Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Vitamin C”. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi
dan pengarahan dari berbagai pihak . Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca
penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
BAB I ..............................................................................................
c. Tujuan ..............................................................................................2
BAB II ..............................................................................................
a. Kesimpulan ..............................................................................................11
b. Saran ..............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak
terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak disimpan
didalam tubuh dan dikeluarkan melalui urin dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut
air perlu dikonsumsi tiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi
tubuh normal. Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks.
Vitamin C atau asam askorbat adalah suatu senyawa beratom karbon 6 yang dapat
larut dalam air. Asam askorbat adalah vitamin yang dapat larut dalam air dan sangat penting
untuk biosintesis kolagen, karnitin, dan berbagai neurotransmitter. Kebanyakan tumbuh-
tumbuhan dan hewan dapat mensitesis asam askorbat untuk kebutuhannya sendiri.Akan tetapi
manusia dan golongan primata lainnya tidak dapat mensintesa asam askorbat disebabkan
karena tidak memiliki enzim gulunolactone oxidase, begitu juga dengan marmut dan
kelelawar pemakan buah. Oleh sebab itu, asam askorbat harus disuplai dari luar tubuh
terutama dari buah, sayuran atau tablet suplemen vitamin C. Banyak keuntungan dibidang
kesehatan yang didapat dari fungsi askorbat, seperti fungsinya sebagai antioksidan, anti
atherogenik, dan mencegah flu. Akan tetapi untuk dapat berfungsi dengan baik sebagai
antioksidan, maka kadar asam askorbat ini harus terjaga agar tetap dalam kadar yang relatif
tinggi didalam tubuh.
Vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila
terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C tidak
stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.
1
3. Bagaimana metabolisme vitamin C ?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui defenisi dari
vitamin C, mengetahui bagaimana struktur kimia vitamin C, mengetahui bagaimana
metabolisme vitamin C, untuk mengetahui apa saja fungsi dari vitamin C, mengetahui apa
akibat dari kelebihan dan kekurangan zat gizi, dan mengetahui berapa angka kecukupan
vitamin C yang dianjurkan serta mengetahui dimana sumber zat gizi vitamin C tersebut.
2
A. VITAMIN C
1. Pengertian
Asam askorbat adalah vitamin yang dapat larut dalam air dan sangat
penting untuk biosintesis kolagen ,karnitin,dan berbagai neurotransmitter.kebanyakkan
tumbuh tumbuhan dan hewan dapat mesintesis asam askorbat untuk kebutuhan sehari
hari.akan tetapi manusia dan golongan primate lainnya tidah dapat mesintesa asam askorbat
disebabkan karena tidak memiliki enzim gulunolactone oxidase,begitu juga dengan marmot
dan kelelawar pemakan buah.oleh sebab itu asam askorbat,seperti fungsinya sebagai
antioksidan ,anti atherogenik,immunomodulator dan mencegah flu. (Naidu,2003) .Akan
tetapi untuk dapat berfungsi dengan baik sebagai antioksidan,maka kadar asam askorbat ini
harus terjaga agar tetap dalam kadar yang relative tinggi di dalam tubuh.
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin C cukuo stabil ,tetapi dalam keadaan larut,Vitamin C mudah rusak karena
bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan
kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali,tetapi cukup stabil
dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
2. Susunan Kimia
Asam Askorbat (vitaminC) adalah suatu turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai
karbohidrat yang erat berkaitan dengan monosakarida. Vitamin C dapat di sintesis dari D-
glukosa dan D-galaktosa dalam tumbuh-tumbuhan dari sebagian besar hewan. Vitamin c
terdapat 2 bentuk di alam, yaitu L-asam askorbat ( bentuk tereduksi) dan L- asam dehidro
askorbat ( bentuk teroksidasi). Oksidasi bolak balik L-asam askorbart menjadi L-asam
dehidro askorbat terjadi bila bersentuhan dengan tembaga,panas atau alkali.
Kedua bentuk vitamin C aktif secara biologic tetapi bentuk tereduksi adalah yang
paling akrif. Oksidasi lebih lanjut L-asam dehirdro askorbat mengjasilkan asam diketo L-
3
gulonat dan oksalat yang tidak dapat direduksi kembali( berarti telah kehilangan sifat
antiskorbutnya)
3. Metabolisme
Vitamin C mudah di arbsorbsi secara aktif dan mungkin pula secar difusi pada bagian atas
usus halus masuk ke peredaran darahmelalui vena porta. Rata rata arbsorbsi adalah 90 %
untuk konsumsi di antara 20-120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gr (sebagai pil)
hanya di arbsorbsi 16 %. Vitamin C keudian dibawa ke semua jaringan. Kosentrasi tertinggi
adalah di dalam jaringan adrenal,pituitary,dan retina.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C bila konsumsi mencapai 100 mg
sehari.jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut selama 3 bulan. Tanda tanda skorbut
4
akan terjadi bila persediaan tinggal 300 mg.konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagai
jaringan di keluarkan melalui urin dalam bentuk asam oksalat.pada konsumsi melebihi 100
mg sehari kelebihan akan dikeluarkan melalui urin dalam bentuk asam oksalat. Pada
konsumsi melebihi 100 mg sehari kelebihan akan di keluarkan sebagai asam askorbat atau
sebagai karbondioksida melalui pernapasan. Walaupun tubuh mengandung sedikit vitamin
C,sebagian tetap akan dikeluarkan. Makanan yang tertinggi dalam seng atau pectin dapat
mengurangi absorbs sedangkan zat zat di dalam ekstrak jeruk dapat meningkatkan arbsorbsi.
Status vitamin c tubuh di tetapkan melalui tanda tanda klinik antara lain, pendarahan gusi dan
pendarahan kapiler di baah kulit. Tanda tanda dini kekurangan vitamin c dapat diketahui bila
kadar vitamin C darah di bawah 0,20 mg/dl.
4. Fungsi
a) Sintesis kolegen
b) Sintesis karnitin,Noradrenalin,serotonin
Karnitin menurun pada defisiensi vitamin C yang disertai rasa lelah dan
lemah. Perubahan dopamine menjadi noradrenalin membutuhkan vitamin C.Vitamin C
berperan dalam perubahan triptofan menjadi 5 hidroksitriptofan dan pembawa saraf
serotonin.
5
c) Arbsorbsi dan metabolisme Besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di
arbsorbsi vitamin V. Menghambat pembentukan hemosiderin yang sukar di mobilisasi untuk
bebaskan besi bila di perlukan. Arbsorbsi besi dalam bentuk nonhem meningkat 4 kali lipat
bila ada vitamin C. vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferrin di dalam
plasma ke ferritin hati.
d) Arbsorbsi kalsium
Vitamin C juga membantu absorbs kalsium dengan menjaga agar kalsium berada
dalam bentuk larutan
e) Mencegah Infeksi
A. Akibat Kekurangan
6
saraf. Gangguan saraf dapat terjadi berupa hysteria,depresi,diikuti oleh
gangguan psikomotor. Gejala skorbut akan terlihat bila taraf asam askorbat
dalam serum turun dibawah 0.20 mg/dl.
Mudah terjadi luka dan infeksi tubuh,dan kalau sudah terjadi sukar di
sembuhkan
Pembentukan tulang yang tidak normal pada bayi dan anak anak
B. Akibat Kelebihan
0-6 bl 40
7-11 bl 40
1-3 th 40
4-6 th 45
7-9 th 45
PRIA
10-12 th 50
7
13-15 th 75
16-18 th 90
19-29 th 90
30-49 th 90
50-64 th 90
< 65 th 90
WANITA
10-12 th 50
13-15 th 65
16-18 th 75
19-29 th 75
30-49 th 75
50-64 th 75
< 65 th 75
Hamil + 10
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati,yaitu sayur dan
buah terutama yang asam,seperti jeruk,nenas,rambutan,papaya,gandaria,dan tomat. vitamin C
juga banyak terdapat di dalam sayuran daun daunan dan jenis kol. Kandungan vitamin C
beberapa bahan makanandapat dilihat pada table
8
Bahan Makanan mg Bahan makanan mg
Bayam 60 Kedondong 50
Kangkung 30 Nenas 24
- Membuka tempat berisi vitamin C sebab oleh udara akan terjadi oksidasi yang tidak
reversible.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vitamin c merupakan kristal putih yang mudah larut dalam air.dalam keadaan kering vitamin
C cukup stabil,tetapi dalam keadaan larut,vitamin C mudah rusak karena bersentuhan
dengan udara(oksidasi) terutama bila terkena panas.oksidasi dipercepat dengan kehadiran
tembaga dan besi.vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali,tetapi cukup stabil dala larutan
asam.
Beberapa turunan vitamin C digunakan sebagai antioksidan di dalam industri pangan untuk
mencegah proses menjadi tengik,perubahan warna(browning) pada buah-buahan dan untuk
mengawetkan daging.
Viyamin C mudah di absorbsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas
usus halus lalu masuk ke pembuluh darah melalui vena porta.
Vitamin C umumnya terdapat di dalam pangan nabati yaitu sayur dan buah terutama yang
asam,seperti jeruk,nenas,rambutan,pepaya,gandaria dan tomat.
B. Saran
10
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
11