Materi :
(PROSES PEMBUATAN ETIL ASETAT)
Disusun oleh
1. Akbar Fathur Rozaq (21103021015)
2. Desi Yuliyani (21103021002)
3. Ibnu Fhrizi (21102021003)
4. Nissa Ayu Maulinda (21103022027)
5. Restu Adhi Bawana (21103021005)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Laporan PraktikumProses Pembuatan Etil Asetat” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliahPraktikum Kimia Organik. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang fungsi dan pembuatan trimiristin dari buah pala. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Farikha Maharani,ST,MT selaku Dosen
Penanggung Jawab Praktikum dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang penulis tekuni ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini. Penulis menyadari, laporan yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Semarang, 07 Juli 2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Tujuan Praktikum................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5
BAB III METODELOGI PERCOBAAN .................................................... 9
3.1 Alat ...................................................................................................... 9
3.2 Bahan ................................................................................................... 10
3.3 Cara Kerja ............................................................................................ 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 12
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 14
5.2 Saran .................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15
LAMPIRAN ................................................................................................... 16
1. Perhitungan .......................................................................................... 16
2. Dokumentasi Hasil Percobaan ............................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam ilmu kimia, ester merupakan turunan asam karbohidrat yang mana gugus –
OH pada asam karboksilat (RCOOH) diganti menjadi gugus –R (alkil) sehingga menjadi
ester dengan rumus RCOOR. Reaksi pembentukan ester disebut esterifikasi. Ester yang
sering digunakan adalah etil asetat. Dimana etil asetat diperoleh dari reaksi esterifikasi
antara asam asetat (CH3COOH) dan etanol (C2H5OH) dengan bantuan katalis asam sulfat
(H2SO4).
Pada skala industri, etil asetat diproduksi dari reaksi esterifikasi antara asam asetat
(CH3COOH) dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4). Esterifikasi dapat
dikatalis oleh kehadiran ion H+. Produk esterifikasi disebut ester yang mempunyai sifat
yang khas yaitu baunya yang harum. Esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah struktur molekul dari alkohol, suhu proses dan konsentrasi katalis
maupun reaktan.
Etil asetat adalah salah satu pelarut polar menengah atau semipolar yang mudah
menguap, tidak beracun, dan tidak higroskopis. Kelarutan yang memiliki etil asetat dapat
meningkatkan suhu pada larutan, dan ternyata etil asetat jika berada dalam air
mengandung basa atau asam mengakibatkan etil asetat tidak stabil. Etil asetat dalam
proses sintesis bila terjadi reaksi sangat lama melewati yang semestinya, maka hasil
reaksi akan kembali menjadi reaktan disebut reaksi hidrolisis menjadikan etil asetat
kembali menjadi asam asetat dan etanol. Jadi didalam sintesis etil asetat harus dikontrol
dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan percobaan ini untuk
mengetahui proses pembuatan etil asetat beserta reaksi yang terjadi.
1.2. Tujuan Percobaan
1) Membuat etil asetat dari etanol dan asam asetat
2) Mengenal reaksi esterifikasi
3) Menentukan presentase hasil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Asam asetat
Asam asetat merupakan senyawa kimia asam organik yang dikenal dengan asam cuka.
Rumus ini sering ditulis dengan bentuk CH3COOH. Asam asetat merupakan hasil
olahan makanan melalui proses fermentasi. Fermentasi glukosa secara anaerob
menggunakan khamir Saccharomycess Ceriviceae menghasilkan etanol. Fermentasi
etanol secara aerob menggunakan bakteri Acetobacter Aceti menghasilkan asam
asetat. Asam asetat atau asam etanoat adalah senyawa organik yang termasuk dalam
golongan asam karboksilat.
Sifat fisika asam asetat :
- Tidak berwarna
- Berwuju cairan jenuh
- Berasa asam (pH <7)
- Titik beku 16,7oC
- Titik didih 118oC
- Larut dalam alkohol, air dan eter
- Tidak larut dalam karbon disulfida
- Kadar 99,5%
- Densitas 1,049 kg/L
II. Etanol
Etanol merupakan salah satu produk penting dalam bidang kesehatan dan
energi dapat dibuat menggunakan fermentasi atau bisa juga disebut dengan
peragian. Peragian yaitu proses perubahan kimia dalam suatu substrat organik
yang dapat berlangsung karena aksi katalisator biokimia, yaitu enzim yang
dihasilkan oleh mikroorganisme. Akibat dari adanya aktivitas mikroorganisme
menyebabkan fermentasi pada substart organik sesuai.
