Anda di halaman 1dari 51

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN RESMI KIMIA ANALITIK 2015

OLEH :
LAODE MUHAMMAD FAHRUL
410014258
Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Responsi Praktikum KIMIA ANALITIK
2015, Jurusan Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Yogyakarta, 8 Juni 2015
Disahkan oleh :

ASISTEN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK


LABORATORIUM KIMIA ANALITIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2015

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 1

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Kuasa karena hanya oleh Rahmat-Nya
yang dilimpahkan kepada penyusun, maka dengan demikian penyusun dapat menyelesaikan
laporan Praktikum Kimia Analit ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, karena terbatasnya
kemampuan dan pengetahuan dari penyusun. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Dan pada kesempatan ini, penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Ibu Dra. Hj.Sri Ning Peni, M.Si, selaku dosen penanggung jawab sekaligus
pembimbing praktikum yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berarti.
2. Bapak asisten dan asisiten dosen yang telah banyak membantu dan membimbing
praktikan dalam melaksakan praktikum dan penyusunan laporan.
3. Rekan rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu selama praktikum
dan penyusunan laporan ini.
Laporan ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan. Tentu ada kelemahan dalam teknik pelaksanaan maupun dalam tata penulisan
laporan ini. Maka saran-saran dari pembaca dibutuhkan dalam tujuan menemukan refleksi
untuk peningkatan mutu dari laporan serupa di masa mendatang. Akhir kata, selamat
membaca dan terima kasih..
Yogyakarta, 8 juni 2015
Penyusun,

Laode Muhammad Fahrul

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 2

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 4
I.I. Maksud............................................................................................................ 4
I.2. Tujuan............................................................................................................. 4
BAB II ANALISA KUALITATIF.................................................................................... 5
II.1. Analisis Anion.................................................................................................. 5
II.1.1. Dasar teori.................................................................................................. 5
II.1.2 . Bahan dan alat percobaan.............................................................................. 7
II.1.3. Cara Kerja.................................................................................................. 8
II.1.4. Laporan analisis anion................................................................................. 11
II.2 Analisis Kation................................................................................................ 17
II.2.1. Dasar teori................................................................................................ 17
II.2.2. Bahan dan alat percobaan............................................................................. 18
II.2.3. Cara kerja................................................................................................. 20
II.2.4. Laporan analisis kation................................................................................ 23
BAB III ANALISA KUANTITATIF............................................................................... 31
III.1. Dasar Teori................................................................................................... 31
III.2. Bahan Dan Alat Percobaan................................................................................ 35
III.3. Cara Kerja.................................................................................................... 36
III.4. Laporan Analisis Kuantitatif.............................................................................. 38
BAB IV PENUTUP................................................................................................... 48
IV.1. Kesimpulan................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 49
LAMPIRAN............................................................................................................ 50

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 3

BAB I PENDAHULUAN
I.I. Maksud
Maksud diadakannya praktikum kimia analit ini adalah untuk mengetahui bagaimana
reaksi suatu zat terhadap zat yang berbeda,dan dari itu kita dapat menganalisa apa yang
terjadi pada larutan zat tersebut.pada dasarnya kimia analitik dibagi menjadi dua,yaitu:kimia
analitik kualitatif dan kimia analitik kuantitatif.

I.2. Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum kimia analitik di semester kedua jurusan Teknik
Geologi STTNAS Yogyakarta adalah,untuk membantu mahasiswa dalam melakukan
praktikum di laboratorium kimia ataupun dilapangan.sehingga mahasiswa mempunyai cukup
bekal dalam menentukan kandungan mineral-mineral yang ada di lapangan.selain itu dengan
mempunyai kemampuan penguasaan materi prraktikum dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari atau lingkungan kerja nantinya sebagai seorang geologist yang handal.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 4

BAB II ANALISA KUALITATIF


II.1. Analisis Anion
II.1.1. Dasar teori
Dalam analisa terhadap anion-anion, sebetulnya belum ada suatu cara yang ada untuk
mendeteksi anionnya dengan lebih sistematik seperti dalam analisa terhadap kation. Sampai
saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, sehingga
memungkinkan penggolongan anion ke dalam golongan utama dan pada pemeriksaan
selanjutnya dapat menghasilkan anggota-anggota golongan yang tidak diragukan lagi. Dalam
analisa terhadap anion-anion dalam bab ini akan kita lakukan dengan pemeriksaan reaksireaksi anion dan penyelidikan anion dalam larutan.
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesistematis seperti metode
yang telah diuraikan dalam bab-bab terdahulu untuk kation.Sampai kini belum pernah
dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan yang memungkinkan pemisahan
anion-anion yang umum ke dalam golongan-golongan utamadan pemisahan berikutnya yang
tanpa ragu dan masing-masing golongan tersebut yang berdiri sendiri.Namun, harus kita
sebutkan disini, bahwa kita memang bisa memisahkan anion-anion dalam golongan utama,
bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium, dan garam zinknya.Namun, ini
hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode
ini.Dan untuk memastikan hasil-hasil yang diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih
sederhana.
Skema klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam praktik. Skema
ini bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu sub
golongan, lagipula tak punya dasar teoritis. Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai
dapat dibagi ke dalam
1. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang
diperoleh pada pengolahan denga asam-asam.
2. Proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.
Kelas A dibagi lagi ke dalam sub kelas (i) gas-gas yang dilepaskan dengan asam klorida
encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Kelas
Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 5

B dibagi lagi ke dalam subkelas (i) reaksi pengendapan dan (ii) oksidasi dan reduksi dalam
larutan.
Kelas A:
1. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer : karbonat, hidrogen
karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
2. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
Ini meliputi zat-zat dari (i) plus zat yang berikut : fluorida, heksaflurosilikat, klorida,
bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat, heksasianoferat (II),
heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.
Kelas B:
1. Rekasi PengendapanSulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit,
kromat, dikromat, silikat, heksaflurosilikat, salisilat, benzoat dan suksinat.
2. Okidasi dan Reduksi dalam larutanManganat, permanganat, kromat, dan dikromat.
Reaksi-reaksi dan semua anion ini akan kita pelajari secara sistematis pada halamanhalaman berikut. Untuk memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu, dikelompokkan
bersama-sama, ini meliputi asetat, format, oksalat, tartrat, sitrat, salisilat, benzoat, dan
suksinat sendiri, membentuk suatu golongan yang lain lagi, semuanya memberi pewarnaan
atau endapan yang khas setelah ditambahkan larutan besi (III) kloridakepada suatu larutan
yang praktis netral.
Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk memudahkan reaksi
dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama. Hal ini meliputi asetat,
formiat, oksalat, sitrat, salisilat, dan benzoat.
Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sistematis seperti yang digunakan untuk
kation.Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang kaku karena beberapa
anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.
Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 6

1.

Anion sederhana seperti O2, F- atau CN-

2.

Anion oksodiskret seperti NO3- atau SO42-

3. Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosterkondensasi.


4. Anion kompleks halide seperti TaF6 dan komples anion berbasa banyak
II.1.2 . Bahan dan alat percobaan
1. Anion Klorida(Cl--)
Bahan

: larutan NaCl,H2SO4,AgNO3,AgCl,NH4OH,HNO3

Alat percobaan

: penjepit, pipet, rak tabung reaksi dan tabung reaksi, spiritus

2. Anioniodida( I )
Bahan

: larutanKi, AgNO3, AgI, Na2S2O3, NH4OH, CuSO4, CuI,


HgCl2,HgI2

Alat percobaan

: penjepit, pipet, rak tabung reaksi dan tabung reaksi

3. Anion Ferrosianida Fe(CN)64- dan Rhodaniada(CNS-)


Bahan

: K4Fe(CN)6, KCNS, Pb(CH3COOH)2, HNO3, AgNO3,


FeCl3, Na2CO3, H2SO4

Alat percobaan

: penjepit, pipet, rak tabung reaksi dan tabung reaksi

4. Anion karbonat(CO3-) dan Tiosulfat(S2O3-)


Bahan

: Na2CO3, AgNO3, Ag2CO3, Na2S2O3, H2SO4

Alat percobaan

: penjepit, pipet, rak tabung reaksi dan tabung reaksi

5. Anion Sulfat(SO42-)
Bahan

: Na2SO4,BaCl2,Pb(CH3COO)2,H2SO4

Alat percobaan

: penjepit, pipet, rak tabung reaksi dan tabung reaksi

6. Anion Borat(BO34-)

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 7

Bahan

: AgNO3,BaCl2,Na2b4O7,

Alat percobaan

: penjepit, pipet, rak tabung reaksi dan tabung reaksi, spiritus

II.1.3. Cara Kerja


1. Anion Klorida(Cl--)
Digunakan larutan NaCl encer:
Masukkana 3 buah tabung reaksi masing-masing 4 ml larutan NaCl kemudian
lakukan percobaan berikut :
a. Berikan larutan asam sulfat(H2SO4)encer,maka tidak akan terjadi reaksi.panaskan
larutan tersebut,lalu amati apa yg akan terjadi
b. Berikan larutan perak nitrat(AgNO3),maka akan diperoleh endapan AgCl yang
berwarna putih.ambilah endapan tersebut dan masukkan ke dalam 2 buah tabung
reaksi

yang

bersih,kemudian

berikan

pada

tabung

masing-masing

larutan

ammonia,dan larutan asam nitrat.perhatikan reaksi yang terjadi,endapan larut dalam


ammonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat.
c. Berikan larutan Pb(CH3CooH)maka kan terbentuk endapan PbCl2.coba larutkan dalam
ammonia,maka endapan tidak larut sempurna
2. Anion iodida( I )
Digunakan kalium iodida.
Masukkan 2 buah tabung reaksi masing-masing 4ml Ki2% kemudian lakukan
percobaan sebagai berikut:
a. Berikan larutan AgNO3,maka akan terjadi endapan berwarna kuning dari Agl.bagi
endapan menjadi 2 bagian kemudian ujilah endapan tersebut dengan larutan natrium
tiosulfat(Na2S2O3),dan yang satunya ditambah larutan ammonia.hal yang terjadi
adalah endapan larut sempurna.
b. Berikan larutan CuSO4 maka akan terbentuk endapan CuI dan I 2 yang larut dalam
natrium Tiosulfat.makan warna larutan akan menjadi putih susu dan endapan larut.
Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 8

c. Berikan larutan HgCl2 maka akan terbentuk endapan HgI2,yang larut dalam KI
berlebih,maka endapan akan larut sempurna
3. Anion Ferrosianida Fe(CN)64- dan Rhodaniada(CNS-)
Digunakan larutan K4Fe(CN)6 dan larutan KCNS,masukkan larutan pertama kedalam
sebuah tabung reaksi dan larutan ke dua masukkan ke dalam dua buah tabung reaksi dan
berikan pereaksi berikut ini:
a. Pada larutan pertama tambahkan larutan timbal asetat,Pb(CH3COOH)2,maka akan
terjadi endapan putih,endapan ini tidak larut dalam asam nitrat encer.
b. Pada larutan kedua berikan pada tabung reaksi satu larutan perak nitrat,maka akan
terrbentuk endapan AgCNS yang berwarna putih.
c. Pada tabung satunya berikan larutan FeCl3 maka akan terbentuk senyawa kompleks
berwarna merah ferri rhodanida.
4. Anion karbonat(CO3-) dan Tiosulfat(S2O3-)
Digunakan larutan Na2CO3 dan larutan Na2S2O3.
Masukkan larutan pertama kedalam sebuah tabung reaksi dan larutan kedua ke dalam
dua buah tabung reaksi,dan masing-masing tambahkan pereaksi berikut:
a. Larutan pertama pada xebuah tabung reaksi tambahkan larutan AgNO 3(perak
nitrat)maka akan terbentuk endapan Ag2CO3,tambahkan AgNO3 berlebih maka
endapan Ag2CO3 akan bertambah banyak
b. Pada larutan kedua tambahkan pada tabung reaksi satu larutan asam sulfat encer maka
akan terbentuk gas yang berbau merangsang,H2S dan endapan belerang S.
c. Pada tabung reaksi yang satunya tambahkan larutan perak nitrat,maka akan terbentuk
endapan putih Ag2S2O3,yang kemudian mejadi kuning,coklat dan akhirnya hitam
karena terbentuk Ag2S.
5. Anion Sulfat(SO42-)
Digunakan larutan Na2SO4.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 9

Masukkan larutan tersebut ke dalam dua buah tabung reaksi dan tambahkan masingmasing peraksi berikut ini :
a. Tambahkan larutan BaCl2 maka akan terbentuk endapan BaSO4.
b. Tambahkan larutan Pb(CH3COO)2(Pb Asetat) maka akan terbentuk endapan putih dari
timbal sulfat,endapan ini larut dalam asam sulfat pekat dan ammonium asetat.
6. Anion Borat(BO34-)
Dipakai larutan borat Na2b4O7.
Masukkan larutan tersebut ke dalam dua buah tabung reaksi,masing-masing
tambahkan pereaksi berikut ini:
a. Berikan larutan perak nitrat(AgNO3),maka terjadi endapan putih dari perak
metaborat,jika dipanaskan terbentuk Ag2O yang berwarna hitam.
b. Berikan larutan BaCl2,maka akn terbentuk endapan putih barium metaborat.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 10

II.1.4. Laporan analisis anion


LAPORAN ANALISIS ANION
Nama Praktikan : Laode Muhammad Fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporan ke

: 3A

Tanggal Praktikum

: 6 April 2015

Acara Praktikum

: Identifikasi Anion Cl-

Bahan

: NaCl, H2SO4, AgNO3, NH4OH, HNO3

:1

Alat yang dipergunakan : Tabung reaksi, pipet tetes, penjepit kayu, pembakar spiritus
N
o

PERCOBAA
N
NaCl + H2SO4
+dipanaskan

NaCl +
AgNO3

PENGAMATAN

REAKSI

KESIMPULA
N

Tidak terjadi reaksi


Timbul gelembung

2NaCl + H2SO4 Na2


SO4 + 2HCl

Terdapat endapan
Larutan berwarna
putih
Endapan berwarna
putih

NaCl + AgNO3 Na NO3 -Endapan AgCl


Berwarna
+ AgCl
Putih

-Tidak terjadi
reaksi

AgCl +
NH4OH

Larutan menjadi
bening

AgCl + 2NH4OH
Ag(NH3)2Cl + 2H2O

AgCl + HNO3

Endapan berkurang

AgCl + HNO3 Ag NO3 + -Endapan tidak


larut
HCl
sempurna

-Endapan larut
sempurna

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 11

LAPORAN ANALISIS ANION


Nama Praktikan : laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporan ke

: 3A

Tanggal Praktikum

: 6 April 2015

Acara Praktikum

: Analisis Anion I-

Bahan

: KI, AgNO3, Na2S2O3, NH4OH, CuSO4

:1

Alat yang dipergunakan : tabung reaksi, pipet tetes


No

PERCOBAAN
KI + AgNO3

PENGAMATAN
- Endapan warna kuning
- Larutan warna kuning

AgI + Na2S2O3 - Tidak terjadi reaksi

REAKSI
KI + AgNO3 K NO3 +
AgI

- Terdapat
endapan AgI
kuning

AgI + Na2S2O3 Ag S2O3 - Endapan AgI


+ Na2I
tidak larut

AgI + NH4OH

- Tidak terjadi reaksi

AgI + NH4OH AgOH


+ NH4I

KI + CuSO4

- Endapan warna putih


- Larutan warna kuning

2KI + CuSO4 K2SO4


+ CuI

CuI + Na2S2O3 - Endapan larut

KESIMPULAN

- Endapan tidak
larut
- Terjadi endapan
CuI dan I2
putih

CuI + Na2S2O3 CuS2O3


- Endapan larut
+ 2NaI
sempurna

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 12

LAPORAN ANALISIS ANION


Nama Praktikan : laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporan ke

: 3A

:2

Tanggal Praktikum

: 13 April 2015

Acara Praktikum

: Analisis Anion Ferrosianida dan Rhodanida

Bahan

: K4Fe(CN)6, Pb(CH3COO)3, HNO3, KCNS, AgNO3, FeCl3

Alat yang dipergunakan : tabung reaksi, pipet tetes


No
A

PERCOBAAN
K4Fe(CN)6+
Pb(CH3OO)2

PENGAMATAN
- Endapan putih
- Larutan warna
kuning

Pb2Fe(CN)6+HNO3 - Tidak larut , tidak


berubah warna

KCNS + AgNO3
B

KCNS + FeCl3
C

REAKSI

KESIMPULAN

K4Fe(CN)6+
- Terdapat endapan putih(
Pb2Fe(CN)6)
Pb(CH3OO)2
4KCH3COO+Pb2Fe(CN)6
Pb2Fe(CN)6+HNO3
Pb2NO3+H4Fe(CN)6

