Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allat SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang tepat waktu.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 19 September 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ....1
DAFTAR ISI ...................................................................................................... …2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah vitamin B6 dan B12 ........................................................................ ....3
1.2 Sifat vitamin B6 dan B12 ............................................................................. ....5
1.3 Fungsi vitamin B6 dan B12 ......................................................................... ....6

BAB II ISI
2.1 Defisiensi Akibat vitamin B6 dan B12.............................................................
2.2 Eksess Akibat vitamin B6 dan B12..................................................................
2.3 Langkah preventif mencegah defisiensi..........................................................
2.4 Langkah-langkah mengobati jika mengalami defisiensi.................................

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan........................................................................................................
3.2 Saran................. .......................................................................................... .
Daftar Pustaka.......................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah vitamin B6 dan B12

VITAMIN B6

Nama vitamin B6 diberikan oleh Szent-Gyorgy pada tahun 1934 dan di

isolasi dalam tahun 1938. Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam

metabolisme asam amino, sehingga konsumsi sehari-hari harus sebanding dengan

konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. Rata-rata konsumsi

vitamin B6 yang dianjurkan adalah 2,2 mg/hari untuk pria dan 2 mg/hari untuk

wanita, dan 2,4 mg/hari untuk wanita hamil dan laktasi.

Terdapat 2 derivat piridoksin dengan bio-aktivitas piridoksin, yaitu

Piridoksal dan Piridoksamin. Piridoksal 5'-phosphate (PLP) adalah kofaktor

dalam banyak reaksi metabolisme asam amino. Oleh karena dibutuhkan banyak

enzim tubuh, vitamin B6 dapat mencegah penyakit Parkinson hingga 50%,

merawat autism, mabuk alkohol, mual di pagi hari, membantu keseimbangan

hormon seks, anti-depresi, membantu mengendalikan reaksi alergi. (Anief,

M.1995)

Kekurangan vitamin B6 terjadi karena penyerapan yang buruk dalam

saluran pencernaan atau pemakaian obat-obat yang menguras cadangan vitamin

B6 dalam tubuh. Kekurangan vitamin ini juga terjadi pada penyakit keturunan

yang menghambat metabolisme vitamin B6. Dampak kekurangan vitamin B6

3
adalah pecah-pecah disudut bibir, kerusakan kulit, mudah mual-mual, mudah

pening, anemi, mudah kena penyakit batu ginjal, terjadi sawan pada anak kecil.

Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti

lemah, sifat lekas marah dan susah tidur, depresi (rasa tertekan). Sumber vitamin

B6 adalah kedelai, kacang-kacangan, telur, daging, ikan, roti, gandum, kentang,

sayur-sayuran hijau dan buah-buahan.

Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan

syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati

rasa pada kaki, tangan dan mulut. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan

berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini

berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. (Maria C. Linder, 1992).

VITAMIN B12

Vitamin B12 merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh

hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Vitamin ini banyak berperan dalam

metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu

jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf,

pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.

Vitamin B12 memiliki struktur molekul terumit dibandingkan delapan

vitamin lain dalam vitamim B yang lain. Sianobalamin terdiri dari struktur

beberapa senyawa kompleks lain yang masing-masingnya aktif sebagai vitamin.

Uniknya, struktur vitamin B12 memiliki unsur Kobalt di tengah tetra-pyrol ring
4
yang menjadi pusat dari kobalamin. Keberadaan unsur kobalt inilah yang

menyebabkan istilah kobalamin menjadi populer dikalangan medis.

Vitamin B12 meski dapat dibuang dengan mudah oleh tubuh karena juga

terlarut dalam air, biasanya tubuh manusia akan menyimpan vitamin B12 dalam

hati sebagai cadangan, sedangkan sisanya baru dilepaskan dalam proses sekresi

tubuh. Kondisi ini yang menyebabkan jarang sekali terjadi kekurangan vitamin

B12, kecuali pada manula, penderita HIV dan penganut pola diet vegetarian

dimana sering ditemukan kasus kekurangan vitamin B12 karena sistem

penyerapan vitamin B12 yang terganggu.

1.2 Sifat Vitamin B6 dan B12


VITAMIN B6
Piridoksin terdapat dalam bentuk murni (sintesis) sebagai hidrokhlorida.
Stabil terhadap panas, asam dan alkalis, tapi mudah dioksidasi menjadi
piridoksal dalam kondisi oksidasi ringan. Perantara oksidasi yang kuat
merubah piridoksal menjadi persenyawaan biologis yang tidak aktif, 4-asam
piridoksat. Piridoksol sangat larut dalam air, ethanol dan propilin glikonl,
larutan dalam aceton, tidak larut dalam lemak dam pelarut lemak. Piridoksol
mencair pada 160oC.
VITAMIN B12
Vitamin B12 atau kobalamin terdiri dari atas cincin mirip-porfirin seperti hem,
yang mengandung kobalt serta terkait pada ribosa dan asam fosfat. Bentuk sintetik
siano-kobalamin, terdapat dalam jumlah sedikit dalam makanan dan jaringan tubuh.
Bentuk utama vitamin B12 dalam makanan adalah 5-deoksidenosilkobalamin,
metilkobalamin, dan hidroksokobalamin. Vitamin B12 adalah kristal merah yang

5
larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak
oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan produksi. Pada
pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 Dapat dipertahankan. Sinokobalamin
adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi
bakteri.

1.3 Fungsi Vitamin B6 dan B12


VITAMIN B6
Berikut ini beberapa fungsi utama dari vitamin B6 bagi tubuh

 Membantu kerja saraf.


 Menjaga kesehatan kulit
 Membantu pembentukan sel darah merah

VITAMIN B12

Berikut ini beberapa fungsi utama dari vitamin B12 bagi tubuh.

 Menghasilkan sel darah merah.


 Menjaga kesehatan sistem saraf, kulit dan mata.
 Melepaskan energi dari makanan yang dikonsumsi.
 Membantu proses aktivasi asam folat.
 Membantu dalam proses sintesis DNA.

Anda mungkin juga menyukai