Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETOLOGI

“PEMBUATAN FACE SERUM”

Dosen Pengampu : 1. Dra. Dwi Indriati, M. Farm., Apt

2. Mindiya Fatmi, M. Farm., Apt

3. Wilda Nurhikmah, M. Farm., Apt

4. Cyntia Wulandari, M. Farm

5. Asri Wulandari, M.

Farm Asisten Dosen : Sintia Triaz

Nama Penyusun : Dwi Rahayu

Suciati NPM : 066118034

Kelas : A

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui cara pembuatan serum wajah


2. Mahasiswa mampu mengetahui formula yang digunakan dalam pembuatan serum
wajah
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan serum wajah

1.2 Latar Belakang

Kulit merupakan bagian terluar tubuh manusia sehingga mudah terlihat oleh
orang lain. Luas kulit orang dewasa sekitar 1,5 m2. Ketebalan dan kondisi kulit
sangat bervariasi tergantung pada umur, jenis kelamin, ras, iklim, dan lokasi pada
tubuh. Kulit wajah adalah satu bagian dari kulit yang dapat mempengaruhi
penampilan dan kepercayaan diri seseorang.
Serum memang sering digunakan untuk mempertahankan keindahan kulit.Tapi,
perhatikan cara penggunaannya agar manfaatnya bisa diperoleh maksimal.Kulit yang
bersih, kencang dan cerah adalah dambaan setiap wanita. Sayangnya,posisi kulit yang
merupakan bagian terluar tubuh, membuatnya harus seringterpapar sinar matahari maupun
polusi lingkungan. Akibatnya, kulit gampang sekali bermasalah.
Jerawatan, kulit tampak kusam,muncul flek-flek hingga kerutan, adalah beberapa
masalah kulit yang kerap terjadi.Kalau sudah demikian, perawatan kulit tentu tidak bisa
hanya mengandung toner,milk cleanser, moisturizer maupun bahan bahan perawatan
kecantikan biasa. Tapi juga dibutuhkan serum untuk merawat wajah. Dalam dunia
kecantikan, istilah serum memang agak berbeda dengan serum yang biasa digunakan dalam
bidang kedokteran. Dalam dunia kecantikan yang dimaksud serum adalah cairan yang
mengandung formula zat aktif yang berguna untuk memperbaiki struktur kulit.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Kosmetik dengan bahan alam telah banyak dikembangkan di Indonesia dan lebih
menarik minat pasar. Masyarakat Indonesia menginginkan produk kosmetik yang dapat
mencegah proses penuaan dini. kosmetik anti-aging menjadi tren bagi konsumen yang
berusia 25 tahun keatas sebagai pencegahan penuaan dini. (Ditjen POM,1989)
Salah satu dari bentuk sediaan kosmetik yang telah berkembang akhir – akhir ini
adalah serum. Serum merupakan sediaan dengan viskositas rendah, karena viskositasnya
yang rendah serum dikategorikan sebagai sediaan emulsi. Serum memiliki kelebihan yaitu
memiliki konsentrasi bahan aktif tinggi sehingga efeknya lebih cepat diserap kulit, dapat
memberikan efek yang lebih nyaman dan lebih mudah menyebar dipermukaan kulit karena
viskositasnya yang tidak terlalu tinggi. (Andina,2010)
Serum memang sering digunakan untuk mempertahankan keindahan kulit.Tapi,
perhatikan cara penggunaannya agar manfaatnya bisa diperoleh maksimal.Kulit yang
bersih, kencang dan cerah adalah dambaan setiap wanita. Sayangnya,posisi kulit yang
merupakan bagian terluar tubuh, membuatnya harus seringterpapar sinar matahari maupun
polusi lingkungan. (Astuti,2009)
Berdasarkan ketertarikan masyarakat tentang perawatan kulit untuk mencegah
penuaan dini, dibutuhkan kosmetik dari bahan yang mengandung zat aktif antioksidan
karena antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas reaktif
menjadi bentuk tidak reaktif yang relatif stabil sehingga dapat melindungi kulit dari efek
bahaya radikal bebas. Salah satu bahan alam yang mengandung antioksidan dan banyak
digunakan untuk kosmetik adalah vitamin C.
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut vitamin C mudah rusak karena
bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat
dengan adanya tembaga dan besi. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup
stabil dalam larutan asam (Almatsier S, 2005).

2.2 Data Preformulasi


1. Gliserin (FI IV hal 413, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal
283).

Pemerian : Cairan seperti sirup; jernih, tidak berwarna; tidak berbau;


manis diikuti rasa hangat, higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu
rendah dapat memadat membentuk massa hablur berwarna yang tidak melebur
hingga suhu mencapai lebih kurang 20 derajat.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol (95%) ;
praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam minyak lemak.
Khasiat : Zat tambahan
Rumus Molekul : C3H8O3.
Berat Molekul : 92,09
Titik Beku : -1,60 C.
Khasiat : Pelarut.
Konsentrasi : <50%.
Berat Jenis : Tidak kurang dari 1,249. 1,2620 g/cm3 pada suhu 250 C.
OTT : Gliserin bisa meledak jika bercampur dengan oksidator kuat
seperti kromium trioksida, potasium klorat atau potasium permanganat. Adanya
kontaminan besi bisa menggelapkan warna dari campuran yang terdiri dari fenol,
salisilat dan tanin. Gliserin membentuk kompleks asam borat, asam gliseroborat
yang merupakan asam yang lebih kuat dari asam borat.
Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis. Dapat terurai dengan
pemanasan yang bisa menghasilkan akrolein yang beracun. Campuran gliserin
dengan air, etanol 95 % dan propilena glikol secara kimiawi stabil. Gliserin bisa
mengkristal jika disimpan pada suhu rendah yang perlu dihangatkan sampai suhu
200 C untuk mencairkannya.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat.

2. Aqua destillata

Warna : Jernih tidak berwarna


Rasa : Tidak mempunyai rasa
Bau : Tidak berbau
Pemerian : Cairan
Titik didih : 1800C
Pka/pkb : 8,4
Bobot Jenis : 1 gr/cm3 atau 1 gr/ml
pH larutan :7
Stabilitas : Stabil diudara.

3. Asam Askorbat (Farmakope Indonesia Edisi III)


Asam Askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0% C6H8O6
Nama Lain : Vitamin C
BM : 176, 13
Pemerian : Serbuk atau hablur, putih atau agak kuning, tidak berbau rasa asam.
Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap
diudara, dalam larutan cepat teroksidasi.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, tidak larut
dalam kloroform, eter dan benzene. Kelarutan dalam air 33 g/100 ml, dalam etanol
2 g/100 ml, dalam gliserol 1 g/100 ml, dalam propilen glikol 5 g/100 ml, larut
dalam dietil eter, kloroform, benzene, eter minyak bumi, minyak, lemak pelarut.
Khasiat : Antiskorbut.
BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat

1. Batang pengaduk
2. Botol coklat
3. Beker glass
3.1.2 Bahan

1. Aquadest
2. Asam ascorbat
3. Gliserin
3.2 Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Dicampurkan air dan gliserin didalam beaker glass kemudian diaduk hingga
jernih dan homogen
3. Ditambahkan asam ascorbat kedalam beaker glass, aduk hingga jernih
4. Setelah larutan jernih, dapat dimasukan kedalam botol coklat
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Formulasi


Bahan Jumlah
Aquadest 30 gram
Asam Ascorbat 5 gram
Gliserin 15 gram

4.2 Data Pengamatan


Uji Organoleptik
Bentuk Warna Bau
Agak kental Semi transparan, agak keruh Bau lemah

Homogenitas pH Viskositas
Homogen 4,5 – 8,0 2000 – 50.000 cPs

4.3 Pembahasan
Serum vitamin c adalah serum inovatif untuk menjadikan kulit lebih

berkilau indah dan meningkatkan vitalitasnya. Diformulasikan dengan skincare

vitamin c untuk mengembalikan kemilau sehat alami kulit serta melembutkan

kulit wajah. Selain itu serum ini juga mengandung collagen alami dari bahan laut

yakni ikan yang berfungi untuk mengembalikan keremajaan kulit serta mencegah

penuaan dini.
Serum wajah merupakan produk perawatan kulit berbentuk cairan yang

digunakan pada wajah dengan kandungan nutrient kulit seperti asam amino

(protein), glitserin, vitamin (A,C atau E), kolagen, elastin, dan juga asam

hialuronat. Serum wajah dapat menembus hingga ke lapisan ke-3 kulit yaitu

endodermis karena formulasinya yang menggunakan teknologi nanomolekul.

Serum wajah umumnya cair bertekstur ringan dan tidak mengandung minyak,

yang mudah diserap oleh kulit.

Pada pembuatan serum vitamin C ini menggunakan bahan aquadest, asam

askorbat, dan gliserin. Disini asam askorbat sebagai zat aktif, vitamin C

merupakan salah satu antioksidan yang dapat membantu mencerahkan warna

kulit, sehingga vitamin C telah digunakan sebagai terapi untuk masalah pada

warna gelap dan bermasalah. Vitamin C merupakan antioksidan non enzimatik

yang larut dalam air. Asam askorbat berperan sebagai reduktor untuk berbagai

radikal bebas. Selain itu juga meminimalkan terjadinya kerusakan yang

disebabkan oleh stres oksidatif. Fungsi utama vitamin C pada kulit yaitu sebagai

antioksidan kuat yang melindungi kulit terhadap pengaruh negatif faktor luar

seperti (polusi, matahari, iklim, AC, asap rokok, dsb), merangsang pembentukan

dan peningkatan produksi kolagen kulit, yang akan menjaga kekenyalan,

kelenturan, serta kehalusan kulit, dan mencerahkan kulit.

Vitamin C sebagai antioksidan bekerja menangkap radikal bebas yang

ada dalam kulit. Molekul antioksidan berfungsi sebagai sumber hidrogen labil

yang akan berikatan dengan radikal bebas. Dalam proses ini, antioksidan
mengikat energi yang akan digunakan untuk pembentukan radikal bebas baru

sehingga reaksi oksidasi berhenti. Secara tidak langsung, vitamin C dapat

meredam aktivitas dengan cara mengubah tokoferol menjadi bentuk tereduksi,

dengan kata lain antioksidan “mengorbankan dirinya” untuk teroksidasi oleh

radikal bebas sehingga melindungi protein atau asam amino penyusun kolagen

dan elastin. Serum dengan kandungan vitamin C berfungsi sebagai antioksidan

serta berperan dalam sintesa kolagen untuk memperlambat proses penuaan.

Sehingga serum vitamin C bagus digunakan untuk mengatasi masalah kulit

kusam, flek-felk maupun untuk mengatasi berbagai masalah kulit akibat penuaan

dini.

Fungsi gliserin menjadi humektan alami. Dapat menjaga kulit tetap

terhidrasi karena sifat higroskopik sehingga menjaga air tetap berada di kulit.

Fungsi aquadest sebagai Vitamin C yang ditambahkan pada serum wajah dapat

bermanfaat pula sebagai anti radang, merah-merah, gatal-gatal. Untuk tujuan

mencerahkan atau memutihkan kulit serta untuk mencegah proses penuaan dini

gunakan serum berkadar vitamin C rendah. Tapi untuk pengobatan biasanya

dipakai kadar yang lebih tinggi. Untuk kecantikan kulit, penggunaan serum

vitamin C kadar 15%, sedangkan untuk tujuan pengobatan bisa dipakai kadarnya

20%.

Kelemahan serum vitamin C adalah sifatnya yang sangat mudah berubah-

ubah walau di suhu kamar dan cahaya langsung, khususnya vitamin C murni.

Vitamin C yang lebih tahan lama biasanya telah dicampur dengan bahan-bahan
lain, atau memang bentuk vitamin C-nya yang sudah stabil (misalnya L-ascorbic

acid). Karena itulah, serum vitamin C biasanya dikemas dalam botol kecil

berwarna kecokelatan, agar tidak mudah teroksidasi.


BAB V

KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :

 Serum wajah merupakan produk perawatan kulit berbentuk cairan yang digunakan
pada wajah dengan kandungan nutrient kulit seperti asam amino (protein), glitserin,
vitamin (A,C atau E), kolagen, elastin, dan juga asam hialuronat.
 Serum wajah umumnya cair bertekstur ringan dan tidak mengandung minyak, yang
mudah diserap oleh kulit.
.
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM. 1989. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan


RI. Hal: 22, 83, 97, 356.

Almatsier. S, 2005. Antioxidant and Anti-Inflammatory Properties. PloS ONE 11 (3) :


0152575. Hal. 1-22.

Andini, 2010. Antioxidant a Activity. Malang, Indonesia. Hal. 93-99.

Astuti. 2009. Aktivitas Antioksidan Dari Vitamin C. Jurnal Farmasi. 6 (3) : 41-50.
Prasman Triplinerve Ilmiah.

Fatmawati, dkk, 2014. Laporan Kosmetologi, Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam, Makassar : Universitas Hasanuddin.
Fillopy, 2014. Effect of Lactic Acid Fermentation on Total Phenolic Content and
Antioxidant Activity. Advances in Health Sciences Research (AHSR), vol. 2:
282-289
LAMPIRAN

ETIKET DAN BROSUR

LIFESKIN BEAUTY NETTO : 50ml

Vitamin C Mengandung Antioksidan


Serum Mencegah kerusakan akibat sinar UV

Di Produksi & di distribusikan oleh : PT. Melra Farma Bogor - Indonesia

No.Batch:
Khasiat :
NA18203418034
Mengghidrasi kulit, Mencerahkan kulit, Memudarkan bintik hitam, Memudarkan
No.Reg: 28112020
mata panda, Meningkatkan produksi kolagen, Mencegah kulit kendur, Melindungi Exp.Date: NOV2022
dari sinar matahari, Meringankan kulit terbakar. HET: Rp. 125.000

Cara Pakai :
Serum vitamin C bisa digunakan 2 kali sehari, yaitu pagi dan malam hari.
Sebelum mengoleskannya, bersihkanlah wajah terlebih dahulu dengan sabun
pembersih wajah. Selanjutnya, tuangkan toner pada kapas dan usapkan ke
permukaan wajah, kecuali area mata, lalu tunggu sampai kering.

Ingredients:
Asam Askorbat, Gliserin dan Aquadest.

Anda mungkin juga menyukai