Sifat fisika dan kimia dari etanol :
- Rumus molekul C2H5OH
- Berat molekul 46,06 g/mol
- Cair tidak berwarna
- Bau khas
- Densitas 0,7893 g/cm3
- Titik lebur -14,14 oC
- Titik didih 78,29 oC
- Larut dalam air
IV. NaHCO3
Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk.
Natrium bikarbonat larut dalam air. Sodium bikarbonat terdapat di alam dalam
bentuk nahcolite atau thermocolite. Sodium bikarbonat adalah senyawa amfater
yang bereaksi dengan asam/basa. Berikut adalah sifat dari natrium bikarbonat :
- Kristal serbuk
- Berwarna putih
6
- Tidak berbau
- Rumus molekul NaHCO3
- Berat molekul 54,01 gram/mol
- Titik leleh 270oC
- Berat jenis 2,159
V. CaCl2
Kalsium klorida biasanya digunakan dalam penurunan titik beku, pemgelolaan
air, medis, sterilisasi hewan dll. Kalsium klorida adalah senyawa anorganik
dengan rumus kimia CaCl2 dengan berwujud padatan kristal, tak berwarna pada
suhu kamar dan larut dalam air. Berkut sifat dari CaCl2 :
- Berat molekul 110,98 g/mol
- Titik leleh 1045 K – 1048 K
- Tidak berbau
- Densitas 2,15 gr/cm3
VII. Desrilasi
Destilasi merupakanproses pemisahan dua atau lebih kompone zat cair
berdasarkan titik didih. Secara sederhana destilasi dilakukan dengan
memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya
jadi cair dengan bantuan kondensor. Titik didih dipengaruhi oleh interaksi antara
molekul pelarut dan terlarut. Ketika dipanaskan zat terlarut akan mendidih terlebih
dahulu karena ikatan antara molekul pelarut merupakan interaksi yang lebih lemah
dari interaksi pelarut dan zat terlarut dengan demikian didapatkan pemisahan zat
terlarut dari pelarutnya.
7
VIII. Etil Asetat
Etil asetat merupakan ester alifatik dari asam asetat dengan etanol melalui
reaksi esterifikasi. Esterifikasi itu merupakan reaksi reversibel yang akan
menghasilkan air dan dapat mengakibatkan konversi produk etil asetat.
Pengambilan produk dilakukan dengan destilasi, yaitu pemisahan zat dari
campurannya berdasarkan pada perbedaan tidak didihnya, dalam destilasi tersebut
komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu
dibandingkan komponen yang titik didihnya lebih tinggi.
Reaksi :
CH3COOH + CH2OH ↔ CH3 – COO – CH2 + H2O
8
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat yang digunakan
9
8. Gelas Ukur Mengukur volume suatu cairan.
3.2 Bahan
Etanol
Asam asetat
Asam sulfat
CaCl2
NaHCO3
10
3.3. Prosedur Percobaan
Praktikum pembuatan etil asetat dilakukan pada Laboratorium kimia organik Universitas
Wahid Hasyim berdasarkan langkah – langkah sebagai berikut :
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
a. Uji Fisik
Data Pengamatan Keterangan
Warna Kuning bening
Bau Seperti balon tiup
Wujud Cair
4.2 Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui reaksi esterifikasi. Reaksi
esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu
asam karboksilat dengan suatu alkohol. Pada praktikum ini etil asetat dibuat dengan
mereaksikan asam asetat dengan etanol. Setelah tercampur ditambah asam sulfat
pekat sedikit demi sedikit yang berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi.
Selain itu penambahan batu didih bertujuan untuk memperluas permukaan agar
panasnya merata. Pada proses destilasi ini bertujuan untuk memisahkan etil asetat
yang larut dalam etanol dengan asam sulfat yang tersisa didalam labu destilasi
berdasarkan titik didih larutan, maka dari itu destilasi menggunakan suhu 70-80°C .
