Anda di halaman 1dari 12

JENIS BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Disusun Oleh:
Kelompok 4 : Dinda Fadia
Nabila Salwa
Vilia Nur Arifah
Kelas : 1KIB
Dosen Pembimbing : Ir. Erwana Dewi, M.Eng

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Jenis
Bahan Kimia Berbahaya”. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi
lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
                                                                     

Palembang, Oktober 2020

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Semua zat kimia harus dianggap mempunyai kemungkinan besar
berbahaya, walaupun sebenarnya bahaya tersebut umumnya berasal dari
penggunaan yang salah. Secara umum, zat kimia tidak baik ditangani
dengan tangan yang telanjang (harus memakai sarung tangan). Memipet
larutan tidak boleh dengan mulut. Liquid yang corrosive seharusnya
dibawa naik atau turun dengan lift (jangan dengan tangga). Setiap orang
yang bekerja dengan bahan-bahan kimia berbahaya dimana efeknya
mungkin kumulatif, harus dicek ke dokter secara teratur. Adapun bahan
kimia berbahaya tersebut meliputi bahan kimia beracun, bahan kimia
korosif, bahan kimia mudah terbakar, bahan kimia peledak, bahan kimia
oksidator, bahan kimia reaktif terhadap air, bahan kimia reaktif terhadap
asam, gas bertekanan, bahan kimia radioaktif.

I.II Rumusan Masalah


1. Apa itu bahan kimia dan berbahaya?
2. Apa saja jenis-jenis bahan kimia berbahaya?
3. Dimana penyimpanan bahan kimia berbahaya sebaiknya dilakukan?
4. Apa saja dampak/efek jika kita terkena bahan kimia berbahya tersebut?

I.III Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari bahan kimia dan berbahaya.
2. Untuk mempelajari dan mengetahui jenis-jenis bahan kimia berbahaya.
3. Untuk mengetahui penyimpanan yang sebaiknya dilakukan.
4. Untuk mengetahui dampaknya ketika kita mengenai bahan kimia
berbahaya tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
II.I Pengertian dari Jenis-jenis Bahan Kimia Berbahaya
Bahan kimia adalah zat murni ataupun campuran yang tersusun atas
beragam element-element kimiawi. Sedangkan, bahan berbahaya adalah
bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan penyimpanan
dan penggunannya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap,
gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran,
ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang
memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan
langsung dengan bahan tersebut atau menyebabkan kerusakan pada
barang-barang. Berikut ini jenis-jenis bahan kimia berbahaya, yaitu:

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)


Bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh
karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.
Contoh:
ammonia, karbon monoksida, benzene, kloroform, arsen triklorida dan
merkuri klorida.

2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)


Bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan
apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain. Zat korosif dapat
bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan.

Contoh: asam sulfat, asam astetat, asam klorida.

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)


Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat
menimbulkan kebakaran.  Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga
menimbulkan ledakan.

Contoh: eter, aseton, alkohol, dll.

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)

Suatu zat padat / cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi
kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta
suhu yang tinggi.

Contoh: Nuklir, TNT (Trinitrotoluena), Aziroazide Azide, Amonium


Nitrat, Nitroselulosa.

5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)

Suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat
menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan
lainnya.

Contoh: hidrogen peroksida, kalium perklorat, persulfat.

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)

Bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan
panas dan gas yang mudah terbakar.

Contoh: alkali (natrium dan kalium), alkali tanah (calsium).

7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

Bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan


panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan
korosif.

Contoh: kalium klorat/perklorat, gliserol.


8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)

Gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan maupun gas
cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.

9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)

Bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar radioaktif


dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcurie/gram

Contoh: uranium, thorium, polonium.

II.II Penyimpanan dari Jenis-jenis Bahan Kimia Berbahaya

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)


Disimpan dalam ruangan sejuk, tempat yang ada peradaran hawa, jauh
dari bahaya kebakaran dan bahan yang inkompatibel.

2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)


Disimpan dalam ruangan sejuk, tempat yang ada peredaran hawa,
wadah/kemasannya dalam keadaan tertutup dan dipasang label.

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)

Disimpan tempat yang cukup dingin, tempat yang ada peradaran hawa,
jauh dari bahaya kebakaran, terpisah dari bahan oksidator kuat, tersedia
alat-alat pemadam api, tempatnya dipasang dilarang merokok, dan
dipasang sambungan tanah/arde serta dilengkapi deteksi asap atau api
otomatis .

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)

1. Disimpan dalam bangunan yang kokoh & tahan api.


2. Memiliki sirkulasi udara yang baik & bebas dari kelembaban.

3. Tidak boleh dilakukan di dekat bangunan yang didalamnya terdapat


oli, bensin, bahan sisa yang dapat terbakar, dan api terbuka/nyala api.

4. Bebas dari rumput kering dan sampah.

5. Penerangan dipakai penerangan alam atau lampu listrik.

5.Bahan kimia Oksidator (Oxidation)

Disimpan dalam suhu dingin, tempat yang ada peradaran hawa, gedung
yang tahan api, dijauhkan dari bahan yang mudah terbakar.

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)

Disimpan dalam ruangan yang tahan air, berlokasi ditanah yang tinggi,
dan janganlah menggunakan sprinkler otomatis di dalam ruang simpan.

7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

Disimpan dalam gudang terbuat dari kayu yang berventilasi. Jika di


gudang yang terbuat dari logam maka harus di cat.

8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)

Disimpan dalam ruangan sejuk, bebas dari sinar matahari langsung, jauh
dari saluran pipa panas yang ada peredaran hawanya, tahan api, harus ada
tindakan preventif agar silinder tetap sejuk bila terjadi kebakaran,
misalnya dengan memasang sprinkler.

9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)

Disimpan dalam tempat yang memiliki peralatan cukup untuk


memproteksi radiasi, tidak dicampur dengan bahan lain yang dapat
membahayakan, packaging/kemasan dari bahan radioaktif harus
mengikuti ketentuan khusus yang sudah ditentukan.

II.III Efek/Dampak dari Jenis-jenis Bahan Kimia Berbahaya

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)


Penyakit hati, kanker, asbestois, silikolis
2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)
Luka kulit, kerusakan pada mata, sistem pernapasan.
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
Luka bakar dan mengakibatkan kebakaran.
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
Dapat menyebabkan kerusakan yang disekelilingnya.
5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)
Iritasi mata dan kulit, gangguan pada sistem pernapasan, luka bakar dan
ulkus.
6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)

Luka bakar dan sesak napas.

7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

Luka bakar dan keracunan.

8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)

Gas Penggunaan Bahaya


Asetilen Gas Bakar Mudah terbakar
Etil Oksida Sterilisasi Beracun dan Mudah Terbakar
Vinil Klorida Produksi Plastik Beracun dan Mudah Terbakar

9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)

1. Peradangan kulit

2. Menimbulkan katarak

3. Batuk, sesak nafas dan nyeri dada.

4. Menghambat pertumbuhan tulang.


BAB III

PENUTUP

III.I Simpulan

Bahan kimia adalah zat murni ataupun campuran yang tersusun atas
beragam element-element kimiawi.Sedangkan, bahan berbahaya adalah
bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan penyimpanan
dan penggunannya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap,
gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran,
ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang
memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan
langsung dengan bahan tersebut atau menyebabkan kerusakan pada
barang-barang

Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat


dibagi dalam 3 kelompok besar, yaitu:

1. Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-


bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan
peledak, pestisida, cat, deterjen, dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi
batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-proses
yang bartalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat
bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu
zat.

2. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan


bahan kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil,
kulit, kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obattan dan lain-
lain

3. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan


pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai
oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa,
rumah sakit, dan perguruan tinggi.

III.II Sesi Tanya Jawab


1. Kelompok 1

Penanya : Adis Aisyah Amini

Pertanyaan: Selain luka kulit, kerusakan pada mata dan sistem


pernapasan, apakah ada efek lain yang bisa disebabkan oleh corrosive.

Jawaban :Efek lainnya yaitu seseorang yang terkena larutan corrosive


juga dapat mengalami trauma dan beban psikologis karena cacat fisiknya.
Selain itu, juga berbahaya bagi lingkungan karena dapat menjadi sumber
polusi, baik udara, air, maupun tanah sampai dengan kebakaran jika
terjadi kelalaian.

2. Kelompok 2

Penanya: Rama Wijaya

Pertanyaan: Pertolongan Pertama yang dilakukan saat ada yang terkena


bahan kimia toxic?

Jawaban:

1. Cucilah bahan kimia yang masih kontak dengan tubuh (kulit, mata, dan
organ tubuh lainnya.

2. Usahakan penderita keracunan tidak kedinginan.

3. Jangan memberikan minuman berakohol kepada penderita karena akan


mempercepat penyerapan racun di dalam tubuh.

4. Berikan minuman air kelapa muda sebanyak-banyaknya agar racunnya


dapat dimuntahkan.

5. Segera bawa ke rumah sakit.

3. Kelompok 5

Penanya: Niko

Pertanyaan: Bagaimana tahap-tahap yang bisa memungkinkan dari jenis


bahan kimia oksidator yang mulanya tidak mudah terbakar, tetapi dapat
menghasilkan oksigen yang mudah terbakar dengan bahan-bahan
lainnya?

Jawaban: Saat bahan kimia tersebut sudah bereaksi dengan air/asam maka
akan berbentuk sebuah gas yang dapat memicu ledakan. Jadi, saat bahan
kimia tersebut terbakar maka akan terjadi perubahan kimianya yang
memicu produksi gas yaitu oksigen. Seperti yang kita ketahui, oksigen
adalah zat yang dapat membuat api terus menyala bahkan menjadi lebih
besar, maka saat memanas bahan kimia tersebut akan melebur menjadi
satu dan membentuk sebuah segel, dimana ruang dibelakang segel ini
terus memanas dan menghasilkan sebuah gas. Gas yang terus memanas
tetapi tidak dapat keluar dari segel atau terperangkap yang menyebabkan
gas tersebut menembus segel dan akhirnya terjadilah ledakan ataupun
kebakaran

Penanya: Febri Liani Br Simanjuntak

Pertanyaan: Dalam kimia industri yang melibatkan bahan-bahan kimia


berbahaya kita wajib untuk melaksanakan program komunikais bahaya
(hazard communication) dan salah satunya itu penyediaan MSDS
(Material Safety Data Sheet). Jelaskan secara sederhana mengenai isi dari
MSDS tersebut dan bagaimana seseorang dapat memperolehnya?

Jawaban: MSDS itu formulirnya tersedia di industri khusus untuk


penggunaan bahan kimia berbahaya yang menggunakan harus isi formulir
juga atas perintah siapa, dosisnya berapa, dan cara pemakaian zat, dll.

4. Kelompok 6

Penanya : Lana Saputra

Pertanyaan: Apakah pernah terjadi suatu kecelakaan yang sangat besar di


suatu laboratorium yang disebabkan bahan kimia berbahaya yang bisa
menyebabkan matinya kawasan tersebut, jika ada jelaskan secara
terperinci penyebab kecelakaan tersebut?

Jawaban: Sejauh ini dari berita yang saya baca di google sebagai
referensi, belum ada kecelakaan besar yang terjadi di laboratorium.
Namun, jika kecelakaan kecil mungkin kerap terjadi karena ketidak
sengajaan oleh pekerja laboratorium, misal terkena sedikit larutan yang
bersifat korosif yang meyebabkan iritasi pada kulit

Anda mungkin juga menyukai