Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur

(SENTIKUIN) VOLUME 4 Tahun 2021, page A9.1-A9.9. Fakultas Teknik


Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. 14 Agustus 2021
Tersedia online di https://pro.unitri.ac.id/index.php/sentikuin
ISSN : 2622-2744 (print), ISSN : 2622-9730 (online)

Rancang Alat Vaporizer Pada Proses Pembuatan N-Butanol Dari N-


Butil Butirat Dengan Proses Hidrogenasi Kapasitas 5.000 Ton/Tahun

Farliyanti1, Sinar Perbawani Abrina Anggraini2, Zuhdi Ma’sum3


1,2,3
Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
*Email Corresponding author : farliyanti82@gmail.com

Diterima (Juli, 2021), direvisi (Agustus, 2021), diterbitkan (September, 2021)

Abstrak
Pra rancang pabrik n-butanol dirancang dengan kapasitas 5.000 ton/tahun, menggunakan bahan
baku n-butil butirat yang didapatkan dari Yeshun Industry, Cina dan Hidrogen yang didapatkan
dari PT. Airliquide, Cilegon dan katalis berupa Cu/ZnO/Al2O3 yang didapatkan dari Haldor
Topsoe Company, Denmark. Lokasi pabrik didirikan di kawasan industri pasuruan, Jawa Timur.
Perusahaan akan didirikan dengan badan hukum Perseroan Terbatas (PT), dengan jumlah
karyawan 135 orang. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun, dengan proses produksi
selama 24 jam/hari. n-Butanol adalah bahan intermediate yang digunakan sebagai bahan baku
industri hilir dalam industri tekstil, polimer, plastik, cat, surface coating, dan farmasi. Bahan
baku butil butirat pada kondisi cair dengan suhu 35oC dengan tekanan 1 atm dan bahan baku
hidrogen dengan suhu 35oC dengan tekanan 7 atm. Produksi bahan baku butil butirat pada alat
utama vaporizer pada temperature 180 dengan tekanan 10 atm. Vaporizer berfungsi untuk
menaikkan temperature dari temperature 180 oC sampai 280 oC dan mengubah fasa cair menjadi
gas, Tube material : Carbon Steel SA+285 Grade C, Tube pitch (in) : 1, Layout tube :
Triangular, OD (in) : 0,5, BWG : 12, ID (in) : 0.282, Jumlah tube : 532, Panjang (ft) : 11, Shell
material : Carbon Steel SA+285 Grade C, Baffle material : Carbon Steel SA+285 Grade C. Dari
Analisa rancang alat Vaporizer dapat disimpulkan bahwa Vaporizer membantu proses produksi
pembuatan n-butanol dari n-butil butirat dengan proses hidrogenasi kapasitas 5.000 ton/tahun.

Abstract
The pre-design of the n-butanol plant is designed with a capacity of 5,000 tons/year, using n-
butyl butyrate as raw material obtained from Yeshun Industry, China and Hydrogen obtained
from PT. Airliquide, Cilegon and catalyst in the form of Cu/ZnO/Al2O3 obtained from Haldor
Topsoe Company, Denmark. The location of the factory was established in the industrial area of
Pasuruan, East Java. The company will be established as a limited liability company (PT), with
135 employees. The factory operates 330 days a year, with a production process of 24
hours/day. n-Butanol is an intermediate used as a raw material for downstream industries in the
textile, polymer, plastic, paint, surface coating, and pharmaceutical industries. The raw material
is butyl butyrate in a liquid state at a temperature of 35°C with a pressure of 1 atm and hydrogen
as raw material at a temperature of 35°C with a pressure of 7 atm. Production of butyl butyrate
raw material in the main vaporizer at a temperature of 180 with a pressure of 10 atm. Vaporizer
functions to raise the temperature from 180 °C to 280 °C and change the liquid phase into gas,
Tube material: Carbon Steel SA+285 Grade C, Tube pitch (in) : 1, Tube layout: Triangular, OD
(in) : 0, 5, BWG : 12, ID (in) : 0.282, Number of tubes : 532, Length (ft) : 11, Shell material :
Carbon Steel SA+285 Grade C, Baffle material : Carbon Steel SA+285 Grade C. From design
analysis It can be concluded that the Vaporizer helps the production process of making n-
butanol from n-butyl butyrate with a hydrogenation process with a capacity of 5,000 tons/year.

