OLEH
KELOMPOK 5
BELLA DWI NOVIA (4001120005)
ERIKA TIFANNY (4001120013)
JUNIAR SAVITRI (4001120018)
MELLYSA FITRI (4001120023)
PAULINA ROSA EVRIARTI (4001120027)
RENI YURINDA (4001120031)
YUNIZA DWI PUTRI (4001120041)
YUSUP ANGGA SUGIARTO (4001120043)
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan berkat-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tak lupa
penulis sampaikan pula pada dosen pembimbing dan pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Seperti kata peptah, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran demi perbaikan makalah ini sangat
diharapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Vitamin merupakan salah satu mikronutrien selain mineral yang penting bagi
tubuh. Vitamin diperlukan tubuh untuk memperlancar penyerapan gizi dan proses
metabolisme. Vitamin dalam tubuh umumnya berperan sebagai koenzim atau sebagai
bagian dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim.
Apoenzim merupakan vitamin yang terikat dengan protein. Vitamin diperlukan dalam
jumlah sedikit tetapi jika kekurangan akan menyebabkan gangguan fungsi tubuh.
Vitamin banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran.
Vitamin secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu vitamin yang larut
dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin-vitamin yang larut dalam air
adalah vitamin B dan vitamin C. Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah
vitamin A, D, E, dan K. Masing-masing vitamin ini memiliki peran yang berbeda-beda
bagi tubuh baik yang larut dalam air maupun dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam air, tidak akan menimbulkan toksisitas bagi tubuh karena
tidak pernah disimpan dalam tubuh dan selalu dibuang melalui ekskresi urine. Namun,
apabila sampai kekurangan vitamin-vitamin ini maka akan menimbulkan gangguan
bagi tubuh.
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang larut dalam air. Vitamin C atau yang
sering disebut asam askorbat merupakan senyawa yang berfungsi sebagai pereduksi
dalam sejumlah reaksi penting. Asam askorbat dapat diperoleh dari buah-buahan dan
sayur-sayuran seperti mangga, jeruk, manggis, cabai, tomat, dll. Namun sayangnya,
meskipun telah begitu banyak literatur mengenai vitamin C yang dapat dibaca, masih
ada saja kasus kekurangan vitamin C, misalnya saja kejadian sariawan. Oleh karena
itu, penulis tertarik untuk membahas lebih detil mengenai vitamin c, sifat, peran, dan
cara analisanya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Vitamin C/Asam askorbat?
2. Bagaimana Sifat Fisik, Kimia, dan Biologis Asam Askorbat?
3. Apa saja peran vitamin C?
4. Bagaimana cara menganalisis vitamin C dalam sebuah sampel makanan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu vitamin C.
2. Untuk mengetahui sifat fisik, kimia, dan biologis dari vitamin C.
3. Untuk mengetahui peran dari vitamin C.
4. Untuk mengetahui cara menganalisis vitamin C dalam sebuah sampel makanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Vitamin C atau yang sering disebut asam askorbat adalah vitamin yang tergolong
sebagai vitamin larut air, memiliki rumus molekul C6H8O6(didehydro-L-threo-
hexono-1,4-lactone), berat molekul 176,13, dan merupakan vitamin yang penting
untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin C merupakan vitamin yang
masuk dalam golongan antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas.
Namun sayangnya, vitamin C mudah direduksi atau dihancurkan oleh panas cahaya,
logam dan oksigen selama pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan makanan.
Oksidasi akan terhambat bila vit C dibiarkan dalam keadaan asam atau pada suhu
rendah. Oleh karena itu, bahan-bahan yang mengandung vitamin C harus diolah
dengan hati-hati.
