Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KOSMETIK BAHAN ALAM


“ PEWARNA RAMBUT ”
Tanggal Praktikum : 15 Maret 2021
Tanggal Penyerahan : Maret 2021
Dosen Pengampu : 1. Asri Wulandari, S. Farm
2. Dra. Dwi Indriati, M. Farm., Apt
3. Mindiya Fatmi, M. Farm,. Apt
4. Nina Herlina, M. Farm
5. Wilda Nurhikmah, M. Farm,. Apt
Asisten Dosen : 1. Alya Safira 3. Dhea Septia K
2. Asry Wahyuni 4. Widya F
Disusun Oleh
Nama : Khoirotun Nisa
Npm : 066118004
Kelas :A

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan / atau memperbaiki bau badan
atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Bentuk perawatan yang sedang populer di kalangan wanita dan pria saat ini
adalah perawatan terhadap rambut. Rambut merupakan salah satu bagian tubuh yang
patut diperhatikan karena rambut merupakan mahkota bagi pemiliknya. Rambut yang
sehat akan membuat penampilan menjadi lebih baik dan menjadi daya tarik tersendiri
bagi pemiliknya. Perawatan rambut harus dilakukan secara kontinyu agar diperoleh
hasil yang maksimal yakni rambut sehat dan berkilau.
Pewarna rambut adalah sediaan kosmetik yang digunakan dalam tata rias rambut
untuk mewarnai rambut atau untuk mengembalikan warna rambut asalnya (Dirjen
POM,1985). Pewarna rambut diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu pewarna
rambut temporer, pewarna rambut semi permanen, pewarna rambut permanen.
Pemakaian pewarna rambut saat ini sudah semakin meluas, hal ini berdampak
pada meningkatnya produksi pewarna rambut dan di pasaran pun dapat ditemukan
berbagai variasi pewarna rambut. Komposisi zat aktif dan bahan tambahan yang
terdapat dalam pewarna rambut pun beragam. Maka pengetahuan tentang bahan apa
saja yang digunakan pada pewarna rambut dan karakteristiknya perlu diketahui
untuk melakukan identifikasi untuk analisis sediaan pewarna rambut.
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Rambut termasuk salah satu dari adneksa kulit. Rambut tumbuh dari akar rambut
yang ada di dalam lapisan dermis kulit dan melalui saluran folikel rambut keluar dari
kulit. Bagian rambut yang keluar dari kulit dinamakan batang rambut. Rambut adalah
struktur keratin memanjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis. Rambut
ditemukan di seluruh tubuh kecuali di telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis,
klitoris dan labia minor. Infundibulum adalah lubang folikel sebasea untuk saluran
masuk (Shapiro, 2010)
Sediaan rias rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias
dengan maksud untuk pewarnaan rambut, pemucatan atau pemutihan rambut,
pelurusan rambut, pengeritingan atau pengikalan rambut atau penghilang ketombe,
pelembut rambut, penataan rambut, pembantu perawatan rambut pelebatan dan atau
penyuburan rambut. Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang
digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk
mengembalikan warna rambut asalnya atau warna lain ( Ditjen POM, 1985 )
Proses pewarnaaan pada rambut sebetulnya terjadi karena adanya reaksi kimia
antara molekul rambut dengan zat pewarna rambut. Reaksi pada umumnya
merupakan reaksi oksidasi. Rambut pada dasarnya adalah keratin, yaitu sejenis
protein yang juga sama ditemukan pada kulit dan kuku. Warna alami pada rambut
bergantung pada perbandingan dan jumlah dari dua jenis protein yang terkandung di
dalamnya. Dua jenis protein tersebut bernama eumelanin dan phaeomelanin.
Eumelanin adalah zat yang berperan pada pewarnaan rambut coklat ke corak hitam
sedangkan phaeomelanin berperan pada pewarnaan rambut keemasan, pirang, dan
merah. Ketidakikutsertaan salah satu dari melanin tersebut akan mengakibatkan
warna putih atau abu-abu pada rambut. Manusia telah mewarnai rambut mereka sejak
ribuan tahun yang lalu dengan menggunakan tumbuhan dan mineral alami,
contohnya inai, kerak biji kacang kenari, dan cuka (vinegar) (Carbett, 1988)
Warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin di dalam rambut yang ada dalam