- Endapan warna
putih

KCNS + AgNO3

- Larutan merah
pekat

3KCNS + FeCl3

AgNO3+AgCNS

3KCl + Fe(CNS)3

- Larutan hijau endapan


biru

- Terjadi endapan putih


AgCNS

- Senyawa kompleks
merah Fe CNS

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 13

LAPORAN ANALISIS ANION


Nama Praktikan : laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporan ke

: 3A

Tanggal Praktikum

: 13 April 2015

Acara Praktikum

: Analisis Anion Karbonat dan Tiosulfat

Bahan

: Na2S2O3, Na2CO3, AgNO3,H2SO4

:2

Alat yang dipergunakan : tabung reaksi, pipet tetes


No
A

PERCOBAAN

REAKSI

KESIMPULAN

Na2CO3+AgNO3 - Larutan warna putih


- Endapan warna putih

Na2CO3+AgNO3

Ag2CO3+AgNO3 - warna larutan putih


susu
- endapan tidak larut

Ag2CO3+AgNO3

Na2S2O3+H2SO4 - warna larutan putih


keruh
- terbentuk endapan
warna putih

Na2S2O3+H2SO4
Na2SO4putih+H2S2O3

Endapan Na2SO4
warna putih

Na2S2O3+2AgNO3
2NaNO3+Ag2S2O3putih

Endapan Ag2S2O3
warna putih
kemudian hitam dari
Ag2S

Na2S2O3 +
2AgNO3
C

PENGAMATAN

- warna larutan kuning


kecoklatan
- terdapat endapan
warna hitam

2NaNO3+Ag2CO3

AgNO3+Ag2CO3putih

Terdapat endapan
Ag2CO3 putih
Endapan Ag2CO3
tidak larut

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 14

LAPORAN ANALISIS ANION


Nama Praktikan : Laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporan ke

: 3A

:3

Tanggal Praktikum

: 20 April 2015

Acara Praktikum

: Analisis Anion Sulfat

Bahan

: Na2SO4, BaCl2, Pb (CH3COO)2, H2SO4, PbSO4, Na2B4O7, AgNO3

Alat yang dipergunakan : Pemanas spiritus, Penjepit Kayu, Tabung reaksi, Pipet tetes
No

REAKSI

KESIMPULA
N

Na2SO4 + BaCl2 - Larutan warna putih susu Na2SO4 + BaCl2


- Endapan warna putih
2NaCl + BaSO4

Endapan BaSO4
warna putih

PERCOBAAN

- Larutan warna putih


keruh
- Endapan warna putih

Na2SO4 + Pb (CH3COO)2

H2SO4 + PbSO4

- Larutan warna putih


keruh
- Endapan larut sebagian.

H2SO4 + PbSO4
H2SO4

Dipanaskan

- Larutan warna bening.


- Endapan warna hitam

Na2SO4 +
Pb3(CH3COO)2

PENGAMATAN

Na2B4O7 . H2O
+ BaCl2

- Larutan Warna bening


- Endapan warna putih

2Na (CH3COO) + PbSO4

Na2B4O7. H2O
BaB4O4.10H2O

Endapan putih
PbSO4

PbSO4 + Endapan PbSO4


larut sebagian
dalam H2SO4

Na2Cl2 +

Endapan BaBO3
warna putih

LAPORAN ANALISIS ANION


Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 15

Nama Praktikan : Laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporan ke

: 3A

Tanggal Praktikum

: 20 April 2015

Acara Praktikum

: Analisis Anion Borat

Bahan

: BaCl2, AgNO3, Na2B4O7

:3

Alat yang dipergunakan : Pemanas spiritus, Penjepit Kayu, Tabung reaksi, Pipet tetes
No

PERCOBAAN
Na2B4O7 + AgNO3

Dipanaskan

Na2B4O7 + BaCl2

PENGAMATAN
-

REAKSI

Larutan berwarna
putih

Na2B4O7 +AgNO3
Ag2b4O7 + NaNO3

Endapan berwarna
putih

Larutan berwarna
hitam kecoklatan

Endapan berwarna
hitam

Larutan berwarna
putih

Endapan berwarna
putih

KESIMPULAN
Menghasilkan
endapan Ag2B4O7

Na2B4O7 + BaCl2
Ba2 B4O7+ NaCl

Endapan
berwarna hitam

Menghasilkan
endapan Ba3B4O7

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 16

II.2 Analisis Kation


II.2.1. Dasar teori
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation kation diklasifikasikan dalam lima
golongan bedasarkan sifat sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Reagensia golongan
yang dipakai untuk klasifikasi kation yang peling umum adalah asam klorida, hidrogen
sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah
suatu kation bereaksi dengan reagensia reagensia ini dengan membentuk endapan atau
tidak. Jadi boleh dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum, didasarkan atas
kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. Kelima golongan kation dan
ciri ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut :
1. Golongan I (golongan perak)
Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.
Endapan yang terjadi semua berwarna putih. Ion ion golongan ini adalah timbel,
merkurium (I) atau raksa, dan perak.
2. Golongan II ( IIA - golongan tembaga ; IIB golongan arsen )
Kation - kation golongan II diendapkan sebagai garam sulfidanya dengan cara
mengalirkan H2S dalam larutan analit yang suasanya asam. Endapan sulfida
warnanya bermacam macam, sehingga dapat digunakan untuk menduga kation yang
ada.
3. Golongan III (IIIA- golongan besi ; IIIB-golongan seng)
Kation kation golongan IIIA (golongan besi) diendapkan sebagai
hidroksidanya dengan menambahkan NH4Cl dan NH4OH. Endapan hidroksida pada
golongan ini warnanya bermacam-macam. Kation golongan IIIB (golongan seng)
diendapkan sebagai garam sulfidanya dengan mengalirkan gas H2S dalam larutan
analit yang suasananya basa ( dengan larutan buffer NH4Cl + NH4OH )
4. Golongan IV (golongan kalsium)
Kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III.
Kation kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 17

ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam, kation kation golongan
ini adalah : kalsium, stronsium, dan barium. Beberapa sistem klasifikasi golongan
meniadakan pemakaian ammonium klorida disamping ammonium karbonat senagai
reagensia golongan; dalam hal ini, magnesium harus juga dimasukkan kedalam
golongan ini. Tetapi, karena dalam pengerjaan analisis yang sistematis, ammonium
klorida akan terdapat banyak sekali ketika kation kation golongan keempat hendak
diendapka, adalah lebih logis untuk tidak memasukkan magnesium kedalam golongan
IV.
5. Golongan V (golongan alkali)
Kation kation golongan V merupakan golongan sisa, setelah dilakukan
pemisahan golongan secara berurutan. Untuk menentukan adanya kation NH4+, harus
diambil dari larutan analit mula mula (sebelum dilakukan pemisahan). untuk kation
Ca2+, Ba2+, Sr2+, Na2+m dan K+, identifikasi dapat dilakukan dengan uji nyala.
Analisis kation dalam tiap tiap golongan dilakukan sesuai langkah langkah
tertentu, sehingga ,asing masing kation akhirnya dapat diidentifikasi.
II.2.2. Bahan dan alat percobaan
A. Kation Golongan 1
1.

perak (Ag+)

Bahan

: AgNO3, HCl, NH4OH, NaOH, HNO3, k2CrO4, KI,


Na2S2O3

Alat percobaan

: Tabung reaksi, pipet, penjepit.

B. Kation Golongan 2.
1.

Kupri(Cu2+)

Bahan

: CuSO4, NaOH, Na2CO3, NH4OH, KI

Alat percobaan

: Tabung reaksi, pipet, penjepit, lampu spirtus.

C. Kation Golongan 3

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 18

1. Alumunium (Al3+)

Bahan

: Alcl3, NI4OH, H2O, KOH

Alat percobaan

: Tabung reaksi, pipet, penjepit.

2. Ferri (Fe3+)

Bahan

: FeCl3, KOH, HCl, K4(CN)6, KCNS

Alat percobaan

: Tabung reaksi, pipet, penjepit.

3. Nikel (Ni2+)
Bahan

: NiSO4, NaOH, HNO3, NH4OH, K2CrO4

Alat percobaan

: Tabung reaksi, pipet, penjepit.

D. Kation Golongan 4
1. Barium(Ba2+)

Bahan

: Ba(NO3)2, K2CrO4. H2SO4 encer

Alat percobaan

: Tabung reaksi, pipet, penjepit.

2. Magnesium(Mg2+)
Bahan

: MgCl2, NaOH

Alat percobaan

: Tabung reaksi, pipet, penjepit.

E. Kation Golongan 5
Amonium(NH4+)

Bahan

: NH4OH, NaOh, HClpekat

Alat percobaan

: Tabung reaksi, pipet, penjepit.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 19

II.2.3. Cara kerja


A. Kation Golongan 1
Perak (Ag+)
Digunakan larutan AgNO3-.
Masukkan 4ml latutan AgNO3pada empat buah tabung reaksi,kemudian tambahkan
pereaksi berikut ini:
Asam klorida encer, maka akan terbentuk endapan AgCl putih yang larut dalam
larutan ammonia.
NaOH,maka akan terbentuk endapan Ag2O berwarna coklat, endapan ini dalam
ammonia dan asam nitrat
Kalium kromat maka akan terbentuk endapan merah perak kromat, endapan ini larut
dalam ammonia dan asam nitrat
KI, maka akan terbentuk AgI yang berwarna kunin, sedikit larut dalam ammonia,dan
larut sempurna dalam natrium tiosulfat.
A. Kation Golongan 2
1.

kupri(Cu2+)

Digunakan larutan CuSO4.


Masukkan larutan kedalam 4 buah tabung reaksi,masing-masing tambahkan pereaksi
berikut ini:
NaOH,maka akan terjadi endapan biru dari Cu(OH)2.jika dipanaskan terbentuk CuO
yang berwarna hitam.
Na2CO3,maka akan terjadi endapan hijau biru dari basa karbonat.pada penambahan
Na2CO3 berlebih maka akan terbentik Kristal CuCO 3,dan Cu(OH)2.H2O,endapan
tersebut larut dalam ammonia.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 20

NH4OH,maka akan terjadi endapan hijau dari garam basa,jika ditambah ammonia
berlebih akan larut,dan larutan akan berwarna biru.
KI,maka akan terjadi endapan putih CuI2 dan terbentuk I2 bebas yang menyebabkan
larutan berwarna coklat.
B. Kation golongan 3
Alumunium(Al3+)
Digunakan larutan AlCl3.
Masukkan larutan tersebut ke dalam 2 buah tabung reaksi,kemudian berikan masingmasing pereaksi berikut ini:
NH4OH,maka akan terbentuk endapan putih Al(OH)3,yang tidak larut dalam air.
KOH,maka kan terbentuk endapan putih dari Al(OH)3, endapan ini larut dalam KOH
berlebih.
Ferri(Fe3+)
Digunakan larutan ferri klirida.
Masukkan larutan tersebut ke dalam 3 buah tabung reaksi, kemudian tambahkan
pereaksi berikut ini:
Larutan KOH, maka akan terbentuk endapan Fe(OH)3 yang berwarna coklat.endapan
ini larut dalam asam, diantaranya adalah (HCl, H2SO4, CH3COOH).
Larutan K4Fe(CN)6,maka akan terjadi

warna biru karena karna terbentuk ferri

ferrosianida.
Larutan KCNS,maka akan terjadi larutan berwarna merah ferri rhodanida.
Nikel(Ni2+)
Digunakan larutan NiSO4.
Masukkan larutan tersebut ke dalam 3 buah tabung reaksi dan tambahkan masingmasing pereaksi berikut ini:
Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 21

Larutan NaOH,maka terjadi endapan hijau Ni(OH) 2,perhatikan apa yang terjadi jika
dilarutkan dalam HCl atu HNO3.
Larutan NH4OH,maka terbentuk endapan hijau,yang larut dalam ammonia berlebih.
Larutan K2CrO4,dalam keadaan panas(dipanaskan) terjadi endapan coklat dari
Na2CrO4,NiO.
C. Kation golongan 4
Barium(Ba2+)
Digunakan larutan barium Nitrat.
Masukkan larutan tersebut ke dalam 2 buah tabungg reaksi,masing-masing tambahkan
pereaksi berikut ini:
Larutan K2CrO4,maka terbentuk endapan kuning barium kromat.
Larutan asam sulfat encer,terbentuk endapan BaSO4 putih,berbentuk koloid.
Magnesium(Mg2+)
Digunakan larutan MgCl2.
Masukkan lautan tersebut ke dalam sebuah tabung reaksi dan tambahkan pereaksi
berikut ini:
Larutan NaOH,maka terbentuk endapan putih dari Mg(OH)2.

D. Kation golongan 5
Amonium (NH4+)
Digunakan larutan Amonium hidroksida.
Masukkan larutan tersebut ke dalam tabung reaksi dan tambahkan NaOH,ambil
pengaduk gelas dan basahi dengan HCl (p),taruh diatas tabung reaksi,jika perlu dengan
pemanasan.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 22

II.2.4. Laporan analisis kation


LAPORAN ANALISIS KATION
Nama Praktikan : Laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporan ke

: 3A

Tanggal Praktikum

: 11 mei 2015

Acara Praktikum

: Analisis Kation Gol. I, perak (Ag+)

Bahan

: AgNO3, HCl, NH4OH, NaOH, HNO3, k2CrO4, KI, Na2S2O3

N
o

PERCOBAAN

AgNO3 + HCl

PENGAMATAN
- Endapan putih
- Larutan putih

REAKSI

KESIMPULAN

AgNO3 + HCl AgCl + HNO3

Terdapat endapan
AgCl

AgCl + NH4OH - Endapan larut tidak


sempurna

AgCl + 2NH4OH Ag(NH3)2Cl +


2H2O

Endapan sedikit
larut

AgNO3 + NaOH - Endapan coklat


- Larutan coklat

AgNO3 + NaOH AgOH +


NaNO3

Terdapat endapan
Ag2O berwarna
cokelat

Ag2O + NH4OH - Endapan larut


sempurna

AgOH + NH4OH AgOH +


NH4OH

Endapan larut

- Endapan larut tidak


sempurna
- Endapan berwarna
AgNO3+NH4OH
putih kecokelatan
- Larutan bening
AgNO3 +
- Larutan merah
K2CrO4
- Endapan merah bata

AgOH + HNO3 AgNO3 + H2O

Endapan sedikit
larut

AgNO3+NH4OHAgOH+NH4NO

Terjadi reaksi dari


putih ke cokelat

Ag2O + HNO3
C

Ag2CrO4 +
NH4OH
Ag2CrO4 +
HNO3

- Endapan larut
sempurna
- Larutan kuning
- Endapan larut tidak
sempurna
- Endapan kuning

Alat yang dipergunakan

2AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 +


2KNO3

Terdapat endapan
AgCrO4berwarna
putih

Ag2CrO4 + NH4OH 2AgOH +


(NH4)2CrO4

Endapan larut

Ag2CrO4 + HNO3 AgNO3 +


H2CrO4

Endapan sedikit
larut

: Pemanas spiritus, Penjepit Kayu, Tabung reaksi, Pipet tetes

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 23

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 24

LAPORAN ANALISIS KATION


NamaPraktikan :laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa :

Rombongan

Laporanke

:3A

TanggalPraktikum

: 11 Mei 2015

AcaraPraktikum

: Analisi Kation Gol. II, kupri (cu2+)

Bahan

: CuSO4, NaOH, Na2CO3, NH4OH, KI

N
o

PERCOBAAN

CuSO4 + NaOH

PENGAMATAN
- Endapan biru
- Larutan bening

:4

REAKSI
CuSO4 +2NaOH
Cu(OH)2 + Na2SO4

- Larutan bening
+ dipanaskan - Endapan hitam
b

- Endapan biru muda


CuSO4 + Na2CO3 - Larutan bening
+ Na2CO3
berlebih

- Larutan bening
- Endapan putih

CuCO3 +
NH4OH

- Larutan biru tua


- Endapan larut sempurna

CuSO4 + NH4OH - Larutan biru tua


- Endapan hijau
+ NH4OH
- Larutan biru tua
berlebih
CuSO4 + KI

- Endapan putih
- Larutan coklat muda

KESIMPULAN

Terdapat endapan
Cu(OH)2
Terbentuk
Endapan hitam
CuO

CuSO4 + Na2CO3 CuCO3


+ Na2SO4

Terdapat endapan
CuCO3
Terbentuk Kristal
CuCO3, Cu(OH)2,
H2O
Endapan larut

CuSO4 + NH4OH CuOH


+ NH4SO4
CuSO4 + KI CuI + KSO4

Terdapat endapan
garam basa
Endapan larut
Terbentuk
endapan CuI2

Alat yang dipergunakan : Pipet, Tabung reaksi, Penjepit, Pembakar spiritus

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 25

LAPORAN ANALISIS KATION


NamaPraktikan :laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa :

Rombongan

Laporanke

:3A

TanggalPraktikum

: 1 juni 2015

AcaraPraktikum

: Analisi Kation Gol. III Aluminium (Al3+)

Bahan

: AlCl3, NH4OH, H2O, KOH, Al(OH)3

:4

Alat yang dipergunakan :Tabung reaksi, Pipet tetes


N
o

PERCOBAAN

AlCl3 + NH4OH

Endapan putih
Larutan bening

Al(OH)3 + H2O

Endapan tidak larut

AlCl3 + KOH

Endapan putih
Larutan bening

Al(OH)3 +KOH
berlebih

Endapan larut
sempurna

PENGAMATAN

REAKSI

AlCl3 + 3NH4OH
Al(OH)3 + 3NH4Cl

AlCl3 + 3KOH Al(OH)3 +


3KCl

KESIMPULA
N
Terdapat
endapan
Al(OH)3
Endappan tidak
larut
Terdapat
endapan
Al(OH)3
Endapan larut

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 26

LAPORAN ANALISIS KATION


NamaPraktikan :laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa :

Rombongan

Laporanke

:3A

:4

TanggalPraktikum

: 1 juni 2015

AcaraPraktikum

: Analisi Kation Gol. III Ferri (Fe 3)

Bahan

: FeCl3, KOH, Fe(OH)3, HCl, K4Fe(CN)6, KCNS

Alat yang dipergunakan :Tabung reaksi, Pipet tetes


N
o

PERCOBAAN

FeCl3 +KOH
Fe(OH)3 + HCl

FeCl3 +
K4Fe(CN)6
FeCl3 + KCNS

PENGAMATAN
-

Larutan bening
Endapan coklat

Larutan kuning
bening
Endapan larut
Lerutan biru tua ferri
ferro sianida
Endapan biru tua
Larutan merah feri
rhodanida
Endapan merah feri
rhodanida

REAKSI

KESIMPULA
N

FeCl3 +3KOH Fe(OH)3 +


3KCl

Terdapat
endapan
Fe(OH)3

Fe(OH)3 + HCl +
FeCl3+H2O

Endapan sedikit
larut

4 FeCl3 + 3K4Fe(CN)6
Fe4(Fe(CN)6)3 + 12KCl
FeCl3 + KCNS Fe(CNS)3
+ 3KCl

Terdapat
endapan
Fe4(Fe(CN)6)3
Terdapat
endapan
Fe(CNS)3 merah
feri rhodanida

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 27

LAPORAN ANALISIS KATION


NamaPraktikan : laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporanke: 4

: 3A

TanggalPraktikum

: 1 juni 2015

AcaraPraktikum

: Analisis Kation Gol. III, Nikel (Ni3+)

Bahan

: NiSO4, NaOH, Ni(OH)2, HCL, K4Fe(CN)6, NH4OH, K2CrO4

Alat yang dipergunakan : Pipet, Tabungreaksi, Penjepit, Pembakarspiritus


N
o

PERCOBAAN

NiSO4 + NaOH

Larutan bening
Endapan hijau
muda

NiSO4 + 2NaOH
Ni(OH)2+Na2SO4

Terdapat
endapan
Ni(OH)2

Ni(OH)2 + HCl

Endapan larut
sempurna

Ni(OH)2 + HCl NiCl +


2H2O

Endapan larut

NiSO4 + NH4OH

Ni(OH)2 +
NH4OH berlebih

Larutan biru bening


Endpan biru
NiSO4 +2NH4OH Ni(OH)2
+(NH4)2SO4
Endapan larut

NiSO4 + K2CrO4

Larutan kuning

Larutan bening
kecoklatan
Endapan coklat
Larutan berwarna
hijau keruh
Endapan hijau

+ dipanaskan
D

PENGAMATAN

sempurna

NiSO4+K4Fe(CN) 6

REAKSI

NiSO4 + K2CrO4 NiCrO4 +


K2SO4
NiSO4+K4Fe(CN)6K2SO4+
Ni Fe(CN)6

KESIMPULA
N

Terdapat
endapan
Ni(OH)2
Endapan
NiCrO4
Endapan coklat
Endapan hijau
dari nikel
ferrosianida

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 28

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporan ke

: 3A

:5

Tanggal Praktikum

: 1 Juni 2015

Acara Praktikum

: Analisis Kation Gol. IV Barium (Ba2)

Bahan

: Ba(NO3)2, K2CrO4, H2SO4, MgCl2, NaOH, NH4OH, HCl

Alat yang dipergunakan : tabung reaksi, pipet, pengaduk gelas


No

PERCOBAAN

Ba(NO3)2 +
K2CrO4

- Larutan kunign bening


- Endapan kuning

Ba(NO3)2
+H2SO4

- Larutan putih keruh


- Endapan putih

PENGAMATAN

REAKSI
Ba(NO3)2 + K2CrO4

KESIMPULAN

EndapanBaCrO4

BaCrO4 + + 2KNO3
Ba(NO3)2 +H2SO4
BaSO4+2HNO3

Endapan BaSO4

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 29

LAPORAN ANALISIS KATION


Nama Praktikan : Laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporan ke

: 3A

Tanggal Praktikum

: 1 Juni 2015

Acara Praktikum

: Analisis Kation Gol. IV, Magnesium (Mg2)

Bahan

: MgCl2, NaOH

No
A

PERCOBAA
N

PENGAMATAN

MgCl2 + NaOH - Larutan putih keruh


- Endapan putih

REAKSI

:5

KESIMPULAN

MgCl2 + NaOH
Mg(OH)2 + 2NaCl Endapan Mg(OH)2

Alat yang dipergunakan : tabung reaksi, pipet, pengaduk gelas

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 30

LAPORAN ANALISIS KATION


Nama Praktikan : Laode muhammad fahrul

No. Mahasiswa : 410014258

Rombongan

Laporan ke

: 3A

Tanggal Praktikum

: 1 Juni 2015

Acara Praktikum

: Analisis Kation Gol. V, Amonium (Nh4)

Bahan

: MgCl2, NaOH, NH4OH, HCl

:5

Alat yang dipergunakan : tabung reaksi, pipet, pengaduk gelas


N
o

PERCOBAAN

NH4OH +
NaOH
A

Dengan
pengaduk gelas
basahi dengan
HCl

PENGAMATAN

REAKSI

Larutan tersebut
dimasukkan dengan
pengaduk gelas yang
sudah dilumuri HCl pekat
timbul asap putih pada
ujung batang pengaduk
yang turun kebawah
(tabung reaksi)

