BIOKIMIA
ACARA III
“Penetesan Iodine (Betadine) Terhadap Kandungan Vitamin C”
Di Susun Oleh :
Nama : Muhammad Thoriqus Tsany
NPM : 2010401106
Kelas : 03 Agroteknologi
Asisten Praktikum : Krisnadila Arum
PENDAHULUAN
Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang sangat diperlukan oleh
tubuh manusia. Vitamin C mempunyai peranan yang penting dalam tubuh manusia.
Vitamin C dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
melindungi molekul-molekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C dalam
tubuh juga mempunyai peranan yang penting seperti dalam sintesis kolagen,
pembentukan carnitine, terlibat dalam metabolisme kolesterol menjadi asam empedu
dan juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter norepinefrin (Arifin, dkk.
2007).
TINJAUAN PUSTAKA
Vitamin C (asam askorbat) adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai
antioksidan efektif atau mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan
termasuk melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi. Vitamin
C sangat diperlukan untuk meningkatkan sistem imun dan mencegah berbagai penyakit,
sekaligus membentuk kolagen dan hormon yang diperlukan oleh tubuh dan dapat ikut
membantu penyerapan zat besi (Adhitama .A, 2018).
Iodine adalah salah satu unsur golongan halogen yang berwarna ungu-kehitaman,
bersifat korosif, merupakan unsur golongan halogen yang beracun dan memiliki banyak
isotop radioaktif. Garam iodin banyak terdapat pada rumput laut. Iod juga ditemukan dalam
bentuk cair yang diekstrak dari mineralnya banyak ditemukan di Chile. Iodine memiliki sifat
yang hampir sama dengan klorin dan bromin tetapi tidak sereaktif mereka. Iodine bersenyawa
dengan banyak unsur lain terutama untuk menyediakan panas dan sebagai katalis kimia
(Vernandes, 2017).
Menurut Adhitama Asmal (2018), reaksi yang terjadi pada vitamin C yang ditetesi
dengan Iodine yaitu :
Penetapan kadar vitamin C yang ditetesi dengan Iodine akan mengakibatkan terjadinya reaksi
reduksi-oksidasi atau reaksi redoks. Dalam reaksi ini, vitamin C akan bertindak sebagai zat
pereduksi atau reduktor. Sedangkan iodine (I2) akan bertindak sebagai zat pengoksidasi atau
oksidator. Dalam reaksi ini terjadi transfer elektron dari reduktor ke oksidator.
BAB III
METODE PENELITIAN
4.1 Hasil
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Berdasarkan ketetapan yang ditetapkan oleh Recommended Daily Allowance (RDA)
untuk remaja usia 11-14 tahun adalah 50mg/hari dan usia 15-18 tahun 60mg/hari.
Vitamin C dapat diperoleh dari makanan seperti buah-buahan dan sayuran.
Mengonsumsi buah dan sayur sudah dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
vitamin C (Mia dan Dawam, 2011). Namun, buah-buahan dan sayuran yang kita
konsumsi setiap hari belum tentu terdapat kandungan vitamin C di dalamnya. Oleh
karena itu, banyak produk yang membuat vitamin C dalam kemasan bubuk sachet
ataupun minuman yang dapat memenuhi kebutuhan vitamin C harian. Salah satu produk
tersebut adalah vitamin C 1000 bubuk. Berdasarkan komposisi pada kemasan, vitamin
C 1000 bubuk ini mengandung kadar vitamin C sebesar 1000 mg. Kandungan tersebut
melebihi kandungan vitamin C dalam buah-buahan dan sayuran yang umumnya 40-70
mg/100 gram (Yolla dan Ardistha, 2020). Oleh karena itu, pada praktikum kali ini saya
akan menguji kandungan vitamin C pada C 1000 bubuk untuk mengetahui tinggi atau
rendahnya kandungan vitamin C pada bahan tersebut.
Untuk menguji kandungan vitamin C yang ada pada C 1000 bubuk dengan cara
menggunakan titrasi iodometri dengan betadine sebagai iodine. Iodine adalah salah satu
unsur golongan halogen yang berwarna ungu-kehitaman, bersifat korosif, merupakan
unsur golongan halogen yang beracun dan memiliki banyak isotop radioaktif
(Vernandes, 2017). Titrasi iodometri adalah salah satu cara analisis untuk mengetahui
kandungan vitamin C pada suatu bahan. Cara titrasi ini banyak digunakan karena biaya
murah, praktis, dan tidak memerlukan peralatan laboratorium. Titrasi ini memakai
iodium atau iodine sebagai oksidator yang mengoksidasi vitamin C. Suatu larutan
vitamin C (asam askorbat) sebagai reduktor dioksidasi oleh iodium atau iodine
(Novalisha dan Rimadani, 2018).
Vitamin C atau asam askorbat memiliki struktur kimia. Struktur kimia pada asam
askorbat terdiri dari rantai 6 atom C. Asam askorbat memiliki rumus molekul yaitu
C6H8O6. Asam askorbat terbukti mampu memerankan fungsi sebagai inhibitor. Kristal
asam askorbat memiliki sifat stabil di udara tetaapi cepat teroksidasi dalam larutan dan
perlahan-lahan terdekomposisi menjadi dehydro-ascorbic acid (DAA). Iodium atau
iodine memiliki rumus molekul I2. Apabila dilakukan titrasi maka pada vitamin C yang
ditetesi iodine akan terjadi reaksi redoks sebagai berikut :
Dalam reaksi ini, vitamin C akan bertindak sebagai zat pereduksi atau reduktor.
Sedangkan iodine (I2) akan bertindak sebagai zat pengoksidasi atau oksidator. Dalam
reaksi ini terjadi transfer elektron dari reduktor ke oksidator (Adhitama. A, 2018).
KESIMPULAN
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C
dalam tubuh berperan sebagai antioksidan. Kandungan vitamin C dapat ditemukan dalam
buah-buahan dan sayuran. Selain itu, banyak produk minuman yang menawarkan vitamin C
dalam bentuk bubuk atau larutan. Praktikum ini bertujuan untuk menguji kandungan vitamin
C pada vitamin C 1000 bubuk. Berdasarkan praktikum, vitamin C 1000 memiliki kandungan
vitamin C yang tinggi karena perlu tetesan betadine (iodine) yang banyak untuk merubah
warnanya menjadi bening. Pada saat penetesan betadine ke dalam larutan vitamin C terjadi
reaksi redoks antara asam askorbat (C6H8O6) dan iodine (I2).
DAFTAR PUSTAKA
Fitriana. Y.A.N, Fitri. A.S. 2020. Analisis Kadar Vitamin C pada Buah Jeruk Menggunakan
Metode Titrasi Iodometri. SAINTEKS. 17(1) : 27-32.
Harefa, N. dkk. 2020. Analisis Kandungan Vitamin C Bahan Makanan dan Minuman dengan
Metode Iodimetri. Science Education and Application Journal (SEAJ). 2(1) : 35-42.
Asmal Adhitama. 2018. Analisis Kandungan Vitamin C Dalam Cabai Rawit (Capsicum
fructuscens L.) Secara Iodimetri. Jurnal Farmasi Sandi Karsa. 4(7) : 99-103.
LAMPIRAN
Alat dan bahan yang Larutan vitamin C yang Larutan vitamin C yang
akan digunakan belum ditetesi betadine ditetesi betadine 10 tetes