BIOKIMIA I (P)
Percobaan Ke 8
Disusun Oleh:
NIM : B1D123206
Puji syukur kehadirat tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
BIOKIMIA (P) ini dengan judul “Percobaan 8. Uji Identifikasi Vitamin C”.
baik dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih banyak.
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penulisan laporan ini,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL .....................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Hasil Pengamatan.........................................................................7
B. Pembahasan.................................................................................8
BAB V PENUTUP.....................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................9
B. Saran.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkembang secara normal. Vitamin biasanya tidak bisa diproduksi oleh tubuh,
sehingga harus mendapat asupan dari luar. Vitamin memiliki peranan spesifik di
dalam tubuh dan dapat memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini
memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak
tubuh. Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Vitamin termasuk
pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari
sehari-hari bergantung pada jumlah vitamin yang semula tedapat dalam makanan
tersebut, jumlah yang rusak pada saat panen atau penyembelihan, penyimpanan,
1
Vitamin yang larut dalam air, jika jumlahnya berlebihan tidak
bila vitamin yang larut dalam lemak jumlahnya berlebihan, tidak dapat
dikeluarkan melalui urine tetapi disimpan dalam sel-sel adiposa dan dapat
B. Tujuan Percobaan
C. Rumusan Masalah
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
organik yang harus ada pada diet dalam jumlah tertentu untuk mempertahankan
integritas dan metabolisme tubuh yang normal. Nama kimia Vitamin C dari
bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C disentisasi dari D-glukosa dan
kering cukup stabil, tapi dalam keadaan larut, vitamin ini mudah rusak oleh proses
oksidasi terutama bila terkena panas. Oleh karena sangat mudahnya teroksidasi
oleh panas, cahaya dan logam ini maka vitamin C masuk kedalam golongan
antioksidan.
Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan
dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan,
termasuk melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi.
Status vitamin C seseorang sangat tergantung dari usia, jenis kelamin, asupan
bahan makanan sumber serat dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin C
(Citraningtyas, 2013).
apabila tubuh manusia kekurangan vitamin C maka akan timbul gejala penyakit
ini seperti sariawan, nyeri otot, berat badan berkurang, lesu, dan sebagianya.
3
empedu, dan berperan penting dalam pembentukan neurotransmitter norepinefrin.
tubuhseperti, protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat selain itu vitamin C
Vitamin C banyak terdapat di buah, dan sayuran, salah satunya pada cabai.
Vitamin C pada cabai memiliki fungsi sebagai antioksidan yang baik untuk tubuh
(mampu meningkatkan daya tahan tubuh yang diserap oleh kalsium dalam tubuh,
selain itu, Vitamin C juga termasuk yang paling mudah larut dalam air dan
kubis, dan paprika merah. Seperti paprika merah yaitu tanaman sejenis cabai yang
mana dulunya ditanam di Amerika. Buahnya yang besar dan warnanya tidak
hanya merah, ada hijau dan kuning juga (seperti cabai). Ada yang mengatakan
tanaman ini pedas, ada yang tidak tetapi manis. Buah ini bisa dibudidaya
miligram vitamin C. Kubis sendiri yaitu sayuran daun yang berbentuk bola. Kubis
ini sendiri ditanam di Eropa pertama kali. Kubis sendiri ada 3 macam yang
berwarna hijau pucat, hijau segar, dan keunguan. Dan banyak dibudidaya di
daerah perbukitan atau pegunungan. Karena jika ditanam di dataran rendah, daun
Buah yang banyak dengan vitamin C antara lain pepaya, stroberi, jeruk
dan kiwi. Yang biasanya lebih dikenal memang buah jeruk yang mengandung
vitamin C. Buah jeruk mengandung vitamin C 50 miligram setiap 100 gram buah
4
jeruk. Jeruk pun banyak macamnya. Jeruk sendiri sudah lama tumbuh di
Indonesia. Seperti jeruk bali, jeruk purut, dan jeruk nipis merupakan buah yang
banyak tumbuh di Asia Tenggara. Sedangkan pepaya yaitu tanaman buah yang
berasal dari Negara Meksiko yang sekarang sudah banyak ditanam di Indonesia.
Pepaya adalah tanaman buah berumah tunggal sehingga ada tanaman yang jantan
dan ada yang betina. Sedangkan yang betina lah yang menghasilkan buah. Dalam
5
BAB III
METODE PERCOBAAN
C. Prosedur Kerja
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil reaksi bahan uji setelah ditambahkan benedict, NaHCO3, dan FeCl3.
7
B. Pembahasan
organik yang harus ada pada diet dalam jumlah tertentu untuk mempertahankan
integritas dan metabolisme tubuh yang normal. Nama kimia Vitamin C dari
bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C dikeluarkan dari tubuh melalui
kolagen, sebagai kofaktor reaksi katabolisme tirosine dan sintesis epinefrin dari
tirosin, sintesis asam empedu. Fungsi vitamin C antara lain sebagai antioksidan,
sintesis kolagen, penyembuhan luka, pada kanker kulit, dan lain sebagainya.
Pada percobaa kali ini dilakukan uji identifikasi terhadap vitamin C..
Adapun sampel yang digunakan yaitu asam askorbat. Reagen yang digunakan
yaitu benedict, NaHCO3 dan FeCl3. Adapun tujuan dari uji identifikasi vitamin C
positif pada uji identifikasi ini ditandai dengan adanya perubahan warna endapan
atau larutan.
merah bata, yang berarti positif (+) Vitamin C. Untuk asam askorbat yang terlebih
larutan FeCl3, maka hasil reaksinya akan terjadi perubahan warna merah sampai
8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahan uji yang dianalisa secara kualitatif dalam hal ini yaitu asam askorbat
bereaksi dengan larutan benedict dan asam askorbat yang dinetralkan dengan
NaHCO3 lalu direaksikan dengan FeCl3, makan akan menghasilkan positifi (+)
vitamin C.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Pakaya, D. 2014. Peranan vitamin C pada kulit. Jurnal Ilmiah Kedokteran. 1 (2) :
45-54.
10