Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KOSMETOLOGI BAHAN ALAM


(ex: “SERUM VITAMIN C” )

Tanggal Praktikum : 8 April 2021


Tanggal Penyerahan : 15 April 2021
Dosen Pengampu : 1. Wilda Nurhikmah .,M. farm.,Apt
2. Asri Wulandari ,M. farm., Apt
Asisten Dosen : 1. Asry Wahyuni

Disusun Oleh :
NUR AISYAH
(066118140)
D

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pembuatan serum
2. Untuk mengetahui rancangan formula serum
3. Untuk melakukan evaluasi sediaan serum
1.2 Latar Belakang
Kulit merupakan bagian terluar tubuh manusia. Luas kulit orang dewasa sekitar 1,5
m2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kekusaman pada wajah yaitu akibat
stress, diet, sinar ultra violet, waktu tidur yang kurang, merokok, dan penggunaan
kosmetika, adanya faktor kekurangan vitamin juga dapat menjadi penyebab
berkurangnya kesehatan kulit, salah satu vitamin yang sangat dibutuh kan kulit
khususnya wajah ialah vitamin C. Vitamin C mengandung asam askorbat yang
merupakan salah satu bahan untuk memproduksi kolagen sebagai protein untuk
membuat kulit tetap kencang. Kolagen dan elastin akan menjaga dan melindungi
kulit dari kerusakan sehingga tetap kenyal dan elastis. Perawatan perbaikan yang
bisa dilakukan salah satunya yaitu dengan penggunaan serum yang berisi vitamin
C. yang dapat memberikan kecerahan pada wajah dan lebih efektif dari pada
penggunaan kosmetika lain.
Serum memang sering digunakan untuk mempertahankan keindahan kulit. Tapi,
perhatikan cara penggunaannya agar manfaatnya bisa diperoleh maksimal. Kulit
yang bersih, kencang dan cerah adalah dambaan setiap wanita. Sayangnya, posisi
kulit yang merupakan bagian terluar tubuh, membuatnya harus sering terpapar
sinar matahari maupun polusi lingkungan. Akibatnya, kulit gampang sekali
bermasalah. Jerawatan, kulit tampak kusam, muncul flek-flek hingga kerutan,
adalah beberapa masalah kulit yang kerap terjadi. Kalau sudah demikian,
perawatan kulit tentu tidak bisa hanya mengandung toner, milk cleanser
moisturizer maupun bahan-bahan perawatan kecantikan biasa. Tapi juga
dibutuhkan serum untuk merawat wajah
Melihat latar belakang tersebut diatas, maka kami melakukan uji coba pembuatan
serum vitamin C untuk pencerahan kulit wajah. Semoga hasil yang diperoleh dapat
bermanfaat bagi ilmu kesehatan juga masyarakat luas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Dasar Teori
Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian
luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM, 2003;Tranggono dan Latifah.
2007).Bahan kosmetika secara definisi adalah ilmu yang mempelajari kandungan
bahan danmanfaat yang dihasilkan oleh pemakaian bahan tersebut terhadap
penampilan dan kecantikan seseorang. Pengkajian bahan ini dapat dilakukan secara
fisik, organik dan anorganik.(Primadiati,2001).Anti-agingatau disebut juga anti
penuaan merupakan produk kosmetik topikal yang mampu mengobati atau
