleh : 123oC
 Konsentrasi : -
 Identifikasi :
a. 500 mg zat dalaam 5 ml NaOH 1 N dipanaskan selama 1 menit didinginkan.
Tambahkan 5 ml HCl 1 N dan 2 tetes larutan FeCl3 akan terbentuk warna kuning terang.
b. Reaksi Cuprifil Larutan zat dibasakan dengan NaOH + ½ - 1 tetes CuSO4, akan terjadi
kompleks Cu yang biru jernih
c. Pemijaran Bau kacang, ketika dipijar akan terbentuk gelembung gelembung
d. Identifikasi kalsium Zat ditambahkan asam oksalat akan menghasilkan kristal asam
oksalat yang bila dilihat dibawah mikroskop berupa kristal putih amplop
 Rumus Struktur :
E. VITAMIN B6 (FI EDISI III HAL.541)
 Sinonim : Pyridoxine HCl
 Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak
berbau, rasa asin
 Kelarutan : Mudah larut dalam air. Sukar larut dalam etanol (95%) P;
praktis tidak larut dalam eter P
 Ph : 2,0-3,8
 Rumus Molekul : C8H11NO3, HCl
 Bobot Jenis : 205,6
 Stabilitas : larutan stabil terhadap panas dan asam tapi stabilitas menurun
jika ph meningkat , tetapi tidak stabil atau rusak pada suasana
 OTT /Inkompabilitas : tidak bercampur dengan larutan larutan alkalis , garam besi dan
larutan pengoksidasi dan tetrasiklin , eritromicin , streptomycin
 Kegunaan : membantu produksi sel darah merah dan meringankan gejala
hipertensi (darah tinggi), asma, serta PMS.
 Titik leleh : 1590 c
 Konsentrasi : 95%-115,0%
 Identifikasi :
a. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P,
b. menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada
piridoksin hidroklorida BPFI.
reaksi klorida secara cara A, B dan C seperti yang tertera pada uji identifikasi umum.
 Rumus Struktur :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24375/Appendix.pdf?sequence
=1&isAllowed=y

F. VITAMIN B12 (FI EDISI III HAL.185 )


 Sinonim : Cyanocobalamin
 Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; merah tua; tidak berbau. Bentuk
anhidrat sangat higroskopik
 Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol 95% (P); praktis
tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam aseton P
 Ph : 3,8 – 5,5
 Rumus Molekul : C63H88CoN14O14P
 Bobot Jenis :-
 Stabilitas : tidak stabil terhadap cahaya dan udara

 OTT /Inkompabilitas : lorpromazin HCl, pitonadione,proklorperazin, Na

walfirin
 Kegunaan : membantu merawat sistem saraf dan pembentukan sel darah
merah.( anti anemia pernisiosa.)
 Titik leleh : 159 – 162o c
 Konsentrasi : 95%-115,0%
 Identifikasi. :
a. Spektrum serapan ultraviolet larutan yang diperoleh pada penetapan kadar
menunjukkan maksimum pada panjang gelombang lebih kurang 278 nm 1 nm, 361 nm,
dan 550 nm 2 nm. Perbandingan serapan pada panjang gelombang 361 nm dan 287 nm
adalah antara, 1,70 dan 1,90; dan perbandingan serapan pada panjang gelombang 361
nm dan 550 nm adalah antara 3,15 dan 3,40.
b. Lebur lebih kurang 1 mg dengan lebih kurang 50 mg kalium piirosulfat P dalam krus
porselen. Dinginkan, aduk dengan batang pengaduk kaca, tambahkan 3 ml air, didihkan
hingga larut. Tambahkan 1 tetes fenoftalein LP dan tambahkan larutan Natrium
hidroksida P (1 dalam 10), tetes demi tetes sampai merah muda. Tambahkan 500 mg
natrium asetat P, 0,5 ml asam asetat 1 N, dan 0,5 ml larutan Garam nitroso R P (1
dalam 500): segera terjadi warna merah atau didihkan selama 1 menit : warna merah
tidak berubah.
c. Larutkan lebih kurang 5 mg zat dalam 5 ml air di dalam labu destilasi 50 ml yang
dihubungkan dengan pendingin balik pendek yang dialiri air. Ke dalam labu tambahkan
2,5 ml asam hipofisit P, tutup, didihkan sebentar dengan perlahan-lahan selama 10
menit kemudian destilasi 1 ml kedalam tabung reaksi yang berisi 1 ml larutan natrium
hidroksida P (1 dalam 50). Kedalam tabung reaksi tambahkan 4 tetes larutan jenuh besi
(III) ammonium sulfat P, dingin, kocok hati-hati, kemudian tambahkan lebih kurang 30
mg natrium fluorida P, panaska hingga mendidih. Segera tambahkan tetes demi tetes
asam sulfat 5 N sampai larutan jernih, kemudian tambahkan 3 sampai 5 tetes asam
sulfat 5 N : terjadi warna biru atau hijau biru dalam beberapa menit.
 Rumus Struktur :

http://haiyulfadhli.blogspot.com/2016/03/vitamin-b-kompleks.html

G. Sirup simplex ( )
 Sinonim : sukrosa , gula bit , gula tebu , sakarosa
 Pemerian : cairan jernih , tidak berwarna
 Kelarutan : larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih,sukar
larut dalam eter
 Ph :-
 Rumus Molekul :
 Bobot Jenis :1,587
 Stabilitas :Lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar
 OTT /Inkompabilitas : Bubuk sukrosa dapat terkontaminasi dengan adanya logam
berat yang akan berpengaruh terhadap zat aktif seperti asam askorbat. Sukrosa dapat
terkontaminasi sulfit dari hasil penyulingan. Dengan jumlah sulfit yang tinggi, dapat
terjadi perubahan warna pada tablet yang tersalut gula. Selain itu, sukrosa dapat bereaksi
dengan tutup aluminium
 Kegunaan : sebagai pemanis, coating agent, granulating agent, suspending
agent, tablet binder, sugar coating adjust, peningkat viskositas

 Titik leleh : 180oc
 Konsentrasi : 25-40%%
 Rumus Struktur :

H. Nipagin ( )
 Sinonim : Methyl Paraben
 Pemerian :serbuk hablur halus : putih : hampir tidak berbau : tidak
mempunyai rasa , kemudian agak membakar diikuti rasa tebal
 Kelarutan : larut dalam 500 bagian aitr , dalam 20 bagian air mendidih ,
dalam 3,5 bagian etanol 95% p: dan dalam 3 bagian aseton p : mudah larut dalam eter p
, dan dalam larutan alkali hidroksida : larut dalam 60 bagian gliserol panas dalam 40
bagian minyak lemak nabati panas , jika di dinginkan larutan tetap jernih
 Ph : 4-8
 Rumus Molekul : C8H8O3
 Bobot Jenis :-
 Stabilitas : larutan metilparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan
autoklaf pada suhu 120° C selama 20 menit, tanpa penguraian. Larutan ini stabil selama
kurang lebih 4 tahun dalam suhu kamar, sedangkan pada pH 8 atau lebih dapat
meningkatkan laju hidrolisis.
 OTT /Inkompabilitas : Metil paraben dan paraben lainnya sangat berkurang
aktifitasnya dengan adanya surfaktan seperti polisorbat 80 sebagai akibat dari proses
misel. Namun, propilen glikol telah terbukti mempotensiasi aktivitas antibakteri dari
paraben lainnya di hadapan surfaktan nonionik dan mencegah interaksi antara metil
paraben dan polisorbat 80.
 Kegunaan : Pengawet/antimikroba
 Titik leleh :125 -128oC
 Konsentrasi :Nipagin efektif dengan kadar : 0,1-
0,2% (bila digunakan tunggal) jika dikombinasi dengan propil paraben
umumnya digunakan pada formulasi-sediaan parenteral (0.18%-0.22%)
 Rumus Struktur :

I. Aquadest ( )
 Sinonim : Aqua Purificata, Air Murni, Air Suling, Aquadestilata
 Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau.
 Kelarutan : Dapat bercampur dalam pelarut polar lainnya.
 Ph :7
 Rumus Molekul : H₂O.
 Bobot Jenis : 0,997 gram/mol
 Stabilitas(penyimpanan) : Dalam wadah tertutup baik.
 OTT /Inkompabilitas : Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya
yang mudah terhidrolisis.
 Kegunaan : Pelarut untuk pembuatan obat-obatan dan sediaan farmasi, tidak
cocok untuk digunakan dalam pembuatan produk parenteral.
 Titik leleh : 180o
 Konsentrasi : konsentrasi hingga 100%.
 Rumus Struktur :
J. Essence Orange
Sinonim : pewarna
Pemerian : Terbuat dari kulit jeruk yang masih segar diproses secara
mekanik.
Kelarutan : Mudah larut dalam alkohol 90 %, asam asetat glasial.
Ph :-
Rumus Molekul :-
Bobot Jenis :-
Stabilitas(penyimpanan) : Dapat disimpan dalam wadah gelas dan plastik. Penyimpanan
Wadah tertutup dan tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari.
OTT /Inkompabilitas : -
Kegunaan : Flavouring agent
Titik leleh :-
Konsentrasi :-
Rumus Struktur :-

BAB III
RANCANGAN FORMULA

A. Formula
R/ syr vit. B complex
Vit B1 5 mg
Vit B2 2 mg
Vit B3 20 mg
Vit B5 3 mg
Vit B6 2,5 mg
Vit B12 3 mg
Syr.simplex 30%
Nipagin 0,1%
Esssence q.s
Aquadest ad 100 ml

B. Perhitungan Bahan
 Vitamin B1 = 5 mg

 Vitamin B2 = 2 mg

 Vitamin B3 = 20 mg

 Vitamin B5 = 3 mg

 Vitamin B6 = 2,5 mg

 Vitamin B12 = 3 mg

 Sirup simplex = 30 x 100 = 30 ml


100

 Nipagin. = 0,1 x 100 = 0,1 g


100
 Aquadest = 100 - (0,005 + 0,002 + 0,02 + 0,003 + 0,0025 + 0,003 + 0,1 + 30 )
= 30,135

C. Cara Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Alasi mortir dengan serbet
3. Timbang bahan-bahan
4. Melarutkan vitamin B1, Vitamin B5, dan vitamin B6 dilarutkan dalam air dalam bekerglas
5. Kemudian melarutkan vitamin B2 dan Vitamin B3 dalam air panas 18 ml dibekergalss,
kemudian dipanaskan diatas waterbath sampai tidak ada endapan dan larutan menjadi
jernih.
6. DiLarutkan terlebih dahulu nipagin dalam air
7. Tambahkan sirup simpleks dan nipagin aduk ad homogen, kemudian tambahkan campuran
poin 4 dan poin 5
8. Tambahkan air ad tanda kalibrasi
9. Tambahkan terakhir essence secukupnya dan lakukan evaluasi

BAB IV

EVALUASI

A. Uji Organoleptis
B. Bentuk :cair
C.
D. Bau : khas
E. Warna : merah muda
F. Rasa : Jeruk
B. Uji pH : 4,4

C. Uji kejernihan : jernih

Sirup Sirup
Dosis No.Reg :DBL1901501637A1
Netto 100 Ml Netto 100 mL
Dewasa : 2 kali sehari 5 mL. Komposisi :

