Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH VITAMIN LARUT AIR

VITAMIN B12

TUGAS MATA KULIAH DASAR ILMU GIZI

Disusun oleh:

Denissa Alfora (8882220008)


Sarmi Satiri (8882220012)
Nita Apriyani Dewi (8882220019)
Syafa Nurul Fara (8882220025)
Aurel Adinda Leona (8882220053)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Raya Jkt Km 4 Jl. Pakupatan, Panancangan, Kec. Cipocok Jaya,
Kota Serang, Banten 42124.
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Pengertian.................................................................................................................................3
B. Sejarah Vitamin B12 (Kobalamin)...........................................................................................3
C. Fungsi.......................................................................................................................................3
D. Manfaat.....................................................................................................................................4
E. Sumber Vitamin.......................................................................................................................5
F. Karakteristik.............................................................................................................................5
G. Kebutuhan................................................................................................................................6
H. Akibat kekurangan...................................................................................................................6
I. Akibat Kelebihan......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Vitamin B12 atau sering juga disebut kobalamin, adalah kristal merah yang larut
dalam air. Berperan penting dalam pembentukan sel darah merah yang sehat,
mengoptimalkan fungsi otak dan saraf, menghasilkan energi, menjaga kesehatan rambut
dan kulit, serta membantu metabolisme lemak dan protein. Vitamin B12 terkandung
secara alami di dalam makanan dan tersedia juga dalam bentuk suplemen tambahan. Ada
sejumlah kondisi kesehatan yang membuat seseorang mengalami kekurangan asupan
nutrisi vitamin B12, seperti penderita penyakit Crohn, kanker, cellac, infeksi HIV, dan
malnutrisi berisiko mengalami kekurangan atau defisiensi vitamin B12. Oleh sebab itu,
penderita masalah kesehatan tersebut membutuhkan asupan suplemen tambahan agar tak
menimbulkan dampak yang lebih berbahaya.

B. Sejarah Vitamin B12 (Kobalamin)


Anemia pernisiosa pertama kali dijelaskan oleh Thomas Addison (1855) di
Amerika Serikat, sebagai penyakit yang awalnya tidak terlihat dan diderita manusia pada
usia setengah tua atau tua. Murot dan Murphy pada tahun 1926 mendapat hadiah Nobel
karena temuannya bahwa anemia pernisiosa adalah penyakit gangguan gizi yang dapat
disembuhkan dengan pemberian makanan yang mengandung 100-200 gram hati sapi.
Temuan dilanjutkan dengan pembuatan ekstrak hati dalam larutan air, yang bila diberikan
melalui suntikan ternyata dapat menyembuhkan penyakit ini. Ditemukan pula bahwa
anemia pernisiosa mempunyai hubungan erat dengan kekurangan cairan lambung.
Castle (1941) kemudian dapat menyembuhkan anemia pernisiosa dengan
memberikan pasien daging sapi melalui mulut, yang dinamakan nya faktor ekstrinsik,
bersamaan dengan cairan lambung manusia yang mengandung faktor intrinsik. Faktor
ekstrinsik vitamin B12, kemudian dapat diisolasi dari hati oleh Rickes dan kawan-kawan
(1948) dari Amerika Serikat dan kelompok dari Inggris Smith dan Parker (1948).
Penjelasan Castle tentang peranan sentral lambung dalam absorpsi vitamin B12 kemudian
berlanjut dengan keberhasilan Gräsbeck dan kawan - kawan (1966) meng isolasi faktor
intrinsik, suatu glikoprotein yang dikeluarkan sel - sel mukosa lambung .

