Disusun oleh:
Kelompok 3
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengukuran Biokimia
Vitamin Larut Lemak (A,D,E,K)” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Fitria, SKM., MKM pada mata kuliah Penilaian Status
Gizi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitria, SKM., MKM selaku dosen mata
kuliah Penilaian Status Gizi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan kami. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. TUJUAN.......................................................................................................1
D. MANFAAT...................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Vitamin Larut Lemak..................................................................3
B. Sifat-Sifat Umum Vitamin Larut Lemak......................................................4
C. Definisi Vitamin A,D,E, dan K.....................................................................5
D. Pengukuran Biokimia Vitamin Larut Lemak..................................................
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus
didatangkan dari makanan. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin
adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Vitamin merupakan
nutrisi yang paling penting untuk tubuh kita untuk menjalankan pertumbuhan dan
fungsinya dengan baik. Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan
memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi.
Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan
terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain.
Vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan
pengolahan. Vitamin mempunyai sifat yang mudah sekali untuk larut didalam air atau
pun lemak. Bedasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut
dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin
yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut
dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh. Vitamin yang larut dalam lemak adalah jenis
vitamin yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh melalui keringat maupun urin, serta
secara umum vitamin larut lemak hanya sedikit yang hilang pada proses pemasakan. dan
vitamin larut lemak bersifat toksik pada dosis sangat tinggi.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian vitamin larut dalam lemak ?
2. Apa saja sifat-sifat umum vitamin larut dalam lemak ?
3. Apa definisi dari vitamin A, D, E, dan K ?
4. Bagaimana pengukuran biokimia vitamin larut lemak?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu vitamin larut lemak
2. Mengetahui manfaat umum vitamin larut lemak
3. Mengetahui lebih dalam terkait vitamin A, D, E, K
4. Mengetahui cara pengukuran vitamin larut lemak
D. Manfaat
Mengetahui berbagai macam vitamin larut lemak dan cara pengukurannya dalam
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vitamin Larut Lemak
Vitamin yang larut dalam lemak (larut-lipid) adalah molekul hidrofobik apolar yang
semua merupakan derivate isopren. Molekul ini tidak dapat disintesis oleh tubuh dalam
jumlah yang memadai sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin larut-lipid dapat
diserap secara efisien jika terdapat penyerapan yang normal begitu diserap. Molekul
vitamin tersebut harus diangkut di dalam darah seperti halnya lipid apolar yang lain, yaitu
dalam lipoprotein. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak biasanya ditemukan
berhubungan dengan lipid dalam makanan alam, yaitu : Vitamin A, Vitamin D, Vitamin
E, dan Vitamin K.
B. Sifat-Sifat Umum Vitamin Larut Lemak
Adapun sifat-sifat umum yang terdapat dalam vitamin larut lemak, yaitu :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vitamin larut lemak merupakan molekul hidrofobik apolar yang tidak dapat disintesis
oleh tubuh dalam jumlah memadai sehingga memerlukan asupan dari luar tubuh. Molekul
vitamin tersebut harus diangkut di dalam darah seperti halnya lipid apolar yang lain, yaitu dalam
lipoprotein.
Pengukuran Vitamin A dapat dilakukan dengan serum retinol metode HPLC, Serum
Retinol Binding Protein (RBP), dan Serum Retinyl Ester. Penentuan RBP lebih mudah
dibandingkan dengan penentuan serum retinol. Untuk menentukan kadar retinyl ester diperlukan
darah saat berpuasa karena konsentrasi retinyl ester naik setelah mendapat asupan vitamin A.
Pengukuran Vitamin D dapat dilakukan Serum Alkaline Phosphatase (ALP). Serum
alkali Fosfatase (ALP) adalah tes darah rutin yang biasa dilakukan baik sebagai bagian dari
evaluasi biokimia dari fungsi hati atau sebagai penanda independen dari kondisi medis tertentu.
Aktivitas ALP serum biasanya diukur untuk mendeteksi peningkatan aktivitasnyaTes ALP dapat
digunakan untuk diagnosis dan efisiensi pengobatan masalah tulang seperti rakhitis, osteomalasia
dan penyakit Paget.
Penelitian pada binatang percobaan didapatkan bahwa defisit vitamin E menyebabkan
kemandulan baik pada jantan dan betina. Gangguan lain adalah distrofi otot dan kelainan saraf
pusat (ensefalomalasia). Pada pemeriksaan biokimia seorang anak dikatakan memiliki nilai
normal vitamin E bila di dalam serum ≥ 0,7 mg.
Penentuan vitamin K dapat menggunakan metode Kromatografi Cepat Kinerja Tinggi
(KCKT). Kelebihan analisis dengan menggunakan metode KCKT untuk penentuan vitamin larut
lemak (vitamin A, D, E dan K) yaitu metode analisis yang cepat, memiliki efisiensi dan spesifitas
yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Albahrani, Ali A. Ronda F. Greaves. Fat-Soluble Vitamins: Clinical Indications and Current
Challenges for Chromatographic Measurement. The Clinical Biochemist Reviews. 2016;
37(1): 27–47.
Syarfaini. 2014. Berbagai Cara Menilai Status Gizi Masyarakat. Makassar: Alauddin University
Press.
Tiffani, Wely Leona. 2021. Korelasi Kadar Alkali Fosfatase dan Densitas Tulang Pada Wanita
Pascamenopause. Tesis. Fakultas Kedokteran Universitasn Sumatera Utara RSUP H.
Adam Malik Medan.