menghilangkan gejala penuaan pada kulit yang disebabkan oleh sinar UV matahari
(fotoaging) atau produk yang dapat mengurangi atau memperlambat timbulnya
gejala-gejala fotoaging(Barel et al., 2009).
Fungsi anti-agingadalah untuk menyuplai antioksidan bagi jaringan kulit,
menstimulasi proses regenerasi sel-sel kulit, menjaga kelembaban dan elastisitas
kulit, dan merangsang produksi kolagen. Manfaatanti-agingantara lain mencegah
kerusakan degeneratif yang menyebabkan kulit terlihat kusam dan keriput, membuat
kulit tampak sehat, cerah,elastis, dan awet muda (Muliyawan dan Surana, 2013).
Salah satu dari bentuk sediaan kosmetik yang telah berkembang akhir –akhir ini
adalah serum. Serum merupakan sediaan dengan viskositas rendah, karena
viskositasnya yang rendah serum dikategorikan sebagai sediaan emulsi. Serum
memiliki kelebihan yaitu memiliki konsentrasi bahan aktif tinggi sehingga efeknya
lebih cepat diserap kulit, dapat memberikan efek yang lebih nyaman dan lebih
mudah menyebar dipermukaan kulit karena viskositasnya yang tidak terlalu
tinggi(Kurniawati, 2018).
Serum Puddingadalah sediaan gel seperti Puddingyang dibuat dari bahan Polimer.
Polimeryang digunakan adalah polimer larut air yang memiliki ikatan uretan dalam
struktur. Ini mengaitkan molekul air dan menunjukkan efek penebalan pada air
dengan membentuk gel air. Ini digunakan untuk kosmetik sebagai gelator.
Kandungan yang ada dalam Polimerini adalah PEG-240/HDI Copolymer Bis-
Decyltetradeceth-20 Ether, Butylene Glycol, Air, Tocopherol dan Pottasium
Laurate.Kelebihan dari serum Puddingselain lebih mudahdalam pemakaian juga
sediaan ini akan kembali ratasetelah diambil oleh jari tangan.
2.2 Data Preformulasi
a) Gliserin (FI IV hal. 413)
Pemerian : cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna ; rasa manis; hanya boleh
berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopik; netral terhadap lakmus.
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan dengan etanol ; tidak larut dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.
Bobot jenis : tidak kurang dari 1,249.
b) Aqua destilata (FI III hal. 96)
Rumus molekul : H2O
BM : 18,02
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
c) Asam Askorbat ( FI IV hal. 36)
Pemerian : Hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Oleh pengaruh cahaya
lambat laun menjadi warna gelap. Dalam keadaan kering stabil dalam udara, dalam
larutan cepat teroksidasi. Melebur pada suhu lebih kurang 1900.
Kelarutan : mudah larut dalam air ; agak sukar larut dalam larut dalam etanol ; tidak
larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzena.
Sisa pemijaran : tidak lebih dari 0,1%
Wadah dan Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
BAB III
METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
 Batang pengaduk
 Beaker glass
 Pipet tetes
 Timbangan

