Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)

Di Susun Oleh:
KELOMPOK 6
PSKM 21 B
1. Desika Devani Surbakti (4213210014)
2. Ecclesia Siregar (4213210028)
3. Khairahmi (4213210003)
4. Khairun Nisa Argianti (4213510010)
5. Peggy Ananda Putri Adi Yunita (4212210001)
6. Trilita Putri Halasson Sihite (4213510023)
7. Trivena Myta Br Manik (4213210032)
Mata Kuliah : Hidrokarbon & Turunannya
Dosen Pengampu : Dr. Destria Roza,S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kita atas kehadirat Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat dan limpah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book
Review mata kuliah Kimia Hidrokarbon dan Turunannya. Tugas ini kami kerjakan dengan usaha
yang semaksimal mungkin. Kami juga ingin berterima kasih kepada ibu Destria Roza M.Si, yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.

Tugas Critical Book Review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua khususnya kami sendiri. Kami menyadari bahwa tugas Critical Book
Review ini masih banyak kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Apabila di dalam tugas ini
terdapat kesalahan, kami memohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan, pemahaman, dan
pengalaman kami masih terbatas dikarenakan ilmu kami yang belum seberapa.

Karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas Critical Book Review kami kedepannya. Memgingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa ada saran yang membangun.

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Medan, 23 Mei 2022

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................................

1.3. Tujuan ...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Identitas Buku....................................................................................................................

2.2. Ringkasan Materi .............................................................................................................

2.3. Kelebihan dan Kelemahan ................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .......................................................................................................................

3.2. Saran .................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Untuk mengetahui informasi dari sebuah buku kita dapat memperolehnya dengan
melakukankegiatan mengkritik sebuah buku. Dengan mengkritik sebuah buku, pembaca dapat
memperolehinformasi penting tidaknya buku tersebut untuk dibaca dengan berbagai keunggulan
dankelemahan yanag terdapat pada buku tersebut. Mengkritik sebuah buku berarti
menyampaikaninformasi mengenai ketepatan buku bagi pembaca. Didalamnya disajikan
berbagai ulasanmengenai buku yang dikritik dari berbagai segi sudut pandang.Ulasan ini
dikaitkan dengan selerapembaca dalam upaya memenuhi kebutuhan akan bacaan yang dapat
dijadikan acuan bagikepentingannya. Selain itu mengkritik buku juga dapat menambah wawasan
ilmu kita danmengasah otak kita untuk berpikir secara kritis dalam menilai sebuah buku yang
dijadikansebagai buku kritikan. Dalam hal ini, buku yang dikritik adalah buku Richard Myers
danZumdahl tentang kimia larutan. Dengan mengkritik buku ini dengan cara membandingkan
keduabuku maka kita dapat mengetahui buku mana layak untuk dijadikan buku referensi
yangmenambah pengetahuan kita tentang kimia larutan atau sebagai pedoman buku
pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana isi dari kedua buku tersebut?

b. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pada buku utama?

c. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pada buku kedua?

1.3.Tujuan

a. Untuk mengetahui dan memahami isi dari kedua buku.

b.Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada buku utama

c. Mampu mengekspresikan pendapat dalam memandangan suatu


BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Identitas Buku

Buku I

Judul : Kimia Organik


Penulis: Wardiyah, M.Si., Apt
Penerbit: Kementrian Kesehatan RI
Tahun: 2016
Reviewer: Kelompok 4

Buku II

Judul : Kimia Organik


Penulis: Kiagus Ahmad Roni, Legiso
Penerbit: NoerFikri Offset
Tahun: 2022
ISBN : 978-602-447-694-6
Reviewer: Kelompok 4
2.2. Ringkasan isi buku

A. Ringkasan buku 1

Alkohol merupakan ssnyawa organik dengan gugus fungi hidroksil dalam kehidupan
sehari-hari alkohol banyak kita jumpai sebagai bahan bakar, pelarut maupun
antiseptik,contohnya adalah metanol dan etanol. Eter banyak digunakan sebagai anaestetik
misalnya dietil eter. Senyawa amina tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan. Banyak dari
senyawa amina yang mempunyai aktivitas farmakalogi misalnya norepinefrin. Senyawa
organohalogen atau alkil halida banyak ditemukan dalam bahan-bahan organik sintetik sebagai
desinfektan, pelarut, atau insektisida. Alkohol memiliki rumus umum CnH2n+1OH atau R-OH,
R merupakan lambang darisenyawa alkil, yaitu hidrokarbon rantai terbuka. Penggolongan
alkohol berdasarkan padaadanya gugus hidroksil –OH yang terikat pada atom karbon dengan
hibridisasi sp3.Sedangkan –OH yang terikat pada karbon terhibridisasi sp2 disebut sebagai
senyawa enol.

Eter dikenal dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dietil eter digunakan sebagai
anestetik. Eter adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum CnH2n+1 – O –
CmH2m+1 atau dilambangkan dengan R – O – R’. Alkohol dan eter terdiri dari molekul polar.
Eter dapat berbentuk rantai terbuka maupun siklik. Untuk eter siklik dengan cincin lima anggota
atau lebih, maka sifatnya akan mirip dengan eter rantai terbuka padanannya. Epoksida
mengandung cincin eter beranggota tiga, epoksida ini lebih reaktif dibanding eter lainnya karena
ukuran cincinnya kecil. Sistem cincin besar dengan satuan berulang –OCH2CH2- disebut eter
mahkota yang merupakan pereaksi yang dapat digunakan untuk membantu melarutkan garam
anorganik dalam pelarut organik.

SIFAT FISIS ALKOHOL DAN ETER

Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul-molekulnya sehingga titik didih
alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau eter yang bobot molekulnya sebanding.
Karena kemampuan membentuk ikatan hidrogen ini maka kelarutan alkohol dibandingkan alkil
halida yang sebanding juga lebih besar. Alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air,
sedangkan alkil halida padanannya tidak larut. Alkohol R-OH memiliki bagian hidrofob (R-) dan
hidrofil (-OH). Bagian hidrokarbon dari suatu alkohol bersifat hidrofob yakni menolak molekul-
molekul air. Makin panjang rantai hidrokarbon maka makin rendah kelarutan alkohol dalam air.
Bila rantai hidrokarbon cukup panjang, sifat hidrofobnya akan dapat mengalahkan sifat hidrofil
(menyukai air) gugus hidrofil.Peningkatan kelarutan sebanding dengan bertambahnya jumlah
gugus hidroksil dalam senyawa. Semakin banyak gugus hidroksil maka kelarutannya semakin
tinggi.Eter (R – O – R) tidak mempunya atom hidrogen yang terikat pada oksigen sehingga eter
tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya. Tetapi eter dapat membentuk ikatan
hidrogen dengan air, alkohol, atau fenol. Karena kemampuannya ini maka kelarutan dietil eter
dan 1-butanol sebanding, keduanya mempunyai 4 karbon.

REAKSI-REAKSI PADA ALKOHOL

1. Reaksi substitusi

Dalam larutan asam alkohol dapat mengalami reaksi substitusi :

CH3CH2CH2CH2 – OH + H – Br H2SO4 CH3CH2CH2CH2 – Br + H2O 1-butanol 1-


bromobutana (95%) (CH3)3C – OH + H – Cl (CH3)3C – Cl + H2O t-butil alkohol t-butil
klorida (88%) tetapi alkohol tidak mengalami substitusi pada larutan netral atau basa. Karena
guguspergi (leaving group) haruslah basa yang cukup lemah. –OH yang akan menjadi
guguspergi dari suatu alkohol dalam larutan netral atau basa adalah suatu basa kuatkarenanya
alkohol akan menjadi gugus pergi yang buruk.

2. Reaksi Eliminasi

Alkohol akan bereaksi eliminasi dan menghasilkan alkena. Karena air dilepaskan dalam
eliminasi ini maka reaksi ini disebut reaksi dehidrasi. Tersier : (CH3)3COH  H2SO4 pekat
(CH3)2C=CH2 + H2O 600C sekunder : (CH3)2CHOH H2SO4 pekat CH3C=CH2 + H2O
1000C primer : CH3CH2OH H2SO4 pekat CH2=CH2 + H2O
1800C
3. Reaksi Oksidasi Alkohol

alkohol dapat dioksidasi menjadi keton, aldehida atau asam karboksilat Suatu alkohol primer
yang dapat dioksidasi menjadi aldehida dan asam karboksilatAlkohol sekunder akan dioksidasi
menjadi keton sedangkan alkohol tersier tidak dapatdioksidasi.

REAKSI PADA ETER

Eter bersifat sangat tidak reaktif walaupun eter memiliki gugus fungsional. Sifat eterini mirip
dengan sifat alkena. Sangat sulit untuk mereaksikan eter dengan reagensia laboratorium melalui
mekanisme oksidasi, reduksi, eliminasi atau reaksi dengan basa. Tetapieter mudah mengalami
reaksi auto-oksidasi dan pembakaran. Tetapi bila eter dipanaskan dengan asam, HI atau HBr eter
dapat bereaksi substitusi menghasilkan alkohol dan alkilhalida.

B. Ringkasan buku II

Alkohol (R-OH) dinamakan dengan menghilangkan huruf paling akhir "a" dari alkana
dan dipasangkan dengan akhiran "-ol" dengan imbuhan angka yang mengindikasikan posisi
ikatan gugus alkohol: CH3CH2CH2OH dinamakan 1-propanol. (Metanol dan etanol tidak
memerlukan imbuhan angka karena tidak ada ambiguasi dalam strukturnya). Akhiran -diol, -
triol, -tetraol, dll. digunakan jika gugus alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu: Etilena
glikol

CH2OHCH2OH dinamakan 1,2-etanadiol


Jika terdapat gugus fungsi lain yang memiliki prioritas lebih tinggi, maka awalan "hidroksi"
digunakan untuk mengindikasikan gugus fungsi alkohol: CH3CHOHCOOH dinamakan asam 2-
hidroksipropanoat Eter

Eter (R-O-R) terdiri dari sebuah atom oksigen yang berada di

antara 2 rantai karbon yang menyambung. Rantai yang lebih pendek diantara 2 rantai karbon itu
menjadi awal nama dengan sufiks "-ana" menjadi "-oksi". Rantai alkana yang lebih panjang
menjadi akhir nama eter tersebut. Sehingga CH3OCH3 disebut metoksimetana, dan
CH3OCH2CH3 disebut metoksietana (bukan etoksimetana). Jika oksigen tidak tersambung pada
akhir rantai utama alkana, maka seluruh rantaipendek gugus alkil beserta eter dianggap sebagai
rantai samping dandiberikan imbuhan nomor yang sesuai dengan posisi ikatan rantaitersebut
dengan rantai utama. Maka CH3OCH(CH3)2 disebut 2-metoksipropana.
2.3.Kelebihan dan kekurangan buku

a. kelebihan

1. kelebihan buku I

Penjelasan yang disajikan pada buku ini cukup jelas, dan pengertian serta sifat – sifat alcohol dan
eter dijelaskan dengan jelas. Setiap materi diikuti dengan Latihan soal serta pembahsan
Kelebihan lain pada buku ini adalah sampul buku yang menarik sehingga menambah daya minat
pembaca untuk mengetahui isi buku. Lalu, materi dan bahasa yang digunakan cukup sederhana
sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti maksud buku tersebut.

2.kelebihan buku II

Kelebihan pada buku ini adalah materi dan bahasa yang digunakan cukup sederhana dansingkat
sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti maksud buku tersebut. Gambar yang disajikan
juga cukup banyak sehingga dapat memudahkan pemahaman akan materi yang disajikan.
Susunan buku ini juga tergolong rapi sehingga memudahkan pembaca dalam mencari materi
yang ingin dibaca.

b. kelemahan buku

1. kelemahan buku I
Kurangnya penjelasan dari setiap gambar yang ada, sehingga untuk memahami gambar
agak sukar.

2.kelemahan buku II
Kelemahan buku ini yaitu penjelasan yang dipaparkan terlalu singkat sehingga terdapat
beberapa topik yang kurang jelas karena tidak lengkap nya materi yang disajikan.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Alkohol merupakan senyawa organik dengan gugus hidroksil terikat pada atom
karbon.Rumus umum alkohol adalah CnH2n+1OH atau R-OH. Eter adalah senyawa
organik dengan atom oksigen yang terikat diantara dua alkil,rumus umum dari eter adalah
CnH2n+1 – O – CmH2m+1 atau dilambangkan dengan R – O – R’. Sifat Alkohol titik
didihnya lebih tinggi dibandingkan alkil halida atau eter padanannyakarena dapat
membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya. Alkohol mudah larut dalam airkarena
membentuk ikatan hidrogen dengan air. kelarutan alkohol dipengaruhi oleh ukuran
gugus alkilnya karena alkohol mempunyai gugus hidrofob ( R) dan hidrofil (-OH).Eter
tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya tetapi dapat berikatanhidrogen
dengan air atau alkohol. Alkohol dapat mengalami reaksi substitusi dengan halida asam,
reaksi eliminasi membentuk alkena dan reaksi oksidasi. Eter lebih sulit bereaksi, eter
dapat mengalami reaksi substitusi dengan HI atau HBr membentuk alkohol dan alkil
halida.

3.2.Saran
Disarankan agar setiap buku diperbaharui mengikuti perubahan zaman agar lebih
menarik perhatian pembaca untuk membaca buku tersebut. Dan buku yang menggunakan
bahasa Indonesia seperti buku II dan I dapat dipublikasikan ke dalam bentuk Bahasa
Inggris agar semua kalangandari negara manapun dapat mengaksesnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kimia-Organik-
Komprehensif.pdf
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved
=2ahUKEwjQ6eeG3fX3AhUpT2wGHcT8BzMQFnoECAcQAQ&url=http%3A%2F%2Freposit
ory.um-
palembang.ac.id%2Fid%2Feprint%2F15031%2F&usg=AOvVaw2k2aftuNnWNQkGIRcwXAIz

Anda mungkin juga menyukai