Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

UJI VITAMIN C
26/03/2021

DISUSUN OLEH:

NAMA : PASYA ANTEN WIDURI


NIM : 1207020052

KLS/SMT : BIOLOGI-B/2

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2021
A.Tujuan
● Untuk mensintesis senyawa organik pada uji vitamin C
● Untuk mengetahui ada tidaknya vitamin C pada sampel
B.Dasar Teori
A. Vitamin
Vitamin merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi
memiliki fungsi dan peran yang penting dalam tubuh. Vitamin tidak dapat disintesis oleh
sebagian besar hewan dan manusia sehingga vitamin diperoleh melalui makanan dan minuman
yang dikonsumsi. Vitamin banyak terdapat dalam buah-buahan, sayur-mayur, dan suplemen
makanan (Paramita, 2014).
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan dalam jumlah yang
sedikit, dan dibutuhkan untuk fungsi metabolisme yang normal. Vitamin dapat larut di dalam air
dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Dan yang larut
dalam air adalah vitamin B dan C (Dorland, 2006).
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin C disebut juga dengan asam askorbat
sebagai anti-sariawan. Asam askorbat berupa kristal putih yang mudah teroksidasi oleh udara
sehingga warna menjadi coklat. Vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah
yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi (Winarno,
2004).

B. Vitamin C
Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan antioksidan yang larut dalam air (aqueous
antioxidant). Vitamin C merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh terhadap senyawa
oksigen reakstif dalam plasma dan sel. Vitamin C berbentuk kristal putih dengan berat molekul
176,13 dan rumus molekul C6H8O6. Vitamin C mudah teroksidasi secara reversibel membentuk
asam dehidro L-asam askorbat dan kehilangan 2 atom hidrogen. Vitamin C termasuk salah satu
vitamin esensial karena manusia tidak dapat menghasilkan vitamin C di dalam tubuh sendiri,
vitamin C harus diperoleh dari luar tubuh (Sibagariang, 2010).
Struktur Vitamin C Kecepatan degradasi vitamin C sangat tergantung kondisi
penyimpanannya. Degradasi vitamin pada sari buah jeruk sangat dipengaruhi oleh suhu
penyimpanan, pada suhu 7ᵒC kecepatan degradasi lebih kecil dibandingkan pada suhu 28ᵒC.
Sedangkan, penyimpanan buah jeruk selama 15 hari akan menurunkan kadar vitamin C dari
18,90 mg/110 g menjadi 17,18 mg/100 g. Namun, penyimpanan sari buah jeruk pada suhu
refrigerator dapat menekan perubahan citarasa maupun degradasi vitamin C serta komponen lain
dalam sari buah jeruk. Pada penyimpanan selama 72 jam pada suhu antara 4 -120C kehilangan
vitamin C sekitar 20% dan sedikit penurunan akseptabilitas. Selain itu, dalam penyimpanan yang
terlalu lama kadar vitamin C akan semakin berkurang (Wariyah, 2010).
Kebutuhan tubuh akan vitamin C kurang lebih 30 mg setiap hari. Vitamin C atau asam
askorbat bersifat sensitif terhadap pengaruh luar seperti suhu, oksigen, katalis dan lain-lain yang
menyebabkan kerusakan. Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau
skorbut. Juga timbul sakit, pelunakan, dan pembengkakan kaki bagian paha. Pada anak yang
giginya telah keluar, gusi membengkak, empuk, dan terjadi perdarahan (winarno,2004).
Vitamin C dapat ditemukan pada bahan makanan nabati maupun hewani. Sumber utama
vitamin ini adalah buah-buahan dan sayur-sayuran seperti melon, jeruk, tomat, strowberi,
aspargus, brokoli, kubis, dan kembang kol. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari hewan
seperti daging dan susu kandungan vitamin C nya lebih sedikit (Ausman, 1999).

C.Metode
Alat dan Bahan
● Gelas plastik
● Cobek
● Saringan
● Sendok
● Wadah plastik kecil
● Betadine
● Tomat
● Tablet Vit C
● Minuman(Minute mind)
D.Prosedur
Pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum kemudian setelah alat dan
bahan terkumpul kita mulai dari memotong tomat kemudian menghaluskannya menggunakan cobek agar
sari/air tomat dapat diperoleh kemudian setelah dihaluskan tomat di saring menggunakan saringan dan
tampung sari tomat dengan wadah plastik,setelah itu kita siapkan 3 buah gelas plastik yang telah kita beri
label masing-masing dengan label: tablet vit c,minuman sintesis vit c dan sari buah(tomat),lalu setelah itu
kita mulai teteskan sekitar 10 tetes betadine kedalam masing-masing gelas yang telah kita beri label
tadi,kemudian masukan 1 tablet vit c ,3 sendok minuman sintesis vit c dan 3 sendok sari buah(tomat)
kedalam masing-masing gelas yang telah diberi label kemudian amati perubahan yang terjadi pada larutan
betadine setelah diberi tablet vit c,minuman sintesis vit c dan sari buah tomat.
E.Data Pengamatan
NO Pereaksi : Iodium Betadine Hasil Pengamatan
Pengujian Vitamin C Ada/tidaknya Vit.C
1. Vitamin C Tablet Dengan 10 tetes ✔
betadine dan air
sebanyak 1 sendok
2. Ekstrak Buah (Buah bebas) Dengan 10 tetes -
betadine
3. Minuman sintesis vitamin C Dengan 10 tetes ✔
betadine
F.Hasil dan Pembahasan

