Anda di halaman 1dari 5

Hari, tanggal : Jumat, 26 April 2019

Gol/Kel : P2/4
Dosen: Dr. Ir Mulyorini Rahayuningsih, MSi

PEMBUATAN SACCHAROMYCES FERMENTED FILTRATE TONER

Oleh:

Aulia Syafli Nosa (F34160038)

Kurniawan P. P. (F34160050)

Anisa Septi Anandini (F34160051)

Nadya Rizki (F34160056)

Syifa Amalia (F34160063)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Produk-produk bukan hanya yaang dapat memuaskan kebutuhan


seseorang, tetapi terutama yang dapat memuakan kesenang konsumen. Kemajuan
teknologi dibidang kosmetik pun mulai tampak dengan banyaknya produk
kosmetik wajah yang berada dipasaran, selain itu kosmetik yang ditawarkan pun
ada berbagai macam jenisnya seperti bedak, stik, masakara, pelembab wajah dan
lain-lain. Kosmetk adalah alat-alat kecantikan seperti bedak, krem, dan lotion
untuk memperindah wajah kulit, rambut dan lainya. Biaya untuk membelinya pun
tidak bisa dibilang murah. Kosmetik yang sebenarnya merupakan barang sekunder
pun menjadi kebutuhan primer dalam kehiduan para wanita. Mahasiswi sering
dijadikan target pe- masaran berbagai produk industri, karena karakteristik mereka
yang labil, spesifik dan mudah untuk dipengaruhi sehingga akhirnya mendorong
munculnya berbagai gejala dalam perilaku membeli yang tidak wajar. Banyak
industri yang mulai memproduksi kosmetik,karena melihat peluang dari omset
penjualan yang cukup banyak terutama dari kalangan mahasiswi karena biasanya
mereka akan lebih bersifat aktif mencari masukan dari te- mannya maupun
berbagai iklan agar dapat menampilkan diri secara menarik.
Pada kesempatan kali ini akan membahas cara pembuatan fermentasi ragi
untuk kosmetik. Ragi yang digunakan kali ini saccharomyces cerivisae, ragi
tersebut banyak sekali manfaat bagi kulit karena sifatnya yang skin-identical,
artinya strukturnya sudah sesuai bagi kulit, bisa memperbaiki masalah kulit tanpa
menimbulkan efek samping. Pada percobaan kali ini kelompok 4 akan
mempelajari bagaimana cara pembuatan Saccharomyces Fermented Filtrate Toner
dan mempelajari khasiat yang ada pada ragi saccharomyces cerivisae.
METODOLOGI

Alat dan bahan

Alat yang digunakan pada pembuatan Fermented Filtrate Toner adalah


gelas, karet, kain bersih, sendok dan plastik. Bahan yang digunakan pada
percobaan kali ini 1 bungkus ragi roti (merk Fermipan), 2 sdm nasi putih (nasi
yang baru matang), dan 1/2 gelas air matang.

Metode

Air matang

Ditambahkan 2 sendok nasi putih

Ditambahkan 1 sdm ragi roti

Di aduk hingga rata dan Tutup rapat mulut gelas dengan


plastik yang diikat karet atau aluminium foil. Pastikan
tidak ada udara masuk.

Dibiarkan selama 3 jam

Disaring dengan kain atau kertas saring


Dan dimasukkasn ke dalam botol kecil

hasil
PEMBAHASAN

Perbedaan ragi roti dan ragi bir adalah pada strainnya


Strain yang berbeda menghasilkan jumlah karbon dioksida dan alkohol
yang berbeda. Saccharomyces cerevisiae untuk ragi bir menggunakan strain yang
menghasilkan banyak alkohol dan rasa pahit, sedangkan untuk ragi roti
menggunakan strain yang menghasilkan banyak karbon dioksida sehingga adonan
roti bisa mengembang. Ragi roti biasanya merupakan ragi aktif sehingga proses
fermentasinya cepat, sedangkan ragi bir merupakan ragi inaktif sehingga proses
fermentasinya lebih lama.
Saccharomyces cerevisiae juga dimanfaatkan sebagai ragi bir. Ragi roti dan ragi
bir disebut sebagai nutritional yeast karena nilai gizinya yang tinggi :
 vitamin B kompleks : B1 (thiamine), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B5
(panthotenic acid), B6 (pyridoxine), B9 (folic acid), biotin
 mineral : kromium dan selenium
Saccharomyces cerevisiae digunakan dalam skincare karena sifatnya
melembabkan kulit (skin conditioning & moisturizing), selain itu juga cenderung
mempercepat penyembuhan luka dan bekasnya. Hasil penelitian yang diterbitkan
di Journal of Burn Care and Research menunjukkan bahwa ekstrak ragi S.
cerevisiae yang dioleskan ke kulit mempercepat penyembuhan luka pada tikus.
Protein ragi S. cerevisiae juga dapat meningkatkan produksi kolagen oleh
fibroblast di lapisan dermis kulit. Kolagen adalah protein struktural utama yang
menyokong kulit sehingga kulit kencang dan elastis. Produksi kolagen menurun
sesuai pertambahan usia, ikatan kolagen yang ada semakin longgar. Paparan sinar
matahari mempercepat kelonggaran ikatan kolagen dengan mengaktifkan enzim
yang merusak ikatan kolagen. Hal ini menyebabkan timbulnya kerutan. Ekstrak
ragi dan protein ragi dapat memperlambat kelonggaran ikatan kolagen sehingga
kerutan tidak cepat muncul.
Ekstrak/ filtrat dari fermentasi Saccharomyces merupakan bahan yang
disebut skin-identical atau repairing ingredients karena struktur selulernya sangat
mirip dengan sel kulit manusia, bisa memperbaiki berbagai ketidaksempurnaan
kulit. Saccharomyces juga menghasilkan beta-glucan yang merupakan antioksidan
kuat. Menurut berbagai hasil penelitian, filtrat (hasil penyaringan) dari fermentasi
Saccharomyces tidak memiliki efek samping bagi kulit.
Cara bekerja Saccharomyces adalah dengan meningkatkan produksi
hyaluronic acid pada lapisan epidermis kulit manusia. Selain itu juga
meningkatkan komponen polygalacturonase pada kulit, yaitu allantoin. Allantoin
mampu menjaga kehalusan kulit.

Ekstrak/ hasil penyaringan dari fermentasi ragi Saccharomyces memiliki


sejumlah manfaat:
 mencerahkan kulit
 mengurangi kerutan
 menenangkan kulit dan mencegah stress pada sel-sel kulit
 menghaluskan dan melembabkan kulit
 meningkatkan sirkulasi darah pada kulit dan mengurangi dark circle
Dalam buku The Essential Herb-Drug-Vitamin Interaction Guide, dr.
George T. Grossberg dan Barry Fox merekomendasikan ragi bir (Saccharomyces
cerevisiae) untuk penyembuhan jerawat, eksim dan luka bakar.
Dalam Feed Your Skin, Starve Your Wrinkles seorang ahli nutrisi holistik
Allison Tannis menyatakan bahwa vitamin B dalam ragi bir menyediakan energi
yang cukup untuk replikasi sel-sel kulit, sedangkan kromium yang tinggi
membantu kulit mengekstraksi energi tambahan dari lemak, karbohidrat dan
protein.

Anda mungkin juga menyukai