Di Susun Oleh :
Kelompok 2 :
IHTISYAMUDDIN
LINDA BINDARI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan. Makalah yang berjudul “Bahan Beracun dan Berbahaya” ini.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang sedang
dipelajari sekarang. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak dan teman-teman kelompok yang telah
berkontribusi dan bekerja sama dengan baik untuk membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan Kami terima demi kesempurnaan makalah ini. Makalah ini kami susun berdasarkan data-data yang telah kami
ambil dari Buku maupun internet. Hambatan yang kami temui pada penyusunan Makalah ini adalah kurangnya waktu
penyusunan karena banyaknya tugas kami pada mata kuliah lain.
Selesainya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak.Dalam penyusunan Makalah ini
penulis juga memberi kesempatan kepada pembaca, kiranya berkenan memberi kritik dan saran yang bersifat
membangun dengan maksud meningkatkan pengetahuan penulis agar lebih baik dalam karya selanjutnya.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
I. BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................4
A. Definisi Racun..................................................................................6
E. Bahaya Kesehatan.........................................................................15
F. Usaha Pencegahan.......................................................................15
A. Kesimpulan...................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan
pada manusia atau mahluk hidup lainnya. Keracunan adalah salah satu masalah
kesehatan yang semakin meningkat baik di Negara maju maupun negara
berkembang. Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum
diketahui secara pasti, meskipun banyak dilaporkan kejadian keracunan di
beberapa rumah sakit, tetapi angka tersebut tidak menggambarkan kejadian yang
sebenarnya di masyarakat. Dari data statistik diketahui bahwa penyebab keracunan
yang banyak terjadi di Indonesia adalah akibat paparan pestisida, obat obatan,
hidrokarbon, bahan kimia korosif, alkohol dan beberapa racun alamiah termasuk
bisa ular, tetradotoksin, asam jengkolat dan beberapa tanaman beracun lainnya.
Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang
masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti
paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi
dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya
sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Racun
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah
kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan
kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau
menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan,
lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Dan keracunan didefinisikan sebagai
keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam
tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati,
ginjal dan lainnya.
Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung
sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan
efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik masuk
lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju
organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-
organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga
zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan
menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun
dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat.
6
membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat
menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam
jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan
langsung dengan
7
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)
9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)
8
Dan adapun Bahan-bahan beracun dalam industri dapat digolongkan dalam
beberapa golongan yaitu:
a. Senyawa logam dan metaloid
b. Bahan pelarut
c. Gas-gas beracun
d. Bahan karsinogenik
e. Pestisida
Saat ini banyak industri besar menggunakan bahan kimia berbahaya dalam
pelaksanaan produksinya. Jika dilihat 50 tahun yang lalu, mungkin hanya 1 juta ton
dihasilkan setiap tahunnya tetapi sekarang kurang elbih 400 juta ton bahan kimia
yang dihasilkan setiap tahunnya.
Di antara 5 sampai 7 juta bahan kimia yang diketahui lebih dari 80.000 dipasarkan
dan diperkirakan 500 sampai 10.000 bahan kimia diperdagangkan mengandung
9
bahaya yang diataranya 150 sampai 200 jenis kemungkinan dapat menyebabkan
kanker pada manusia.
2. Industri
3. Labolatorium
4. Kedokteran
Berdasarkan United Nation / North America UN/UNA, bahan Kimia berbahaya
ini dibagi menjadi 7:
1) Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl
flouride, ethyl methyl ether, butane, neopentane, propane, methane,
methyl chlorodiline, thinner, bensin.
2) Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium,
10
c. KELAS 3 : CAIRAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE GAS)
Cairan yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan. Cairan yang
mempunyai titik penyalaan kurang dari 61 o C. Uap dari bahan yang termasuk kelas
ini dapat mengakibatkan pingsan bahkan kematian.
d. KELAS 4 : PADATAN
Bahan padat yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan dari
luar seperti percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan
Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium
resinate, celluloid, dinitrophenol, hexamine.
Bahan Padat yang Mudah Terbakar secara spontan (spontaneously Combustible
Substances) Bahan padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan
yang besar untuk terbakar secara spontan. Beberapa jenis mempunyai
kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau kontak dengan udara
lembab Juga dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar.
Contoh : carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls,
phosphorus
11
e.KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT)
Organic peroxides
Dapat membantu pembakaran dari material yang mudah terbakar. Jika terpapar
panas atau api pada waktu yang lama dapat mengakibatkan peledakan. Jika bereaksi
dengan material yang lain efeknya akan lebih berbahaya. Dekomposisi dari bahan
ini dapat menghasilkan racun dan gas yang mudah terbakar.
Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate,
peracetic acid.
Bahan yang dapat menyebabkan kematian atau cidera pada manusia jika
tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit.
contoh : cyanohydrin, calcium cyanide, carbon tetrachloride, dinitrobenzenes,
epichlorohydrin mercuric nitrate, dll
2) Harmful (Toxic) Substances
Bahan yang dapat membahayakan pada manusia jika tertelan, terhirup atau
kontak dengan kulit
Contoh : acrylamide, 2-amino-5-diethylamino pentane, amonium fluorosilicate,
chloroanisidines dll
12
Radioactive
Bahan yang mengandung material atau combinasi dari material yang dapat
memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : uranium, 90Co, tritium, 32P, 35S, 125I, 14C
1. Tidak ada batasan yang jelas antara bahan kimia berbahaya dan tidak
berbahaya
Bahan kimia berbahaya bila ditangani dengan baik dan benar akan aman
digunakan
2. Bahan kimia tidak berbahaya bila ditangani secara sembrono akan menjadi
sangat berbahaya
3. Paracelsus (1493-1541) ” semua bahan adalah racun, tidak ada bahan apapun
yang bukan racun, hanya dosis yang benar membedakan apakah menjadi
racun atau obat”
suatu bahan, maka makin berbahaya bagi tubuh dan sebaliknya Racun
super: 5 mg/kgBB atau kurang, contoh:
Nikotin Amat sangat beracun: (5-50 mg/kgBB),
Timbal arsenat Amat beracun: (50-500 mg/kgBB),
Hidrokinon Beracun sedang: (0.5-5 g/kgBB),
Bentuk yang lebih berbahaya bila dalam bentuk cair atau gas yang mudah
terinhalasi dan bentuk partikel bila terhisap, makin kecil partikel makin terdeposit
dalam paru-paru
a. Dosis (konsentrasi)
Semakin besar jumlah bahan kimia yang masuk dalam tubuh makin besar efek
bahan racunnya.
13
E=TxC
E = efek akhir yang terjadi (diturunkan seminimal dengan NAB)
T = time
C = concentration
b. Interaksi bahan kimia
1) Aditif :
efek yang timbul merupakan penjumlahan kedua bahan kimia ex.
Organophosphat dengan enzim cholinesterase.
2) Sinergistik :
efek yang terjadi lebih berat dari penjumlahan jika diberikan sendiri-sendiri. contoh:
Pajanan asbes dengan merokok.
3) Antagonistik :
Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat penting, selain empedu, hati dan paru-
paru
6) Faktor tuan rumah (host)
14
A. Bahaya Kesehatan
Bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit atau luka bila dihirup, ditelan
atau disentuh. Bahan kimia tersebut dikelompokkan menjadi 4 kategori.
1. Zat kimia penyebab iritasi (irritants)
zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi peradangan (inflamasi)
bila zat tersebut kontak dengan tubuh
zat kimia yang dapat menimbulkan respon yang menyerupai alergi (allergie-like
response) pada mereka yang terpapar zat-zat kimia tersebut secara berulang
4. Zat kimia yang menyerang organ tubuh yang spesifik (target-organ chemicals)
Zat yang menyebabkan kerusakan pada organsistem tubuh yang spesifik. Zat
kimia tersebut dapat merusak paru, jantung, hati, ginjal dan sistem saraf pusat.
B. Usaha-Usaha Pencegahan
Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam setiap industri
yang memproduksi maupun menggunakan baik bahan baku maupun bahan penolong
yang bersifat racun agar tidak kerugian ataupun keracunan yang setiap waktu dapat
terjadi di lingkungan pekerja yang menangani bahan kimia beracun. Pencegahan secara
preventif tersebut adalah sebagai-berikut:Management program pengendalian sumber
bahaya, yang berupa perencanaan, organisasi, kontrol, peralatan, dan sebagainya.
1. Penggunaan alat pelindung diri (masker, kaca mata, pakaiannya khusus, krim
kulit, sepatu, dsb)
2. Ventilasi yang baik.
3. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol,
dan sebagainya.
4. Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya.
15
5. Penyempurnaan produksi: Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses
bahaya.
Jadi dalam hal ini sangat diperlukan pembekalan pengetahuan dalam pengelolaan
bahan kimia beracun dari segi pengamanan, pengelolaan, penanggulangan
kebakaran dan pertolongan pertama dalam kecelakaan.
16
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah
kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan
kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau
menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat
pernafasan atau kontak lewat kulit.
17
DAFTAR PUSTAKA
(Online)http://www.ca nboyz.co.cc/2010/06/faktor-faktor-yang-
November 2015
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep. 187/Men/1999 Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja. (online)
Cipta.
18
19
20
21