BECOMBION® Anak-anak : 5 ml sehari. BECOMBION® Tiap 5 mL sirup


SYRUP Indikasi, kontraindikasi, efek mengandung:
SYRUP Vitamin B1…...... 5 mg
samping , perhatian, dosis, Vitamin B2….......2 mg
lihat brosur terlampir. Vitamin B Complex
Vitamin B3….......20 mg
Vitamin B Complex Vitamin B5….......3 mg
Vitamin B6…...... 2,5 mg
No Batch : 19103701 Vitamin B12….....3 mg
Nipagin.................0,1%
Tgl Produksi : OKT 19 Essence................ q.s
Sirup simplex.......30%
Exp. Date : DES 29 BAB V untuk pencegahan dan
perwatannmasalah kekurangan
HET : Rp. 25.000 vitamin B kompleks
RANCANGAN PENGEMASAN
Rasa Buah Jeruk Indikasi, kontraindikasi, efek
Rasa Buah Jeruk samping , perhatian, dosis, lihat
PT.STIKES PRIMA brosur terlampir.
PT.STIKES PRIMA
INDONESIA-BEKASI- INDONESIA-BEKASI-
INDONESIA SIMPAN DIBAWAH
INDONESIA
SUHU 30O TERLINDUNG
DARI CAHAYA
MATAHARI
KOMPOSISI DOSIS
Tiap 5 mL mengandung :
1-6 thn 1/2 sdt (2.5 mL)/hr
Vitamin B1…...... 5 mg
Vitamin B2….......2 mg 6-12 thn 1 sdt (5 mL)/hr
Vitamin B3….......20 mg
Vitamin B5….......3 mg
Anak >12 thn 1 sdt (5 mL) 2 x/hr,
Vitamin B6…...... 2,5 mg
Vitamin B12….....3 mg
Nipagin.................0,1% EFEK ANTI-INFLAMASI
Essence................. q.s Melindungi sel terhadap peroxidative dengan meningkatkan
Sirup simplex.......30%
tingkat gluthation membantu jaringan dalam respirasi dan
metabolisme lemak , protein sehingga menurunkan kolesterol
CARA KERJA OBAT
darah dengan menghambat sintesis LDL . Bertindak sebagai
sebagai nutrisi anti stres. untuk memproduksi dan koenzim dalam metabolisme protein , karbohidrat , dan lemak .
melakukan perbaikan sel darah merah. mampu
Mengurangi prostaglandin sehingga membantu pengencer darah
meningkatkan produksi sel darah putih dan mencegah pembekuan
sehingga daya tahan tubuh meningkat, membantu
PERINGATAN DAN PERHATIAN
membawa oksigen ke seluruh tubuh, juga ke otak Perlu diingatkan bahwa produk vitamin B kompleks tidak untuk
INDIKASI
menggantikan diet harian. Yang terbaik adalah mengonsumsi
Untuk pencegahan dan pengobatan kekurangan vitamin B ini secara alami, bersumber dari makanan yang
vitamin B kompleks seperti pada keadaan sakit atau bervariasi dan sehat, seperti sayuran, sayur hijau, kacang-
masa penyembuhan kacangan, daging, ikan, unggas, jenis roti/sereal tertentu, hati,
KONTRA INDIKASI kerang, telur, susu dan produknya.
Vitamin B kompleks dianggap cukup aman
INTERAKSI
dikonsumsi. Kontraindikasi penggunaan vitamin B Kandungan pyridoxine pada vitamin B kompleks dilaporkan
kompleks adalah apabila pasien memiliki riwayat alergi
menyebabkan penghancuran perifer dari levodopa sehingga
dengan obat ini atau komponennya. mengurangi efektivitasnya
EFEK SAMPING
PENYIMPANAN
Efek samping vitamin B kompleks jarang ditemukan. Simpan pada suhu kamar ( 25% -30% ), Terlindungi dari cahaya.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah
diare ringan, polisitemia vera, thrombosis vaskular KEMASAN
dan syok anafilaktik. Rasa tidak nyaman atau Botol berisi 100 mL.
nyeri juga dapat dirasakan pada pemberian intramuskular.
BECOMBION® No.Reg :DBL1901501637A1

Vitamin B Complex Syrup Diproduksi oleh : PT. PRIMA INDONESIA


Bekasi – Indonesia
Sirup
KOMPOSISI Indikasi :
Untuk pencegahan dan pengobatan kekurangan
Tiap 5 mL mengandung : Netto 100 mL
vitamin B kompleks seperti pada keadaan sakit atau
Vit B1 5 mg , Vit B2 2 mg BECOMBION® masa penyembuhan
Vit B3 20 mg ,Vit B5 3 mg Vitamin B Complex syr
Vit B6 2,5 mg Vit B12 3 mg Dosis :
Nipagin 0,1% Essence q.s 1-6 thn 1/2 sdt (2.5 mL)/hr
sirup simplex30% 6-12 thn 1 sdt (5 mL)/hr
Anak >12 thn 1 sdt (5 mL) 2 x/hr,
No.Reg :DBL1901501637A1 Rasa Buah Jeruk
No Batch : 19103701
Tgl Produksi : OKT 19 PT. STIKES PRIMA INDONESIABEKASI-
INDONESIA

B
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas disimpulkan

1. Sirup merupakan larutan pekat dari gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan
merupakan larutan jernih berasa manis . sirup adalah sediaan cair kental yang
minimal mengandung 50% sakarosa.
2. Pada praktikum kali ini digunakan vitamin B komplek sebagai bahan aktif karena
memiliki beragam manfaat yang terkandung pada vitamin B komplek
3. Uji yang dilakukan adalah uji organoleptis , uji homogenitas , uji pH , uji kejernihan.

Anda mungkin juga menyukai