Oleh :
Cristalia Juastin Rangga (1911E1020)
KELAS A
D3 ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada matakuliah ilmu bahan praktikum. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang indentifikasi bahan – bahan kimia bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mira Aprilani, S.Si yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
B. TUJUAN PEMBAHASAN....................................................................................................4
C. MANFAAT PEMBAHASAN.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA...........................................................................................5
1. Asam Klorida...........................................................................................................5
2. Natrium Hidroksida.................................................................................................6
3. Tembaga (II) Sulfat..................................................................................................7
4. Asam Sulfat..............................................................................................................8
5. Kalium Dikromat.....................................................................................................9
6. Kalium Kromat......................................................................................................10
7. Etil Alkohol............................................................................................................11
8. Ammonia...............................................................................................................12
9. Kalium Permanganaaan.........................................................................................13
10. Natrium Klorida.....................................................................................................14
11. Asam Nitrat............................................................................................................15
12. Natrium Tetraborate...............................................................................................16
13. Eter.........................................................................................................................17
14. Besi (II) Sulfat.......................................................................................................18
15. Natrium Bikarbonat...............................................................................................19
16. Asam Asetat...........................................................................................................20
17. Asam Sitrat............................................................................................................21
18. Asam Oksalat.........................................................................................................22
19. Formalin.................................................................................................................23
20. Etil Asetat..............................................................................................................24
21. Benzene..................................................................................................................25
22. Iodin.......................................................................................................................26
23. Natrium Tiosulfat...................................................................................................27
24. N.Heksana..............................................................................................................28
25. Kloroform..............................................................................................................29
B. KLASIFIKASI BAHAN KIMIA..........................................................................................30
BAB III PENUTUP..................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................32
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini ditunjukan kepada semua orang untuk mengenal bahan-bahan kimia di
laboratorium, sifat, kegunaan, dan identifikasi dari bahan-bahan tersebut.
B. Tujuan Pembahasan
C. Manfaat Pembahasan
Memahami yang lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang
berlangsung di dalamnya. Dari pembahasan ini dijelaskan bahwa mengubah bahan
alam menjadi produk yang lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan
bisa mengerti barbagai gejala alam yang ada dalam kehidupan setiap hari
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Natrium Hidroksida
Nama lain : Sosium Hydroxide, Caustic soda
Rumus kimia : NaOH
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida
basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin
yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air.
Idenfikasi NaOH murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk sepihan, pellet,
butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa disebut larutan Sorensen. Bersifat basa kuat,
tidak, mudah terbakar, larut dalam pelarut air, korosif, dan secara spontan menyerap
karbon dioksida daro udara bebas.
Kegunaan :
Sebagai basa dalam produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun, dan
detergen
Sebagai basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida sangat larut dalam air dan melepaskan panas ketika dilarutkan,
dikarenakan pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara eksotermis. natrium
hidroksida juga larut ke dalam etanol dan metanol, meskipun kelarutan NaOH dalam
kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH.Ia tidak larut dalam dietil eter dan
pelarut non polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan bekas noda
kuning pada kain dan kertas.
6
3. Tembaga (II) Sulfat
Nama lain : Copper (II) Sulfate
Rumus kimia : CuSO4
Senyawa garam ini eksis di bumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda.
Identifikasi CuSO4 bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu putih,
sedangkan bentuk pentahidratnya (CuSO4·5H2O), berwarna biru terang. Bersifat beracun
bila tertelan, iritant bila terpapar melalui kontak mata, kulit, atau terhirup serbuk atau
debunya.
Kegunaan :
Sebagai herbisida, fungisida, dan peptisida
Sebagai reagen analis
Digunakan dalam sintesis organic.
Tembaga(II) sulfat diproduksi dalam skala besar dengan cara mencampurkan logam
tembaga dengan asam sulfat panas atau oksidanya dengan asam sulfat. Untuk penggunaan
di laboratorium, tembaga (II) sulfat biasanya dibeli (tidak dibuat manual).Bentuk
anhidratnya ditemukan dalam bentuk mineral langka yang disebut kalkosianit. Tembaga
sulfat terhidrasi eksis di alam dalam bentuk kalkantit (pentahidrat) dan 2 mineral lain yang
lebih langka: bonatit (trihidrat) dan bootit (heptahidrat). Warna tembaga(II) sulfat yang
berwarna biru berasal dari hidrasi air. Ketika tembaga(II) sulfat dipanaskan dengan api,
maka kristalnya akan terdehidrasi dan berubah warna menjadi hijau abu-abu.Tembaga
sulfat bereaksi dengan asam klorida. Pada reaksi ini, larutan tembaga(II) yang warnanya
biru akan berubah menjadi hijau karena pembentukan tetraklorokuprat(II):
Cu2+ + 4 Cl– → CuCl42–
Tembaga(II) sulfat juga dapat bereaksi dengan logam lain yang lebih reaktif dari tembaga
(misalnya Mg, Fe, Zn, Al, Sn, Pb, etc.)
CuSO4 + Zn → ZnSO4 + Cu
CuSO4 + Fe → FeSO4 + Cu
CuSO4 + Mg → MgSO4 + Cu
CuSO4 + Sn → SnSO4 + Cu
3 CuSO4 + 2 Al → Al2(SO4)3 + 3 Cu
Tembaga yang terbentuk akan terlapisi di permukaan logam lainnya. Reaksi akan berhenti
ketika tidak ada lagi permukaan kosong pada logam yang dapat dilapisi oleh tembaga.
7
4. Asam Sulfat
Nama lain : Sulfuric Acid
Rumus kimia : H2SO4
Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut
dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan
merupakan salah satu produk utama industri kimia.
Identifikasi berbentuk cairan higroskopik, cairan tak berwarna, kental, dan berminyak.
Bersifat asam bereaksi dengan air atau bahkan bereaksi dengan basa.
Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida.
Air yang dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asam tambang.
Air asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan
menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Sulfur dioksida dan uap air kemudian
naik secara arus konveksi dari lapisan tengah atmosfer menuju lapisan atas, di mana
keduanya akan diubah kembali lagi menjadi asam sulfat, dan siklus ini kemudian
berulang. Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan melepaskan
SO3 pada titik didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil
untuk disimpan, dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Asam sulfat 98%
umumnya disebut sebagai asam sulfat pekat.
Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan:
10%, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium,
33,53%, asam baterai,
62,18%, asam bilik atau asam pupuk,
73,61%, asam menara atau asam glover,
97%, asam pekat.
Kegunaan Asam sulfat :
Dalam metode basah produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk
fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk detergen.
Dalam kehidupan sehari-hari dipakai sebagai cairan elektrolit aki, bahan pembuatan
pupuk, pencucian logam.
8
5. Kalium Dikromat
Nama lain : Kalium bikromat, Bichromate of Potash, Dikalium Dikromat,
Rumus kimia : K2Cr2O7
Kalium dikromat adalah suatu pereaksi kimia anorganik yang umum, yang biasa digunakan
sebagai agen pengoksidasi dalam berbagai aplikasi laboratorium dan industri.
Identifikasi padatan kristalin berwarna merah-jingga, hablur berwarna sindur orange.
Natrrium dikromat merupakan senyawa oksidator yang bersifat korosif, berbahaya, sangat
beracun, dan berbahaya bagi lingkungan. Garam ini populer di laboratorium karena tidak
meleleh, berbeda dengan garam yang lebih relevan secara industri natrium dikromat.
Kegunaan :
Kalium dikromat digunakan untuk mempersiapkan asam kromat untuk membersihkan
gelas dan etsa bahan
Sebagai bahan dalam semen menghambat pengaturan campuran dan meningkatkan
densitas dan tekstur
Sebagai pereaksi umum dalam uji basah klasik dalam kimia analitik
Sebagai penentu kosentrasi etanol
Digunakan untuk menguji keberadaan dari berbagai logam, terutama untuk penentuan
kemurnian perak
Digunakan untuk uji sulphur dioksida
Dingunakan dalam pengolahan kayu, untuk menodai jenis kayu tertentu dengan
menggelapkan tannin dalam kayu
Kalium dikromat terjadi secara alami sebagai mineral langka lopezit. Senyawa ini hanya
dilaporkan sebagai pengisi vug di dalam endapan nitrat dari gurun Atacama di Chile dan di
kompleks batuan beku Bushveld di Afrika Selatan.
Kalium dikromat biasanya disiapkan oleh reaksi dari kalium klorida dengan natrium
dikromat. Atau, dapat diperoleh dari kalium kromat dengan memanggang bijih
krom dengan kalium hidroksida. Senyawa ini larut dalam air dan dalam proses pelarutan ia
terionisasi:
K2Cr2O7 → 2 K+ + Cr2O72−
Cr2O72− + H2O ⇌ 2 CrO42− + 2 H+
6. Kalium Kromat
Nama lain : Potassium Cromate, Asam kromat, Garam dikalium
Rumus kimia : KCrO4
Kalium kromat adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia (K2CrO4). Padatan
kuning ini adalah garam kalium dari anion kromat. Ini adalah bahan kimia laboratorium
9
umum. Dua bentuk kristal diketahui, keduanya sangat mirip dengan kalium sulfat yang
sesuai. Β-K2CrO4 ortorombik adalah bentuk yang umum, tetapi ia berubah menjadi bentuk
di atas 66 °C. Struktur ini kompleks, meskipun sulfat mengadopsi geometri tetrahedral
yang khas.
Identifikasi kalium kromat serbuk berwarna kuning, tidak berbau. Bersifat, sangat mudah
larut dalam air, akan menjadi kalium dikromat jika ditambahkan larutan asam. Senyawa
ini juga bersifat korosif dan paparan dapat menyebabkan kerusakan mata atau kebutaan
yang parah.
Kegunaan :
Digunakan untuk pekerjaan laboratorium dalam situasi di mana garam anhidrat
diperlukan.
Sebagai agen pengoksidasi dalam sintesis organik.
Dgunakan seperti dalam analisis anorganik kualitatif, misalnya, sebagai
tes kolorimetri untuk ion perak.
