Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA

ACARA III
“Penetesan Iodine (Betadine) Terhadap Kandungan Vitamin C”

Di Susun Oleh :
Nama : Muhammad Thoriqus Tsany
NPM : 2010401106
Kelas : 03 Agroteknologi
Asisten Praktikum : Krisnadila Arum

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Vitamin adalah sekelompok senyawa heterogen dengan berbagai fungsi
metabolik. Vitamin termasuk ke dalam mikronutrien yang harus ada dalam tubuh
walaupun dengan jumlah yang kecil. Vitamin sendiri terbagi menjadi dua yaitu
vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Kekurangan atau kelebihan vitamin dalam
tubuh dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh dan menyebabkan
timbulnya suatu penyakit. Tubuh manusia membutuhkan asupan vitamin untuk
proses metabolisme, salah satunya vitamin C.

Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang sangat diperlukan oleh
tubuh manusia. Vitamin C mempunyai peranan yang penting dalam tubuh manusia.
Vitamin C dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
melindungi molekul-molekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C dalam
tubuh juga mempunyai peranan yang penting seperti dalam sintesis kolagen,
pembentukan carnitine, terlibat dalam metabolisme kolesterol menjadi asam empedu
dan juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter norepinefrin (Arifin, dkk.
2007).

Vitamin C dapat ditemukan seperti pada buah-buahan, sayuran, minuman, dan


makanan. Vitamin C dari alam dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran.
Orang yang kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dapat
menyebabkan atau menilmbulkan penyakit pada tubuh. Akibat kekurangan vitamin
C yaitu menyebabkan sariawan, bibir pecah-pecah, badan kurus, dan bahkan sampai
lemas. Namun, saat ini banyak produk vitamin C yang berupa minuman, tablet, dan
bubuk sachet. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menguji atau mengetahui
kandungan vitamin C. Namun, dalam praktikum kali ini adalah dengan cara titrasi
iodometri dengan betadine sebagai iodine.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui analisis kandungan vitamin C pada suatu bahan minuman
dengan cara titrasi iodometri dengan betadine sebagai iodine..
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Vitamin C (asam askorbat) adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai
antioksidan efektif atau mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan
termasuk melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi. Vitamin
C sangat diperlukan untuk meningkatkan sistem imun dan mencegah berbagai penyakit,
sekaligus membentuk kolagen dan hormon yang diperlukan oleh tubuh dan dapat ikut
membantu penyerapan zat besi (Adhitama .A, 2018).

Kandungan vitamin C dalam buah-buahan ataupun sayuran memang tidak setinggi


vitamin C dalam tablet. Namun jika dilihat dari kebutuhan vitamin C 100mg/hari, konsumsi
buah dan sayur sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan vitamin C. Ditambah lagi di
dalam buah-buahan banyak juga terdapat zat lain yang juga berguna bagi tubuh. Sehingga
juga dapat memenuhi kebutuhan zat lain selain vitamin C (Mia dan Dawam, 2011).

Iodine adalah salah satu unsur golongan halogen yang berwarna ungu-kehitaman,
bersifat korosif, merupakan unsur golongan halogen yang beracun dan memiliki banyak
isotop radioaktif. Garam iodin banyak terdapat pada rumput laut. Iod juga ditemukan dalam
bentuk cair yang diekstrak dari mineralnya banyak ditemukan di Chile. Iodine memiliki sifat
yang hampir sama dengan klorin dan bromin tetapi tidak sereaktif mereka. Iodine bersenyawa
dengan banyak unsur lain terutama untuk menyediakan panas dan sebagai katalis kimia
(Vernandes, 2017).