C. Fungsi
Fungsi utama vitamin B12 adalah dalam pembentukan sel-sel darah merah dan
pemeliharaan kesehatan sistem saraf. Vitamin B12 penting untuk sintesis DNA dengan
cepat selama pembelahan sel pada jaringan dimana pembelahan sel berlangsung cepat,
terutama jaringan sum-sum tulang yang bertanggungjawab untuk pembentukan sel darah
merah. Vitamin B12 berperan dalam berbagai reaksi seluler, dan mempunyai fungsi
penting dalam metabolisme asam folat. Vitamin B12 diperlukan untuk merubah koenzim
3
folat menjadi bentuk aktif yang dibutuhkan dalam reaksi-reaksi metabolisme penting
seperti sintesis DNA. Tanpa vitamin B12 reaksi-reaksi yang membutuhkan bentuk aktif
folat tidak akan terjadi dalam sel. Jadi, defisiensi vitamin B12 juga berperan dalam
terjadinya defisiensi folat. Jika terjadi defisiensi vitamin B12, pembentukan DNA
berkurang dan sel-sel darah merah tidak normal, disebut dengan kejadian megaloblas
yang akhirnya menjadi anemia.
Fungsi vitamin B12 dalam pemeliharaan sistem saraf dapat dijelaskan melalui
perannya yang cukup penting dalam metabolisme asam lemak esensial untuk
pemeliharaan myelin. Saraf dikelilingi lapisan lemak dibungkus oleh kompleks protein
yang disebut myelin. Komposisi myelin terdiri dari sekitar 80 % lipid dan 20 % protein.
Defisiensi vitamin B12 dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf
yang tidak dapat diperbaiki dan kemungkinan dapat menyebabkan kematian sel-sel saraf.

D. Manfaat
1. Membantu pembentukan sel darah dan mencegah anemia
Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah
yang sehat. Bila tubuh kekurangan kobalamin, sel darah merah yang semestinya
berbentuk bundar dan kecil justru menjadi lonjong dan besar. Sel darah merah
yang tidak normal tidak bisa memasuki aliran darah dalam jumlah yang tepat.
Sehingga terjadilah anemia megaloblastik.

2. Mencegah osteoporosis
Menurut para ahli, proses perombakan tulang menjadi lebih cepat pada
orang-orang yang kekurangan vitamin B12. Tulang selalu mengalami siklus
perombakan dan pembentukan kembali. Jika laju perombakan lebih cepat dari
pada pembentukan, tulang lambat laun akan kehilangan massanya. Dengan kata
lain, tulang menjadi rapuh karena kepadatannya berkurang. Oleh sebab itu,
diperlukannya vitamin B12 agar tulang tidak mudah rapuh dan mencegah
osteoporosis.

3. Membantu meringankan gejala depresi


Kobalamin berperan dalam pembentukan serotonin, zat kimia dalam otak
yang menstabilkan emosi dan memberikan rasa bahagia. Orang yang kurang
kobalamin rentan terhadap depresi karena cenderung mengalami mood swing.

4. Melindungi kesehatan jantung


Dengan mengonsumsi vitamin B12 dapat membantu melindungi
kesehatan jantung dengan cara mengurangi homosistein. Homosistein dalam
jumlah besar dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

4
5. Menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku
Dalam pembentukan berbagai sel tubuh, contohnya kulit, rambut, dan
kuku membutuhkan asupan kobalamin yg cukup. Kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan hiperpigmentasi kulit (masalah kulit), perubahan warna kuku,
hingga vitiligo (hilangnya pigmen warna pada kulit).

6. Menambah energi
Vitamin B12 dibutuhkan dalam proses pembentukan energi dari
karbohidrat. Ciri utama kekurangan cobalamin yaitu tubuh letih dan tidak
bertenaga.

E. Sumber Vitamin
Semua Vitamin B12 alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi atau
ganggang. Sumber utama Vitamin B12 adalah makanan protein hewani yang
memperolehnya dari hasil sintesis bakteri di dalam usus. Pada makanan nabati B12 tidak
ada, tapi vitamin B12 dalam sayuran ada bila terjadi pembusukan (fermentasi) atau pada
sintesis bakteri. Contoh nya hasil olahan melalui proses fermentasi adalah tempe, tempe
ternyata mengandung vitamin B12 sehingga tempe merupakan pangan yang baik sebagai
sumber vitamin B12. Berikut beberapa sumber pangan yang mengandung vitamin B12.