NH4OH + NaOH
NH4OH +
NaOH

KESIMPULA
N

Timbul asap
putih

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 31

BAB III ANALISA KUANTITATIF


III.1. Dasar Teori
Analisis kuantitatif adalah pengukuran banyaknya komponen yang diinginkan
Dalam cuplikan yang dianalisis. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa
banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan
tesebut, sering kali dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun entah sebagian
kecil atau sebagian besar sampel yang dianalisis jika zat yang dianalisa menyusun lebih
1% dari sampel, maka analit ini dianggap sebagai konstituen utama.
Analisis kuantitatif dapat diklasifikasikan dengan dasar metode analisis atau
diklasifikasikan berdasarkan skala analisisnya. Klasifikasi itu dapat dibagi atas metodemetode yang mencakup metode analisis klasik seperti gravimetri atau volumetri dan
yang mencakup instrumentasi cangih, yang kemudian dikenal sebagai tekhnik analisis
moderen. Pada mulanya metode yang baru ini tidak dapat menjamin hasil yang
reprodusibel. Untuk mendapatkan hasil yang reprodusibel maka harus diperoleh contoh
yang benar-benar reprpresentaitif dan bebas dari unsur-unsur pengganggu. Karena
unsur-unsur pengganggu dapat membuat hasil pengukuran yang tidak akurat.
I.Asidi dan Alkalimetri
Asidi alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen
yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk
menghasilkan air yang bersifat netral. Netralisasi juga dapat dikatakan sebagai reaksi
antara pemberi proton (asam) dengan penerima proton. Metode titrimetri masih
digunakan secara luas karena merupakan metode yang tahan, murah, dan mampu
memberikan ketapatan yang tinggi. Keterbatasan metode ini adalah bahwa metode
titrimetrik kurang spesifik. Dalam analisis titrimetri atau analisis volumetri atau
analisis kuantitatif dengan mengukur volume, sejumlah zat yang diselidiki direaksikan
dengan larutan baku (standar) yang kadar (konsentrasinya) telah diketahui secara teliti
dan reaksinya berlangsung secara kuantitatif. Suatu titrasi yang ideal adalah jika titik
akhir titrasi sama dengan titik ekivalen teoritis. Dalam kenyataannya selalu ada
perbedaan kecil. Beda ini disebut dengan kesalahan titrasi yang dinyatakan dengan
mililiter larutan baku. Oleh karena itu, pemilihan indikator harus dilakukan
sedemikian rupa agar kesalahan ini sekecil-kecilnya. Dalam larutan, kadar bahan yang
Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 32

terlarut (solut) dinyatakan dengan konsentrasi. Istilah ini berarti banyaknya massa
yang terlarut dihitung sebagai berat (gram) tiap satuan volume (mililiter) atau tiap
satuan larutan, sehingga satuan kadar seperti ini adalah gram/mililiter.
Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawasenyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam. Sebaliknya, alkalimetri
merupakan penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan
menggunakan baku basa. Keasaman permukaan merupakan jumlah asam total (asam
Brnsted dan asam Lewis) pada permukaan padatan yang dinyatakan sebagai jumlah
milimol asam perberat sampel.
Pada analisis titrimetri atau volumetrik, untuk mengetahui saat reaksi
sempurna dapat dipergunakan suatu zat yang disebut indikator. Indikator umumnya
adalah senyawa yang berwarna, dimana senyawa tersebut akan berubah warnanya
dengan adanya perubahan pH. Indikator dapat menanggapi munculnya kelebihan
titran dengan adanya perubahan warna. Indikator berubah warna karena sistem
kromofornya diubah oleh reaksi asam basa.
II.Argentometri
Argentometri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif yang bertujuan
untuk mengetahui konsentrasi analit dengan menggunakan larutan baku sekunder yang
mengandung unsur perak. Larutan baku sekunder yang digunakan adalah AgNO 3,
karena AgNO3 merupakan satu-satunya senyawa perak yang bisa terlarut dalam air.
Produk yang dihasilkan dari titrasi ini adalah endapan yang berwarna.
Dasar titrasi argentometri adalah yang pembentukkan endapan tidak mudah
larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi
penentuan NaCl dimana ionAg+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit
membentuk garam yang tidak mudah larut AgCl.
Ag(NO3)(aq) + NaCl(aq) -> AgCl(s) + NaNO3(aq)
Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak akan
bereaksi dengani ndicator. Indikator yang dipakai biasanya adalah ion kromat dimana
dengan indicator ini ion perak akan membentuk endapan berwarna coklat kemerahan
Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 33

sehingga titik akhir titrasi dapat diamati. Inikator lain yang bisa dipakai adalah
tiosianidat dan indikator adsorbsi.Selain menggunakan jenis indicator diatas maka kita
juga

dapat

menggunakan

metode

potensiometri

untuk menentukan

titik

ekuivalen.Ketajaman titik ekuivalen tergantung dari kelarutan endapan yang terbentuk


dari reaksi antara analit dan titrant.
METODE-METODE TITRASI ARGENTOMETRI
1. Metode Mohr
Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida
dalamsuasana netral dengan larutan baku perak nitrat dengan penambahan larutan kalium
kromat sebagai indikator.Titrasi ini harus dilangsungkan dalam suasana netral atau sedikit
alkali lemah, dengan pH 6,5-9,karena pada suasana asam akan terjadi reaksi pembentukan
senyawa dikromat .
2. Metode Volhard
Metode Volhard dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida, bromida, dan
iodida dalam suasana asam. Caranya dengan menambahkan larutan baku perak nitrat
berlebihan, kemudian kelebihan larutan baku perak nitrat dititrasi kembali dengan larutan
baku tiosianat. Indikator yang digunakan adalah besi (III) nitrat atau besi (III) ammonium
sulfat .
3. Metode Fajans
Pada metoda ini digunakan indikator adsorpsi, yang mana pada titik ekivalen,
indikator teradsorpsi oleh endapan. Indikator ini tidak memberikan perubahan warna terhadap
larutan, tetapi pada permukaan endapan.ada titrasi argentometri dengan metode Fajans, Jika
AgNO3 ditambahkan pada larutan NaCl yang mengandung flourescein maka titik akhir titrasi
akan diamati dengan perubahan warna dari kuning cerah ke merah muda. Warna endapan
yang terlihat akan tampak berwarna sedangkan larutannya tampak tidak berwarna hal ini
disebabkan adanya indikator adsorbsi yang teradsorb pada permukaan endapan AgCl. Warna
dari endapan akan termodifikasi saat indikator teradsorbsi pada permukaan endapan. Reaksi
adsorbsi ini dapat dilihat dengan contoh indikator yang bermuatan negatif seperti flouroscein.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 34

III.Permanganometri
Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium
permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan
atas titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Kalium permanganat telah digunakan
sebagai pengoksida secara meluas lebih dari 100 tahun. Reagensia ini mudah
diperoleh, murah dan tidak memerlukan indikator kecuali bila digunakan larutan yang
sangat encer. Permanganat bereaksi secara beraneka, karena mangan dapat memiliki
keadaan oksidasi +2, +3, +4, +6, dan +7.
Dalam suasana asam atau [H+] 0,1 N, ion permanganat mengalami reduksi
menjadi ion mangan (II) sesuai reaksi :
MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O Eo = 1,51 Volt
Dalam suasana netral, ion permanganat mengalami reduksi menjadi mangan
dioksida seperti reaksi berikut :
MnO4- + 4H+ + 3e- MnO2 + 2H2O Eo = 1,70 Volt
Dan dalam suasana basa atau [OH-] 0,1 N, ion permanganat akan mengalami
reduksi sebagai berikut:
MnO4- + e- MnO42- Eo = 0,56 Volt
Asam sulfat adalah asam yang paling sesuai, karena tidak bereaksi terhadap
permanganat dalam larutan encer. Dengan asam klorida, ada kemungkinan terjadi
reaksi :
2MnO4- + 10Cl- + 16H+ 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O
dan sedikit permanganat dapat terpakai dalam pembentukan klor. Reaksi ini terutama
berkemungkinan akan terjadi dengan garam-garam besi, kecuali jika tindakantindakan pencegahan yang khusus diambil. Dengan asam bebas yang sedikit berlebih,
larutan yang sangat encer, temperatur yang rendah, dan titrasi yang lambat sambil
mengocok terus-menerus, bahaya dari penyebab ini telah dikurangi sampai minimal.
Pereaksi kalium permanganat bukan merupakan larutan baku primer dan karenanya
Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 35

perlu dibakukan terlebih dahulu. Pada percobaan ini untuk membakukan kalium
permanganat ini dapat digunakan natrium oksalat yang merupakan standar primer
yang baik untuk permanganat dalam larutan asam.
Untuk pengasaman sebaiknya dipakai asam sulfat, karena asam ini tidak
menghasilkan reaksi samping. Sebaliknya jika dipakai asam klorida dapat terjadi
kemungkinan teroksidasinya ion klorida menjadi gas klor dan reaksi ini
mengakibatkan dipakainya larutan permanganat dalam jumlah berlebih. Meskipun
untuk beberapa reaksi dengan arsen (II) oksida, antimoni (II) dan hidrogen peroksida,
karena pemakaian asam sulfat justru akan menghasilkan beberapa tambahan kesulitan.
Kalium pemanganat adalah oksidator kuat, oleh karena itu jika berada dalam HCl
akan mengoksidasi ion Cl- yang menyebabkan terbentuknya gas klor dan kestabilan
ion ini juga terbatas. Biasanya digunakan pada medium asam 0,1 N. Namun, beberapa
zat memerlukan pemanasan atau katalis untuk mempercepat reaksi. Seandainya
banyak reaksi itu tidak lambat, akan dijumpai lebih banyak kesulitan dalam
menggunakan reagensia ini.
MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O E0 = 1,51V

III.2. Bahan Dan Alat Percobaan


A. Asidi dan alkalimetri
1. Standarisasi larutan HCl x N.
Bahan

: HCl, Na2B4O7.H2O, indicator MO, aquades

Alat percobaan : Erlenmeyer, buret, statif


2. Standarisasi larutan NaOH y N
Bahan

: HCl, NaOH, indicator PP, aquades

Alat percobaan : Erlenmeyer, buret, statif


B. Menetapkan Kadar Larutan Dalam Campuran
1. Menentukan kadar NaOH dan CO3
Bahan

: HCl, campuran NaOH dan Na2CO3, indicator PP, indicatorMO

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 36

Aquades.
Alat percobaan : Erlenmeyer, buret, statif
C. Permanganometri
1. Standarisasi larutan KMnO4 dengan Asam Oksalat
Bahan

: Asam Oksalat (H2C2O4), aquades, H2SO4

Alat

: Erlenmeyer, buret, statif, corong gelas ukur kompor listrik, labu takar.

2. Menentukan kadar ion ferro dalam campuran


Bahan

: Campuran cuplikan Ferro+Ferri, H2SO4, KMnO4

Alat

: Erlenmeyer, buret, statif, gelas ukur.

III.3. Cara Kerja


A. Asidi dan alkalimetri
1. Standarisasi larutan HCl x N.
Cara kerja :

Mengambil 20 ml larutan campuran cuplikan Ferro + Ferri, memasukan kedalam

erlenmeyer, menambahkan 10 ml asam sulfat


Mentitrasi dengan larutan KMnO4 yang telah diketahui konsentrasinya

Mencatat volume larutan sampai terjadi perubahan warna

2. Standarisasi larutan NaOH y N


Cara kerja :
Mengambil cuplikan larutan NaOH yN sebanyak 10 ml, memasukan kedalam

Erlenmeyer
Menambahkan larutan dengan aquades sebanyak 15 ml, menambahkan
indicator PP 3 tetes
Mentitrasi larutan dengan HCL xN pada nol, sampai terjadi perubahan warna
Mencatat volume HCl yang digunakan
Mengulangi titrasi sebanyak 2 kali

B. Menetapkan Kadar Larutan Dalam Campuran


1. Menentukan kadar NaOH dan CO3
Cara Kerja :

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 37

Mengambil 25 MLcuplikan campuran, memasukan kedalam Erlenmeyer


Menambahkan 25 ml aquades , menambahkan indicator PP 3 tetes
Mentitrasi larutan dengan HCL 0,1 N pada nol, sampai warna merah menghilang
Mencatat volumenya (Va).Menambahkan kembali larutan pada Erlenmeyer
dengan MO
Mencatat volumenya (Vb)
Mengulangi titrasi sampai 2 kali

D. Permanganometri
1. Standarisasi larutan KMnO4 dengan Asam Oksalat
Cara Kerja :

2.

Menimbang 0,62 gram Asam Oksalat,melarutkan kedalam 75 ml aquades


Menambahkan 3 ml asam sulfat pekat
Memasukan larutan kedalam labu takar 100 ml dan encerkan sampai batas
Mengambil 20 ml larutan asam oksalat, memanaskan, kemudian mentitrasi
menggunakan larutan KMnO4, mencatat volumenya
Melakukan titrasi sebanyak 2 kali
Menentukan kadar ion ferro dalam campuran

Cara Kerja :

Mengambil 20 ml larutan campuran cuplikan Ferro + Ferri, memasukan kedalam

erlenmeyer, menambahkan 10 ml asam sulfat


Mentitrasi dengan larutan KMnO4 yang telah diketahui konsentrasinya
Mencatat volume larutan sampai terjadi perubahan warna

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 38

III.4. Laporan Analisis Kuantitatif

LAPORAN ANALISIS
KUANTITATIF
Nama Mahasiswa: Laode Muhammad Fahrul

N I M : 410014258 Rombongan : 3A

Jurusan

: Teknik Geologi

Acara

: Asidisi dan Alkalimetri

Bahan

: HCl, Na2B4O7.H2O, indicator MO, aquades

Alat

: Erlenmeyer, buret, statif

Standarisasi larutan HCl


xN
Cara Kerja :
1. Mengambil larutan HCl xN, memasukan kedalam buret sebanyak 50 ml
2. Mengambil dan menimbang 0,2 gram borax, melarutkan dengan aquades menjadi 100
ml
3. Memasukan larutan borax 25 ml kedalam Erlenmeyer 250 ml, menambahkan 3 tetes
indikator MO
4. Mentitrasi larutan dengan prosedur 1, sampai terjadi perubahan warna
5. Mencatat volume HCl yang digunakan, mengulangi titrasi sampai 2 kali
Reaksi : B4O7 - + 2 H+ + 5 H2O 4 H3BO3
Pengamataan :
Warna awal : orange ; warna akhir : merah jambu
Va1 = 0 ml

Vb1 = 2 ml

Va2 = 2 ml

Vb2 = 4 ml

Va+ Vb
2

Vrata-rata HCl =

2+2
2

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 39

Va = 2 ml

Vb = 2 ml

= 2 ml

Perhitungan :
Nx =

2 200 1 25
Mr V 100

2 200 1 25
381,22 100

= 0,13 N
Kesimpulan :
Dibutuhkan 2 ml HCl untuk memperoleh normalitas larutan borax Na2B4O7.10H2O sebesar
0,13 N

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 40

LAPORAN ANALISIS
KUANTITATIF
Nama Mahasiswa: Laode muhammad fahrul

N I M : 410014258 Rombongan : 3A

Jurusan

: Teknik Geologi

Acara

: Asidisi dan Alkalimetri

Bahan

: HCl, NaOH, indicator PP, aquades

Alat

: Erlenmeyer, buret, statif

Standarisasi larutan NaOH yN


Cara Kerja :
1.

Mengambil cuplikan larutan NaOH yN sebanyak 10 ml, memasukan kedalam

2.

Erlenmeyer
Menambahkan larutan dengan aquades sebanyak 15 ml, menambahkan indicator PP 3

3.
4.
5.

tetes
Mentitrasi larutan dengan HCL xN pada nol, sampai terjadi perubahan warna
Mencatat volume HCl yang digunakan
Mengulangi titrasi sebanyak 2 kali

Reaksi : OH - + H+ + H2O 2 H2O


Pengamatan :
Warna awal : ungu kemerahan ; warna akhir : bening
Va1 = 0 ml

Vb1 = 6 ml

V=

Va+ Vb
2
6 +5
2

Va2 = 6 ml

Vb2 = 11 ml

Va = 6 ml

Vb = 5 ml

= 5,5 ml

Perhitungan :
Ny =

Nx A
10

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 41

0,13 5,5
10

= 0,0715 N
Kesimpulan :
Dibutuhkan 5,5 ml HCl untuk memperoleh Ny sebesar 0,13 N

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 42

LAPORAN ANALISIS
KUANTITATIF
Nama Mahasiswa: Laode muhammad fahrul

N I M : 410014258 Rombongan : 3A

Jurusan

: Teknik Geologi

Acara

: Menetapkan Kadar Larutan Dalam Campuran

Bahan

: HCl,campuran NaOH dan Na2CO3

indicator PP, indicator MO aquades


Alat

: Erlenmeyer, buret, statif

Menentukan kadar NaOH


dan Na2CO3
Cara Kerja :

Mengambil 25 MLcuplikan campuran, memasukan kedalam Erlenmeyer


Menambahkan 25 ml aquades , menambahkan indicator PP 3 tetes
Mentitrasi larutan dengan HCL 0,1 N pada nol, sampai warna merah menghilang
Mencatat volumenya (Va).Menambahkan kembali larutan pada Erlenmeyer dengan
MO
Mencatat volumenya (Vb)
Mengulangi titrasi sampai 2 kali

Reaksi :

NaOH + HCl NaCl + H2O


Na2CO3 + HCl NaCl + NaHCO3
NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2

Pengamatan :
Warna awal : merah ; warna akhir : merah
PP
Va1 = 0 ml

MO
Vb1 = 19 ml

PP
Va1 = 0 ml

MO
Vb1 = 12 ml

Va2 = 12 ml

Vb2 = 12 ml

Va2 = 12 ml

Vb2 = 19,1 ml

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 43

Va = 12 ml

Vb = 7 ml

Va = 12 ml

Vb = 7,1 ml

Merah kuning

Kuning merah

Merah bening

Bening merah

Va =

Va+ Va'
2

Vb+Vb '
2

Vb =

12+12
2

= 12 ml

7 +7,1
2

= 7,05 ml

Perhitungan :
NaOH = (Va-Vb) 0,1 Mr NaOH

Na2CO3 = 2 Vb 0,1

Mr Na CO
2
3
= (12 7,05) 0,1 40

= 2 7,05 0,1

106

= 19,8 mgr
NaOH =

= 149,46 mgr

NaOH
NaOH + Na 2CO 3

100

Na2CO3 =

Na2 CO 3
NaOH + Na 2CO 3

100

19,8
19,8+149,46

100

149,46
19,8+149,46

100

= 11,7 %

= 88,3 %

Kesimpulan :

Kadar NaOH yang terbentuk sebanyak 11,7%


Kadar Na2CO3 yang terbentuk sebanyak 88,3%
Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 44

LAPORAN ANALISIS
KUANTITATIF
Nama Mahasiswa: Lode muhammad fahrul

N I M : 410014258 Rombongan : 3A

Jurusan

: Teknik Geologi

Acara

: Permanganometri

Bahan

: Asam Oksalat (H2C2O4), aquades, H2SO4

Alat

: Erlenmeyer, buret, statif, corong gelas


ukur kompor listrik, labu takar

Standarisasi larutan KMnO4 dengan Asam Oksalat


Cara Kerja :

Menimbang 0,62 gram Asam Oksalat,melarutkan kedalam 75 ml aquades


Menambahkan 3 ml asam sulfat pekat
Memasukan larutan kedalam labu takar 100 ml dan encerkan sampai batas
Mengambil 20 ml larutan asam oksalat, memanaskan, kemudian mentitrasi

menggunakan larutan KMnO4, mencatat volumenya


Melakukan titrasi sebanyak 2 kali

Reaksi : KMNO4 + 8 H+ +5 e Mn2+ + 4 H2O


Pengamatan :
Warna awal : bening ; warna akhir : coklat kehitaman ; endapan warna hitam
V=

Va+ Vb
2

Va1 = 0 ml

Vb1 = 6 ml

Va2 = 9,2 ml

Vb2 = 8,2 ml

Va = 9,2 ml

Vb = 8,2 ml

= 8,7 ml

9,2+ 8,2
2

Perhitungan :
Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 45

Ny =

620 2100
Vk Mr Oks 10

620 2 100
8,7 126,07 10

= 5,653 N
Kesimpulan :
Dibutuhkan 8,7 ml KMnO4 untuk memperoleh Nk sebesar 5,653 N

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 46

LAPORAN ANALISIS
KUANTITATIF
Nama Mahasiswa: Laode muhammad fahrul

N I M : 410014258 Rombongan : 3A

Jurusan

: Teknik Geologi

Acara

: Permanganometri

Bahan

: Campuran cuplikan Ferro+Ferri, H2SO4,


KMnO4

Alat

: Erlenmeyer, buret, statif, gelas ukur

Menentukan kadar ion ferro


dalam campuran
Cara Kerja :

Mengambil 20 ml larutan campuran cuplikan Ferro + Ferri, memasukan kedalam

erlenmeyer, menambahkan 10 ml asam sulfat


Mentitrasi dengan larutan KMnO4 yang telah diketahui konsentrasinya
Mencatat volume larutan sampai terjadi perubahan warna

Pengamatan :
Warna awal : kuning kecoklatan ; warna akhir : ungu kemerahan
V=

Va+ Vb
2

Va1 = 0 ml

Vb1 = 0 ml

Va2 = 0,2 ml

Vb2 = 0,2 ml

Va = 0,2 ml

Vb = 0,2 ml

= 0,2 ml

0,2+ 0,2
2

Perhitungan :
Ferro = V1 N KMnO4 56 mgr

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 47

= 0,2 ml 5,653 N 56 mgr


= 63,313 mgr
= 0,063 gram
Kesimpulan :
Jado banyaknya Ferro yang terbentuk sebesar 0,063 gram

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 48

BAB IV PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kita lakukan dapat disimpulakan bahwa :
1. Pada identifikasi anion klorida dan iodida semua anion dapat diendapkan
menggunakan regensia perak nitrat(AgNO3) endapan yang dihasilkan berwarna
putih(AgCl) untuk anion cl- dan berwarna kuning (AgI) untuk anion I-.
2. Faktor kuantitas banyak sedikitnya larutan yang direaksikan sangat penting,
karena kelebihan sedikit saja hasilnya akan berbeda dengan tujuan utamanya.
3. Jika antara Cl- dan I- direaksikan dengan asam nitrat maka tidak akan terjadi
reaksi dan larut sempurna
4. CO32- dapat diidentifikasikan dengan menggunakan Na2CO3 yang membentuk
endapan kuning.
5. Br- dapat diidentifikasikan dengan HNO3, AgNO3 dan NH4OH dengan
membentuk endapan kuning.
6. I- dapat diidentifikasikan dengan HNO3 dan AgNO3.
7. Anion maupun kation dapat diidentifikasi ddengan menambahkan reagen yang
dapat mengendapkan kation/anion tersebut.
8. Anion dan kation dapat dilihat berdasarkan endapan yang terbentuk, warna
larutan maupun gas yang terbentuk.
9. Dalam penyimpulan analisis kuantitatif sangat dibutuhkan ketelitian yang baik
dan juga konsentrasi larutan yang baik. Karena sangat berhubungan dengan
lama waktu dan juga volume yang digunakan saat proses titrasi, besarnya sedikit
nya volume tersebut sangat berhubungan dengan perhitungan selanjutnya. Jadi
tingkat kecermatan dan ketelitian dalam praktikum ini juga sangat
diperhitungkan.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 49

DAFTAR PUSTAKA
Dra Hj Srining Peni M.Si, Petunjuk Praktikum Kimia Analisis.2010.STTNAS Yogyakarta.
Susanti ,S. Kimia Analisis Farmasi Kuantitatif. Universitas Hasanuddin. Makassar.
http://www.chem-is-try.co.id
Anonim.2009 c. Titrasi Asam Basa. http://belajarkimia.com
26 agustus 2009
Anonim.2009d. Analisis Volumetri atau Titrimetri. http://belajarkimia.com
26 agustus 2009
Anonim.2009 e. Kumpulan laporan praktikum. http://sulae.blogspot.com

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 50

LAMPIRAN

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analit| 51

Anda mungkin juga menyukai