Disusun oleh:
HIDAYAH FITRA RAMADHAN
(1913201031)
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna maka, kami sangat mengharapkan kritik ataupun saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan karya tulis yang telah kami buat.
Kelompok kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
yang membaca di dalam kehidupan bermasyarakat sehingga dapat menciptakan ketertiban dan
rasa aman di antara masyarakat, khususnya dalam berlalu lintas & menggunakan kendaraan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
halaman
I. KATA PENGANTAR …………………………………….........................1
II. DAFTAR ISI……….…………………………………………….....................2
III. BAB I…………….………………………………………….............................4
A. PENDAHULUAN……………………………………….......................4
1. Latar Belakang……………………………………...…….............4
2. Rumusan Masalah………………………………………… ..........4
3. Tujuan ……………………………………………….........................5
4. Metode ............................................................................5
IV. BAB II………………….…………………………………................................6
B. PEMBAHASAN……………………………………………....................6
1. Defenisi……………………………............................................6
2. Simbol-simbol bahan kimia berbahaya……...….........8
3. Tingkat Keracunan bahan beracun............................11
4. Faktor yang Mempengaruhi……………………………........11
5. Faktor yang menentukan tingkat keracunan...........14
6. Bahaya Kesehatan..........................................................15
7. Usaha-usaha pencegahan.............................................16
8. Jurnal Nasional tentang racun.....................................17
V. PENUTUP………………………………………………………..........................
20
1. Kesimpulan…………………………………………..........................20
2. Kritik Dan Saran……………………………………….....................20
VI. DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………...........................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada manusia
atau mahluk hidup lainnya. Keracunan adalah salah satu masalah kesehatan yang semakin
meningkat baik di Negara maju maupun negara berkembang. Angka yang pasti dari kejadian
keracunan di Indonesia belum diketahui secara pasti, meskipun banyak dilaporkan kejadian
keracunan di beberapa rumah sakit, tetapi angka tersebut tidak menggambarkan kejadian yang
sebenarnya di masyarakat. Dari data statistik diketahui bahwa penyebab keracunan yang
banyak terjadi di Indonesia adalah akibat paparan pestisida, obat obatan, hidrokarbon, bahan
kimia korosif, alkohol dan beberapa racun alamiah termasuk bisa ular, tetradotoksin, asam
jengkolat dan beberapa tanaman beracun lainnya. Keracunan adalah keadaan sakit yang
ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung
mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat
tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati,
darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam
jangka panjang.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan definisi racun
2. Menjelaskan Simbol-simbol bahan bkimia atau beracun
3. Tingkat keracunan bahan beracun
4. Factor Yang Menentukan Tingkat Keracunan
5. Menjelaskan tentang bahaya racun terhadap kesehatan.
6. Menjelaskan tentang usaha pencegahan
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui dan memahami tentang racun atau bahan kimia.
2. Mengetahui dan memahami langkah diagnosis penyakit akibat bahan kimia.
3. Mengetahui dan memahami manaterial dalam usaha-usaha pencegahan.
D. Metode
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah pencarian (browsing) internet.
BAB II
ISI
A. Definisi Racun
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil
menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang
dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila
terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Dan
keracunan didefinisikan sebagai keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun
yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-
paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh,
tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan
efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik masuk lewat
pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh
tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati,
paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah,
hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran
zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan
keringat.
a) Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia,
diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat ,
deterjen, dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang
ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan
kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian
kimiawi dan komposisi suatu zat.
b) Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia
sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan
listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.
c) Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan
serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga
penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi.
Dan adapun Bahan-bahan beracun dalam industri dapat digolongkan dalam beberapa
golongan yaitu:
a. Senyawa logam dan metaloid
b. Bahan pelarut
c. Gas-gas beracun
d. Bahan karsinogenik
e. Pestisida
Berdasarkan United Nation / North America UN/UNA, bahan Kimia berbahaya ini
dibagi menjadi 7:
a) KELAS 1 : MUDAH MELEDAK
Semua bahan atau benda yang dapat menghasilkan efek ledakan, termasuk bahan yang dalam
campuran tertentu atau jika mengalami pemanasan, gesekan, tekanan dapat mengakibatkan
peledakan.
Contoh :
Amonium nitrate, Amonium perchlorate, amonium picrate, detonator untuk ammunisi,
diazodinitrophenol, dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid, (TNT, Nitro Glycerine,
Amunisi, bubuk untuk blasting)
b) KELAS 2 : GAS-GAS
Terdiri dari :
Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride,
ethyl methyl ether, butane, neopentane, propane, methane, methyl chlorodiline,
thinner, bensin.
Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium, argon, neon,
nitrous oxide, sulphur hexafolride)
Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-anhidrous, arsine,
boron trichloride carbonil sulfit, cyanogen, dll
d) KELAS 4 : PADATAN
Bahan padat yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan dari luar
seperti percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekanContoh :
sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate,
celluloid, dinitrophenol, hexamine.
Bahan Padat yang Mudah Terbakar secara spontan (spontaneously Combustible
Substances). Bahan padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan
yang besar untuk terbakar secara spontan. Beberapa jenis mempunyai kemungkinan
besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau kontak dengan udara lembab Juga
dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar.Contoh : carbon, charcoal-non-
activated, carbon black, alumunium alkyls, phosphorus
Padatan yang mudah menyala (FLAMMABLE SOLIDS). Bahan yang berbahaya ketika
basah (Dangerous when wet) Padatan atau cairan yang dapat menghasilkan gas
mudah terbakar ketika kontak dengan air. Bahan ini juga meningkatkan gas beracun
ketika kontak dengan kelembaban, air atau asam. Contoh :calcium carbide,
potassium phosphide, potassium, maneb, magnesium hydride, calcium manganese
silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium, aluminium hydride.
* Pengeluaran
Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat penting, selain empedu, hati dan paru-paru
* Faktor tuan rumah (host)
- Faktor genetic
- Jenis kelamin : pria peka terhadap bahan kimia pada ginjal, wanita pada hati
- Factor umur
- Status kesehatan
- Hygiene perorangan dan perilaku hidup
Dan adapun factor Pengaruh efek racun terhadap badan yaitu:
* Sifat fisik bahan kimia, yang dapat berwujud gas, uap (gas dari bentuk padat/cair),
debu (partikel padat), kabut (cairan halus di udara), fume (kondensasi partikel padat), awan
(partikel cair kondensasi dari fase gas), asap (partikel zat karbon).
* Dosis beracun: jumlah/konsentrasi racun yang masuk dalam badan.
* Lamanya pemaparan.
* Sifat kimia zat racun: jenis persenyawaan; kelarutan dalam jaringan tubuh, jenis pelarut.
* Rute (jalan masuk ke badan), yang bisa melalui pernapasan, pencernaan, kulit serta
selaput lendir.
* Faktor-faktor pekerja, seperti umur, jenis kelamin, derajat kesehatan tubuh, daya
tahan/toleransi, habituasi/kebiasaan, nutrisi, tingkat kelemahan tubuh, factor generik.
E. Bahaya Kesehatan
Bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit atau luka bila dihirup, ditelan atau disentuh.
Bahan kimia tersebut dikelompokkan menjadi 4 kategori.
* Zat kimia penyebab iritasi (irritants)
zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi peradangan (inflamasi) bila zat tersebut
kontak dengan tubuh
* Zat kimia korosif
zat kimia yang dapat menyebabkan kerusakan (visible destruction) / kerusakan yang
permanen pada jaringan hidup atau zat yang dapat memakan (eating away) bahan tertentu
termasuk jaringan tubuh manusia.
* Zat kimia penyebab alergi (sensitizers)
zat kimia yang dapat menimbulkan respon yang menyerupai alergi (allergie-like response)
pada mereka yang terpapar zat-zat kimia tersebut secara berulang
* Zat kimia yang menyerang organ tubuh yang spesifik (target-organ chemicals)
zat yang menyebabkan kerusakan pada organsistem tubuh yang spesifik. Zat kimia
tersebut dapat merusak paru, jantung, hati, ginjal dan sistem saraf pusat.
F. Usaha-Usaha Pencegahan
Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam setiap industri yang
memproduksi maupun menggunakan baik bahan baku maupun bahan penolong yang bersifat
racun agar tidak kerugian ataupun keracunan yang setiap waktu dapat terjadi di lingkungan
pekerja yang menangani bahan kimia beracun. Pencegahan secara preventif tersebut adalah
sebagai-berikut:
1. Management program pengendalian sumber bahaya, yang berupa perencanaan, organisasi,
kontrol, peralatan, dan sebagainya.
2. Penggunaan alat pelindung diri (masker, kaca mata, pakaiannya khusus, krim kulit, sepatu,
dsb)
3. Ventilasi yang baik.
4. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol, dan
sebagainya.
5. Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya.
6. Penyempurnaan produksi: Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses produksi, dan
mendesain produksi berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Pengendalian/peniadaan debu, dengan memasang dust collector di setiap tahap produksi
yang menghasilkan debu.
8. Isolasi, yaitu proses kerja yang berbahayadisendirikan.
9. Operasional praktis: Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja, serta analisis keselamatan
dan kesehatan kerja.
10. Kontrol administrasi, berupa administrasi kerja yang sehat, pengurangan jam pemaparan.
11. Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan, job training masalah penanganan bahan kimia
beracun.
12. Monitoring lingkungan kerja, yaitu melakukan surplus dan analisis.
13. Pemeriksaan kesehatan awal, periodik, khusus, dan screening, serta monitoring biologis
(darah, tinja, urine, dansebagainya).
14. House keeping, yaitu kerumahtanggaan yang baik, kebersihan, kerapian, pengontrolan.
15. Sanitasi, yakni dalam hal hygiene perorangan, kamar mandi, pakaian, fasilitas kesehatan,
desinfektan, dan sebagainya.
16. Eliminasi, pemindahan sumber bahaya.
17. Enclosing, menangani sumber bahaya.
Jadi dalam hal ini sangat diperlukan pembekalan pengetahuan dalam pengelolaan bahan
kimia beracun dari segi pengamanan, pengelolaan, penanggulangan kebakaran dan
pertolongan pertama dalam kecelakaan.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
* Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil
menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang
dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila
terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.
* keracunan didefinisikan sebagai keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan
racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti
paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ
tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan
menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik
masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-
organ tubuh tertentu. Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan,
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau
membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi,
kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan
gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau
meyebabkan kerusakan pada barang-barang.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah kesehatan adalah hak asasi setiap orang dan merupakan
investasi, juga merupakan karunia Tuhan. Oleh karena itu, siapapun, kelompok manapun,
dimanapun, harus senantiasa memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA