1
Sari jeruk 1 2 10,054 0,5 0,6 0,044 0,053 0,048
2
Pengujian positif adanya vitamin B1 terhadap suatu zat dengan reagen
asam pikrat akan menghasilkan endapan berbentuk kristal. Hal ini dikarenakan
asam pikrat merupakan pereaksi alkaloid yang dapat menegendapkan larutan yang
juga bersifat alkaloid sehingga terbentuk kristal.
2. Vitamin B6
Vitamin B6 atau juga disebut piridoksin (rumus molekul C8H11NO3)
Berperan sebagai koenzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
yang berujung pada pelepasan energi. Vitamin B6 juga berperan pada
metabolisme asam amino. Vitamin B6 terdapat di beberapa produk suplemen dan
bahan segar seperti sayuran. Contoh sayuran yang mengandung vitamin B6
adalah bayam, tomat. Srtuktur kimia piridoksin
3
buahan. Contoh sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin C adalah
Tomat, Jeruk, Kubis. Srtuktur kimia vitamin C
4
berperan pada kerja enzim-enzim prolil dan lisil hidrolakse serta pehidroksifenil-
piruvat oksidase, dan pada pembentukan nondrenalin. Kebutuhan orang dewasa
60 mg lebih banyak dalm laktasi, 35 – 45 mg untuk bayi dan anak-anak.
Peningkatan kebutuhan dapat terjadi karena stress .
Vitamin C pertama-tama diisolasi oleh Szent Gyorgy (1928) dari jeruk,
kol dan adrenal korteks. Ia namakan senyawa tersebut asam heksuronik karena
molekulnya mempunyai enam karbon dan mempunyai sifat mereduksi. Vitamin C
adalah derivate heksosa dan cocok digolongkan sebagai suatu karbohidrat.
Vitamin ini dalam bentuk Kristal berwarna putih, sangat larut dalam air dan
alcohol. Vitamin C stabil dalam keadaan kering tetapi mudah teroksidasi dalam
keadaan larutan apalagi dalam suasana basa (Krisno,2008) .
Iodimetri merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan
untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau
dengan penambahan larutan baku berlebihan. Kelebihan iodine dititrasi kembali
dengan larutan tiosulfat.
Iodimetri dan Iodometri adalah metode penentuan kuantitatif yang dasar
penentuannya adalah jumlah I2, yang bereaksi dengan cuplikan atau terbentuk
oleh cuplikan kalau direaksikan dengan ion I– (Thamrin,2012).
Pada Iodimetri, dasar penentuan jumlah/kadar ion atau unsure tertentu
dalam cuplikan adalah jumlah I2 yang dapat direduksinya. Jadi pada iodimetri,
larutan bakunya adalah larutan I2 Kesetimbangan reaksi tersebut diatas dapat
berjalan baik ke kanan maupun ke kiri. Pada reaksi 1 I2 bekerja/ bertindak sebagai
oksidator, sedangkan pada reaksi 2 I2 bertindak sebagai reduktor (krisno,2008).
Pada percobaan ini menggunakan jus lemon dan sari lemon yang
ditimbang dengan berat 10gr kemudian diberi aquades sampai titik tera lalu
masukkan 10ml ke Erlenmeyer lalu ditambahkan 2ml amilum 5% Penambahan
larutan pati yaitu sebagai indikator dalam titik akhir titrasi. Langkah terakhir yaitu
titrasi dengan iodin 0,01 N tujuannya agar Vitamin C bereaksi dengan iodin,
ketika Vitamin C yang berikatan dengan iodin habis maka iodin akan berikatan
dengan pati dan membentuk warna ungu. Warna ungu menandakan titik titrasi.
Fungsi amylum ialah untuk meningkatkan kecepatan percobaan (sebagai
indikator). Reaksi ini disebut reaksi iodometri karena terjadi perubahan dari tidak
berwarna (bening) menjadi berwarna biru tua,
Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam erlenmeyer berubah warna
menjadi biru, warna biru yang dihasilkan merupakan iod-amilum yang
menandakan bahwa proses titrasi telah mencapai titik akhir, indikator yang
dipergunakan dalam analisa vitamin C dengan metode iodimetri adalah larutan
amilum. Jika vitamin C yang berikatan dengan iodin habis maka iodin akan
berikatan dengan pati dan membentuk warna ungu. Warna ungu tersebut
menandakan titik titrasi, semakin banyak ml titrasi yang dikeluarkan makan
semakin tinggi pula kandungan vitamin C yang terdapat dalam larutan bahan.
5
Standar jumlah yang dibutuhkan tubuh sudah dibuat oleh USA Academy of
Sciences. Jumlah kebutuhan vitamin ini berbeda-beda menurut umur dan jenis
kelaminnya. Kebutuhan harian vitamin C bagi orang dewasa adalah sekitar 60
mg, untuk wanita hamil 95 mg, anak-anak 45 mg, dan bayi 35 mg. Namun karena
banyaknya polusi di lingkungan antara lain oleh adanya asap-asap kendaraan
bermotor dan asap rokok maka penggunaan vitamin C perlu ditingkatkan hingga
dua kali lipat yaitu 120 mg (Winarno,2008).
Pada sampel sari lemon kadar vitamin c pada lemon adalah
34,45mg/100ml (kurniawati,2010). Pada sari jeruk memiliki kandungan vitamin C
yang sangat beragam mengandung 70mg vitamin c/100 gr. Sari sirsak
mengandung 20mg/100gr buah sirsak dan kadar vitamin c pada nanas adalah
39mg/100gr nanas. Dari data diatas dapat disimpulkan bahawa jeruk memiliki
kandungan vitamin c paling banyak sementara yang paling sedkti adalah sirsak.
Dari data yang didapat kandungan vitamin c pada jus dan sari lemon
adalah 0,004%. Pada sirsak memiliki kandungan 0,009% pada jus dan pada sari
0,048%. Jus jeruk memiliki vitamin c sebanyak 0,022% dan sari jeruk 0,048%.
Dan pada jus nanas memiliki 0,057% dan sari nanas 0,022%. Sari lemon, jeruk
dan sirsak memiliki kandungan yang lebih tinggi daripada jus kemasan
IV. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan kadar vitamin C yang terkandung dalam
buah dapat ditentukan dengan metode iodimetri. Kandungan vitamin C pada suatu
bahan pangan dapat diketahui dengan melakukan pengujian secara kualitatif metode
uji iodin. Prinsip dari penetapan kadar vitamin C dilakukan dengan larutan iodine dan
amilum yang dapat membentuk kompleks biru
V. Daftar pustaka
Almatsier S. 2008. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Dewoto HR. 2007. Vitamin dan Mineral dalam Farmakologi dan Terapi .
Departemen Farmakologi dan terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Percetakan Gaya Baru, Jakarta
Krisno, Budiyanto, Agus. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang : UMM Press
Thamrin, Husni. dkk.. 2012. Penuntun Praktikum Kimia pangan. Jurusan Gizi :
Poltekkes Kemenkes Padang
Winarno,F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama