Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman,
terlebih khusus kepada dosen matah kuliah serta kepada seluruh pihak yang telah ikut
membantu guna penyelesaian makalah ini. kami menyadari makalah ini masih belum
menemukan kata sempurnah, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun guna hasil yang lebih baik.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca. Semoga apa yang
kami bahas disini dapat di jadikan tambahan ilmu pengetahuan para pembaca semua. Terima
Kasih
Penyusun
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Mengenal Bahan..............................................................................................................3
B. Menuangkan Bahan.........................................................................................................4
C. Menimbang.....................................................................................................................5
D. Mengukur Volume Bahan Cair.......................................................................................6
E. Menyaring.......................................................................................................................8
F. Memanaskan...................................................................................................................9
G. Mensterilkan..................................................................................................................10
BAB III11 PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimana pun kita berada, kita harus memprerhatikan bagaimana cara kerja
ditempat tersebut. Agar kita hati- hati dan terjangkau keelamatannya. Hal-hal yang
menyebabkan keselamatan dan keamanan bekerja penting diperhatikan di
laboratorium kimia, di antaranya: 1) kecelakaan kerja dapat menimbulkan penderitaan
seperti luka ringan, cacat, sampai kematian bagi korbannya, 2) kecelakaan kerja dapat
menimbulkan kerugian secara material, 3) kecelakaan dan keselamatan kerja di suatu
lembaga dapat mempengaruhi citra lembaga tersebut. Tindakan yang kurang tepat
dapat menimbulkan rusaknya alat, terjadinya kecelakaan kerja, dan timbulnya
penyakit.
Pengetahuan tentang karakteristik bahan dan cara penggunaan bahan kimia juga wajib
diketahui oleh setiap praktikan. Pengetahuan ini perlu sebagai antisipasi terhadap
dampak negatif dari penggunaan bahan kimia selama praktikum.
Berdasarkan undang-undang RI No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
Pasal 3 menyatakan bahwa, keselamatan kerja memiliki tujuan untuk mencegah dan
mengurangi kecelakaan; mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya; memberi
pertolongan pada kecelakaan; mencegah, mengurangi kebakaran; memberi
kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran; mencegah dan
mengurangi bahaya peledakan; dan memberi alat-alat pelindung diri pada para
pekerja.
Beberapa proses kerja dalam laboratorium di antaranya menuangkan,
menimbang bahan maupun mengukur volume bahan cair adalah contoh kegiatan
dalam laboratotium yang membutuhkan keterampilan dan ketelitian sehingga perlu
mengetahui dan memahami teknik prosedural dalam mempraktikkan kegiatan-
kegiatan tersebut. Oleh karena itu untuk lebih jelasnya mengenai percobaan dalam
laboratorium khususnya mengenai teknik atau tata cara yang tepat dalam melakukan
berbagai kegiatan tersebut, pemaparannya akan kami satukan dalam pembahasan
mengenai “Cara Kerja Laboratorium”.
Makalah ini kami susun aga pembaca mengerti bagaimana tata tertib di dalam
laboratorium dan mengurangi terjadinya hal- hal yang membahayakan. Karena
1
didalam laboratorium tidak semua bahan dan benda dapat digunakan secara
sembarangan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengenal Bahan
Bahan kimia yang digunakan dalam di dalam praktikum dapat dikenali dengan
berbagai cara, diantarnya melalui sifatnya dan fasanya ataupun melalui pengindraan
seperti baunya. Setiap sifat yang paling umum adalah bersifat asam, basa dan bentuk
garam, setiap kelompok ini juga dapat dibagi lagi menjadi asam kuat, asam lemah,
basa kuat, asam lemah, basa kuat, basa lemah dan garam netral, garam bersifat asam.
Fasa bahan kimia dapat berbentuk padatan, cairan dan gas. Bahan kimia
berbentuk padatan dapat dibagi menjadi bentuk serbuk dan kristal, bentuk cairan
misalnya: semua pelarut organik dan bentuk gas misalnya NH3, C02, H2S.
Berikut Ini adalah tabel contoh bahan kimia dengan fase yang berbeda.
Selain dengan cara diatas bahan juga dapat dikenali dengan menggunakan
indera, dengan cara melihat bentuknya atau mencium baunya, tebatas hanya sebagaian
kecil bahan dan hanya bagi orang yang sudah terbiasa. sebelum mengenal siftanya
dengan melihat simbol bahaya yang biasanya tercantum dalam label. Cara lain adalah
sebagai berikut:
3
B. Menuangkan Bahan
Proses penuangan bahan kimia merupakan kegiatan yang sering dilakukan dan
memerlukan kecermatan dan ketelitian tersendiri. Bacalah terlebih dahulu label pada
botol agar tidak terjadi kesalahan
Adapun cara menuangkan bahan kimia berbentuk padat adalah sebagai berikut :
a) Peganglah botol dengan bagian yang berlabel di letakan pada permukaan tangan
b) Miringkan botol secara per- lahan hingga bahan kimia keluar ke dalam tutup
botol
c) Ketuk tutup botol secara perlahan dengan menggunakan telunjuk atau batang
pengaduk sehingga bahan kimia yang terdapat pada tutup jatuh ke wadah yang
telah disediakan. Ketuk secara perlahan spatula atau sendok dengan menggunakan
telunjuk atau batang pengaduk agar bahan kimia padat jatuh ke wadah yang
diinginkan .
Cara lain untuk menuangkan bahan kimia berbentuk padat adalah sebagai berikut:
a) Ambil bahan dengan spatula atau sendok yang sesuai.
b) Ketuk pelan-pelan spatula atau sendok dengan telunjuk atau gunakan batang
pengaduk untuk memindahkan bahan sehingga bahan jatuh ke tempat yang
diinginkan .
c) Cara lain untuk mengambil bahan padat adalah buka tutup botol, miringkan botol
dan diguncang pelan sehingga bahan jatuh ke tempat bahan yang diinginkan.
4
a) Bacalah label bahan pada botol dengan teliti agar kita yakin akan bahan yang
diambil.
b) Peganglah botol sedemikian rupa sehingga label botol terletak pada telapak
tangan.
c) Basahi tutup botol dengan bahan di dalam botol dengan cara botol dimiringkan.
Hal ini untuk memudahkan melepas tutup botol.
d) Jika akan menuangkan, buka botol dan jepitlah tutup botol di antara jari.
e) Tuangkan bahan cair dengan bantuan batang pengaduk.
Bila menuangkan ke dalam gelas ukur, botol bahan dimiringkan secara langsung
dengan tutup botol dijepit di antara jari atau dengan cara ditampung terlebih dahulu di
dalam gelas kimia kemudian dituangkan ke dalam gelas ukur sesuai dengan volume
yang diinginkan. Jangan sekali-kali menuangkan cairan bahan kimia dari botol ke
dalam gelas ukur yang diameternya lebih kecil dari mulut botol. Dengan kata lain
mulut botol yang berisi bahan yang dituangkan harus lebih sempit dari mulut botol
penampungnya.
C. Menimbang
Ada beberapa jenis timbangan mulai dari yang sederhana hingga yang sangat
canggih dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Namun secara umum perhatikanlah
bahwa timbangan di laboratorium umumnya sangat peka karena bahan yang
ditimbang sedikit, hanya beberapa gram saja, jadi berbeda dengan cara menimbang di
pasar. Menimbang dapat dilakukan dengan cara berikut:
a) Bersihkan neraca dan piring neraca dari sisa bahan.
b) Setimbangkanlah neraca agar jarum menunjukkan angka nol dengan cara
menggeser sekrup pengatur.
c) Timbang tempat bahan dengan cara meletakkannya pada piring timbangan, lalu
catat beratnya.
d) Masukkan bahan yang akan ditimbang ke dalam tempat bahan tadi, lalu
timbanglah sesuai dengan yang diperlukan ditambah berat tempat bahan.
Timbanglah sampai benar-benar setimbang.
e) Setelah selesai menimbang, kembalikan semuanya pada posisi awal yaitu pada
skala nol dan penahan piring neraca dinaikkan piring neraca tidak bergoyang, lalu
bersihkan timbangan dan kembalikan ke tempat semula.
5
Neraca memiliki beberapa tipe dan secara garis besar dibagi menjadi nerca halus
(kapasitas kecil) dan neraca kasar (kapasitas tinggi). Hal penting yang harus
diperhatikan sebelum menimbang adalah memperhatikan kapasitas neraca. Janganlah
menimbang melebihi kapasitas neraca.
Mengukur volume dapat dilakukan dengan menggunakan gelas ukur atau pipet
ukur. Gunakanlah selalu peralatan yang bersih supaya tidak ada bahan yang tersisa
6
pada alat ukur. Mengukur volume bahan cair dengan gelas ukur dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
a) Gunakanlah gelas ukur yang ukurannya sesuai dengan volume bahan yang akan
diukur.
b) Bacalah skala pada gelas ukur dan tentukan harga setiap skala, misalnya tiap skala
0,1.
c) Isilah gelas ukur dengan bahan yang akan diukur volumenya.
d) Bacalah skalanya sesuai dengan yang diinginkan. Pembacaan skala harus lurus
dengan mata. Perhatikan permukaan zat cair yang diukur. Bila permukaan cekung,
dibaca pada bagian terbawah permukaan. Bila permukaannya cembung, bacalah
pada permukaan yang paling atas.
e) Jika volume yang diinginkan sudah tepat, tuangkan ke dalam wadah yang lain dan
jangan lupa bersihkan kembali gelas ukur yang telah dipakai.
Jika mengukur volume bahan cair dengan menggunakan pipet ukur, dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
7
e) Masukkan zat cair ke dalam tempat yang disediakan. Jangan lupa mencuci
kembali alat ukur yang digunakan.
E. Menyaring
8
Gambar 1.6 urutan menyiapkan kertas saring dan menyaring
F. Memanaskan
Bila pemanasan dilakukan dengan menggunakan gelas kimia, lakukan hal berikut:
9
Gambar 1.8 pemanasan dengan menggunakan gelas kimia
G. Mensterilkan
10
Gambar 1.9 Penampang autoclave
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Bab I Cara Kerja Di Laboratorium. (2012). Retrieved September 27, 2022, from Scribd
website: https://id.scribd.com/doc/86228134/Bab-I-Cara-Kerja-Di-Laboratorium
https://www.academia.edu/7376539/Makalah_Tentang_Cara_Kerja_di_Laboratorium
http://widiadia96.blogspot.com/2016/04/makalah-cara-kerja-laboratorium.html?m=1
12