DISUSUN OLEH:
1. AYU JULIA
2. MAISAH SALSABILAH
3. ROSALINA BR SINAGA
4. ROSNELLY SRIWAHYUNI BR SITOMPUL
5. RUSMELIANA LUMBAN RAJA
Kelompok : 5 (Lima)
Kelas :IG
Dosen pengajar : Mayang Sari S.t M.Si
A. Latar Belakang
Meningkatnya kegiatan penelitian yang dilakukan di laboratorium tidaklah
jauh dari bahan kimia, yang memungkinkan bahaya bagi kesehatan praktikan.
Perlu adanya pemahaman tentang macam-macam bahan kimia yang dapat
menggangu kesehatan. Hal demikianlah yang menjadi tugas seorang analis kimia.
Seorang Analis kimia bertugas untuk menganalisis dan menyelidiki bahan-bahan
kimia yang ada di laboratorium.
Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengelolaan,
pengangkutan, penyimpanan dan penggunaannya menimbulkan atau
membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat
menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain yang
memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung
dengan bahan tersebut atau menyebabkan kerusakan pada barang-barang.
Banyak bahan kimia yang bersifat membahayakan sehingga perlu
penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan masalah dan risiko tinggi
terhadap orang lain. Bahan kimia berbahaya tidak selalu berupa bahan kimia
sintetik, karena banyak bahan kimia alami dalam dosis tertentu yang berbahaya
apabila sampai masuk ke dalam tubuh. Bahan kimia berbahaya ini banyak
terdapat di laboratorium kimia, gudang pabrik kimia atau toko bahan kimia yang
besar dan lengkap. Oleh karena itu, pengenalan akan bahan kimia sangatlah
penting agar terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan. Hal lain yang juga harus
diperhatikan adalah aspek penyimpanan, penataan dan pemeliharaan bahan kimia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah klasifikasi bahan kimia berbahaya?
2. Bahan kimia apa saja yang sering digunakan dalam laboratorium
maupun industri?
3. Bagaimana cara penyimpanan bahan kimia di laboratorium?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai
adalah:
1. Mengenal, mempelajari, dan memahami macam-macam bahan kimia
berbahaya.
2. Mengetahui dan mengerti bahan apa saja yang sering digunakan
dalam laboratorium dan industri.
3. Mempelajari bagaimana cara penyimpanan bahan kimia dengan baik
dan benar agar terhindar dari kecelakaan kerja.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah:
1. Dapat lebih mengenal dan memahami macam-macam bahan kimia
yang ada di laboratorium.
2. Membantu pembaca yang kurang memahami tentang bahan kimia
yang berbahaya sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya
kecelakaan.
3. Sebagai pengetahuan tambahan mengenai bahan kimia yang ada di
laboratorium maupun industri yang dapat mendukung adanya
perkembangan dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Bahan Kimia
Berdasarkan sifatnya, bahan kimia berbahaya dapat diklasifikasikan atas :
1. Bahan Kimia Pengoksidasi (Oxidizing Substances)
Bahan kimia pengoksidasi, yang juga dikenal sebagai bahan kimia
oksidator adalah bahan kimia yang kaya akan oksigen. Dalam
penguraiannya atau reaksinya dengan senyawa lain, zat-zat ini akan
melepaskan oksigen yang dikandungnya. Huruf kode: O . Frase-R untuk
bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9. contohnya: natrium nitrit/nitrat,
kalium klorat, kalium permanganate, kaporit, asam sendawa, alkena,
alkilbenzena dan sebagainya (Sumardjo, 2006:284).
Syarat Penyimpanan :
temperatur dingin dan berventilasi
jauhkan dari sumber api atau panas, terutama loncatan api listrik
dan bara rokok
tersedia alat pemadam kebakaran
Syarat Penyimpanan :
ruangan dingin dan berventilasi
jauhkan dari panas dan api
hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
5. Bahan Oksidator
Syarat Penyimpanan :
temperatur ruangan dingin dan berventilasi
jauhkan dari sumber api dan panas, termasuk loncatan api listrik
dan bara rokok
jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor
Syarat Penyimpanan :
ruangan dingin dan berventilasi
jauhkan dari sumber api, panas, dan asam
ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak
memungkinkan terbentuk kantong-kantong hydrogen
disediakan alat pelindung diri seperti kacamata, sarung tangan,
pakaian kerja
7. Gas bertekanan
Syarat Penyimpanan :
disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
jauh dari api dan panas
Selain cara-cara di atas ada faktor-faktor lain yang harus diperhatikan oleh
lemari asam . Bila terjadi tumpahan asam pekat hendaklah dinetralkan dulu
dengan basa (soda, kapur) baru diencerkan dengan air, bila tumpahan dalam
berlabel, tidak bocor dan selalu tertutup. Kalau diperlukan petugas harus
menggunakan alat-alat perlindungan personil seperti masker, sarung tangan dan
kaca mata pengaman. Kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) harus
selalu terse
BAB III
PENUTUP
kesehatan para pekerjanya, namun potensi bahaya tersebut bukan tak dapat