Nilai vitamin B12 bahan makanan (μg/100 gram)


Bahan makanan μg Bahan makanan μg

Hati sapi 52,7 Tempe 6,3

Hati ayam 27,9 Susu sapi segar 0,4

Daging sapi 1,4 Sardin 14,4

Daging ayam 0,4 Ikan bandeng 3,4

Kuning telur 6,0 Ikan tuna 3,0

Ginjal 16,3 Ikan kembung 2,4

Kerang 19,0 Ikan belanak 8,6

F. Karakteristik
Vitamin B12 memiliki bentuk aktif berupa kobalamin yang berfungsi dalam
sintesis DNA. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya dan
bahan-bahan pengoksidasi dan peresuksi. Serta pada pemasakan, kurang lebih 70%
vitamin B12 dapat dipertahankan.
5
G. Kebutuhan
Angka kebutuhan vitamin B12 (per orang/hari )

H. Akibat kekurangan
Defisiensi vitamin B12 adalah kondisi yang menunjukkan bahwa jumlah vitamin
B12 tidak cukup untuk melakukan fungsi biokimia secara normal. Defisiensi vitamin B12
merupakan akibat dari kerusakan reaksi enzim yang memerlukan vitamin B12. Mengukur
vitamin B12 dalam darah sebenarnya bukan cara terbaik untuk menentukan apakah
seseorang kekurangan, karena beberapa orang dengan kekurangan dapat menunjukkan
kadar B12 dalam darah normal. Kadar asam methylmalonic dalam darah, produk
pemecahan protein, dan homocysteine adalah penanda yang lebih baik yang menangkap
aktivitas vitamin B12 yang sebenarnya. Nilai-nilai ini meningkat dengan kekurangan

6
vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan
seperti :
● Anemia
Kekurangan asupan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik atau
gangguan darah yang terjadi ketika jumlah sel darah merah yang berkualitas baik
lebih sedikit dari biasanya. Ketika tubuh kekurangan vitamin B12 maka
kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah merah dengan kualitas yang baik
menurun. Sel darah merah yang dihasilkan jadi terlalu besar dan rapuh. Sel darah
merah yang terlalu besar dan rapuh ini tidak bisa keluar dari sumsum tulang untuk
memasuki aliran darah, dan selanjutnya tidak bisa mengantarkan oksigen ke
seluruh jaringan tubuh. Alhasil, jaringan-jaringan tubuh kekurangan oksigen.
● Neuropati perifer
Penyakit akibat kekurangan vitamin B12 terjadi pada sistem saraf. Kondisi ini
merusak selubung mielin yang berfungsi mengelilingi dan melindungi saraf.
Tanpa pelindung ini, saraf berhenti berfungsi dengan baik. Gangguan ini disebut
dengan neuropati perifer. Gejalanya seperti kesemutan di tangan dan di kaki
● Depresi
Vitamin B12 dan vitamin B lainnya berperan dalam memproduksi zat kimia pada
otak yang mempengaruhi suasana hati dan fungsi otak. Maka dari itu, Rendahnya
kadar vitamin B12 dapat dikaitkan dengan kondisi depresi karena terganggunya
keseimbangan produksi zat kimia otak.
● Sembelit
Anemia yang semakin parah akibat kekurangan vitamin B12 berpotensi
menyebabkan penyakit pencernaan seperti sembelit dan sakit perut. Jika vitamin
B12 terus tidak tercukupi, penyakit konstipasi (sembelit) akan terjadi semakin
parah.
● Glossitis
Penyakit akibat kekurangan vitamin B12 berikutnya yaitu glossitis. Glossitis
merupakan istilah untuk kondisi radang lidah. Jika Anda mengalami glossitis,
lidah akan berubah warna dan bentuknya, terasa sakit, lebih merah, dan bengkak.
Peradangan akibat glossitis ini bisa membuat lidah juga terasa halus karena
tonjolan-tonjolan kecil yang seharusnya ada di lidah Anda menghilang. Selain
lidah, kekurangan vitamin B12 juga dapat menimbulkan sindrom mulut terbakar.
Gejalanya mulut kering, rasa haus meningkat, mulut sakit, kesemutan atau mati
rasa di lidah dan bibir, serta adanya sensasi terbakar di bibir, lidah, gusi, langit-
langit mulut, dan tenggorokan.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12:


● Menghindari produk hewani
Orang yang tidak makan daging, ikan, unggas, atau susu berisiko mengalami
kekurangan vitamin B12, karena vitamin B12 hanya ditemukan secara alami
7
dalam produk hewani. Penelitian telah menunjukkan bahwa vegetarian memiliki
kadar vitamin B yang rendah dalam darah. Mereka yang mengikuti diet vegetarian
atau vegan harus memasukkan makanan yang diperkaya B12 atau suplemen B12
dalam makanan mereka. Vitamin B12 sangat penting bagi wanita hamil, karena
janin membutuhkan vitamin B12 yang cukup untuk perkembangan neurologis dan
kekurangannya dapat menyebabkan kerusakan neurologis permanen.
● Kurangnya faktor intrinsik
Anemia pernisiosa adalah penyakit autoimun yang menyerang dan berpotensi
merusak sel-sel usus sehingga tidak ada faktor intrinsik yang penting untuk
penyerapan vitamin B12. Jika kekurangan vitamin B12 terjadi, jenis anemia dan
kerusakan neurologis lainnya dapat terjadi. Bahkan penggunaan suplemen B12
dosis tinggi tidak akan menyelesaikan masalah, karena faktor intrinsik tidak
tersedia untuk menyerapnya.
● Asam lambung yang tidak mencukupi atau obat-obatan yang menyebabkan
asam lambung menurun
Penyebab defisiensi B12 yang jauh lebih umum, terutama pada orang tua, adalah
kekurangan asam lambung, karena asam lambung diperlukan untuk membebaskan
vitamin B12 dari makanan. Diperkirakan 10-30% orang dewasa di atas usia 50
mengalami kesulitan menyerap vitamin B12 dari makanan. Orang yang secara
teratur mengkonsumsi obat yang menekan asam lambung untuk kondisi seperti
penyakit refluks gastroesofagus (GERD) atau penyakit tukak lambung -seperti
penghambat pompa proton, penghambat H2, atau antasida lainnya- mungkin
mengalami kesulitan menyerap vitamin B12 dari makanan. Obat ini dapat
memperlambat pelepasan atau menurunkan produksi asam lambung. Secara teori,
hal ini dapat mencegah pelepasan vitamin ke dalam bentuk bebasnya yang dapat
digunakan di dalam perut. Namun, penelitian belum menunjukkan peningkatan
prevalensi defisiensi pada orang yang menggunakan obat ini. Siapa pun yang
menggunakan obat-obatan ini untuk waktu yang lama dan yang berisiko
kekurangan vitamin B12 karena alasan lain harus dipantau secara ketat oleh
dokter mereka. Mereka juga dapat memilih untuk menggunakan makanan yang
diperkaya atau suplemen dengan vitamin B12, karena bentuk-bentuk ini biasanya
diserap dengan baik, dan tidak memerlukan asam lambung.
● Operasi usus atau gangguan pencernaan yang menyebabkan malabsorbsi
Operasi yang mempengaruhi lambung dimana faktor intrinsik dibuat, atau ileum
(bagian terakhir dari usus kecil) dimana vitamin B12 diserap, dapat meningkatkan
risiko kekurangan. Penyakit tertentu termasuk penyakit Crohn dan celiac yang
berdampak negatif pada saluran pencernaan juga meningkatkan risiko
kekurangan.
● Konsumsi alkohol berlebih
Orang yang mengkonsumsi alkohol berlebih cenderung mengalami kekurangan
beberapa zat gizi esensial termasuk vitamin B12.
8
I. Akibat Kelebihan
Vitamin B12 adalah vitamin yang larut dalam air, sehingga jumlah yang tidak
terpakai akan keluar dari tubuh melalui urin. Umumnya, hingga 1000 μg tablet oral per
hari untuk mengobati kekurangan dianggap aman. Institute of Medicine menyatakan
tidak ada efek samping yang dikaitkan dengan kelebihan asupan vitamin B12 dari
makanan dan suplemen pada individu yang sehat. Namun, penting untuk tidak memulai
suplemen dosis tinggi dalam bentuk apa pun tanpa terlebih dahulu memeriksakan diri ke
dokter.
Tidak ada Tolerable Upper Intake Level (UL) untuk B12, karena tingkat
toksisitasnya yang rendah. Upper Intake Level mengacu pada dosis harian maksimum
vitamin yang tidak menyebabkan efek samping yang merugikan pada populasi umum.
Ambang batas ini belum ditetapkan untuk B12 karena tubuh mengeluarkan apa pun yang
tidak digunakan melalui urin. Namun, suplemen dengan kadar B12 yang terlalu tinggi
telah dikaitkan dengan beberapa efek samping negatif. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa megadosis vitamin dapat menyebabkan wabah jerawat dan rosacea,
suatu kondisi kulit yang menyebabkan kemerahan dan benjolan berisi nanah di wajah.
Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar studi ini berfokus pada suntikan dosis tinggi
daripada suplemen oral.
Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa dosis tinggi B12 dapat
menyebabkan hasil kesehatan yang negatif pada mereka yang menderita diabetes atau
penyakit ginjal. Satu studi tahun 2010 menemukan bahwa orang dengan nefropati
diabetik (kehilangan fungsi ginjal karena diabetes) mengalami penurunan fungsi ginjal
yang lebih cepat ketika dilengkapi dengan vitamin B dosis tinggi, termasuk 1 mg B12 per
hari. Terlebih lagi, peserta yang menerima vitamin B dosis tinggi memiliki risiko lebih
besar terkena serangan jantung, stroke, dan kematian, dibandingkan dengan mereka yang
menerima plasebo (“obat kosong” yang bentuknya dibuat mirip dengan obat asli yang
digunakan sebagai pembanding untuk menguji efektivitas suatu obat) . Namun, studi
yang lebih baru diperlukan untuk mendukung klaim ini. Studi lain pada wanita hamil
menunjukkan bahwa kadar B12 yang sangat tinggi karena suplemen vitamin
meningkatkan risiko gangguan spektrum autisme pada anak mereka yang belum lahir.
Meskipun ada bukti bahwa suplementasi dengan B12 dapat menyebabkan hasil
kesehatan yang negatif, penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen oral harian hingga
2 mg (2.000 mcg) aman dan efektif dalam mengobati defisiensi B12. Sebagai referensi,
asupan harian yang direkomendasikan (RDI) vitamin B12 adalah 2,4 mcg untuk pria dan
wanita, meskipun wanita hamil dan menyusui memiliki kebutuhan yang lebih tinggi.

9
DAFTAR PUSTAKA

almatsier, sunita. prinsip dasar ilmu gizi. 1 ed., jakarta, gramedia pustaka utama, 2009.

10
andini, Widya citra. “9 Manfaat Penting Vitamin B12 (Kobalamin).” Hello Sehat, 23

April 2021, https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/berbagai-manfaat-vitamin-

b12/. Accessed 18 September 2022.

deswika, fitriana. “Plasebo Adalah Obat Kosong, Lalu Apa Manfaatnya?” Hello Sehat, 2

juli 2021, https://hellosehat.com/obat-suplemen/efek-plasebo-adalah/. Accessed

18 September 2022.

Helito. “Vitamin B12.” Wikipedia, 7 maret 2022,

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Vitamin_B12. Accessed 18 September 2022.

Kubala, Jillian, and Helen West. “How Much Vitamin B12 Is Too Much?” Healthline,

https://www.healthline.com/nutrition/too-much-vitamin-b12. Accessed 18

September 2022.

Lubis, Zulhaida. “Vitamin B12.” Metabolisme dan fungsinya dalam tubuh, 2010.

Accessed 18 september 2022.

marseno, saskia. “Kenali Apa Itu Vitamin B12 atau Cyanocobalamin dan Sederet

Manfaat Suplemennya bagi Tubuh.” Cermati.com, 16 May 2022,

https://www.cermati.com/artikel/amp/vitamin-b12. Accessed 18 September 2022.

nareza, meva. “Vitamin B12 - Manfaat, dosis dan efek samping.” Alodokter, 23 January

2022, https://www.alodokter.com/vitamin-b12. Accessed 18 September 2022.

“PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28

TAHUN 2019 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG

DIANJURKAN UNTUK MASYARAKAT.” Kementerian Kesehatan,

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_

11
Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf.

Accessed 18 September 2022.

setiaji, Bamandhita rahma. “5 Kemungkinan Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin B12.”

Hello Sehat, 01 juli 2021, https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/penyakit-

akibat-kurang-vitamin-b12/. Accessed 18 September 2022.

“Vitamin B12 | The Nutrition Source | Harvard T.H. Chan School of Public Health.”

Harvard T.H. Chan School of Public Health,

https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-b12/. Accessed 18

September 2022.

12

Anda mungkin juga menyukai