Setelah itu etil asetat yang tertampung di dalam Erlenmeyer ditambahakan NaHCO3
dengan tujuan untuk menetralkan sifat keasaman yang berasal dari asam sulfat.
Penambahan NaHCO3 dilakukan hingga menunjukkan pH netral (7) menggunakan
indicator pH. Kemudian apabila sudah tidak terlihat lapisan ditambahakan 10 ml
aquadest yang bertujuan untuk memisahkan pengotor dengan etil asetat yang
diinginkan. Lapisan atas merupakan etil asetat sedangan lapisan bawah adalah
pengotor yang terdiri dari sisa asam sulfat dan air. Setelah itu ditambahkan lagi 15 ml
air es karena etil asetat yang diperoleh masih berwarna keruh, maka dari itu
ditambahakan air es bertujuan untuk memisahkan zat pengotor. Kemudian
12
ditambahkan CaCl2 bertujuan untuk mengikat air yang masih tersisa pada hasil
destilasi (etil asetat).
Pada praktikum kali ini volume etil asetat yang diperoleh dari hasil praktikum
sebanyak 13 mL dengan volume teoritis etil asetat hasil perhitungan adalah 48,78 mL,
sehingga rendemen yang didapatkan adalah 43,05%. Secara umum banyak sekali
factor-faktor yang mempengaruhi hasil rendemen dan volume yang diperoleh. Salah
satunya adalah reaksi esterifikasi tidak sempurna. Hal ini terjadi karena praktikum
pembuatan etil asetat tidak menggunakan proses refluksdalam proses reaksi sehingga
reaksio esterifikasi tidak sempurna. Selain itu saat proses destilasi masih banyak etil
asetat yang tertinggal di labu destilasi, dikarenakan kurang lamanya proses destilasi.
Seharusnya yang tersisa didalam labu destilasi adalah asam sulfat yang berfungsi
sebagai katalis. Etil asetat berwarna kening jernih, hal ini terjadi dikarenakan kurang
telitinya praktikan dalam mengecek alat sehingga terdalapat kotoran yang masuk pada
saat proses destilasi berlangsung.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui reaksi esterifikasi. Reaksi
esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu
asam karboksilat dengan suatu alkohol. Pada praktikum ini etil asetat dibuat dengan
mereaksikan asam asetat dengan etanol. Pada praktikum kali ini volume etil asetat
yang diperoleh dari hasil praktikum sebanyak 13 mL dengan volume teoritis etil asetat
hasil perhitungan adalah 48,78 mL, sehingga rendemen yang didapatkan adalah
43,05%.
5.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum seharusnya asisten dosen lebih bisa
memahami praktikum agar tidak terjadi salah komunikasi. Kemudian dalam
pengambilan dan pengambilan alat harus ada pengecekkan sehingga tidak terjadi
kesalah pahaman.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Esterification. http://www.chemguide.co.uk. Diakses pada 07 Juli
2022
Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hart,
Anonim. 2013. Distilasi. http://id.wikipedia.org. Diakses pada 07 Juli 2022
H. 1990. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga
Clark. 2007. http://www.chem-is-try.org. Diakses pada 07 Juli 2022
15
LAMPIRAN
A. Perhitungan
v xρ
Mol Etanol = x%
Mr
37 ml x 0.789 gr / ml
= x 95 %
46.06 gr /mol r
= 0.6021 mol
v xρ
Mol Asam Asetat = x%
Mr
30 ml x 1.05 gr /ml
= x 80 %
60.5 gr /mol
= 0.420 mol
CH3COOH + C2H5OH → CH3COOC2H5 +
H2O
M 0.420 mol 0.602 mol
R 0.420 mol 0.420 mol 0.420 mol 0.420 mol
S - 0.182 mol 0.420 mol 0.420 mol
n x Mr
Volume Asam asetat =
ρ
0.420 mol x 88 gr /mol
=
0.902 gr /ml
= 40.975 ml
volume etilasetat praktikum
Rendemen Hasil = x 100 %
volume etil asetat teoritis
13 ml
= x 100 %
40.975 ml
= 31.7%
16
B. Dokumentasi
17
18