Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENGUJIAN KADAR VITAMIN C PADA TABLET VITACIMIN DAN YOU


C-1000 JERUK MENGGUNAKAN METODE IODOMETRI

Disusun Oleh :

Masayu Michelle / XII IPA 1 / 24

SEKOLAH MENENGAH ATAS TARAKANITA GADING SERPONG

2022
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tubuh manusia membutuhkan berbagai macam nutrisi guna menunjang kinerja


organ-organnya agar dapat berfungsi optimal. Dengan kondisi organ yang berfunsi
optimal tubuh menjadi sehat dan bugar, agar dapat beraktivitas dengan semangat dan
penuh energi. Untuk mendapatkan tubuh yang sehat tentu saja tubuh harus dijaga dari
berbagai penyakit. Beberapa caranya adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta
memberikan tunjangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Secara alami, vitamin dapat diperoleh dari makanan dan minuman. Vitamin
merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Namun, apabila tubuh
kekurangan vitamin, akan menimbulkan masalah dan gangguan kesehatan. Secara umum
vitamin terbagi menjadi dua jenis, yakni vitamin larut dalam air dan vitamin larut dalam
lemak. Vitamin A, D, E dan K adalah jenis vitamin larut dalam lemak. sedangkan
vitamin C dan kelompok vitamin B adalah vitamin yang larut dalam air. (Agustin, 2021).

Salah satu organ terbesar yang memerlukan vitamin C adalah kulit. Vitamin C
membantu memperkuat pertahanan kulit karena kulit tidak hanya melindungi tubuh dari
udara dan lingkungan tetapi juga menghalau bakteri, jamur, dan mikroba lain yang jadi

penyebab penyakit.

Vitamin C merupakan jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan sangat berperan
penting untuk membangun imunitas tubuh. Vitamin C membantu meningkatkan
kekebalan tubuh dengan cara mendorong produksi sel darah putih yang disebut limfosit
dan fagosit. Sebagai antioksidan, vitamin ini juga melindungi sel kekebalan tubuh dari
kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, vitamin C membantu memperkuat pertahanan
kulit. Kulit ternyata tidak hanya melindungi tubuh dari udara dan lingkungan. Organ
terbesar tubuh manusia ini juga menghalau bakteri, jamur, dan mikroba lain yang jadi
penyebab penyakit.

1
Sejak dulu vitamin C dikenal memiliki banyak kegunaan bagi tubuh, termasuk menjaga
daya tahan tubuh. Vitamin C berfungsi melindungi tubuh dari berbagai infeksi,
mempercepat penyembuhan luka, sebagai antioksidan, serta dapat membantu penyerapan
zat besi. Vitamin C tergolong mudah untuk didapatkan. Baik dari asupan makanan
maupun suplemen, sebagai asupan nutrisi pelengkap yang bermanfaat. Oleh karena itu
praktikum ini dilakukan untuk mengetahui contoh bahan apa saja yang mengandung
vitamin C dan mengetahui kadar vitamin C di dalam bahan-bahan tersebut. Salah satunya
adalah Vitacimin yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan membantu memenuhi
kebutuhan tubuh terhadap vitamin C. Suplemen ini tersedia dalam bentuk tablet.

Vitacimin mengandung vitamin C, vitamin E, dan L-cysteine yang berperan sebagai


antioksidan untuk menangkal radikal bebas, serta vitamin B6 (pyridoxine) dan
nicotinamide yang berguna memperbaiki metabolisme tubuh. Vitacimin bermanfaat
untuk menjaga kesehatan dan membantu memenuhi kebutuhan tubuh terhadap vitamin C.
Suplemen ini tersedia dalam bentuk tablet. Vitacimin mengandung vitamin C, vitamin E,
dan L-cysteine yang berperan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas, serta
vitamin B6 (pyridoxine) dan nicotinamide yang berguna memperbaiki metabolisme
tubuh.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam percobaan ini adalah:

1. Berapa kadar vitamin C pada tablet Vitacimin?


2. Berapa kadar vitamin C pada minuman kemasan YOU C-1000 Jeruk?

1.3. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah:

1. Mengetahui kadar vitamin C pada tablet Vitacimin.


2. Mengetahui kadar vitamin C pada YOU C-1000 Jeruk.

2
2. RANCANGAN PERCOBAAN

2.1. Dasar Teori

A. Vitamin
Vitamin merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat
kecil, tetapi memiliki fungsi dan peran yang penting dalam tubuh. Vitamin tidak
dapat disintesis oleh sebagian besar hewan dan manusia sehingga vitamin diperoleh
melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi. Vitamin banyak terdapat dalam
buah-buahan, sayur-mayur, dan suplemen makanan (Paramita, 2014).

Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan dalam
jumlah yang sedikit, dan dibutuhkan untuk fungsi metabolisme yang normal. Vitamin
dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin
A, D, E, dan K. Dan yang larut dalam air adalah vitamin B dan C (Dorland, 2006).

Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk
proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin C disebut juga dengan
asam askorbat sebagai anti-sariawan. Asam askorbat berupa kristal putih yang mudah
teroksidasi oleh udara sehingga warna menjadi coklat. Vitamin tidak dapat dibuat

3
oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari
bahan pangan yang dikonsumsi (Winarno, 2004).

B. Vitamin C
Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan antioksidan yang larut dalam air
(aqueous antioxidant). Vitamin C merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh
terhadap senyawa oksigen reakstif dalam plasma dan sel. Vitamin C berbentuk kristal
putih dengan berat molekul 176,13 dan rumus molekul C6H8O6. Vitamin C mudah
teroksidasi secara reversibel membentuk asam dehidro L-asam askorbat dan
kehilangan 2 atom hidrogen. Vitamin C termasuk salah satu vitamin esensial karena
manusia tidak dapat menghasilkan vitamin C di dalam tubuh sendiri, vitamin C harus
diperoleh dari luar tubuh (Sibagariang, 2010).

Struktur Vitamin C

Kecepatan degradasi vitamin C sangat tergantung kondisi penyimpanannya.


Degradasi vitamin pada sari buah jeruk sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan,
pada suhu 7ᵒC kecepatan degradasi lebih kecil dibandingkan pada suhu 28ᵒC.
Sedangkan, penyimpanan buah jeruk selama 15 hari akan menurunkan kadar vitamin
C dari 18,90 mg/110 g menjadi 17,18 mg/100 g. Namun, penyimpanan sari buah
jeruk pada suhu refrigerator dapat menekan perubahan cita rasa maupun degradasi
vitamin C serta komponen lain dalam sari buah jeruk. Pada penyimpanan selama 72
jam pada suhu antara 4 -120C kehilangan vitamin C sekitar 20% dan sedikit

4
penurunan akseptabilitas. Selain itu, dalam penyimpanan yang terlalu lama kadar
vitamin C akan semakin berkurang (Wariyah, 2010).

Kebutuhan tubuh akan vitamin C kurang lebih 30 mg setiap hari. Vitamin C atau
asam askorbat bersifat sensitif terhadap pengaruh luar seperti suhu, oksigen, katalis
dan lain-lain yang menyebabkan kerusakan. Kekurangan vitamin C akan
menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Juga timbul sakit, pelunakan, dan
pembengkakan kaki bagian paha. Pada anak yang giginya telah keluar, gusi
membengkak, empuk, dan terjadi perdarahan (Winarno, 2004).

Vitamin C dapat ditemukan pada bahan makanan nabati maupun hewani. Sumber
utama vitamin ini adalah buah-buahan dan sayur-sayuran seperti melon, jeruk, tomat,
strowberi, aspargus, brokoli, kubis, dan kembang kol. Sedangkan bahan makanan
yang berasal dari hewan seperti daging dan susu kandungan vitamin C nya lebih
sedikit (Ausman, 1999).