Digunakan sebagai indikator dalam titrasi pengendapan dengan perak
nitrat dan natrium klorida (mereka dapat digunakan sebagai standar serta titran untuk
satu sama lain) karena kalium kromat berubah merah di hadapan kelebihan ion perak.
7. Etil Alkohol
Nama lain : Etanol, Alkohol murni, Alkohol absolut
Rumus kima : C2H5OH
Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam
alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia
10
merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH,
dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5). Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol
adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. Fermentasi gula menjadi etanol merupakan
salah satu reaksi organik paling awal yang pernah dilakukan manusia. Efek dari konsumsi
etanol yang memabukkan juga telah diketahui sejak dulu.
Identifikasi etanol cairan tak berwarna dengan bau yang khas. Bersifat mudah menguap,
mudah terbakar, larut dalam air dan pelarut organic lainnya.
Kegunaan :
Sebagai bahan pelarut bahan-bahan kimia yang ditunjukan untuk konsumsi dan
kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, minuman beralkohol, perasa,
pewarna makanan, dan obat-obatan
Dalam kimia sebagai pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis
senyawa kimia lainnya
Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar
8. Ammonia
Nama lain : Hidrogen Nitrida, Spritus Hartshorm, Nitrosil
Rumus kima : NH3
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati
berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun ammonia
11
memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, ammonia sendiri adalah
senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan.
Identifikasi gas tak berwarna berbau tajam. Bersifat korosif pada tembaga dan timah,
basa (pKb=4.75), tetapi dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25),
mudah terbakar, dan larut dalam air.
Kegunaan :
Digunakan sebagai obat obatan
Bahan campuran pupuk urea (CO(NH2)2) dan ZA (Zwvelamonia) ((NH4) 2SO4)
Bahan pembuatan amonium klorida(NH4Cl)pada baterai, asam nitrat (HNO3), zat
pendingin, membuat hidrazin (N2H4) sebagai bahan bakar roket
Bahan dasar pembuatan bahan peledak, kertas pelastik, dan detergen dan jika dilarutkan
kedalam air maka zat tersebut akan dapat menjadi pembersih alat perkakas rumah
tangga.
Ammonia yang digunakan secara komersil dinamakan ammonia anhidrat. cairan amonia
harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor
penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa
didalam asap. "Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air.
Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial amonia
berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen
berat amonia pada 15.5 °C. Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi
5 hingga 10 persen berat amonia.
9. Kalium Permanganaaan
Nama lain : Potasium Permanganate
Rumus kimia : KMnO4
12
Kalium permanganate adalah suatu senyawa kimia anorganik dan obat-obatan.
Senyawa ini merupakan garam yang mengandung ion K+ dan MnO−4. Senyawa ini
merupakan agen pengoksidasi kuat. Ia larut dalam air menghasilkan larutan berwarna
merah muda atau ungu yang intens, penguapan larutan ini meninggalkan Kristal prismatic
berwarna ungu hitam.
KMnO4 membentuk kristal ortorombik dengan konstanta a= 910.5 pm, b= 572.0 pm, c=
742.5 pm. Motif keseluruhan hamper serupa dengan barium sulfat, yang karenanya
membentuk larutan padat.
Idenfikasi berbentuk jarum kristal berwarna ungu pekat, tak berbau. Bersifat oksidasi,
mempunya bilangan oksidasi 5 biloknya.
Kegunaan :
Sebagai antiseptic utnuk mengobati sariawan (radang), desinfeltan untuk tangan dan
pengobatan untuk pomfoliks, dermatitis, dan infeksi jamur pada tangan atau kaki yang
sifatnya ringan
Sebagai bahan kimia regenerasi untuk menghilangkan besi dan hydrogen sulfida (bau
telur busuki) dari air sumur melalui filter. Tambahan untuk menangani air limbah dan
mensterilkan air minum
Sebagai pereaksi untuk sintesi senyawa organic
Penggunaan Analisis Sebagai titran pengoksida untuk titrasi redoks
(permanganometri) ,sebagai pereaksi untuk menentukan bilangan kappa dari pulp kayu,
untuk mengumpulkan gas merkuri dalam gas buang selama uji emisi sumber stasioner,
dalam histologi sebagai agen pemutih.
Sebagai salah satu bahan kimia utama yang digunakan dalam film dan televisi industri
untuk membuat kostum dan properti yang digunakan menjadi "berumur". Konversinya
yang mudah menjadi MnO2 berwarna cokelat membuat tampilan "kuno" atau "seratus
tahun" pada kain goni, tali, kayu, dan kaca.
Kalium permanganate diproduksi secara industry dari mangan dioksida, yang juga hadir
sebagai mineral pirolusit. MnO2 melebur dengan kalium hidroksida dan dipanaskan dalam
udara atau dengan sumber lain dari oksigen seperti kalium nitrat atau kalium klorat.
Tahapan ini menghasilkan kalium manganat
2 MnO2 + 4 KOH + O2 → 2 K2MnO4 + 2 H2O
Kalium manganat kemudian diubah menjadi permanganate melalui oksidasi elektrolit
dalam media basa
2 K2MnO4 + 2 H2O → 2 KMnO4 + 2 KOH + H2
13
Nama lain : Sodium Klorida, Natrium Klorida, Garam biasa halit
Rumus kimia : NaCl
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur atau halit, adalah senyawa kimia
dengan rumus NaCl mewakili perbandingan 1:1 ion natrium dan klorida, dengan massa
molar masing-masing 22,99 dan 35,45 g/mol, 100 g NaCl mengandung 39,34 g Na dan
60,66 g Cl. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan
ekstraselular pada banyak organisme multiseluler. Identifikasi berbentuk kristal berwarna
putih, ikatan elektrolit kuat, ikatan ionic kuat, dan pH nya netral.
Kegunaan :
Sebagi komponen utama pada garam dapur, bumbu dan pengawet makanan
Digunakan dalam produksi bahan kimia
Digunakan dalam industry soda abu, dalam proses Solvay untuk menghasilkan
natrium karbonat dan kalium klorida. Dalam proses Mannheim dan Hargreaves untuk
produksi natrium sulfat dan asam klorida
Sebagai pelembut air
Sebagai obat Homeopati
Garam saat ini diproduksi secara massal oleh penguapan air laut atau asin dari air garam
dan danau garam. Garam juga merupakan produk sampingan dari penambangan kalium.
Meskipun terbentuk dengan mudah melalui kombinasi unsur-unsur komponennya, natrium
dan klorin
2Na(s) + Cl2(g) → 2NaCl (s)
Natrium klorida tersedia dengan harga murah sehingga tidak perlu disintesis.
14
Nama lain : Nitric Acid
Rumus kimia : HNO3
Asam nitrat adalah larutan asam kuat yang mempunya nilai pKa sebesar -2. Di dalam
air, asam ini terdisosiasi menjadi io-ionnya, yaitu ion nitrat NO3− dan ion hidrinium
(H3O+). Garam dari asam nitart disebut sebagai garam nitrat ( contohnya seperti kalsium
nitrat atau barium nitrat).
Identifikasi cairan tak berwarna dalam temperatur ruangan, asam nitrat berbentuk uap
berwarna merah atau kuning.bersifat korosif, merupakan asam beracun dapat
menyebabkan luka bakar.asam nitrat dengan kandungan lebih dari 86% disebut sebagi
asam nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu asam nitrat berasap
puti dan asam nitrat berasap merah. Asam nitrat murni (100%) merupakan cairan tak
berwarna dengan berat jenis 1.522 kg/m³. Ia membeku pada suhu -42 °C, membentuk
kristal-kristal putih, dan mendidih pada 83 °C. Ketika mendidih pada suhu kamar, terdapat
dekomposisi (penguraian) sebagian dengan pembentukan nitrogen dioksida sesudah
reaksi:
4HNO3 → 2H2O + 4NO2 + O2 (72 °C)
yang berarti bahwa asam nitrat anhidrat sebaiknya disimpan di bawah 0 °C untuk
menghindari penguraian. Nitrogen dioksida (NO2) tetap larut dalam asam nitrat yang
membuatnya berwarna kuning, atau merah pada suhu yang lebih tinggi. Manakala asam
murni cenderung mengeluarkan asap putih ketika terpapar ke udara, asam dengan nitrogen
dioksida terlarut mengeluarkan uap berwarna coklat kemerah-merahan, yang membuatnya
dijuluki "asam berasap merah" atau "asam nitrat berasap".
Kegunaan :
Di laboratorium sebagai reagen
Untuk memproduksi bahan-bahan meledak seperti, nitogliserin, trinitrotoluene (TNT),
dan siklotrimetilenatrinitramin ( RDX), dan juga untuk pembuatan ammonium nitrat
Digunakan di bagian metalurgi dan pengilangan karena dapat bereaksi dengan metal
ketia dicampurkan dengan asam klorida.
Asam nitrat dibuat dengan mencampur nitrogen dioksida (NO2) demgam air.
Menghasilkan asam nitrat yang sangta murni biasanya melibatkan distilasi dengan asam
sulfat, karena asam nkitrat membentuk sebuah azeotrop dengan air dengan komposisi 68%
asam nitrat dan 32% air. Asa, nitrat kualitas sebuah komersial dari asam nitart melalui
proses Ostwald yang ditemuka oleh Wilhelm Ostwald
15
12. Natrium Tetraborate
Nama lain : Sodium Tetraborate Decahydrate
Rumus kimia : Na2B4O7
Boraks adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi. Dalam bentu murni
sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam bentuk air
bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari lading garam atau kawah lumpur.
Identifikasi white solid. Bersifat basah lemah, umunya larut dalam air, dan berbahaya jika
dikonsumsi secara berlebihan.
Kegunaan :
Dalam dunia industry menjadi bahan solder
Sebagai bahan pembersih
Sebagai pngawet kayu dan antiseptic kayu
Sebagai pengontrol kecoa
Pemerintah melarang penggunaan boraks pada makanan. Penggunaan boraks secara rinci
diatur dan dibatasi oleh UU Kesehatan dan Keselamatan Nasional. Boraks tidak aman
untuk dikonsumsi sebagai makanan dalam dosis berlebihan, tetapi ironisnya penggunaan
boraks dalam dosis berlebihan sebagai komponen makanan sudah meluas di seluruh dunia.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dalam jumlah berlebihan akan
menyebabkan gangguan otak , hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks
menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang system saraf
pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal,
pingsan, hingga kematian.
16
13. Eter
Nama lain : Dietil Eter, Etil Eter, Eter Oksida
Rumus kimia : CH3-CH2-O-CH2-CH3
Eter adalah suatu senyawa organic yang mengandung gugus R-O-R, dangan R dapat
berupa alkil maupun aril. Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan
anestetik dietil eter (eteksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan
dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada
senyawa karbohidrat dan lignin. Eter memiliki ikatan C-O-C yang bersudut ikat sekitar
110 dan jarak C-O skitar 140 pm, sawar ikatan C-O sangatlah rendah. Menurut teori
ikatan valensi, hibridisasi oksigen pada senyawa eter adalah sp3 .
Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga hydrogen yang berada pada posisi
alfa relative terhadap eter bersifat lebih asam daripada hydrogen senyawa hidrokarbon.
Walau demikian, hydrogen ini kurang asam dibandingkan dengan alfa hydrogen keton.
Identifikai eter berbentuk cair tak berwarna, mjudah menguap dan dingin di tangan.
Bersifat tidak larut dib air, mudah terbakar, dapat melarutkan lemak, minyak, bensin,
alcohol, dan brom, reaksi dengan asam sulfat dan asam iodide.
Kegunaan :
Sebagai pelarut
Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi
Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin
17
14. Besi (II) Sulfat
Nama lain : Ferro sulphate, Copperas
Rumus kimia : FeSO4.7H2O
Besi (II) sulfat adalah senyawa kimia yang dikenal sejak zaman kuno sebagai copperas
dan sebagai vitriol hijau. Identifikasi kristal putih atau biru-hijau. Bersifat larut dalam air
dan aquo complex. Digunakan sebagai suplemen gizi untuk mengobati anemia defisiensi
besi, pewarna pada empedu dan membunuh lumut, didalam dunia industri besi (II) sulfat
digunakan sebagai prekusor senyawa besi lainnya, sebagai pelapis baja dan sebagai
pewarna kain dan kayu, dan didalam laboratorium digunakan sebagai pereaksi.
Besi (II) hidrat dapat ditemukan dalam beberapa bentuk senyawa hidrat, dan beberapa
diantaranya eksis di alam:
FeSO4·H2O (mineral : szomolnokii, relatif jarang)
FeSO4·4H2O (mineral : berwarna putih, cukup banyak ditemukan, dapat dihidratasi dari
melanterit)
FeSO4·5H2O (mineral : sideretol, relatif jarang)
FeSO4·6H2O (mineral : feroheksahidrit, relatif jarang)
FeSO4·7H2O (mineral : melanterit, berwarna biru-hijau, cukup banyak ditemukan)
Pada suhu 90C, bentuk heptahidratnya akan melepas molekul air untuk membentuk
monohidrat yang tak berwarna. Dalam bentuk anhidratnya (bentuk kristal), entalpi
pembentukan standarnya adalah ΔfH°solid = -928.4 kJ·mol−1 dan entropi molar standarnya
adalah S°solid = 107.5 J·K−1·mol−1.
18
15. Natrium Bikarbonat
Nama lain : Soda Kue, Sodium Bikarbonate
Rumus kimia : NaHCO3
Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam
penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat, senyawa ini termasuk kelompok garam
dan telah digunakan sejak dulu. Identifikasi kristal berbentuk serbuk, larut dalam air.
Bersifat alkaloid (basa).
Kegunaan :
Digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas
karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang
Sebagai obat antacid (penyakit maag atau tukak lambung)
Sebagai pentral asam bagi penderita asidosi tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular
acidosis (RTA)
Dimanfaatkan sebagai penurun asam urat
NaHCO3 umumnya diproduksi melalui proses Solvay, yang memerluka reaksi natrium
klorida, ammonia, dan karbon dioksida dalam air. Soda kue juga diproduksi secara
komesial dari soda abu (diperoleh melalui penambangan biji trona, yang dilarutkan dalam
lalu direaksikan dengan karbon dioksida. Lalu NaHCO3 mengendap sesuai persamann
berikut
Na2CO3 + CO2 + H2O → 2 NaHCO3
19
16. Asam Asetat
Nama lain : Asam Etanoat, Asam Cuka
Rumus kimia : CH3COOH
Asan asetat adalah salah satu senyawa organik yang berada dalam golongan asam
karbosilat paling sederhana. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah,
artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO–. Identifikasi cairan tak
berwarna atau kristal dan memiliki bau asam yang menyengat. Walaupun merupakan asam
lemah asam asetat bersifat korosif dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit, berasa asam
dan berbau menyengat.
Kegunaan :
Penggunaan utama dari asam asetat adalah untuk produksi monomer vinil asetat
Produksi ester
Anhidrat asetat
Sebagai pelarut
Manfaat medis, terapi fisik menggunkan iontoforesis
Sebagai cuka, bumbu, pengawetan sayur, dan bahan makanan lainnya
Asam asetat diproduksi secara sintesis maupun secara alami melalui fermentasi bakteri.
Sekitar 75% asam asetat yang dibuat untuk digunakan dalam industry kimia diproduksi
melalui karbonilasi methanol, sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternatif.
Sekarang hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur alami, namun
kebanyakan hokum yang mengatur bahwa asam asetat yang terdapat dalam cuka haruslah
berasal dari proses biologis.
20
17. Asam Sitrat
Nama lain : asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat
Rumus kimia : C6H8O7
Asan sitrat merupakan asam organic lemah yang ditemukan pada daun dan buah
tumbuhan genus citrus (jeruk-jerukan). Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan
sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot
kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Identifikasi asam sitrat berbentuk kristal berwarna putih pada suhu kamar. Serbuk kristal
tersebut dapat berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau bentuk monohidrat yang
mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam
sitrat mengkristal pada dalam air panas, sedangkan bentuk mono hidrat di dapatkan dari
kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Bentuk monohidrat tersebut dapat diubah menjadi
bentuk anhydrous dengan pemanasan 74C. Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam
kerboksilat lainnya. Jika dipanaskan diatas 175C, asam sitrat terurai dengan melepaskan
karbon dioksida dan air.
Kegunaan :
Sebagai zar pembawa cita rasa, pengawet makan dan minuman
Sebagai larutan penyangga digunakan untuk pengendali pH dalam larutan pembersih
dalam rumah tangga dan obat-obatan
Sebagai bahan sabun dan detergen
Digunakan untuk pemulihan bahan ion yang digunakan pada alat penghilang
kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi sebagai kompleks
sitrat
Digunakan dalam industri bioteknologi dan obat-obatan untuk melapisi (passivate)
pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai pengganti asam nitrat
Ditambahkan pada eskrim untuk menjaga terpisahnya gelembung-gelembung lemak
Sebagai pengganti jeruk pada resep makan
21
18. Asam Oksalat
Nama lain : Asam Etanadionat
Rumus kimia : H2C2O4
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H 2C2O4 dengan nama
sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sedeharna ini biasa digambarkan
dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relative kuat, 10.000 kali
lebih kuat daripada asam asetat. Di anionnya dikenal sebagai oksalat, juga agen
pereduktor. Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat,
contoh terbaik adalah kalsium oksalata (CaOOC-COOCa), penyusun utama jenis batu
ginjal yang sering ditemukan.
Identifikasi asam oksalat berupa kristal putih, tidak berbau, jika dalam keadaan murni
berupa senyawa kristal, dan mudah terbakar dibawah 101%.
Kegunaan :
Dilaboratorium digunakan sebagai pelarut senyawa organic dan sebagai pencuci alat
dan logam
Sehari-hari digunakan sebagai penghilang karat
Sebagai bahan aditif pada makanan
Sebagai bahan prncampuran zat warna dalam industry tekstil.
22
19. Formalin
Nama lain : Formal, Metil Aldehida, Oksida Metilhena
Rumus kimia : CH2O
Formaldehida merupakan senyawa kimia aldehida yang berbentuk gas atau cair yang
dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau
trioxane.
Meskipun dalam udara bebas formaldehyde berada dalam wujud gas, tetapi bias larut
dalam air (biasanya dalam kadar larutan 37% menggunakan merk dagang formalin).
Dalam air, formaldehide mengalami polimerisasi dan sedikit sekali yang ada dalam bentuk
monomer H2CO. umumnya, larutan ini mengandung beberapa persen methanol untuk
membatasi polimerisasinya, formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar
antara 10%-40%.
Kegunaan :
Sebagai desinfektan dan alat pembersih
Sebagai pencegah korosif pada sumur minyak
Sebagai produk pengawet kosmetik dan pengeras kuku
Sebagai pengawet mayat
Sebagai bahan pembuat parfum
Sebagai pembasmi serangga
Sebagai bahan dalam pembuatan pupuk
Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk
sangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktik yang salah seperti ini
dilakukan oleh produsen atau pengelola pamham pangan yang tidak bertanggung jawab.
23
20. Etil Asetat
Nama lain : Etil Etanoat, Ester Asetat, Eter Asetat, Etil Ester
Rumus kimia : CH3CH2OC(O)CH3
Etil asetat adalah senyawa organik yang merupakan ester dari etanol dan asam asetat.
Identifikasi senyawa berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Senyawa ini
serimg disingkat EtOAc, dengan Et mewakili gugus etil dan OAc mewakili asetat. Etil
asetat diproduksi dalam skla besar sebagai pelarut.
Etil asetat adalah pelarut polar menengah yang vilatil (mudah menguap), tidak beracun
dan tidak higroskopis. Etil asetat merupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan
buka suatu donor ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam (yaitu
hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif seperti fluor, oksigen, dan nitrogen. Etil
asetat dapat melarutkan air hingga 3%, dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu
kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun, senyawa ini tidak
stabil dalam air yang menganduk basa atau asam.
Kegunaan :
Sebagai pemberi rasa buatan pada permen, eskrim, dan kue
Sebagai pelarut dalam banyak aplikasi (kopi dan the)
Untuk pernic dan cat dan untuk prmbust tinta
Sebagai bahan pelarut
Sebagai bahan baku kimia serbaguna
24
21. Benzene
Nama lain : Benzol, Sikloheksa-1,3,5-triena; 1,3,5-Sikloheksatriena, Anulena
Rumus kimia : C6H6
Benzena adalah suatu senyawa organik dengan rumus kimia C6H6. Molekul benzena
tersusun atas enam atom karbon yang berikatan dalam suatu cincin, dengan satu atom
hidrogen yang terikat pada masing-masing atom karbon. Oleh karena benzena hanya
mengandung atom karbon dan hidrogen, benzena dikelompokkan sebagai hidrokarbon.
Benzena memiliki kandungan alami minyak mentah dan salah satu petrokimia esensial.
Oleh karena cincinnya memiliki ikatan pi kontinu antar atom karbon, benzena
diklasifikasikan sebagai hidrokarbon aromatik, [n]-anulena ([6]-anulena). Benzena
kadang-kadang disingkat sebagai PhH. Benzena adalah cairan tak berwarna, sangat mudah
terbakar dan berbau harum. Keberadaannya memberi aroma khas di SPBU. Penggunaan
utamanya adalah sebagai prekursor pabrikasi bahan kimia dengan struktur yang lebih
kompleks, seperti etilbenzena dan kumena, yang setiap tahunnya diproduksi milyaran
kilogram. Oleh karena benzena memiliki bilangan oktan yang tinggi, bensin (bbm)
mengandung turunan aromatiknya seperti xilena dan toluena hingga mencapai 25%.
Benzena sendiri telah dibatasi hingga kurang dari 1% dalam bensin karena diketahui
sebagai karsinogen pada manusia. Aplikasi non-industrialnya telah dibatasi dengan alasan
yang sama.
Kegunaan :
Sebagai intermediet untuk membuat bahan kimia lain
Digunakan untuk membuat kumena, yamg diperlukan pada produksi fenol dan eseton
untuk resin dan lem
Digunakan dalam pabrikasi serat nilon, yang di proses menjadi tekstil dan plastic
teknik
Sejumlah kecil benzene digunakan untuk membuat beberapa jenis karet.pelumas,
pewarna, detergen, obat, bahan peledak, dan prptisida.
25
22. Iodin
Nama lain : Iodium, Iodine
Rumus kimia : I2
Iodin atau Iodium (bahasa yunani: Iodes-ungu), adalah unsur kimia pada tabel periodik
yang memiliki symbol I dan nomor atom 53. Unsur ini diperlukan oleh hamper semua
mahkluk hidum. Iodin adalah halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling
bersifat elektropositif. Iodin berbentuk padatan berwarna hitam kebiruan, jika uap
berwarna ungu, larut dalam pelarut organik, berbentuk alcohol diatomic, dan bersifat
korosif.
Kegunaan :
Sebagai obat-obatan dan desinfektan. Biasanya digabung dengan garam yang
beriodin untuk mencegah gondok
Membuat layar polarisasi pada LCD
Sebagai indikator menguji adanya amilum dalam suatu larutan
26
23. Natrium Tiosulfat
Nama lain : Natrium Hiposulfit, Hiposulfit Soda
Rumus kimia : Na2S2O3
Natrium tiosulfat adalah suatu senyawa kimia dan obat-obatan. Sebagai obat ia
digunakan untuk mengobati keracunan sianida dan panau. Senyawa ini merupakan
senyawa anorganik yang biasanya tersedia sebagai pentahidrat, Na 2S2O3.5H2O3.
padatannya adalah zat kristal yang efleoresen (kehilangan air dengan mudah) yang larut
dengan baik dalam air. Ia juga disebut natrium hiposulfit atau hipo. Senyawa ini termasuk
dalam daftar Obat Esensial WHO, sebagai obta yang paling efektif dan aman diperlukan
dalam system kesehatan. Bila dipanaskan hingga 300C, senyawa ini terurai menjadi
natrium sulfat dan natrium polisulfida :
4 Na2S2O3 → 3 Na2SO4 + Na2S5
Garam tiosulfat secara karakteristik terurai setelah perlakuan dengan asam. Protonasi awal
terjadi pada sulphur. Ketika protonasi yang dilakukan dalam dietil eter pada -78C, H2S2O3
( asam tiosulfat) dapat diperoleh. Hal ini adalah asam agak kuat dngan pK a 0,6 dan 1,7
untuk disosiasi pertama dan kedua, masing-masing.
