Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA

Di Susun Oleh :

Kelompok 2 :

BAIQ CANDRI WULAN TUNJUNG TILAH

EVA DWI RAHAYU

IHTISYAMUDDIN

LINDA BINDARI

MELIA HERDIANTI PUTRI

REVANDA DIVA KRISNA PUTRI


SYAKIRATUNNIKMAH
ZULHAN JAUHARI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN


MATARAM
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan. Makalah yang berjudul “Bahan Beracun dan Berbahaya” ini.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang sedang
dipelajari sekarang. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak dan teman-teman kelompok yang telah
berkontribusi dan bekerja sama dengan baik untuk membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan Kami terima demi kesempurnaan makalah ini. Makalah ini kami susun berdasarkan data-data yang telah kami
ambil dari Buku maupun internet. Hambatan yang kami temui pada penyusunan Makalah ini adalah kurangnya waktu
penyusunan karena banyaknya tugas kami pada mata kuliah lain.
Selesainya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak.Dalam penyusunan Makalah ini
penulis juga memberi kesempatan kepada pembaca, kiranya berkenan memberi kritik dan saran yang bersifat
membangun dengan maksud meningkatkan pengetahuan penulis agar lebih baik dalam karya selanjutnya.

Mataram, 15 Februari 2022

Kelompok 2

  2
DAFTAR ISI

I.   BAB 1 PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang.............................................................................3

B.   Rumusan Masalah........................................................................3

C.   Tujuan.............................................................................................4

II.   BAB 2 ISI

A.   Definisi Racun..................................................................................6

B.   Simbol Kimia Bahan Berbahaya Atau Beracun............................9

C.   Tingkat Keracunan Bahan Beracun...........................................13

D.   Faktor Yang Menentukan Tingkat Keracunan...........................13

E.   Bahaya Kesehatan.........................................................................15
F.   Usaha Pencegahan.......................................................................15

III.   BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN

A.   Kesimpulan...................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17

  3
BAB I 

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang 
Racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan
 pada manusia atau mahluk hidup lainnya. Keracunan adalah salah satu masalah
kesehatan yang semakin meningkat baik di Negara maju maupun negara
berkembang. Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum
diketahui secara pasti, meskipun banyak dilaporkan kejadian keracunan di
beberapa rumah sakit, tetapi angka tersebut tidak menggambarkan kejadian yang
sebenarnya di masyarakat. Dari data statistik diketahui bahwa penyebab keracunan
yang banyak terjadi di Indonesia adalah akibat paparan pestisida, obat obatan,
hidrokarbon, bahan kimia korosif, alkohol dan beberapa racun alamiah termasuk
bisa ular, tetradotoksin, asam jengkolat dan beberapa tanaman beracun lainnya.
Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang
masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti
paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi
dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya
sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan definisi racun

2. Menjelaskan simbol-simbol bahan kimia atau beracun

3. Tingkat keracunan bahan beracun

4. Faktor yang menentukan tingkat keracunan

  4
C.   Tujuan 

Makalah ini bertujuan untuk :


1. Mengetahui dan memahami tentang racun atau bahan kimia.
2. Mengetahui dan memahami langkah diagnosis penyakit akibat bahan kimia.
3. Mengetahui dan memahami manaterial dalam usaha-usaha pencegahan. 

  5
BAB II 

PEMBAHASAN
A.   Definisi Racun 

Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah
kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan
kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau
menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan,
lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Dan keracunan didefinisikan sebagai
keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam
tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati,
ginjal dan lainnya.

Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung
sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan
efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik masuk
lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju
organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-
organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga
zat-zat tersebut  berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan
menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun
dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat.

1. Pengertian Bahan Berbahaya dan Beracun

Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan,


 pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau

  6
membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat
menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam
jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan
langsung dengan

bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang. 3 macam bahan

kimia dalam kelompok besar :


a. Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan
kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat ,
deterjen, dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang
ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan
kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian

kimiawi dan komposisi suatu zat.  


 b. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia
sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas,
pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.
c. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan
pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh
industri, lembaga
 penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi.

Bahan kimia berbahaya diklasifikasikan di bagi menjadi berapa golongan


:
1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)
2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)
6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air(Water Sensitive Substances)
7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

  7
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)
9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)

  8
Dan adapun Bahan-bahan beracun dalam industri dapat digolongkan dalam
 beberapa golongan yaitu:
a. Senyawa logam dan metaloid
 b. Bahan pelarut

c. Gas-gas beracun
d. Bahan karsinogenik
e. Pestisida

1.   Bahan-Bahan Kimia Umum Yang Sering Menimbulkan Racun

Bahan kimia umum yang sering menimbulkan keracunan adalah sebagai-berikut :


a.  Golongan pestida, yaitu organo klorin, organo fosfat, karbamat, arsenik.
 b.  Golongan gas, yaitu Nitrogen (N2), Metana (CH4), Karbon Monoksida (CO),
Hidrogen Sianida (HCN), Hidrogen Sulfida (H2S), Nikel Karbonil (Ni(CO)4),
Sulfur Dioksida. (SO2), Klor (Cl2), Nitrogen Oksida (N2O; NO; NO2), Fosgen
(COCl2), Arsin (AsH3), Stibin (SbH3).
c.  Golongan metalloid/logam, yaitu timbal (Pb), Posfor (P), air raksa (Hg),
Arsen (As), Krom (Cr), Kadmium (Cd), nikel (Ni), Platina (Pt), Seng (Zn).
d.  Golongan bahan organic, yaitu Akrilamida, Anilin, Benzena, Toluene, Xilena,
Vinil Klorida, Karbon Disulfida, Metil Alkohol, Fenol, Stirena, dan masih
 banyak bahan kimia beracun lain yang dapat meracuni setiap saat, khususnya
masyarakat pekerja industri.

B. Simbol-Simbol Bahan Kimia Berbahaya atau Beracun 

Saat ini banyak industri besar menggunakan bahan kimia berbahaya dalam
 pelaksanaan produksinya. Jika dilihat 50 tahun yang lalu, mungkin hanya 1 juta ton
dihasilkan setiap tahunnya tetapi sekarang kurang elbih 400 juta ton bahan kimia
yang dihasilkan setiap tahunnya.
Di antara 5 sampai 7 juta bahan kimia yang diketahui lebih dari 80.000 dipasarkan
dan diperkirakan 500 sampai 10.000 bahan kimia diperdagangkan mengandung

  9
 bahaya yang diataranya 150 sampai 200 jenis kemungkinan dapat menyebabkan
kanker pada manusia.

Penggunaan bahan kimia ini digunakan pada perusahaan seperti;


1.  Pertanian (Agrochemical)

2.   Industri
3.   Labolatorium

4.  Kedokteran
Berdasarkan United Nation / North America UN/UNA, bahan Kimia berbahaya
ini dibagi menjadi 7:

a. KELAS 1 : MUDAH MELEDAK


Semua bahan atau benda yang dapat menghasilkan efek ledakan, termasuk
bahan yang dalam campuran tertentu atau jika mengalami pemanasan, gesekan,
tekanan dapat mengakibatkan peledakan.
Contoh :
Amonium nitrate, Amonium perchlorate, amonium picrate, detonator untuk
ammunisi, diazodinitrophenol, dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid,

(TNT, Nitro Glycerine, Amunisi, bubuk untuk blasting)  

 b. KELAS 2 : GAS-GAS


Terdiri dari :

1)   Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl
flouride, ethyl methyl ether, butane, neopentane, propane, methane,
methyl chlorodiline, thinner, bensin.
2)   Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium,

argon, neon, nitrous oxide, sulphur hexafolride)

3)   Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-

anhidrous, arsine, boron trichloride carbonil sulfit, cyanogen, dll

  10
c. KELAS 3 : CAIRAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE GAS)

Cairan yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan. Cairan yang
mempunyai titik penyalaan kurang dari 61 o C. Uap dari bahan yang termasuk kelas
ini dapat mengakibatkan pingsan bahkan kematian.

Contoh : Yang mudah menyala (flammable solids)


Bahan padat yang mudah menyala (petrol, acetone, benzene, butanol,
chlorobenzene, 2 chloropropene ethanol, carbon disuliphide, di-iso-propylane.

d. KELAS 4 : PADATAN

Bahan padat yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan dari
luar seperti percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan
Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium
resinate, celluloid, dinitrophenol, hexamine.
Bahan Padat yang Mudah Terbakar secara spontan (spontaneously Combustible
Substances) Bahan padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan
yang besar untuk terbakar secara spontan. Beberapa jenis mempunyai
kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau kontak dengan udara
lembab Juga dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar.
Contoh : carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls,
 phosphorus

Padatan yang mudah menyala (FLAMMABLE SOLIDS) 


Bahan yang berbahaya ketika basah (Dangerous when wet) Padatan atau cairan
yang dapat menghasilkan gas mudah terbakar ketika kontak dengan air. Bahan ini
 juga meningkatkan gas beracun ketika kontak dengan  kelembaban, air atau asam.
Contoh :calcium carbide, potassium phosphide, potassium, maneb, magnesium
hydride, calcium manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium,
aluminium hydride.

  11
e.KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT)
Organic peroxides
Dapat membantu pembakaran dari material yang mudah terbakar. Jika terpapar
 panas atau api pada waktu yang lama dapat mengakibatkan peledakan. Jika bereaksi

dengan material yang lain efeknya akan lebih berbahaya. Dekomposisi dari bahan
ini dapat menghasilkan racun dan gas yang mudah terbakar.
Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate,
 peracetic acid.

f. KELAS 6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI


1)   Poisonous (Toxic) Substances

Bahan yang dapat menyebabkan kematian atau cidera pada manusia jika
tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit.
contoh : cyanohydrin, calcium cyanide, carbon tetrachloride, dinitrobenzenes,
epichlorohydrin mercuric nitrate, dll
2)   Harmful (Toxic) Substances

Bahan yang dapat membahayakan pada manusia jika tertelan, terhirup atau
kontak dengan kulit
Contoh : acrylamide, 2-amino-5-diethylamino pentane, amonium fluorosilicate,
chloroanisidines dll

g.KELAS 6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI


Bahan yang dapat mengakibatkan infeksi
Bahan yang mengandung organisme penyebab penyakit
Contoh : tisue dari pasien, tempat pengembang biakan virus, bakteri,
tumbuhan atau hewan. 

KELAS 7 : BAHAN YANG BERADIASI

  12
Radioactive
Bahan yang mengandung material atau combinasi dari material yang dapat
memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : uranium, 90Co, tritium, 32P, 35S, 125I, 14C

C. Tingkat Keracunan Bahan Beracun 

1.   Tidak ada batasan yang jelas antara bahan kimia berbahaya dan tidak

 berbahaya
Bahan kimia berbahaya bila ditangani dengan baik dan benar akan aman
digunakan
2.   Bahan kimia tidak berbahaya bila ditangani secara sembrono akan menjadi

sangat berbahaya
3.   Paracelsus (1493-1541) ” semua bahan adalah racun, tidak ada bahan apapun

yang bukan racun, hanya dosis yang benar membedakan apakah menjadi
racun atau obat” 

4.   Untuk mengetahui toksisitas bahan dikenal LD50, semakin rendah LD50

suatu bahan, maka makin berbahaya bagi tubuh dan sebaliknya Racun
super: 5 mg/kgBB atau kurang, contoh:
 Nikotin Amat sangat beracun: (5-50 mg/kgBB),
Timbal arsenat Amat beracun: (50-500 mg/kgBB),
Hidrokinon Beracun sedang: (0.5-5 g/kgBB),

IsopropanolSedikit beracun: (5-15 g/kgBB),


Asam ascorbat Tidak beracun: (>15 g/kgBB),
Propilen glikol

D. Faktor Yang Menentukan Tingkat Keracunan 1. 

Sifat Fisik bahan kimia

Bentuk yang lebih berbahaya bila dalam bentuk cair atau gas yang mudah
terinhalasi dan bentuk partikel bila terhisap, makin kecil partikel makin terdeposit
dalam paru-paru
a. Dosis (konsentrasi)

Semakin besar jumlah bahan kimia yang masuk dalam tubuh makin besar efek
bahan racunnya.
  13
E=TxC
E = efek akhir yang terjadi (diturunkan seminimal dengan NAB)
T = time
C = concentration
 b.  Interaksi bahan kimia
1)  Aditif :
efek yang timbul merupakan penjumlahan kedua bahan kimia ex.
Organophosphat dengan enzim cholinesterase.
2)   Sinergistik :

efek yang terjadi lebih berat dari penjumlahan jika diberikan sendiri-sendiri. contoh:
Pajanan asbes dengan merokok.
3)   Antagonistik :

 bila efek menjadi lebih ringan


4)  Distribusi
Bahan kimia diserap dalam tubuh kemudian didistribusikan melalui aliran darah
sehingga terjadi akumulasi sampai reaksi tubuh.
5)   Pengeluaran

Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat penting, selain empedu, hati dan paru-
 paru
6)   Faktor tuan rumah (host)

  14
A. Bahaya Kesehatan 

Bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit atau luka bila dihirup, ditelan
atau disentuh. Bahan kimia tersebut dikelompokkan menjadi 4 kategori.
1. Zat kimia penyebab iritasi (irritants)
zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi peradangan (inflamasi)
bila zat tersebut kontak dengan tubuh

2. Zat kimia korosif

zat kimia yang dapat menyebabkan kerusakan (visible destruction) / kerusakan


yang permanen pada jaringan hidup atau zat yang dapat memakan (eating
away) bahan tertentu termasuk jaringan tubuh manusia.

3. Zat kimia penyebab alergi ( sensitizers)

zat kimia yang dapat menimbulkan respon yang menyerupai alergi (allergie-like
response) pada mereka yang terpapar zat-zat kimia tersebut secara berulang

4. Zat kimia yang menyerang organ tubuh yang spesifik (target-organ chemicals)

Zat yang menyebabkan kerusakan pada organsistem tubuh yang spesifik. Zat
kimia tersebut dapat merusak paru, jantung, hati, ginjal dan sistem saraf pusat.

B. Usaha-Usaha Pencegahan 
Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam setiap industri
yang memproduksi maupun menggunakan baik bahan baku maupun bahan penolong
yang bersifat racun agar tidak kerugian ataupun keracunan yang setiap waktu dapat
terjadi di lingkungan pekerja yang menangani bahan kimia beracun. Pencegahan secara
preventif tersebut adalah sebagai-berikut:Management program pengendalian sumber
bahaya, yang berupa perencanaan, organisasi, kontrol, peralatan, dan sebagainya.
1. Penggunaan alat pelindung diri (masker, kaca mata, pakaiannya khusus, krim
kulit, sepatu, dsb)
2. Ventilasi yang baik.
3. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol,
dan sebagainya.
4. Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya.

  15
5. Penyempurnaan produksi: Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses

produksi, dan mendesain produksi berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja.


6. Pengendalian/peniadaan debu, dengan memasang dust collector di setiap

tahap produksi yang menghasilkan debu.


7. Isolasi, yaitu proses kerja yang berbahayadisendirikan.
8. Operasional praktis: Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja, serta analisis

keselamatan dan kesehatan kerja.


9. Kontrol administrasi, berupa administrasi kerja yang sehat, pengurangan jam
pemaparan.Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan, job training masalah penanganan
bahan kimia beracun.

10.  Monitoring lingkungan kerja, yaitu melakukan surplus dan analisis.

11. keeping, yaitu kerumaht anggaan yang baik, kebersihan, kerapian,


pengontrolan.
12. Sanitasi, yakni dalam hal hygiene perorangan, kamar mandi, pakaian, fasilitas kesehatan,
desinfektan, dan sebagainya.

13. Eliminasi, pemindahan sumber bahaya. 16. Enclosing, menangani sumber

bahaya.

Jadi dalam hal ini sangat diperlukan pembekalan pengetahuan dalam pengelolaan
 bahan kimia beracun dari segi pengamanan, pengelolaan, penanggulangan
kebakaran dan pertolongan pertama dalam kecelakaan.

  16
BAB III

KESIMPULAN
A.   Kesimpulan 

Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah
kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan
kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau
menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat
pernafasan atau kontak lewat kulit.

Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan,


penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap,
gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi,
keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi
orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan
pada barang-barang.

  17
DAFTAR PUSTAKA 

Asrofudin. 2010.(online) Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.

(Online)http://www.ca nboyz.co.cc/2010/06/faktor-faktor-yang-

mempengaruhi.html#, diakses pada tanggal 6


 November 2015
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. (Online)
http://dinkes.bantulkab.go.id/documents/20090721100343-skn-2004.pdf diakses
pada tanggal 6 November 2015
Hamid, Fatmawati. 2012. Faktor risiko keluhan dermatitis kontak pada pekerja
percetakan di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini Makassar tahun 2012.
Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin

Kementrian perindustrian. 2010.  Pemerintah Disarankan Verifikasi Industry Pengguna


 Bahan Kimia Berbahaya. (online) http :// www. indonesia. Go .id/in /kementerian/
kementerian/kementerian-perindustri an/713-lingk ungan-hidup/9511-pemerintah-
disarankan-verifikasi- industri-pengguna-bahan-berb ahaya, diakses tanggal 6

 November 2015
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep. 187/Men/1999 Tentang  Pengendalian
 Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja. (online)

 Notoatmodjo, S. 2010.  Promosi Kesehatan-Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Rineka

Cipta.

  18
  19
  20
  21

Anda mungkin juga menyukai