2.2. Alat dan Bahan

2.2.1. ALAT

a 1 pipet
b 3 gelas plastik
c 1 sendok takar
d 1 gelas ukur plastik ukuran 250 ml
e 1 timbangan digital

2.2.2. BAHAN

a. 1 Minuman YOU C 1000 Orange kemasan plastik


b. Tablet Vitacimin
c. 1 Betadine
d. 1 gram tepung maizena
e. Air putih

5
2.3. Cara Kerja

Tahap pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan sebelum
percobaan dilakukan. Setelah itu membuat amilum 1% menggunakan 1 gram tepung
maizena yang diencerkan dengan air 100 ml. Dalam pembuatan amilum 1% ini, 1 gram
tepung maizena yang telah dicampur 100 ml air diaduk sambil dipanaskan hingga
berubah menjadi bening.

Lalu membuat larutan iodine 0,1 N dengan cara menimbang cairan betadine
sebanyak 12.69 gram lalu campur kedalam 100 ml air putih. Kemudian menyiapkan
perlakuan pertama, yaitu 2 gram tablet Vitacimin . Langkah pertama adalah menggerus 2
gram tablet Vitacimin hingga halus. Setelah itu, memasukkan 2 gram tablet Vitacimin
yang telah digerus dengan sendok takar ke dalam gelas. Kemudian, mengencerkan 2 gram
tablet Vitacimin dengan 100 ml air.

Langkah selanjutnya adalah mengambil 5 ml sampel dari larutan 2 gram tablet


Vitacimin dan memasukkannya ke dalam gelas. Kemudian, menambah 2 ml larutan
amilum 1% ke dalam gelas berisi sampel. Terakhir, melakukan titrasi dengan larutan
iodin tadi hingga terjadi perubahan warna (biru tua) dan mencatat volume hasil titrasi.
Melakukan titrasi sebanyak 3 kali pengulangan.

Setelah melakukan titrasi pada 2 gram tablet Vitacimin, menyiapkan perlakuan


kedua, yaitu 10 ml minuman YOU C 1000 Jeruk. Selanjutnya adalah memasukkan 10 ml
minuman YOU C 1000 Jeruk ke dalam gelas dan melarutkannya dengan air 100 ml.

Langkah selanjutnya adalah mengambil 5 ml sampel dari larutan YOU C 1000 Jeruk
dan memasukkannya ke dalam gelas. Kemudian, menambah 2 ml larutan amilum 1% ke
dalam gelas berisi sampel. Terakhir, melakukan titrasi dengan larutan iodin tadi hingga
terjadi perubahan warna (biru tua) dan mencatat volume hasil titrasi. Melakukan titrasi
sebanyak 3 kali pengulangan.

6
3. LAPORAN PERCOBAAN

3.1. Data Pengamatan

Pada percobaan penentuan kadar vitamin C dengan metode titrasi iodimetri


menggunakan 2 gr suplemen Vitacimin C yang dilarutkan ke dalam air 100 ml
ditemukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1 Hasil titrasi iodometri Vitacimin C

Gelas ke- Volume titran


I 8,35 ml
II 8, 1 ml
III 8,15 ml
Volume rata-rata 8,2 ml

Pada percobaan penentuan kadar vitamin C dengan metode titrasi iodimetri


menggunakan 10 ml minuman kemasan YOU C-1000 Jeruk yang dilarutkan ke dalam air
100 ml ditemukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2 Hasil titrasi iodometri minuman kemasan YOU C-1000 Jeruk

7
Gelas ke- Volume titran
I 0,7 ml
II 0,55 ml
III 0,75 ml
Volume rata-rata 2 ml

3.2. Analisa Data

Pada percobaan praktikum vitamin C kali ini digunakan sampel minuman dari You
C 1000 Jeruk. Kemudian sampel tablet vitamin C yang digunakan berasal dari merk
dagang Vitacimin. Sebagai titrat digunakan larutan I2. Fungsi larutan standar I2 adalah
untuk mengetahui jumlah vitamin C yang terdapat dalam sampel menjadi senyawa
dehidro askorbat sehingga akan menghasilkan warna biru tua karena pereaksi yang
berlebih. Sebagai indkator digunakan amilum. Proses titrasi kali ini menggunakan prinsip
titrasi iodometri, hal ini berdasarkan sifat bahwa vitamin C dapat bereaksi dengan I2.

Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam gelas plastik berubah warna dari
larutan bening menjadi biru tua. Warna biru yang dihasilkan merupakan reaksi antara
iodin dengan amilum menjadi iod-amilum yang menandakan bahwa proses titrasi telah
mencapai titik akhir titrasi.

Amilum bereaksi dengan iod, dengan adanya iodida membentuk suatu komples yang
berwarna biru yang akan terlihat pada konsentrasi iod yang sangat rendah. Indikator
amilum tidak boleh ditambahkan tepat sebelum titik akhit dicapai. Jika indikator amilum
ditambahkan ketika konsentrasi iod tinggi, sedikit iod akan tetap teradsorpsi bahan pada
titik akhir titrasi.

Pada percobaan penentuan kadar vitamin C dengan metode titrasi iodometri


menggunakan 2 gr tablet Vitacimin diperoleh volume rata-rata titran sebanyak 8,2 ml.
Sementara itu, untuk penentuan kadar vitamin C dengan metode titrasi iodometri
menggunakan 10 ml minuman kemasan YOU C-1000 Jeruk diperoleh volume rata-rata
titran sebanyak 2 ml.

8
Untuk mengetahui berapa kadar vitamin C dari suplemen dan minuman tersebut,
dapat dicari menggunakan rumus:

(%) Kadar vit C = massa vitamin C (mg)/ berat sampel awal x 100%

Sebelum mencari kadar vitamin C, perlu diketahui terlebih dahulu M (molaritas) dari
larutan iodine 1 N. Setelah itu, mencari molaritas vitamin C dengan rumus:

M vit c x Vit C = MI2 x VI2

Setelah molaritas vitamin C ditemukan, dapat dicari massa vitamin C dengan rumus:

Massa vit C = ½ mol I2 x Mr Vit C

Setelah ditemukan massa vitamin C, dilanjutkan dengan mencari berat awal dari
sampel yang digunakan. Lalu terakhir, mencari kadar vitamin C yang terkandung dalam
suplemen 21st Century Vitamin C dan minuman kemasan YOU C-1000 Jeruk.

Berdasarkan volume hasil titrasi pada tabel 3.1 dapat ditentukan kadar dari vitamin C
pada sampel tablet Vitacimin dengan metode iodometri yaitu:

 NI2 = 0,1 N = 0,05 M


 M vit c x Vit C = MI2 x VI2
 M vit c x 5 ml = 0,05 M x 8,2 ml
 M vit c = 0,082 M

Mencari massa vitamin C pada tablet Vitacimin:

9
 Massa vit C = ½ mol I2 x Mr Vit C
 Massa vit C = ½ (0,05 M x 8,2 ml) x 176, 12 mgr/ ml
 Massa vit C = 36,1 mg

Mencari berat awal sampel vitamin C pada tablet Vitacimin:

 Berat awal = Massa sampel x massa vitamin C


 Berat awal = 2 gr x 500 mg/ gr
 Berat awal = 1000 gr

Perhitungan kadar vitamin C pada tablet Vitacimin dengan metode iodometri:

 (%) Kadar vit C = massa vitamin C (mg)/ berat sampel awal x 100%
 (%) Kadar vit C = 36,1 mg / 1000 gr x 100%
 (%) Kadar vit C = 3,61%

Berdasarkan volume hasil titrasi pada tabel 3.2 dapat ditentukan kadar dari vitamin C
pada minuman kemasan YOU C-1000 Jeruk dengan metode iodometri yaitu:

 NI2 = 0,1 N = 0,05 M


 M vit c x Vit C = MI2 x VI2
 M vit c x 5 ml = 0,05 M x 2 ml
 M vit c = 0,02 M
 M vit c = 0,02 M x 10 kali pengenceran
 M vit c = 0,2 M

10
Mencari massa vitamin C pada minuman YOU C-1000 Jeruk:

 Massa vit C = ½ mol I2 x Mr Vit C x fp


 Massa vit C = ½ (0,05 M x 0,2 ml) x 176, 12 mgr/ ml x 10
 Massa vit C = 88,06 mg

Mencari berat awal sampel vitamin C pada minuman YOU C-1000 Jeruk

 Berat awal = Massa sampel x massa vitamin C


 Berat awal = 10 ml x 1000 mg/ ml
 Berat awal = 10000 gr

Perhitungan kadar vitamin C pada minuman kemasan YOU C-1000 Jeruk dengan
metode iodimetri yaitu:

 (%) Kadar vit C = massa vitamin C (mg)/ berat sampel awal x 100%
 (%) Kadar vit C = 88,06 mg / 1000 gr x 100%
 (%) Kadar vit C = 0,88 %

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari percobaan vitamin C kali ini diperoleh kadar
masing-masing vitamin C pada sampel. Kandungan vitamin C pada You C 1000 Jeruk
adalah sebesar 22 mg, dengan kadarnya sebesar 0,88%. Dan untuk kadar vitamin C dari
tablet vitamin C adalah sebesar 55,08% dengan kadungan sebesar 27,54 mg.

Vitamin C memiliki sifat yang mudah rusak dan mudah larut dalam air, sehingga
mudah teroksidasi. Pada saat titrasi, warna yang diperoleh adalah pada saat 15 detik

11
pertama. Sehingga jika lebih hasil yang diperoleh juga akan berbeda yang dapat
mempengaruhi hasil yang sesungguhnya. Hal tersebut di atas juga dapat disebabkan oleh
jenis sample (jeruk) yang digunakan mungkin saja berbeda baik dari segi jenis, varietas,
tingkat keasaman, dan hal-hal lainnya yang menyebabkan ketidaksamaan data yang
didapat.

3.3. Kesimpulan

3.3.1. Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan antioksidan yang larut dalam air
(aqueous antioxidant).
3.3.2. Penentuan kadar vitamin C dapat dilakukan dengan titrasi iodometri dengan
menggunakan I2 sebagai titrat dan amilum sebagai indikator, sampel yang
digunakan adalah You C 1000 Jeruk dan Vitacimin.
3.3.3. Kadar yang diperoleh dari masing-masing titrasi adalah You C 1000 Jeruk
dengan jumlah kadar 0,88%, dan Vitacimin dengan jumlah kadar 3,61%

12
DAFTAR PUSTAKA

Vitamin dapat diperoleh dari ……… (Agustin, 2021: 1)


Ausman, L.M. 1999. Criteria and Recommendation for Vitamin C Intake (Brief Critical
Review). Nutr. Rev. 57, 222-224.
Dorland, W., 2006. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC
Vitamin adalah……… (Dorlan, 2006: 3)
Paramita, I. 2014. Analisis Hubungan Konsumsi Buah dan Sayur dengan Ukuran Lingkar
Pinggang pada Perempuan Usia Dewasa Muda. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Vitamin merupakan ……… (Paramita, 2014: 3)
Sibagariang. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. SKM : Jakarta : TIM
Wariyah, C., 2010. Vitamin C Retention and Acceptability of Orange (Citrus nobilis var.
microcarpa) Juice During Storage in Refrigerator. Jurnal AgriSains Vol.1 No.1.
Winarno,F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Daftar Pustaka di atas, di teks juga harus ditulis.


Misalnya: Vitamin adalah……… (Dorlan, 2006: 25 (artinya di halaman 25)

13
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai