Anda di halaman 1dari 30

KOSMETIKA

Annisa Firdaus,Apt
KUKU
• Kuku merupakan alat tambahan kulit yang mempunyai fungsi
fisiologis untuk melindungi ujung jari dan fungsi estetis untuk
menunjang penampilan.
• Ciri-ciri kuku yang sehat dan normal adalah kuat, kenyal, dan
memperlihatkan warna pink atau kemerah-merahan,
permukaan kuku licin, melengkung dan bersih tanpa terdapat
lubang atau ombak di bagian tepinya.
• Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.
• Kuku tumbuh dengan arah ke depan. Kecepatan pertumbuhan
rata-rata pada orang dewasa adalah ±1/8 inchi atau 5/16
cm (3 mm) perbulan.
Bagian-Bagian Kuku

Kuku terdiri dari 3 bagian

Badan Kuku atau Akar Kuku (Nail Root) Ujung Lepas


Lempeng Kuku (Nail berada pada dasar kuku (Free Edge)
Plate) yaitu bagian yang dan tersembunyi di bawah merupakan
kelihatan dari kuku yang kulit, akar kuku berasal dari bagian yang
berada di atas palung jaringan yang tumbuh yaitu berbatasan
kuku mulai dari atas matriks atau kandungan dengan badan
batas akar sampai tepi kuku. Kandungan kuku kuku dan ujung
ujung lepas. Palung kuku adalah bagian palung kuku jari.
adalah bagian dari kulit yang berada di bawah
tempat kuku berada. akar kuku.
Bentuk Kuku

Bentuk kuku dibagi dalam 4 macam yaitu:


- persegi
- bulat
- lonjong
- runcing
CAT KUKU (NAIL POLISH)

Cat kuku merupakan


pigmen yang diendapkan
dalam pelarut yang mudah
menguap untuk menutupi
warna alami kuku.
Jenis-Jenis Cat Kuku

•Matte
Warnanya tidak mengkilap, cenderung
warna original dan tak banyak pilihan.

•Glitter
Nail polish yang mengandung glitter.

•Color Changing Nail Polish


Nail polish ini dapat berubah warna sesuai
dengan temperatur tubuh dan lingkungan.
•Metallic
Warna nail polish ini memberikan kesan
eksotik dengan beberapa pilihan warna
dasar silver, gold, dan tembaga.

•Extra Shine
Nail polish ini membuat kuku terlihat berkilau
sempurna dan manis.

•Shimmer
Nail polish ini memiliki warna natural seperti
cream dan pearl untuk memberikan kesan
alami.
Komponen Penyusun Cat Kuku

1. Pembentuk Selaput Utama/Film (15%)


Menghasilkan selaput mengkilat dan melekat pada nail plate.
Contohnya nitroselulosa, polimer metakrilat, dan polimer vinil.

2. Selaput untuk Membentuk Resin (7%)


Digunakan untuk melekatkan kuku dengan cat dan
meningkatkan kilauan. Contohnya formaldehid, p-toluene
sulfonamid, poliamid, akrilat, alkyd dan vinil resin.

3. Zat Plastik/Plasticizers (7%)


Digunakan untuk meningkatkan kelenturan. Contohnya dibutil
pthalat, dioktil pthalat, trikresil pospat, kamfor, minyak jarak,
dan trifenil fosfat.
4. Pelarut dan Cairan Lain (70%)
Digunakan untuk memodifikasi viskositas. Contohnya asetat,
keton, toluen, xylene, alkohol, metilen klorida, eter.

5. Pewarna (0-1%)
Digunakan untuk memberikan pigmen atau warna pada cat
kuku. Contoh pewarna D&C Red No. 6, D&C Red No. 7, D&C
Red No. 30, D&C Red No. 34, FD&C Yellow No. 5, dan FD&C
Yellow No. 6.

6. Pengisi
Guanine fish scale atau titanium dioksida dilapisi mica flakes
atau bismut oksiklorida untuk pewarnaan.

7. Bahan Pengendap (1%)


Tetapi tidak selalu ditambahkan.
Zat Kimia Berbahaya dalam Cat Kuku

• Toluena
Sebagai pelarut. Toluena dapat
menyebabkan cacat lahir pada hewan,
mempengaruhi sistem saraf pusat, dan
berakibat fatal jika tertelan.