C. PERAN VITAMIN C
Pembuatan zat-zat interseluler, kolagen
Berperan dalam hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin dan
hidroksilisin
Oksidasi fenilalanin menjadi tirosin
Reduksi ion feri menjadi fero dalam saluran pencernaan
Mengubah asam folat menjadi bentuk aktif asam folinat
Sintesis hormon-hormon steroid dari kolesterol
Menghambat reaksi-reaksi oksidasi yang berlebihan bertindak sebagai inhibitor
D. ANALISIS VITAMIN C
1. Secara Kualitatif
a. Reaksi dengan Benedict
Masukkan sampel ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
Kemudian tambahkan pereaksi benedict ke dalam sampel sebanyak 2 ml
Setelah itu dipanaskan selama 5 menit dalam penangas air yang mendidih
Amati warna yang terbentuk. Uji positif ditandai dengan terbentuknya
endapan merah bata.
b. Reaksi dengan NaOH dan FeSO4
Masukkan sampel ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL
Kemudian tambahkan 2 tetes NaOH 10%
Setelah itu, tambahkan 2 mL larutan FeSO4 5%
Lalu campurkan hingga rata
Amati perubahan warna yang terjadi, hasi positif apabila timbul warna
kuning.
2. Secara Kuantitatif
a. Metode Iodimetri
Dasar dari metode ini adalah sifat mereduksi asam askorbat. Metode
iodometri (titrasi langsung dengan larutan baku0,1 N) dapat digunakan terhadap
asam askorbat murni ataularutannya.
Prosedur penetapan kadar vitamin C secara iodometri : Sekitar 400 mg
asam askorbat yang ditimbang seksama dilarutkan dalam campuran yang terdiri
atas 100 mL air bebas oksigen dan25 mL asam sulfat encer. Larutan dititrasi
dengan iodium 0,1 N menggunakan indikator kanji sampai terbentuk warna
biru.
e. Metode Spektrofluorometri
Metode ini digunakan untuk analisis kuantitatif vitamin C yang linier pada
kisaran konsentrasi asam askorbat 9,0 x 10-8 sampai 3,6 x 10-8. Suatu hubungan
linier diperoleh antara penurunan intensitas fluoroensi MB dan konsentrasi AA
pada kisaran 3,0 x 10-7 sampai 6,0 x 10-6. Batas deteksi metode ini 2,5 x10-7m.
Metode ini telah sukses digunakan untuk menetapkan kadar vitamin C dalam
tablet suplemen vitamin.
f. Metode Kromatografi
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) telah dikembangkan
untuk penentuan asam askorbat dalam minimum ringan dan jus apel menggunakan
tris 2,2-bipiridin ruthenium II. Sampel disaring dan diencerkan sebelum dilakukan
analisisdengan KCKT dan tidak ada pra-perlakuan lain yang dilakukan. Pemisahan
asam askorbat menggunakan kolom oktadesil silan (ODS, C18) menggunakan fase
gerak larutan buffer NaH2PO4 -K 2HPO4 (pH 6,5). Aliran fase gerak 0,3
mL/menit. Asam askorbat yang terelusi dicampur dengan (Ru(bpy)32+0,5 mM
dandiosidasi pada 1,5 V (dengan elektroda Ag/AgCl).Dari sini dapat diketahui
bahwa metode ini relative sederhana dengan batas deteksi asam askorbat 10pmol
dan kurva kalibrasinya linier pada kisaran 0,06 80 nmol. Karena metode ini
sensitive dan selektif maka metode ini diusulkan untuk digunakan dalam analisis
kuantitatif asam askorbat dalam minuman ringan dan jus apel.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Vitamin C atau asam askorbat adalah vitamin yang tergolong sebagai vitamin larut
air, memiliki rumus molekul C6H8O6(didehydro-L-threo- hexono-1,4-lactone), berat
molekul 176,13
Memiliki sifat berbentuk seperti kristal atau serbuk putih atau agak kuning, tidak
berbau, dan berasa asam, mudah teroksidasi, dan berfungsi sebagai antioksidan
Vitamin C berperan dalam pembuatan zat-zat interseluler, kolagen, hidroksilasi
prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin, oksidasi fenilalanin
menjadi tirosin, dll
Vitamin C dapat dianalisa secara kualitatif (reaksi dengan Benedict dan reaksi
dengan NaOH dan FeSO4) maupun secara kuantitatif (Metode Iodimetri, Metode
2,6-diklorofenolindofenol (DCIP), Metode Kolorimetri 4-Metoksi-2-Nitroanilin,
Metode Spektrofotometri, Metode Spektrofluorometri, dan Metode Kromatografi)
DAFTAR PUSTAKA