lapisan korteks. Bahan asal pigmen melanin adalah melanosit yang berada dalam
umbi rambut. Melanosit adalah sel-sel yang menghasilkan pigmen (zat warna) yang
menyebabkan rambut asli dapat memiliki bermacam macam warna (Bariqina dan
Ideawati, 2001)
2.2 Data Formula
1. Gliserin ( FI edisi III hal 271)
Pemerian : Cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis
diikuti rasa hangat, higroskopik
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) p, praktis
tidak larut dalam kloroform p, dalam eter p dan dalam minyak
lemak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan
2. Pirogilol
Rumus kimia : c6h6o3
Pemerian : Padatan putih, sampel biasanya berwarna kecoklatan karena
kepekaannya terhadap oksigen
Kelarutan : Larutan air
Kegunaan : Agen pengembang
Khasiat : Zat tambahan
3. DMDM Hidantoin
Pemerian : Bentuk cairan, sedikit berbau aldehid, tidak berwarna mendekati
kuning transparan
Kelarutan : Dapat larut dalam air dan alkohol Dapat larut dalam air
Khasiat : Pengawet
4. Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) (Depkes RI, 1995)
Pemerian : Serbuk putih; tidak berbau; dan tidak memiliki rasa, larut dalam
air
Kelarutan : Larut dalam air dingin, praktis tidak larut dalam kloroform,
etanol, dan eter, tetapi tidak larut dalam campuran etanol dan
diklorometan, dalam campuran metanol dan diklorometan, dan
campuran air dan alcohol
Konsentrasi : 0,45 – 1,0 %
Fungsi : Suspending agent
5. Propilenglikol ( Farmakope Indonesia IV hal. 712, Excipient edisi 6 hal. 592 )
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau; rasa agak
manis higroskopik Berat Molelul : 76, 09
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dengan etanol
(95%) P dan dengan kloroform P; larut dalam 6 bagian eter P;
tidak dapat dicampur dengan eter minyak tanah P dan beberapa
minyak essensial tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak
lemak
Berat Jenis : 1,038 g/cm3
OTT : Dengan zat pengoksidasi seperti Pottasium Permanganat
Konsentrasi : 10-25%
Stabilitas : Higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat,
lindungi dari cahaya, ditempat dingin dan kering. Pada suhu yang
tinggi akan teroksidasi menjadi propionaldehid asam laktat, asam
piruvat& asam asetat. Stabil jika dicampur dengan etanol,
gliserin, atau air
Khasiat : Bersifat antimikroba, desinfektan, pelembab, plastisazer,
pelarut, stabilitas untuk vitamin
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya ,
sejuk dan kering
6. Aquadest DM (H2O )
BM : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
Khasiat : Untuk pembuatan injeksi
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Alat-alat gelas
2. Alat maserasi
3. pH indicator
4. Seperangkat alat HPMC
5. Timbangan analitik
3.1.2 Bahan
1. Aqua DM (demineralisasi)
2. DMDM hidantoin 0,6%
3. Ekstrak biji papaya
4. Etanol 95%
5. Gliserin
6. Propilenglikol
7. Piragolol 1%
3.2 Cara Kerja
1. Pembuatan ekstrak biji pepaya dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut
Etanol 96% selama 3 x 24 jam, hasil ekstraksi diuapkan dengan rotary evaporator
sampai diperoleh ekstrak yang kental
2. Dilakukan uji skrining fitokimia meliputi pemerikasaan senyawa alkaloid,
flavonoid, tannin, saponin, steroid dan terpenoid
3. Dibuat formulasi hasil ekstraksi biji pepaya dengan variasi konsentrasi yaitu 3%,
5%, 8% dicampur dengan formulasi gel
4. Dilakukan pengujian stabilitas fisik sediaan dilakukan dengan pengamatan
organoleptis, pengukuran pH dan viskositas selama 28 hari penyimpanan ,suhu
penyimpanan 25 Celcius
5. Dilakukan pengujian efektivitas pewarna sediaan gel dilakukan terhadap sediaan
gel pewarna rambut dengan konsentrasi terkecil dan terbesar
6. Pengujian iritasi sediaan gel pewarna rambut dengan menggunakan tekhnik uji
tempel terbuka dengan konsentrasi zat warna terbesar dan diamati apakah
menimbulkan rasa gatal dan timbulnya warna karena terjadi iritasi pada kulit atau
tidak

Anda mungkin juga menyukai