• Formaldehida
Sebagai pelarut. Formaldehida dapat
menyebabkan kanker. Selain itu, jika
dihirup asap formaldehida dapat
menyebabkan iritasi selaput lendir di
mata, hidung, dan tenggorokan.
• Etil Asetat
Sebagai pelarut. Etil asetat sangat
berbahaya karena dapat menembus
kulit. Jika terhirup dalam waktu yang
lama dapat menyebabkan kerusakan
paru-paru, jantung, ginjal, dan hati.

• Butil Asetat
Sebagai pelarut. Butil asetat sangat
beracun dan menyebabkan iritasi pada
mata, kulit dan paru-paru.
• Dibutyl Phthalate
Zat ini dalam ftalat mudah diserap saat cat kuku
digunakan. Beberapa negara telah melarang penggunaan
zat ini, misalnya Uni Eropa dan Amerika Serikat, karena
dapat mempengaruhi siklus pubertas awal pada anak
perempuan, jumlah sperma yang rendah pada pria, cacat
seksual, dan masalah perkembangan janin.

• Ftalat Anhidrida
Pada cat kuku, dibutyl ftalat sering digantikan oleh
anhidrida ftalat. Namun zat ini tidak jauh lebih baik
daripada dibutyl ftalat. Zat kimia ini sangat berbahaya
karena dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh
manusia dan sistem pernapasan. Serta dapat
menyebabkan kanker, kerusakan organ, dan iritasi
membran.
Langkah-Langkah Mengecat Kuku

Kuku dibersihkan Kuku dirapikan


Oleskan
dengan cara dengan gunting kuku
vitamin kuku
mencuci tangan dan pengikir kuku

Oleskan nail Oleskan cat kuku


Oleskan
polish yang dengan warna yang
base coat
transparan diinginkan

Keringkan
Persyaratan Sediaan Cat Kuku
Cairan harus Warna harus rata
mudah dioleskan dan homogen, serta
dengan rata stabil pada
penyimpanan
Tidak berlendir
dan bila sudah Harus cepat kering
kering tidak dan membentuk
mengelupas lapisan yang halus

Tidak berbahaya
Tidak mudah serta tidak
retak-retak dan merusak/mengiritasi
tidak bersisik kuku dan kulit
Penandaan Kosmetik
Berdasarkan PerKa BPOM No 19 Tahun 2015

• Penandaan adalah setiap informasi mengenai


Kosmetika yang berbentuk gambar, tulisan,
kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang
disertakan pada Kosmetika, dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian
kemasan, serta yang dicetak langsung pada produk
Kosmetika.

• Penandaan harus bersifat objektif, benar, dan tidak


menyesatkan.
Penandaan harus mencantumkan informasi, paling sedikit:
a. Nama Kosmetika;
b. Kemanfaatan/Kegunaan; Penandaan ini
dicantumkan pada
c. Cara penggunaan;
kemasan primer dan
d. Komposisi; kemasan sekunder.
e. Nama dan negara produsen;
f. Nama dan alamat lengkap Pemohon Notifikasi;
g. Nomor bets;
h. Ukuran, isi, atau berat bersih;
i. Tanggal kedaluwarsa;
j. Nomor notifikasi; dan
k. Peringatan/perhatian dan keterangan lain, jika dipersyaratkan.
• Jika Kosmetika dikemas dalam kemasan primer dan
sekunder namun terdapat keterbatasan ukuran dan
bentuk pada kemasan primer, maka Penandaan pada
kemasan primer paling sedikit harus memuat informasi:
a. Nama Kosmetika;
b. Nomor bets; dan
c. Ukuran, isi, atau berat bersih.
• Jika Kosmetika hanya dikemas dalam kemasan primer
dengan keterbatasan ukuran serta bentuk kemasan,
maka informasi wajib selain yang di atas dicantumkan
pada etiket gantung, brosur, atau shrink wrap yang
disertakan pada Kosmetika.
Penandaan yang tidak boleh dicantumkan pada
sediaan untuk perawatan dan rias kuku:

“merangsang pertumbuhan kuku melalui nutrisi”


FORMULASI SEDIAAN CAT KUKU

Cara pembuatan:
• Campurkan dioktil dan camphor, kemudian tambahkan pewarna FD&C Red
No. 6. Gerus hingga homogen. (Campuran I)
• Campurkan nitroselulosa, aseton, dan etilenglikol monometil eter hingga
homogen. Kemudian tambahkan Campuran I dan gerus hingga homogen.
• Tambahkan Aqua rosae sebagai parfum secukupnya ke dalam campuran di
atas serta tambahkan glitter. Campur hingga homogen.
• Pindahkan cat kuku ke dalam wadah.
Evaluasi Sediaan Cat Kuku
• Uji Waktu Kering
Waktu yang dibutuhkan oleh cat kuku untuk
mengering diukur dengan stopwatch, di bawah
suhu 25oC dan pada kondisi kelembaban
relatif 50%.
Syarat: harus kurang dari 10 menit.