Dalam kondisi normal, pengasaman larutan dari garam berlebih ini bahkan dengan
mngencerkan asam mengakibatkan dekomposisi sempurna menghasilkan sulphur, sulphur
dioksida, dan air
Na2S2O3 + 2 HCl → 2 NaCl + S + SO2 + H2O
Reaksi ini dikenal sebagai reaksi jam, karena ketika sulphur mencapai konsentrasi tertentu,
larutan tersebut berubah dari tak berwarna menjadi kuning pucat. Reaksi ini telah
digunakan untuk menghasilkan sulphur koloid. Proses ini digunakan untuk menunjukan
proses laju reaksi dalam gelas kimia.
Kegunaan :
Kesehatan, sebagai antiodit bagi keracunan sianida, pengobatan klasifikasis pada
pasien hemodialisis penyakit ginjal stadium akhir, dalam mandi kaki untuk
profilaksis kurap dan sebagai agen antijamur topical untuk panau, mengukur cairan
tubuh ekstraseluler dan laju filtrasi glomerular ginjal
Sebagai Iodometri dalam kimia analitik
Pemoresam fotografi
Ekstraksi emas
Menetralkan air yang mengandung klor
Pada skala industri, natrium tiosulfat dihasilkan terutama dari produksi limbah cair dari
natrium sulfida atau pembuatan zat warna belerang. Di dalam laboratorium, garanm ini
dapat dibuat dengan mendidihkan natrium hidroksida berair dan sulfur menurut
perasamaan:
6 NaOH + 4 S → 2 Na2S + Na2S2O3 + 3 H2O
27
24. N.Heksana
Nama lain : Hexane, Hexynidride
Rumus kimia : C6H14
Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14
(isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks- merujuk pada
enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran –ana berasal dari alkana, yang
merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut.
Identifikasi cairan tak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar dan berbahaya bagi
lingkungan. Titik didih 69C (342 K), Titik lebur -95C (178 K) dan kelarutan dalam air
13mg/L pada 20C.
Kegunaan :
Sebagai pelarut organic
Produksi bensin, lem sepatu, dan tekstil
Di laboratorium khas heksana ialah untuk mengekstrak minyak dari air dan tanah
untuk analis
Diproduksi oleh kilang-kilang minyak mentah (pemurnian minyak mentah). Komposisi
dari fraksi yang mengandung heksana amat bergantung kepada sumber minyak, maupun
keadaan kilang. Produksi industri biasanya memilki 50% berat isomer rantai lurus , dan
merupakan fraksi yang mendidih pada 65-70C.
28
25. Kloroform
Nama lain : Trikloromatana, Formil Triklorida, Metana Triklorida, Metenil Triklorida
Rumus kimia : CHCl3
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform dikenal
kaena sering digunakan sebagai bahan pembius, akan tetapi penggunaanya sudah dilarang
karena terbukati dapat merusak liver dan ginjal. Kloroform kebanyakan digunakan sebgai
pelarut nonpolar di laboratorium. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan bening mudah
menguap dan berbau khas. Trikloromatana, Formil Triklorida, Metana Triklorida, Metenil
Triklorida
Kegunaan :
Sebagai pelarut untuk mengekstrasi komponen yang tidak larut dalam air seperti
lipid dalam proses isolasi DNA, mengekstrasi kafeina dalam minuman, campuran
untuk menentukan konsentrasi detergen aionik seperti sodium dodesil sulfat, dan
juga untuk mengkuantifikasi secara kasar kadungan lipid dalam suatu sampel
Sebagai reagen
Kloroform juga termasuk pada anastesi umum yang bekerja pada sistem saraf pusat
Kloroform dapat disintesis dengan cara mencampurkan etil alcohol atau etanol dengan
kalsium hipoklorit. Kalsium hipoklorit merupakan donor unsur klor. Selain kalsium
hipoklorit penyumbang unsur klor yang dapat dipakain adalah pemutih pakaian. Pemutih
pakaian memiliki senyawa aktif yaitu asam hipoklorit. Etil alcohol dipanaskan dan
dicampurkan dengan kalsium hipoklorit. Untuk mendapatkan kloroform dari reaksi
pencampuran ini, terdapat tiga reaksi yang terjadi :
Reaksi oksidasi
CH3-CH2OH (etil alkohol) + Cl2 ---> CH3-CHO (asetaldehida) + HCl (asam klorida)
Reaksi klorinasi
CH3-CH2OH (asetaldehida) + 3Cl2 ---> CCl3-CHO (trikloroasetaldehida) + 3HCl (asam
klorida)
Reaksi hidrolisis
2CCl3-CHO (trikloroasetaldehida) + Ca(OH)2 (kalsium hidroksida) ---> 2CH3Cl
(kloroform) + (HCOOH)2Ca (kalsium format)
29
B. Klasifikasi Bahan Kimia
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimulan
Dapat mengetahui bahan-bahan kimia, nama lain, rumus kimia, serta sifat-sifat, dan
kegunaan serta identifikasi dari senyawa-senyawa tersebut.
B. Saran
Pada saat melakukan praktikum harus hati-hati dalam penggunakan bahan-bahan
karena ada beberapa bahan bersifat korosif dan berbahaya jadi selalu mengingat
prosedur keselamatan, menggunakan alat perlindungan diri, jangan sampai ada terjadi
kecelakaan saat melakukan praktikum.
31
DAFTAR PUSTAKA
32
33
34