Menurut Adhitama Asmal (2018), reaksi yang terjadi pada vitamin C yang ditetesi
dengan Iodine yaitu :

C6H8O6 + I2  C6H6O6 + 2HI

Penetapan kadar vitamin C yang ditetesi dengan Iodine akan mengakibatkan terjadinya reaksi
reduksi-oksidasi atau reaksi redoks. Dalam reaksi ini, vitamin C akan bertindak sebagai zat
pereduksi atau reduktor. Sedangkan iodine (I2) akan bertindak sebagai zat pengoksidasi atau
oksidator. Dalam reaksi ini terjadi transfer elektron dari reduktor ke oksidator.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu praktikum pada acara penetesan iodine terhadap kandungan vitamin C
dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 1 Mei 2021 pukul 09.00 WIB sampai selesai. Adapun
tempat praktikum pada acara penetesan iodine terhadap kandungan vitamin C dilakukan
di rumah. Tepatnya di Jalan Pelita II, Buaran Gang 3A, No. 25 B, Kecamatan Pekalongan
Selatan, Kota Pekalongan Jawa tengah.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum acara penetesan iodine terhadap kandungan
vitamin C yaitu wadah untuk tempat larutan vitamin C. Sedangkan bahan yang
dibutuhkan dalam praktikum acara penetesan iodine terhadap kandungan vitamin C yaitu
betadine dan larutan vitamin C (C 1000 bubuk).

3.3 Cara Kerja

a) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


b) Melarutkan vitamin C 1000 bubuk dengan air.
c) Mengukur larutan vitamin C yang akan digunakan sebanyak 10 ml dan masukkan ke
dalam wadah yang sudah disiapkan.
d) Menetesi larutan vitamin C dengan betadine (iodine) sampai larutan vitamin C
berubah menjadi bening.
e) Mencatat perubahan warna yang terjadi dan banyaknya tetesan betadine (iodine).
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Data Tabel Hasil Praktikum

Larutan Jumlah Tetes Warna Larutan


Betadine Sebelum Sesudah
Vitamin C 1000 30 tetes Oranye Kuning Cerah

4.1.2 Gambar Larutan Sebelum dan Sesudah Ditetesi

Warna larutan vitamin C sebelum Warna larutan vitamin C setelah


ditetesi betadine adalan oranye. ditetesi betadine 30 tetes adalah
kuning cerah.
4.2 Pembahasan

Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Berdasarkan ketetapan yang ditetapkan oleh Recommended Daily Allowance (RDA)
untuk remaja usia 11-14 tahun adalah 50mg/hari dan usia 15-18 tahun 60mg/hari.
Vitamin C dapat diperoleh dari makanan seperti buah-buahan dan sayuran.
Mengonsumsi buah dan sayur sudah dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
vitamin C (Mia dan Dawam, 2011). Namun, buah-buahan dan sayuran yang kita
konsumsi setiap hari belum tentu terdapat kandungan vitamin C di dalamnya. Oleh
karena itu, banyak produk yang membuat vitamin C dalam kemasan bubuk sachet
ataupun minuman yang dapat memenuhi kebutuhan vitamin C harian. Salah satu produk
tersebut adalah vitamin C 1000 bubuk. Berdasarkan komposisi pada kemasan, vitamin
C 1000 bubuk ini mengandung kadar vitamin C sebesar 1000 mg. Kandungan tersebut
melebihi kandungan vitamin C dalam buah-buahan dan sayuran yang umumnya 40-70
mg/100 gram (Yolla dan Ardistha, 2020). Oleh karena itu, pada praktikum kali ini saya
akan menguji kandungan vitamin C pada C 1000 bubuk untuk mengetahui tinggi atau
rendahnya kandungan vitamin C pada bahan tersebut.

Untuk menguji kandungan vitamin C yang ada pada C 1000 bubuk dengan cara
menggunakan titrasi iodometri dengan betadine sebagai iodine. Iodine adalah salah satu
unsur golongan halogen yang berwarna ungu-kehitaman, bersifat korosif, merupakan
unsur golongan halogen yang beracun dan memiliki banyak isotop radioaktif
(Vernandes, 2017). Titrasi iodometri adalah salah satu cara analisis untuk mengetahui
kandungan vitamin C pada suatu bahan. Cara titrasi ini banyak digunakan karena biaya
murah, praktis, dan tidak memerlukan peralatan laboratorium. Titrasi ini memakai
iodium atau iodine sebagai oksidator yang mengoksidasi vitamin C. Suatu larutan
vitamin C (asam askorbat) sebagai reduktor dioksidasi oleh iodium atau iodine
(Novalisha dan Rimadani, 2018).

Vitamin C atau asam askorbat memiliki struktur kimia. Struktur kimia pada asam
askorbat terdiri dari rantai 6 atom C. Asam askorbat memiliki rumus molekul yaitu
C6H8O6. Asam askorbat terbukti mampu memerankan fungsi sebagai inhibitor. Kristal
asam askorbat memiliki sifat stabil di udara tetaapi cepat teroksidasi dalam larutan dan
perlahan-lahan terdekomposisi menjadi dehydro-ascorbic acid (DAA). Iodium atau
iodine memiliki rumus molekul I2. Apabila dilakukan titrasi maka pada vitamin C yang
ditetesi iodine akan terjadi reaksi redoks sebagai berikut :

C6H8O6 + I2  C6H6O6 + 2HI

Dalam reaksi ini, vitamin C akan bertindak sebagai zat pereduksi atau reduktor.
Sedangkan iodine (I2) akan bertindak sebagai zat pengoksidasi atau oksidator. Dalam
reaksi ini terjadi transfer elektron dari reduktor ke oksidator (Adhitama. A, 2018).

Setelah melakukan praktikum tersebut, data praktikum menunjukkan bahwa larutan


vitamin C 1000 bubuk akan mengalami perubahan warna setelah ditetesi iodine
sebanyak 30 tetes. Perubahan warna yang terjadi pada larutan vitamin C yaitu warna
larutan awal oranye dan setelah ditetesi iodine sebanyak 30 tetes warna larutan akan
mengalami perubahan menjadi kuning cerah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kandungan vitamin C pada larutan C 1000 adalah tinggi. Semakin banyak jumlah tetesan
iodine maka semakin tinggi kandungan vitamin C pada larutan tersebut.
BAB V

KESIMPULAN

Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C
dalam tubuh berperan sebagai antioksidan. Kandungan vitamin C dapat ditemukan dalam
buah-buahan dan sayuran. Selain itu, banyak produk minuman yang menawarkan vitamin C
dalam bentuk bubuk atau larutan. Praktikum ini bertujuan untuk menguji kandungan vitamin
C pada vitamin C 1000 bubuk. Berdasarkan praktikum, vitamin C 1000 memiliki kandungan
vitamin C yang tinggi karena perlu tetesan betadine (iodine) yang banyak untuk merubah
warnanya menjadi bening. Pada saat penetesan betadine ke dalam larutan vitamin C terjadi
reaksi redoks antara asam askorbat (C6H8O6) dan iodine (I2).
DAFTAR PUSTAKA

Fitriana. Y.A.N, Fitri. A.S. 2020. Analisis Kadar Vitamin C pada Buah Jeruk Menggunakan
Metode Titrasi Iodometri. SAINTEKS. 17(1) : 27-32.

Techinamuti. N, Pratiwi R. 2018. Review : Metode Analisis Kadar Vitamin C. Farmaka.


16(2) : 309-315.

Harefa, N. dkk. 2020. Analisis Kandungan Vitamin C Bahan Makanan dan Minuman dengan
Metode Iodimetri. Science Education and Application Journal (SEAJ). 2(1) : 35-42.

Asmal Adhitama. 2018. Analisis Kandungan Vitamin C Dalam Cabai Rawit (Capsicum
fructuscens L.) Secara Iodimetri. Jurnal Farmasi Sandi Karsa. 4(7) : 99-103.
LAMPIRAN

Dokumentasi kegiatan praktikum

Alat dan bahan yang Larutan vitamin C yang Larutan vitamin C yang
akan digunakan belum ditetesi betadine ditetesi betadine 10 tetes

Larutan vitamin C yang Larutan vitamin C yang Penetesan betadine pada


ditetesi betadine 20 tetes ditetesi betadine 30 tetes larutan vitamin C

Anda mungkin juga menyukai