3.1.2 Bahan
 Aqua destilata 30 gram
 Vitamin C 15 gram
 Gliserin 15 gram

3.2 Metode kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang dan dimasukan aquadest ke dalam beker glass sebanyak 30gr/2Tbsp
3. Ditambahkan gliserin sebanyak 15gr/1Tbps ke dalam beker glass lalu
adukhinggacampurantersebutlarut
4. Kemudian ditambahkan asam askorbat ke dalam larutan tersebut lalu aduk hingga
homogen
5. Kemudian masukan kedalam wadah botol kaca pipet
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Formula
Bahan Berat
Giliran 15 gram
Vitamin C 5 gram
Aqua destilasti 30 gram

4.2 Pembahasan
Pada kali ini praktikum pembuatan serum personal. serum personal dibuat dengan
cara terpisah diamana zat aktif dan bahan dasar dibuat terpisah kemudian di campurkan ke
dalam botol yang kosong menggunakan pipet tetes steril dan dapat disesuaikan dengan
kepeluan kulit wajah yang diinginkan. Serum personal ini biasa digunakan untuk orang-orang
yang menginginkan manfaat yang tersendiri dari kebutuhan kulit wajahnya. Bahan yang
digunak pada praktikum kali ini ialah asam askirbat atau dikenal dengan vitamin C.
Humektan merupakan suatu bahan yang dapat mempertahankan air pada sediaan. Humektan
berfungsi untuk memperbaiki stabilitas suatu bahan dalam jangka waktu yang lama, selain itu
untuk melindungi komponen-komponen yang terikat kuat di dalam bahan termasuk air,
lemak, dan komponen lainnya. Humektan yang sering digunakan dalam industri kosmetik
adalah gliserin (Jackson, 1995).
Gliserin digunakan sebagai humektan karena gliserin merupakan komponen
higroskopis yang dapat mengikat air dan mengurangi jumlah air yang meninggalkan kulit.
Efektifitas gliserin tergantung pada kelembaban lingkungan di sekitarnya. Humektan dapat
melembabkan kulit pada kondisi kelembaban tinggi. Gliserin dengan konsentrasi 10% dapat
meningkatkan kehalusan dan kelembutan kulit (Mitsui,1997).
Vitamin merupakan senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan
fungsi biologis yang lain bagi mahluk hidup. Berhubung vitamin tidak disintesa dalam tubuh
maka vitamin harus ada dalam makanan yang dikonsumsi.Vitamin C telah banyak dikenal
berkaitan dengan perlindungan terhadap flu. Buahyang kaya akan vitamin C merupakan
antioksidan kuat yang dapat melindungi DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi. Vitamin
C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 178 dengan rumus molekul C6H8O6. Dalam
bentuk kristal tidak berwarna, titik cair 190- 192oC, bersifat larut dalam air sedikit larut
dalam aseton atau alcohol yang mempunyai berat molekul rendah.
Vitamin C mempunyai peranan yang penting dalam mensintesis kollagen, yang
merupakan komponen penting kulit dan jaringan pengikat (Sofro et al, 1990). Fungsi dari
vitamin C salah satunya adalah sebagai antioksidan, yaitu substansi yang memberikan
elektron kepada radikal bebas dan membantu menstabilkan radikal bebas sehingga
melindungi sel dari kerusakan (Williams dan Wilkins, 2011).
Adapun masalah kulit dan membutuhkan perawatan yang lebih spesifik, seperti flek
hitam dan wajah kusam, perlu menambahkan serum wajah di rutinitas perawatan wajah.
Serum memiliki konsentrasi bahan aktif yang lebih tinggi sehingga bekerja lebih baik untuk
memperbaiki kondisi kulitmu, serta dapat terserap sampai ke jaringan kulit. Apa saja manfaat
lainnya dari serum wajah untuk kecantikan kulit; Mencerahkan Kulit Wajah yang Kusam,
Menyamarkan Noda Hitam di Wajah, Melembapkan Kulit Wajah, Menghilangkan jerawat
Farmakologi dan indikasi Serum adalah sediaan cair yang mengandung zat aktif
dengan konsentrasi maksimal untuk mencapai khasiat pada penggunaannya. Vitamin C
berkhasiat untuk mencerahkan wajah dan memiliki antioksidant yang baik bagi kulit. Fungsi
collagen adalah membantu proses pembentukan kulit dan meningkatkan daya elastis kulit,
protein ini penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan lentur.
Tips Memilih Serum Wajah
Perhatikan kemasan saat akan membeli serum. Pilih produk dengan botol atau
kemasan yang gelap dan mampu mencegah cahaya masuk. Paparan cahaya dapat merusak
bahan aktif pada serum, sehingga mengurangi kualitasnya. Sebelum menggunakan serum
wajah secara rutin, lakukan tes alergi sederhana dengan mengoleskan sedikit serum ke kulit
tangan, dan tunggu selama 48 jam. Jika muncul gejala alergi, seperti ruam dan gatal pada area
kulit yang diberikan serum, jangan gunakan serum dan segera temui dokter.Anda juga harus
berhati-hati jika menggunakan dua produk yang mengandung asam secara bersamaan,
contohnya serum vitamin C dengan krim retinol. Hal itu dapat meningkatkan risiko terjadinya
iritasi.
Cara Menggunakan Serum Wajah dengan Benar
Serum wajah dapat digunakan pada pagi atau malam hari sebelum tidur. Jika Anda
ingin menghemat penggunaan, cukup gunakan serum sekali sehari. Anda juga bisa
mencampurkan beberapa tetes serum ke pelembap wajah yang biasa Anda gunakan
seharihari. Setelah menggunakan serum wajah, usahakan wajah Anda tidak terpapar sinar
matahari langsung. Pastikan juga untuk selalu membersihkan wajah dengan air bersih dan
sabun khusus wajah sebelum menggunakan serum. Bagi Anda yang memiliki kulit sensitif,
hindari langsung menggunakan serum saat kulit masih basah. Tunggu 10-15 menit hingga
kulit kering sepenuhnya. Menggunakan serum ketika kulit masih basah berpotensi besar
menimbulkan iritasi. Setelah wajah bersih, serum baru boleh diaplikasikan ke wajah.
Tuangkan serum ke ujung jari, dengan takaran yang disarankan pada kemasan produk.
Usapkan secara perlahan dan merata ke seluruh area wajah, lalu tepuk-tepuk dengan lembut.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kulit, jika bingung dalam memilih serum
yang cocok. Dokter akan membantu Anda dalam melakukan perawatan dengan serum. Mulai
dari cara menentukan serum yang sesuai dengan kondisi kulit Anda, cara penggunaan yang
tepat, hingga cara meminimalkan risiko jika serum digunakan secara bersamaan dengan
produk perawatan kulit lainnya.
Evaluasi Sediaan Serum
 Uji Organoleptik dan Homogenitas
Uji organoleptik meliputi bentuk, warna, bau dan dilakukan secara visual pada sediaan serum
yang di buat. Sedangkan uji homogenitas dilakukan dengan cara sampel serum dan dioleskan
pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang sesuai.
 Uji pH
Uji pH dilakukan dengan menggunakan pH meter yang sudah dikalibrasi menggunakan
larutan dapar standar pH netral (pH 7,01) dan larutan dapar pH asam (pH 4,01). Dicuci
elektroda dengan menggunakan aquades, kemudian dikeringkan dengan dengan
menggunakan tissue. Dicelupkan elektroda pada sampel sampai alat menunjukkan pH yang
konstans. Angka konstan yang ditunjukkan oleh pH meter merupakan nilai pH dari sediaan.
 Uji Viskositas
Uji viskositas dilakukan dengan cara memasukkan sediaan sebanyak 100 mL ke dalam wadah
berbentuk tabung lalu dipasang spindle yang sesuai. Spindle harus terendam dalam sediaan
uji. Dinyalakan viskometer dan diatur kecepatan viskometer. Angka konstan yang
ditunjukkan oleh viskometer merupkan nilan viskositas dari sediaan. Adapun uji lanjutan
ialah seperti uji stabiulitas, uji kelembapan, uji mikroba, pemeriksaan tipe sediaan uji cycling
test, uji sentrifugasi, pemeriksaan ukuran globul, pengukuran bobot jenis, pengujian iritasi
kulit dan uji skin hidrating.
BAB V
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dalam pembuatan serum personal kali ini:


 Serum adalah sediaan cair yang mengandung zat aktif dengan konsentrasi maksimal
untuk mencapai khasiat pada penggunaannya.
 Gliserin digunakan sebagai humektan yang berkhasiat sebagai pelembab.
 Serum personal dikhususkan untuk kebutuhan wajah yang diinginkan.
 Penggunaan serum perlu diperhatikan dengan baik memilih kandungan yang sesuai
karekterisasi yang diinginkan dan cara menggunakan serum agar mendapatkan hasil
yang optimal.
 Serum vitamin C layak pakai jika memenuhi syarat yaitu pH 7,4 dan larutan jernih.

DAFTAR PUSTAKA
 Badan Standarisasi Nasional. 2006. SNI Nomor 01-2346-2006. Petunjuk Pengujian
Organoleptik dan atau Sensori. Jakarta (ID): Badan Standarisasi Nasional.
 Baki, Gabriella & Kenneth S. Alexander. 2015. Introduction to Cosmetic Formulation
and Technology. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
 Barel, Andre O, Mark Paye & Howard I Maibach. 2009. Handbook of Cosmetic
Science and Technology. Third Edition. New York: Informa Healthcare.

Anda mungkin juga menyukai