Putu Gina Astiyandani, Gd. Angga Permana A. W., Putu Diah Vedayanti, Cok. Istri Devi Larayanthi,
Made Prani Windasari dan I.A. Ika Wahyuniari
ABSTRAK
Angka insiden diabetes mellitus tipe 2 berada pada angka tertinggi di negara ekonomi berkem-
bang, khususnya di Indonesia. Mediator mayor terjadinya resistensi insulin diinduksi oleh stres oksi-
datif. Stres oksidatif mengakibatkan hambatan fosforilasi kaskade protein untuk pengambilan glukosa
dan mengurangi sensitifitas terhadap insulin sehingga terjadilah resistensi terhadap insulin. Penggu-
naan insulin sebagai terapi utama sering memberatkan pasien utamanya kelas menengah ke bawah,
karena harga sediaan yang tergolong mahal. Daluman yang memiliki tiga kandungan antioksidan alami
antara lain: asam askorbat (vitamin C), flavonoid, dan karoten yang merupakan antioksidan alami
potensial yang mampu membantu sistem antioksidan alami tubuh mengatasi stres oksidatif yang men-
dasari patogenesis diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan model uji klinis paralel teran-
domisasi yang dilakukan secara in vivo pada 24 ekor tikus Wistar yang telah memenuhi kriteria inklusi
yang sebelumnya telah diinduksi Alloxan sehingga menderita Diabetes mellitus tipe 2 yang kemudian
dikelompokkan menjadi 4 jenis perlakuan, di mana masing-masing kelompok tersebut terdiri dari 6
ekor tikus Wistar jantan. Berdasarkan data kasar yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa
pemberian intervensi Daluman dengan ketiga dosis yang berbeda memberikan efek yang signifikan
terhadap penurunan gula darah, yakni dengan rata-rata di atas 10%. Berdasarkan hasil uji ANNOVA
dengan SPSS 16 menunjukkan terdapatnya perbedaan yang bermakna antara rata-rata kadar gula darah
pada minggu pertama (PPGD1) kelompok kontrol dengan kelompok kedua, dan ketiga. Di samping
itu, perbandingan rata-rata kadar gula darah pada minggu kedua (PPGD2) kelompok kontrol dengan
kelompok pertama, kedua, dan ketiga menunjukkan perbedaan yang bermakna.
03
IPTEKMA Volume 2 No.1, 2010
Tahap kedua penelitian dilakukan dengan dari kadar gula darah awal. Keseluruhan data
mempersiapkan Daluman. Daluman yang diberi- yang diperoleh dianggap signifikan, jika p value
kan dalam intervensi dipersiapkan dalam bentuk 0,05.
ekstrak dengan proses ekstraksi sebagai berikut:
- Daun daluman dipotong dan dikering anginkan
selama 9 hari HASIL DAN PEMBAHASAN
- Daun daluman yang sudah kering tersebut
diblender hingga halus 1. Pengaruh Konsumsi Daluman (Cyclea bar
- Rendam dalam etanol dengan perbandingan bata) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
1:10 ( berat : volume, misal: 100 gram kering pada Tikus Wistar Jantan dengan Diabetes
yang sudah diblender : 1000 ml etanol) Mellitus Tipe 2.
- Rendam atau meserasi selama 2 hari untuk
mengikat zat aktif tanaman Berdasarkan data kasar yang diperoleh dari
- Kemudian disaring mempergunakan kertas penelitian (Gbr. 1) menunjukkan bahwa pem-
whattman 1 berian intervensi Daluman dengan ketiga dosis
- Pisahkan ekstrak dengan pelarut dengan mem yang berbeda memberikan efek yang signifikan
pergunakan vaccum rotary evaporator. terhadap penurunan gula darah, yakni dengan
Tahap ketiga penelitian dilakukan dengan rata-rata di atas 10%. Pada kelompok intervensi
menggunakan 24 ekor tikus Wistar jantan yang Daluman pertama (D1) yakni dengan pemberian
telah diinduksi Alloxan sehingga menderita dia- dosis 100 mg pada takaran 0.1 cc menunjukkan
betes. Tikus-tikus yang memenuhi kriteria-kri- terjadinya penurunan kadar gula darah dengan
teria inklusi dipilih secara acak sebagai sampel rata-rata 15.92% pada pemberian intervensi se-
dan dikelompokkan menjadi 4 kelompok seperti lama satu minggu pertama (PPGD1) dan rata-
yang telah disebutkan. Keempat kelompok terse- rata 37.98% pada pemberian intervensi selama
but diberikan pakan dengan jumlah yang sama, satu minggu kedua (PPGD2). Pada kelompok
yaitu sebanyak 15 gram/tikus/hari. Tikus dipua- intervensi Daluman kedua (D2) yakni dengan
sakan selama 8 jam setelah diberi pakan, kemu- pemberian dosis 200 mg pada takaran 0.2 cc
dian diberikan intervensi dengan dosis tertentu menunjukkan terjadinya penurunan kadar gula
sesuai kelompok. Pengukuran kadar gula darah darah dengan rata-rata 27.66% pada pemberian
untuk mengetahui perubahan yang terjadi dilaku- intervensi selama satu minggu pertama (PPGD1)
kan pada hari ke-15 dan hari ke-21. dan rata-rata 64.28% pada pemberian intervensi
selama satu minggu kedua (PPGD2). Pada ke
5. Teknik Pengumpulan Data lompok intervensi Daluman pertama (D3) yakni
Pengumpulan data dilakukan dengan men- dengan pemberian dosis 300 mg pada takaran 0.3
gukur kadar gula darah pada hari pertama sebagai cc menunjukkan terjadinya penurunan kadar gula
tolak ukur awal, pada hari ke-7 untuk memastikan darah dengan rata-rata 22.27% pada pemberian
keberhasilan induksi alloxan dan inklusi sample, intervensi selama satu minggu pertama (PPGD1)
serta pada hari ke-15 dan hari ke-21 untuk menge- dan rata-rata 50.73% pada pemberian intervensi
tahui efek dari intervensi terhadap gula darah. selama satu minggu kedua (PPGD2). Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian intervensi Dalu-
6. Analisis Data man dengan dosis 200 mg memberikan penu-
Analisis data dilaksanakan dengan uji AN- runan yang paling tinggi terhadap kadar gula
NOVA mempergunakan software statistik SPSS darah, jika dibandingkan dengan intervensi pada
16. dosis 100 mg dan 300 mg. Pada kelompok kon-
trol (D0) yakni tanpa pemberian intervensi Dalu-
7. Cara Penyimpulan Hasil Penelitian man menunjukkan terjadinya peningkatan kadar
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila ter- gula darah dengan rata-rata 8.64% selama satu
dapat penurunan kadar gula darah tikus 10% minggu pertama (PPGD1) dan rata-rata 8.26%
selama satu minggu kedua (PPGD1).
04
IPTEKMA Volume 2 No.1, 2010
Kesimpulan
1. Pemberian intervensi Daluman memberikan
pengaruh yang signifikan dan bermakna terhadap
penurunan kadar gula darah pada tikus Wistar
Jantan dengan diabetes mellitus tipe 2.
2. Pemberian intervensi Daluman dengan dosis
200 mg dalam takaran 0.2 cc (D2) memberi-
Gambar 1. Grafik Data Kasar Penelitian kan rata-rata penurunan kadar gula darah yang
ter tinggi, yakni penurunan kadar gula darah de
2. Dosis Konsumsi Daluman (Cyclea Barbata) ngan rata-rata 27.66% pada pemberian intervensi
yang dapat Memberikan Pengaruh Terhadap selama satu minggu pertama (PPGD1) dan rata-
Penurunan Kadar Gula Darah pada Tikus rata 64.28% pada pemberian intervensi selama
Wistar Jantan dengan Diabetes Mellitus Tipe satu minggu kedua (PPGD2). Setelah melalui uji
2. ANNOVA dengan SPSS 16 ditunjukkan bahwa
pemberian intervensi Daluman dengan dosis ini
Berdasarkan hasil uji ANNOVA dengan memiliki beda yang signifikan dan bermakna jika
SPSS 16 menunjukkan terdapatnya perbedaan dibandingkan dengan kelompok kontrol (D0),
yang bermakna antara rata-rata kadar gula darah maupun kelompok intervensi pertama (D1) dan
pada minggu pertama (PPGD1) kelompok kon- ketiga (D3).
trol dengan rata-rata kadar gula darah pada mi
nggu pertama (PPGD1) kelompok kedua, dan ke- Saran
tiga. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan yang 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
bermakna antara rata-rata kadar gula darah pada terkait pengaruh konsumsi Daluman terhadap ka-
minggu pertama (PPGD1) kelompok pertama dar gula darah pada penderita diabetes mellitus
dengan rata-rata kadar gula darah pada minggu tipe 2, sehingga dapat diperoleh medikasi alter-
pertama (PPGD1) kelompok kontrol, kedua, dan natif penurun kadar gula darah yang efektif dan
ketiga. Perbandingan rata-rata kadar gula darah terjangkau bagi para penderita diabetes mellitus
pada minggu kedua (PPGD2) kelompok kontrol tipe 2 dengan dasar keilmiahan yang dapat diper-
dengan kelompok pertama, kedua, dan ketiga tanggungjawabkan.
menunjukkan perbedaan yang bermakna. Akan 2. Perlu dilakukan penyuluhan kepada
tetapi, perbandingan rata-rata kadar gula darah masyarakat terkait manfaat Daluman, sehingga
minggu kedua (PPGD2) kelompok ketiga dengan budidaya Daluman dapat ditingkatkan.
kelompok pertama dan kedua tidak menunjuk-
kan perbedaan yang bermakna. Dari keseluruhan
hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian in- DAFTAR PUSTAKA
tervensi Daluman pada dosis apapun dapat men-
gakibatkan penurunan kadar gula darah, tetapi in- Arifin, Helmi, dkk. 2007. Pengaruh Pemberian
tervensi sebaiknya diberikan pada dosis 200 mg Vitamin C terhadap Fetus pada Mencit Dia-
sehingga terdapat penurunan yang signifikan dan betes. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi;
bermakna jika dibandingkan dengan tanpa pem- 12(01): 32-40.
berian intervensi. Baynes, JW. 2003. Role of oxidative stress in dia
betic complications. A new perspective on
an old paradigm. Diabetes; 48:1-9.
Evans, Joseph, dkk. 2002. Oxidative Stress and
Stress-Activated Signaling Pathways: A
Unifying Hypothesis of Type 2 Diabetes.
05
IPTEKMA Volume 2 No.1, 2010
Lampiran
06