• Uji Kehalusan Aliran


Diperiksa dengan mengoleskan pada lempeng
kaca dengan gelas pengaduk, setebal 1,5
inchi, dan dilihat kehalusan alirannya.
Syarat: harus bebas zat asing atau gumpalan.
• Uji Kekerasan
Dapat diperiksa dengan mengoleskan 0,006 inchi pada lempeng
kaca, keringkan pada suhu 25oC selama 48 jam, kemudian pada
71oC selama 2 jam, dan kembali lagi 25oC selama 48 jam, lalu
ditekan dengan ibu jari.
Syarat: tidak melunak.

• Uji Ketahanan Terhadap Air


Dapat diperiksa dengan menggunakan 3 lempeng kaca yang
masing-masing telah diolesi dengan 0,006 inchi sampel. Keringkan
dalam oven 25oC selama 24 jam. Taruh dalam desikator selama
24 jam lalu ditimbang. Kemudian lempeng ditaruh di atas
penangas air 37oC selama 24 jam. Bila telah kering, timbang
untuk melihat apakah cat kuku tahan terhadap uap air atau tidak.
Syarat : bobot sampel harus tetap antara setelah ditaruh di atas
penangas air dan sebelumnya.
• Uji Daya Abrasi
Dapat diperiksa dengan digosok-gosokkan,
apakah ada yang lepas atau tidak.
Syarat: tidak ada bagian cat kuku yang lepas.

• Uji Daya Lekat


Dapat diperiksa dengan mengoleskan pada
lempeng kaca setebal 0,006 inchi keringkan
selama 24 jam pada suhu kamar, lihat daya
lekatnya.

• Uji Viskositas
Dapat diperiksa dengan alat viskometer
Brookfield dengan kecepatan 60 rpm selama
10 menit.
Contoh Produk Konvensional Cat Kuku
Maybelline Color Show Nail Polish Konad Gel 76 Glitter Rose Pink

Angle & Jo Breathable Nail Lacquer Zoya Professional Lacquer


Lanjutan Contoh Produk Konvensional Cat Kuku ...
Revlon ColorStay Gel Envy NYX Nail Lacquer

Essie Hide & Go Chic OPI Nail Lacquer Sweet Heart


Lanjutan Contoh Produk Konvensional Cat Kuku ...

Chanel Le Vernis Inglot O2M Breathable Nail


REVIEW JURNAL
Judul: Formulasi dan Evaluasi Nail Lacquer yang
Mengandung Obat Flukonazol

Perbuatan Nail Lacquer Flukonazol


1. Etil selulosa, toluena, minyak jarak, dan gliserin
dicampur hingga homogen.
2. Tambahkan flukonazol ke dalam campuran dan
aduk hingga flukonazol tercampur dengan baik.
3. Kemudian tambahkan asam tioglikolat dan aduk
hingga homogen.
4. Tambahkan aseton dan dicampur hingga homogen.
Metode:
1. Penentuan panjang gelombang max dan pembuatan kurva
kalibrasi dari larutan standar flukonazol
2. Pembuatan sediaan Nail Lacquer yang mengandung flukonazol
3. Evaluasi

Evaluasi dan Hasil:


1. Evaluasi konten non volatil

2. Penatapan kadar obat


Kandungan obat untuk formulasi F1 hingga F4 ditemukan berada
pada kisaran 94,32-98,43%. F3 memiliki kadar obat yang
paling tinggi yaitu 98,43%.
3. Uji transungual permeasi secara in vitro
Formulasi F3 menjadi formulasi terbaik di antara keempat
formulasi karena menghasilkan pelepasan obat dengan
persentasi 97,52% pada jam ke 36.

4. Penentuan zona hambat


Zona penghambatan untuk obat murni adalah 23 mm dan
untuk formulasi berkisar dari 20,9-22,6 mm. Formulasi
terbaik adalah F3, dengan zona penghambatan 22,6 mm.

Anda mungkin juga menyukai