Anda di halaman 1dari 8

PENGENALAN DAN CARA PENGGUNAAN

ALAT DAN BAHAN KIMIA

Nama : Rizal Miftah Fariz


NIM : 1014108

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR


AKADEMI FARMASI MUHAMMADIYAH CIREBON
2014
BAB I
PENGENALAN PERALATAN DAN BAHAN

1.1. TUJUAN PRAKTIKUM

Pada akhir praktikum Mahasiswa mendapat nilai ketuntasan dengan


indikasi :
a. Alat-alat kimia dapat disebutkan dengan benar
b. Karakteristik bahan-bahan kimia disebutkan dengan benar

1.2. DASAR TEORI

a) Pengenalan Alat Laboratorium Kimia dan Penyimpanannya

Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam


kegiatan di laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang–
ulang. Contoh alat laboratorium kimia : pembakar spiritus,
termometer, tabung reaksi, gelas ukur jangka sorong dan lain
sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam
praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti pemadam
kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama. Sebelum mulai melakukan
praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami
cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium.

Dengan diketahuinya bahan dasar dari suatu alat kita dapat


menentukan atau mempertimbangkan cara penyimpanannya. Alat
yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat yang
terbuat dari gelas atau porselen. Jadi alat seperti kaki tiga harus
dikelompokkan dengan Statip atau klem tiga jari karena ketiganya
memiliki bahan dasar yang sama yaitu logam, sedangkan gelas
kimia dikelompokkan dengan labu Erlenmeyer dan labu dasar rata
karena bahan dasarnya gelas. Belumlah cukup hanya dengan
memperhatikan bahan dasar dari alat, namun penyimpanan alat yang
memiliki bahan dasar yang sama harus ditata kembali. Jika tempat
penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari adalah menggunakan lemari
rak, maka tahapan rak untuk kaki tiga harus berbeda dengan tahap rak
klem tiga jari, akan tetapi kedua tahap rak harus berdekatan. Dengan
memperhatikan bahan dasar alat pula, peralatan yang terbuat dari
logam umumnya memiliki bobot lebih tinggi dari peralatan yang
terbuat dari gelas atau plastik. Oleh karena itu dalam penyimpanan
dan penataan alat aspek bobot benda perlu juga diperhatikan.
Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih
tinggi,agar mudah diambil dan disimpan kembali.

b) Pengenalan Bahan-Bahan Kimia dan Penyimpanannya

Bahan kimia di dalam laboratorium kimia jumlahnya sangat banyak


dan juga beragam masing-masing memiliki resiko yang berbeda dari
yamn paling aman hingga yang paling berbahaya seperti :
Ammoniumchlorid memiliki label harmful, kalium nitrat memiliki
label (oksidator), kalium nitrit memiliki label (toxic), kaliumhydrogen
sulfat memiliki label (corrosive), zink sulfat memiliki label (dangerous
for the environment), nickel (II) sulfate memiliki label (mutagenitas
sel gram) dan (toksisitas akut), KCN memiliki label (toxic),
Strontiumnitrate memiliki label (flamble), Barium nitrat memiliki
label (harmful).

Dan bila bahan kimia yang pelabelan mudah terbakar maka harus
disimpan di tempat khusus yan tertutup seperti aseton, etanol, benzena
dan lainnya.

Dan juga ada bahan-bahan kimia yang rentan bila terkena cahaya
langsung seperti Iodium saat titrasi maka pada saat titrasi pun akan
menggunakan buret berwarna. Dan juga ada HCl pekat yang
berbahaya bila terkena kontak kulit secara langsung karena HCl pekat
sangat panas dan dapat menyebabkan kulit merasa panas atau pun
melepuhkan sehingga bila kita terkena zat-zat kimia terutama yang
cair kita sebagai praktikan harus segera mungkin untuk mencuci
tangan.
c) Pengenalan Simbol Bahaya (Haard Symbol)

a. Harmful (Berbahaya).
Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit,
berlendir, mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia
mempunyai sifat seperti ini (harmful) khususnya bila
kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan
b. Toxic (beracun)
Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang
serius bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh
melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau
penyerapan melalui kulit

c. Corrosive korosif)
Produk ini dapat merusak jaringan hidup,
menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan
dapat menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan
sampai terpercik pada Mata.
d. Flammable (Mudah terbakar)

Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan


yang bereaksi dengan air atau membasahi udara
(berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah
terbakar (seperti misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala
dapat dari api bunsen, permukaan metal panas, loncatan bunga.
e. Explosive (mudah meledak)
Produk ini dapat meledak dengan adanya panas,
percikkan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa
senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak
(singgungan dengan logam/metal)
f. Oksidator (Pengoksidasi)
Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini
menghasilkan panas pada kontak dengan bahan organik dan agen
pereduksi (reduktor) api listrik, dan lain-lain.

1.3. BAHAN DAN ALAT

a. Bahan : Perwakilan bahan untuk masing-masing jenis bahan


b. Alat : Seperangkat alat-alat praktikum yang mewakili

1.4. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Disiapkan beberapa bahan dan peralatan yang mewakili


b. Semua label yang tertera pada bahan dicatat dan diberi keterangan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bahan tersebut
c. Digambar beberapa peralatan yang telah disiapkan kemudian diberi
nama dan fungsinya

1.5. PEMBAHASAN

Setelah kita semua melakukan praktek pengenalan alat dan bahan


kimia pada laboratorium kita dapat lebih mengetahui dan mengenal apa
saja alat-alat dan bahan yang berada di laboratorium. Ada banyak sekali
bahan-bahan kimia dari yang berbentuk serbuk, cairan maupun gas yang
setiap zat itu memiliki tingkat kebahayaannya masing-masing dan yang
bersifat harmful (berbahaya) yang dapat menyebabkan iritasi dan luka
bakar pada kulit, toxic (beracun) zat yang dapat menyebabkan kematian
bila masuk dalam tubuh melalui organ tubuh, corrosive (korosif) yang
dapat menyebabkan kulit merasa gatal bahkan dapat menyebabkan kulit
mengelupas, flammable (mudah terbakar) benda-benda yang dapat
menimbulkan api seperti lampu spiritus, explosive (mudah terbakar) zat-
zat yang dapat bereaksi bila terkena panas dan dapat meledak, dangerous
to the environment (bahan bahaya bagi lingkungan) berbahaya bila zat
kimia disalurkan ke saluran alam seperti sungai dan oksidator
(pengoksidasi) zat-zat yang dapat menyebabkan kebakaran.
Dan alat-alat kimia pun bermacam-macam ada yang terbuat dari
kaca, logam, karet, maupun plastik sehingga pada penyimpanannya kita
pun harus secara terpisah sesuai jenis bahan alat kimia tersebut. Terutama
pada alat yang terbuat dari kaca harus berhati-hati karena mudah pecah
dan harganya sangat mahal seperti buret dan pada saat penimbangan
menggunakan neraca digital pun harus teliti karena timbangannya sangat
sensitif.

1.6. KESIMPULAN

Pada prakteknya kita harus dapat membedakan zat-zat dari yang


tidak berbahaya sampai yang sangat berbahaya, sehingga pada saat
menggunakan maupun menyimpannya tidak terjadi kesalahan yang
sangat fatal maupun kecelakaan kerja. Adapaun juga pada saat
menggunakan alat praktek kimia kita harus berhati-hati sehingga tidak
terjadi kerusakan maupun kecelakan saat praktek, pada penyimpanan pun
kita harus dapat membedakan alat yang terbuat dari kaca, logam, karet
maupun plastik terutama pada alat-alat yang sangat sensitif dan rentan
pecah seperti buret.

1.7. DAFTAR PUSTAKA

meta-data-modul-praktikum-kimia-farmasi-analisis-smkn7-bandung-2011
BAB II
PENGGUNAAN PERALATAN LABORATORIUM KIMIA

2.1. TUJUAN PRAKTIKUM

Pada akhir praktikum mahasiswa mempunyai kompetensi dengan indikasi :

1. Peralatan laboratorium kimia dapat digunakan dengan benar


2. Teknik dasar analisis kualitatif dapat dilakukan dengan benar
3. Teknik dasar analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan benar

2.2. ALAT DAN BAHAN

1. Alat :
 Seperangkat peralatan untuk peragaan teknik dasar kimia
 Seperangkat peralatan untuk peragaan teknik dasar titrasi
2. Bahan : Aquades dan bahan lain untuk mendukung peralatan

2.3. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Setiap peragaan yang diperlihatkan oleh pembimbing praktikum


diamati dengan baik
2. Setiap peragaan yang diperintahkan oleh pembimbingpraktiku
dilakukan dengan baik

2.4. PEMBAHASAN

Dalam praktek kimia kita harus dapat menimbang zat dengan


menggunakan neraca digital yang tersedia di laboratorium dan pada saat
kita ingin menimbang bahan kita harus menggunakan alas dengan kertas
perkamen yang tersedia dan harus bisa cara menghitungnya.
Dan saat zat sudah di timbang kita dapat melarutkannya dengan
aquades di beker glass dan untuk mempercepatnya kita dapat
menggunakan batang pengaduk. Saat kita ingin memanaskan zat yang
berada di beker glass kita harus memanaskannya di kaki tiga yang dialasi
kawat kasa dan lalu dipanaskan hingga yang diinginkan menggunakan
lampu spiritus. Begitu juga kita saat memanaskan tabung reaksi
menggunakan lampu spiritus namun tabung rekasi harus di pegang
dengan penjepit dan saat kita ingin mematikan api lampu spiritus harus
ditutup dengan tutupnya jangan ditiup. Dan saat melarutkan di
Erlenmeyer kita harus menggoyang erlenmeyer tersebut. Saat kita ingin
menyaring harus membuat bentuk lingkaran untuk bentuk kertas saring
dan menaruh corong diatas Erlenmeyer dan memasang kertas saring
didalam corong lalu masukkan larutan ke corong melalui batang
pengaduk sebagai pengalirnya. Dan saat memipet zat dalam jumlah kecil
kita dapat menggunakan dengan pipet tetes, tetapi jika dalam jumlah
besar kita dapat menggunakan pipet gondok/pipet volume yang di beri
ball pipet yang memiliki tombol menarik dan mengeluarkan cairan, tetapi
jika menelan tombol menarik dan tidak ada zat cair ball pipet akan
menggembung kembali.

Pada titrasi buret di pasang pada statif dan di pegang oleh klem.
Dan saat titrasi kita harus mengukur zat yang masuk ke dalam buret jika
tidak berwarna lihat miniskus bawah dan berwarna liat miniskus atas dan
memasukkannya lewat lubang atas. Saat mengeluarkan cairan dari buret
harus perlahan jangan seperti ledeng keran. Dan di bawah buret ada
erlenmeyer yang berisi zat yang akan diuji coba dan di bawah erlenmeyer
harus ada tisu dan kita melakukan titrasi sampai hasil yang diharapkan.

2.5. KESIMPULAN

Pada dasarnya kita harus dapat menggunakan tiap masing-masing


alat yang ada di laboratorium dengan benar agar tidak terjadi kesalahan
dan kecelakaan kerja saat praktek. Dan kita dapat bekerja dengan benar
dan cepat. Sehingga kita tidak mengalami kerugian terutama alat yang
terbuat dari kaca seperti pecahnya alat laboratorium yang sangat mahal-
mahal.

Anda mungkin juga menyukai