Keywords: n-butanol; butyl butyrate; hydrogen; Vaporizer

A9.1
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur
(SENTIKUIN) VOLUME 4 Tahun 2021, page A9.1-A9.9. Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. 14 Agustus 2021
Tersedia online di https://pro.unitri.ac.id/index.php/sentikuin
ISSN : 2622-2744 (print), ISSN : 2622-9730 (online)

1. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan industri terjadi pula peningkatan pada kebutuhan
bahan baku dan bahan pembantu. n-Butanol merupakan bahan intermediate yang
banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri hilir seperti tekstil, polimer,
plastik, cat dan farmasi. n-Butanol juga telah diusulkan sebagai pengganti untuk
minyak solar dan bensin. Penggunaannya yang terus meningkat sebagian besar
produk kimia tersebut sudah diproduksi di Indonesia akan tetapi produsen lokal
belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan bahan kimia tersebut sehingga masih
harus melibatkan produk impor untuk memenuhi kekurangannya.

Vaporizer shel and tube Terdiri dari beberapa pipa yang tersusun secara parallel
dan terbungkus dalam selubung tunggal (single shell ).Fluida yang satu mengalir
melalui sebelah dalam pipa dan fluida yang lain mengalir melalui sebelah luar pipa
atau mengalir melalui sebelah dalam shellnya. Paling banyak dipakai, karena HE ini
mempunyai luas transfer panas tiap satuan volume alat yang paling besar, sehingga
memungkinkan dipakai HE yang ukurannya kecil untuk heat duty yang besar. Untuk
pabrik kimia modern dipakai HE ini hanya memerlukan A (luas) kecil. Vaporizer
berfungsi penguapan seluruhnya menjadi uap.

2. MATERI DAN METODE


Alat Penukar Panas (Heat exchanger) adalah peralatan utama untuk perpindahan
panas menggunakan fluida panas dan fluida dingin. Penukar panas dirancang
supaya dapat melakukan perpindahan panas antar fluida yang berlangsung secara
efisien [1]. Shell and tube heat exchanger dibuat dengan beberapa tube dalam
bentuk parallel atau seri dimana satu fluida mengalir dan tertutup dalam shell
sedangkan fluida yang lain dialirkan [2]. Parallel Flow/co-current adalah aliran
searah, dimana kedua aliran masuk pada ujung penukar panas yang sama dan kedua
fluida mengalir searah menuju ujung penukar panas yang lain[2]. Prinsip kerja shell
and tube heat excanger yaitu dengan memindahkan panas dari fulida pada
temperature berbeda dimana transfer panas dapat dilakukan secara langsung dan
tidak langsung [3]. Dalam hal ini alat utama yang dirancang adalah vaporizer
berfungsi untuk menaikan temperatur dari temperatur 180°C sampai 280°C dan
mengubah fasa cair menjadi gas, dengan metode perhitungan perancangan alat
utama sebagai berikut [4]:
a. Kondisi Operasi
b. Menghitung nilai ΔTLM
c. Faktor Koreksi ∆TLM
d. Menghitung Luas Perpindahan Panas
e. Perhitungan Pada Tube
f. Perhitungan pada Shell
g. Perhitungan Nilai Clean Overall Coefficient Uc

A9.2
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur
(SENTIKUIN) VOLUME 4 Tahun 2021, page A9.1-A9.9. Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. 14 Agustus 2021
Tersedia online di https://pro.unitri.ac.id/index.php/sentikuin
ISSN : 2622-2744 (print), ISSN : 2622-9730 (online)

h. Menentukan Nilai Design Overall Cofficient Ud


i. Menentukan Faktor Kekotoran
j. Menentukan Pressure Drop Pada Tube
k. Menentukan Pressure Drop Pada Shell.

3. Hasil dan pembahasan


Perancangan Alat Utama HE Vaporizer V-114
Vaporizer (V-114)
Fungsi : Menaikan temperatur dari temperatur 180°C sampai 280°C dan
mengubah fasa cair menjadi gas.
Tipe : Shell and Tube
jumlah :1
Fasa : cair menjadi gas
massa masuk : 682.501 kg/jam
1549.54 lb/jam
 Penempatan Fluida
Fluida bertemperatur tinggi dan diinginkan untuk memanfaatkan panasnya
dialirkan di tube karena dengan ini kehilangan panas ke lingkungan dapat
dihindarkan.
a. Kondisi Operasi
Fluida panas : Tube
Tin = 305 oC = 581 oF
Tout = 305 oC = 581 oF
Laju alir =682.501 kg/jam = 1504.91 lb/h
Fluida dingin : Shell
Tin = 180 oC = 356 oF