Dalam pengujian ini menggunakan betadine sebagai indikator keberadaan vitamin C. Pada kemasan
betadine tertera bahwa betadine mengandung povidone iodine 10% yang setara dengan iodine 1%. Iodine
ini lah yang sebenarnya menjadi indikator, karena reaksi antara asam askorbat dalam vitamin C dan iodin
akan menghilangkan warna dari iodine.Setelah dilakukan pengujian, terlihat urutan vitamin C pada
sampel dari yang paling tinggi ke yang paling rendah adalah Tablet vitamin C, Minuman sintesis Vit C
(Minute mind),Perasan air Tomat.Kandungan vitamin C dalam buah-buahan ataupun sayuran memang
tidak setinggi vitamin C dalam tablet. Namun jika dilihat dari kebutuhan vitamin C 100mg/hari, konsumsi
buah dan sayur sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan vitamin C. Ditambah lagi di dalam buah-
buahan banyak juga terdapat zat lain yang juga berguna bagi tubuh. Sehingga juga dapat memenuhi
kebutuhan zat lain selain vitamin C.

G.Pertanyaan

1 Jelaskan secara teori kimia proses vitamin C dengan Iodine ?


2 Dari ketiga sampel tersebut mana yang mengandung vitamin C yang lebih tinggi ?
Jelaskan !
3 Tuliskan Reaksi Kimia antara vitamin C dengan Iodine !
4 Jelaskan ditandai dengan apa bahwasanya sampel tersebut mengandung vitamin C ?
5 Apa fungsi Iodine/ Iodium pada pereaksi tersebut ?
6 Menurut anda mana Vitamin C yang lebih baik sintetis atau alami ? Apa efeknya untuk
Kesehatan? Jelaskan !
Jawaban:
1. Vitamin C bereaksi dengan iodine akan menghasilkan asam dehidroaskorbat dan iodium
bertindak sebagai oksidator .Hal ini disebabkan karena vitamin C mudah bereaksi dengan O2 di
udara menjadi asam dehidroaskorbat
2. Tablet Vit C,karena pada tablet vit c mengandung asam askrobat yang tinggi yaitu sekitar 500
Mg pertabletnya sehingga tablet vit C mengandung Vit C paling tinggi
3. Bila dalam larutan betadine dimasukkan Vitamin C, maka akan terjadi reaksi antara asam
askorbat dan ion iodin. Akibatnya, iodin yang terlarut akan hilang dari air, dan warna air akan
menjadi bening.

4. Indikator perubahan warna pada air perasan buah akan berubah warna menjadi lebih jernih.
Contohnya, air perasan tomat yang berwarna kekuningan, akan berubah menjadi jernih jika
ditetesi larutan iodine atau betadine. Warna yang berubah menjadi lebih jernih memberikan
tanda bahwa buah tersebut memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Semakin jernih
warnanya, maka semakin tinggi vitamin C di dalamnya.
5. Yaitu sebagai indikator, karena reaksi antara asam askorbat dalam vitaminC dan iodin akan
menghilangkan warna dari iodine.
6. Menurut saya Vit C alami lebih baik karena Pemberian Vitamin C (tablet) Dosis tinggi yang
tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh akan mengganggu fungsi Ginjal bahkan akan
mengakibatkan gagal Ginjal dalam jangka panjang. Namun, jika kita kelebihan Vitamin C alami
dari sumber buah dan sayur pada tubuh kita, maka tubuh tetap akan membuangnya dengan cara
Ginjal tetap tersenyum dan tidak jadi beban.Untuk itu, Bijaklah memberikan Vitamin C dari
Sumber Alami yaitu Buah dan Sayur.
H. Kesimpulan

Setelah dilakukan uji kualitatif terhadap kandungan vitamin C pada berbagai sampel makanan,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan vitamin C paling tinggi berturut turut adalah
pada Tablet Vit C(L-500),Minuman Sintesis Vit C(Minute Mind Pulpy Orange),Air Perasan
Tomat.
Daftar Pustaka

Ausman, L.M. 1999. Criteria and Recommendation for Vitamin C Intake (Brief Critical
Review). Nutr. Rev. 57, 222-224.

Dorland, W., 2006. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC

Paramita, I. 2014. Analisis Hubungan Konsumsi Buah dan Sayur dengan Ukuran Lingkar
Pinggang pada Perempuan Usia Dewasa Muda. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sibagariang. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. SKM : Jakarta : TIM

Wariyah, C., 2010. Vitamin C Retention and Acceptability of Orange (Citrus nobilis var.
microcarpa) Juice During Storage in Refrigerator. Jurnal AgriSains Vol.1 No.1.

Winarno,F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Anonymus. 2015. “Penuntun Praktikum BIOKIMIA”. Bali : Universitas Udayana.

Aryulina, Diah dkk.2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta : ESIS.

Perretta, L. 2006. Makanan Untuk Otak. Jakarta: Erlangga Perricone, N. 2007. The Perricone
Prescription. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta

Watson,D.2010. Analisis Farmasi: Buku Ajar Untuk Mahasiswa Farmasi dan Praktisi Kimia
Farmasi, Edisi 2. Jakarta: EGC Yuliarti, N. 2009. A To Z Food Supplement. Yogyakarta: Andi
LAMPIRAN

Foto Hasil Praktikum

Anda mungkin juga menyukai