Tout = 280 oC = 536 oF


Laju alir = 267.643 kg/jam = 590.153 lb/h [5]

b. Menghitung nilai ΔTLM


Tabel 1. Perhitungan nilai ∆T

Fluida Panas
Temperatur Fluida dingin (oF) ΔT
(oF)
T1 581 rendah t1 356 937
T2 581 tinggi t2 536 1117

ΔTLM = (ΔT2 - ΔT1) / (ln ΔT2/ΔT1)


ΔTLM = (1117- 937) / (ln 1117 / 937)
= 150.994 °F 83867,7°C 84140,9°K [5]

A9.3
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur
(SENTIKUIN) VOLUME 4 Tahun 2021, page A9.1-A9.9. Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. 14 Agustus 2021
Tersedia online di https://pro.unitri.ac.id/index.php/sentikuin
ISSN : 2622-2744 (print), ISSN : 2622-9730 (online)

c. Faktor Koreksi ∆TLM


R = (T2 + T1) / (t2 + t1)
= (581 + 581) / (536 + 356 )
= 1.3027
P = (t2+t1) / (T1+t1)
= (536+ 356) / (581 + 356)
= 0.952

Dari gambar faktor koreksi ΔTLM, untuk nilai R dan S tersebut maka diperoleh
nilai Ft = 1
ΔTm = ΔTLM x Ft
= 150.994 x 1
= 150.994 °F [5]

d. Menghitung Luas Perpindahan Panas


Dari tabel 8 [4]Kern, D.Q., 1965}:dengan jenis fluida dingin (Light organic) dan
fluida panas menggunakan steam. Nilai UD= 100+200 Btu/ft2. °F yang digunakan,
yaitu :
UD = 200
Q = 62075.12 kJ/jam = 58847.21 Btu/h
A = Q / UD x ΔTm
= 58847.21 Btu/jam / 200 Btu/jam ft2°F x 11689.149 °F
= 44428 ft2 [5]
Karena nilai A > 200 ft2 maka yang digunakan adalah heat exchanger dengan jenis
shell and tube [4]Kern, D.Q., 1965}:

e. Perhitungan Pada Tube


Dari tabel 10 (Kern, Process Heat Transfer), diperoleh tube sebagai berikut :
OD (Outside Dimater) : 0.5 in = 0.0417 ft
BWG : 12 in
ID (Inside Diameter) : 0.282 in = 0.0235 ft

a't (flow are per tube) : 0.0625 in2 = 0.0004 ft2


ao (Surface per line) : 0.1309 ft/ft2

A9.4
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur
(SENTIKUIN) VOLUME 4 Tahun 2021, page A9.1-A9.9. Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. 14 Agustus 2021
Tersedia online di https://pro.unitri.ac.id/index.php/sentikuin
ISSN : 2622-2744 (print), ISSN : 2622-9730 (online)

Dari Tabel.9 [4] Kern, D.Q., 1965}:dipilih ID shell 25 in dengan 3/4 in OD tubes on
15/16 in tringular pitch, didapat 532 tubes. Maka panjang shell :
L = A / N't x ao
= 44427.803 / 532 x 0,1309
= 11 ft 132 in 335,28 cm [5]

Tabel 2. Data jumlah tube


Required No D shell (number of tubes) in
L (ft) Passes
Tubes Triangular
11 532 25 1

 Menghitung luas area


at = (N't x a't) / (144 x passes)
= 532 x 0.0004 / 144 x 1
= 0.0003 ft2 0.0084 in 91,44 cm
 Perhitungan laju alir massa pada tube
Gt = Laju alir / at
= 1549.81071 lb/jam / 0.0003 ft2
= 4853955.57 lb/ft2.jam [6]
 Perhitungan Bilangan Reynold
Untuk menentukan bilangan reynold, diperlukan data sebagai berikut :
Dt = ID / 12
= 0,282/ 12
= 0.0235 ft
µkomponen = 0.0111 Cp = 0.027 lb/ft.jam
NRe = (Dt x Gt) / μ
= (0.0235 x 4853955.57) / 0.027
= 4264063 ft 51168756 in 129968640,2 cm [6]
 Menentukan nilai transfer panas pada tube
Untuk menentukan nilai transfer panas pada tube diperlukan data L/Dt = 206,5
lalu dari Gambar.24 didapat nilai jH yaitu 130 . Diketahui data yang diperlukan
adalah kapasitas & koefisien konduktivitas termal.
c = 75.43 Btu / lb.°F
k =0.01719 Btu / lb.°F
hi = jh x (k/ID) x ((cp x μ) / k)^1/3
= 130 x (0,01719/ 0,0487 ((75,43 x 0,027) / 0,01719)^1/3
= 465.61 Btu/h.ft.°F
hio = hi x (ID/OD)
= 224,83 x (0,0487/0,0625)
= 262.60 Btu/h.ft.oF [7]

A9.5
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur
(SENTIKUIN) VOLUME 4 Tahun 2021, page A9.1-A9.9. Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. 14 Agustus 2021
Tersedia online di https://pro.unitri.ac.id/index.php/sentikuin
ISSN : 2622-2744 (print), ISSN : 2622-9730 (online)

f. Perhitungan pada Shell


 Perhitungan flow area pada shell
C' (clearance) = Pt (shell) + OD tube
= 1 + 0,75
= 1,750 in = 0,14583 ft = 4,4449 cm
B (buffle spacing) = 75% dari ID Shell
= 18,75 in = 1,5625 ft = 4762,5 cm

as = (IDshell x C' x B) / (144 x Pt)


= (25 x 1,750 x 18,75) / (144 x 1)
= 5,697 ft2 = 68,364 in = 173,64456 cm [8]

 Perhitungan laju alir massa pada shell


Gs = laju alir di shell/ as
= 1549,81071 / 5,697
= 106,479 lb/ft2.h [8]

 Menentukan bilangan reynold yang diperoleh adalah :


Pada Tc = 581°F
μ = 0.01154 Cp = 0.0279 lb/ft.h
Dari gambar 28 [4]Kern, D.Q., 1965}untuk mendapatkan nilai De :
Pitch = 1 in
OD = 0.75 in
De = 0.73 in = 0.0608 ft
NRe = (De x Gs) / μ
= (0.0608 x 106.479)/ 0.01154
= 561 ft = 6732 in = 17099,3 cm [6]

 Menentukan nilai transfer panas pada shell


Setelah mengetahui nilai dari Bilangan Reynold, lalu dari gambar 28 [4]Kern,
D.Q., 1965}:didapat jH= 410. Diketahui data yang diperlukan:
Jh = 410
c = 77,4900 Btu/lboF
k = 0.0182 Btu/h.ft.oF
μ = 0.02793 lb/ft.h
maka nilai transfer panas pada shell adalah :
ho = jH x (k / De) x ((c x μ / k)^1/3)
= 410 x (0,0182/0,06) x ((77.4900 x0.02793/0.0182)^1/3)
= 603,643 Btu/h.ft2oF [9]

A9.6
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur
(SENTIKUIN) VOLUME 4 Tahun 2021, page A9.1-A9.9. Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. 14 Agustus 2021
Tersedia online di https://pro.unitri.ac.id/index.php/sentikuin
ISSN : 2622-2744 (print), ISSN : 2622-9730 (online)

g. Perhitungan Nilai Clean Overall Coefficient Uc


Uc = (hio x ho)/(hio + ho)
= (262,60 x 603,643) / (262,60+ 603,643)
= 182.99478 Btu/h.ft2.°F [10]
h. Menentukan Nilai Design Overall Cofficient Ud
Dari data tabel 10 [4]Kern, D.Q., 1965}yaitu data external surface/ft) : 0.1963 ft
A = N't x L x ao
= 532 x 11 x 0,1963
= 1148,75 ft = 13785 in =35013,9 cm
Ud = Q / A x ΔTTM
= 58847,2146/ 1148,75 x 150,994
= 0,339 Btu/h.ft2.oF [6]
i. Menentukan Faktor Kekotoran
Rd = (Uc+Ud) / (Uc x Ud)
= (182,9948 + 0,339)/(182,9948+ 0,339)
= 2,95299 Btu/h.ft2.oF [11]

j. Menentukan Pressure Drop Pada Tube


Untuk nilai Nre tersebut didapat nilai firiction factor (f) dari Gambar 26 [4]
F = 0.00006
Untuk menentukan nilai pressure drop akibat perubahan arah pada tube, pada laju alir
tube (Gt = 4853955.57 lb/ft2.jam ), dari gambar 27 [4]
diperoleh nilai V2/2g = 0.001
Nilai diameter dalam tube (ID) = 0.0235 ft
Spesifik gravity (s) = 1
Δpt = (f x Gt2 x L X passes) / (5,22 x 1010) x (Dt x s x 1)
= (0,0006 x 4853955.57 x 11x 2) / (5,22 x 10^10) x (0,0235 x 1 x 1)
= 12.676436 psi [10]
Δpr = (4 x passes / s ) x (v2/2g)
= (4 x 1 / 1) x (0.001)
= 0.004 psi [8]
Δptotal = Δpt + Δpr
= 12.676436 + 0,004
= 12,68044 psi [6]
ΔP pada shell < 10 psi maka memenuhi syarat

k. Menentukan Pressure Drop Pada Shell


Untuk nilai Nre tersebut didapat nilai friction factor (f) dari Gambar 29 [4]:
didapat nilai f = 0.001
Nilai Diameter dalam shell = 25 in = 2.0833 ft = 63,5 cm
Spesifik graviti (s) = 0.730

A9.7
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur
(SENTIKUIN) VOLUME 4 Tahun 2021, page A9.1-A9.9. Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. 14 Agustus 2021
Tersedia online di https://pro.unitri.ac.id/index.php/sentikuin
ISSN : 2622-2744 (print), ISSN : 2622-9730 (online)

Nilai number of crosses = N + 1 = 12 x L / B


= (12 x 11 ft / 1,5625 ft)
= 84,480 ft = 1013,76 in = 2574,95 cm

Δps = (f x Gs2 x Ds x (N+1))/(5,22 x 1010 x Ds x s x 1)


= (0.001 x (106.479^2) x 2,0833 x 84,480) / (5,22 x 10^10x2,0833 x 0.730x 1)
= 0.000000025 psi [6]
ΔP pada shell < 10 psi maka memenuhi syarat

Data Desain
Data Unit Shell Tube
Fluida Umpan Steam
Aliran fluida (lb/h) 590,153 1504.91
Temperatur masuk (oF) 356 581
Temperatur keluar (oF) 536 581
Jumlah passes 1 1
Fouling factor (h/ft2.0F/Btu) 2.953
Pressure Drop (psi) 0.000000025 12.6804
Heat Transferred (Btu/jam) 58847.215
Luas permukaan perpindahan
1148.748
panas (ft2)
∆TLM 150.994
Kontruksi
Tube material Carbon Steel SA+285 Grade C
Tube pitch (in) 1
Layout tube Triangular
OD (in) 0.5
BWG 12
ID (in) 0.282 0.282
Jumlah tube 532
Panjang (ft) 11
Shell material Carbon Steel SA+285 Grade C
Baffle material Carbon Steel SA+285 Grade C

[11]

A9.8
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur
(SENTIKUIN) VOLUME 4 Tahun 2021, page A9.1-A9.9. Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. 14 Agustus 2021
Tersedia online di https://pro.unitri.ac.id/index.php/sentikuin
ISSN : 2622-2744 (print), ISSN : 2622-9730 (online)

Gambar 1. Alat Rancang Vaporizer

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah diteliti adalah bahwa Vaporizer untuk kapasitas
5000 ton/tahun dengan dimensi alat tube material : carbon steel sa + 285 grade c,
tube pitch (in) : 1, layout tube : triangular, od (in) : 0,5, bwg : 12, id (in) : 0.282,
jumlah tube : 532, panjang (ft) : 11, shell material : carbon steel sa + 285 grade c,
baffle material : carbon steel sa + 285 grade C.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Syaichurrozi, I., et al. 2014. Study of Plate and Frame Heat Exchanger
Performance : The Effects of Mass Flow Rate, InletTemperature and Type of Flow
Againts The Overall Heat Transfer Coefficient. Eksergi, Vol XI, No. 02. 2014
[2] Kern, Donald Q. 1950. Process Heat Transfer. The McGraw-Hill Companies,
Inc. Tokyo.
[3] Ikhsan. 2012. Project of Jilin 60,000t/year Ethanolamine.
www.English.Jl.Gov.Cn.
[4] Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York
[5] Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York. pp 275
[6] Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York. pp 276
[7] Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York. pp 278
[8] Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York. pp 279
[9] Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York. pp 112
[10] Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York. pp 121
[11] Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York. pp 277

A9.9

Anda mungkin juga menyukai