Anda di halaman 1dari 16

CAT

KUKU/NAIL
POLISH
Dosen : Cut Ervinar Yari, S.Si, M. Farm, Apt
Kelompok 3 :

Dede Ayuningsih (1040181018)


Natania Teovani Tumangger (1040181002)

Mochammad Ilyas Rosyid (1040181037) Rahayu Jaya Sentosa (1040181004)

Liana Noveria (1040181008) Riris Marihuttunas (1040181010)


PENDAHULUAN
 Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti
epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut. Dalam presentasi ini kami akan membahas salah
satu dari jenis kosmetik yaitu pewarna kuku ( kutek ) dengan beberapa jenis kutek, yaitu : Matte, Glitter,
Mettalic, Color changing nail polish, Extra shine, Shimmer.

 Kriteria kuku sehat


1) Ukuran kuku ( rasio panjang dan lebar lebih dari satu kecuali ibu
jari )
2) Tekstur permukaan kuku ( lempeng kuku ideal halus dan mengkilat
tanpa permukaan yang ireguler )
3) Warna kuku ( lempeng kuku yang menarik dan transparan, yang
mencerminkan warna stuktur bawahnya ; pink dari nail bed dan putih
dari matriks pada lunula dan dari udara bawah kuku pada tepi batas
kuku)
4) Integritas perionika ( Jaringan sekitar kuku yaitu kutikula, lipatan
kuku proksimal, dan hiponika)
 Masalah tidak percaya diri khusus nya pada kuku pasti dialami oleh
banyak orang khusus para wanita, ketidak percaya diri an tersebut
muncul akibat tekstur kuku yang tidak terbentuk secara sempurna atau
akibat dari aktifitas sehari-hari yang menyebabkan penampilan kuku
menjadi tidak menarik.
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Nail Polish

Mewarnai kuku sudah dilakukan sejak zaman Mesir kuno, ratu-ratu pada kerajaan di era
mesir kuno yang terkenal kecantikannya adalah Cleopatra dan Nefertiti , keduanya sangat
menyukai pewarnaan kuku.

Pada tahun 1920 diperkenalkan cat kuku di pasaran dengan sediaan jernih, kemudian
tahun 1930, kemudian Charles Revson mempunyai gagasan menambahkan pigmen untuk
memberi warna. Cat kuku merupakan pigmen yang diendapkan dalam pelarut yang
mudah menguap untuk menutupi warna alami kuku.

Pewarna kuku adalah sediaan rias kuku yang digunakan untuk maksud menyalut kuku
dengan lapisan tidak berwarna atau mewarnai kuku dengan warna, baik warna kemudaan
maupun warna kontras nyata, sesuai dengan estetika kuku yang dikehendaki
Fungsi Cat Kuku/Nail Polish

Cat kuku digunakan pada kuku tangan atau kuku kaki manusia fungsinya
untuk menghias, memperindah, dan melindungi lempeng kuku. Jari kuku
biasanya berwarna putih dengan keadaan tertentu kuku bisa berubah warna
menjadi lebih kusam, lebih kehitaman atau kekuningan. Cat kuku atau nail
polish dibutuhkan untuk menutupi warna kuku yang kurang baik.
Jenis-jenis Cat Kuku/Nail Polish
• Matte : Jenis nail polish ini memiliki warna cenderung yang tidak mengkilap, cenderung memiliki warna yang
original. Nail polish jenis ini cocok digunakan dalam nuansa kasual dan dapat digunakan dalam sehari-hari
• Glitter : Jenis nail polish ini yang cocok untuk digunakan saat acara pesta ataupun acara resmi, jenis glitter ini
berisi butiran mengkilap dengan berbagai bentuk.

• Metalik : Jenis nail polish ini campuran shimmer dan glitter, memiliki karakteristik yaitu mengkilap seperti
metalik, metalik dapat memberikan kesan eksotik.Warna metalik umumnya berupa gold dan silver.

• Extra Shine : Jenis cat kuku ini memberikan kesan basah, dan kuku akan terlihat berkilau sempurna dan manis

• Shimmer : Jenis cat kuku ini memberikan efek berkilau seperti mutiara, jika dianjurkan memakai warna natural
seperti krim dan pearl cantik akan memberikan kesan alami.

• Color Changing Nail Polish : Jenis cat kuku yang dapat berubah warna karena pengaruh temperatur/suhu dan
lingkungan. Jenis cat kuku ini relativ cukup mahal.
Mekanisme Kerja Cat Kuku/Nail Polish

Nail polish / cat kuku dalam beberapa menit setelah pengaplikasian akan mengeras dan membentuk lapisan
film pada kuku yang tahan air. Nail polish ini menjadikan kuku jadi terlihat menarik dan indah dipandang,
dengan hasil akhirnya ada yang mengkilap, matte, atau kilapan dari glitter. Secara umum lapisan cat kuku
dapat bertahan dalam beberapa hari sebelum mulai pecah dan rontok. Nail polish juga dapat dihilangkan
secara manual dengan memakai “penghapus” nail polish, suatu zat yang dirancang untuk memecah dan
melarutkan nail polish. Penggunaan cat kuku yang keseringan dapat merusak kuku karena kurangnya
sirkulasi pada kuku.
FORMULA & FORMULASI
Formula cat kuku/nail polish :
Bahan Kadar Fungsi

Nitroselulosa 10% Pembentuk film

Dioktil adipat 7% Plasticizer

Camphor 7% Pelembut dan elastis

Aseton 46% Pelarut

Etilenglikol monometil eter 30% Pelarut

D&C red No. 6,7,10,11,12,13,34 0% - 1,0% Zat warna

Glitter q.s Bahan tambahan

Aqua rosae q.s Aromaterapi


Formulasi Cat Kuku/Nail Polish

Cara pembuatannya dalam skala industri :


✣ Tambahkan pigmen ke dalam campuran larutan dioktil adipat dan sebagian camphor.
✣ Gerus homogen campuran tersebut.
✣ Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, aseton, etilenglikol monometil eter, dan lain-lain)
kemudian tambahkan campuran no.2, gerus homogen.
✣ Tambahkan aqua rosae sebagai parfum secukupnya kedalam larutan tersebut serta tambahkan glitter
yang telah dibuat.
✣ Perpindahan antar kontainer harus dalam wadah tersegel dan jangan pakai api langsung
✣ Lakukan Evaluasi : viskositas (viskometer atau rheometer), kekerasan dari film kering (Rocker
apparatus, such sward), waktu kering, penampilan (homogenitas warna, kolorimetri), stabilitas terhadap
panas.
Pemilihan Formulasi Baru
Inovasi dalam formulasi terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar, salah satunya
adalah cat kuku yang lebih aman digunakan. Salah satu formulasi yang dirancang
menggunakan :
⨳ Nitroselulosa
Digunakan sebagai  bahan pembentuk pembentuk lapisan film dan terbaik sejak dulu
sampai sekarang.
⨳ Dioktil adipat
Digunakan sebagai plasticizer yang berguna untuk melembutkan dan memberikan
elastisitas pada lapisan cat kuku yang terbentuk. Paling sering digunakan dan aman untuk
kesehatan.
⨳ Camphor
Untuk membuat cat kuku yang semakin lembut dan elastis, digunakan kombinasi dua
plasticizer.
⨳ Aseton
Digunakan sebagai pelarut, karena aseton pelarut yang lebih aman dibandingkan toluen dan formaldehid yang umum
digunakan pada cat kuku. Maksud dari penggunaan campuran ini agar cat kuku ini menguapnya menguapnya perlahan-
lahan. Jadi kecepatan menguap dari pelarut akan sangat menentukan lapisan yang terbentuk. Bila terlalu perlahan-lahan juga
kurang baik karena cat kuku akan lama kering dan lapisan yang terbentuk agak tebal hingga sukar merata.
⨳ Etilenglikol monometil eter
Pelarut yang digunakan harus mudah menguap, tetapi dapat juga membuat kutek  menempel kuat pada kuku, sehingga
digunakan kombinasi pelarut aseton dan etilenglikol monometil eter, agar konsistensi lebih kental.
⨳ Zat pewarna
Zat warna sintetis, sangat berguna untuk memberi efek keruh/gelap pada lapisan dan kuku akan terlihat bagus dan indah.
⨳ Glitter
Bahan tambahan yang sering digunakan untuk memperindah cat kuku. Glitter biasanya terbuat dari sisik ikan yang
dihaluskan.
⨳ Aromaterapi
Formulasi ini juga menambahkan aromaterapi berupa aqua rosae. Ini berfungsi sebagai bahan tambahan yang membuat
konsumen relax saat menunggu cat kuku kering.
Metodologi
✣ Alat
Mixer Banbury, ceret stainless steel, Galon, Baja, Komputer, Pompa, dan botol kecil.

✣ Bahan
Nitroselulosa, plasticizer, Dioktil adipat, Camphor, Aseton, Zat pewarna, Etilenglikol Metileter,
Glitter, Aromaterapi, Alkyd resin, asetil tributil sitrat,etil asetat, butyl asetat, etil alkohol, Toluene,
Tritretil fosfat dan parfum dan pelembab.

✣ Metode
Metode awal pembuatan cat kuku menggunakan berbagai metode yang saat ini terlihat sangat
amatiran. Salah satu teknik yang umum adalah mencampur sisa film yang telah dibersihkan
dengan selulosa lainnya dan membiarkan campuran tersebut meresap semalaman dalam wadah
tertutup. Campuran itu kemudian disaring, diwarnai, dan diberi pewangi.
Prosedur
Mencampur pigmen dengan nitroselulosa dan plasticizer
 
1. Pigmen dicampur dengan nitroselulosa dan plasticizer menggunakan pabrik kecepatan
diferensial "dua-roll". Tujuannya adalah untuk menghasilkan dispersi warna yang halus. Variasi
dari pabrik ini adalah Mixer Banbury.
2. campuran dikeluarkan dari gilingan dalam bentuk lembaran dan kemudian dipecah menjadi
kepingan-kepingan kecil untuk dicampur dengan pelarut. Pencampuran dilakukan dalam ceret
stainless steel yang dapat menampung 5 hingga 2.000 galon. Suhu ketel, dan laju pendinginan,
dikendalikan oleh komputer dan teknisi.
Menambahkan bahan lainnya
3. Bahan dicampur dalam ceret tertutup terkomputerisasi. Pada akhir proses, campuran
didinginkan sedikit sebelum penambahan bahan lain seperti parfum dan pelembab.

4. Campuran kemudian dipompa ke dalam drum yang lebih kecil dan kemudian diangkut
dengan truk ke jalur produksi. Cat kuku yang sudah selesai dipompa ke pompa anti
ledakan, dan kemudian ke dalam botol kecil yang cocok untuk pasar ritel.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa Nail polish/ Cat kuku merupakan pigmen yang diendapkan dalam
pelarut yang mudah menguap, tujuan dari ini untuk menghias dan mempercantik warna alami kulit. Nail polish/ Cat
kuku ini juga terdiri dari 6 jenis, yaitu : Matte, Glitter, Mettalic, Color Changing, Extra Shine,Shimmer.
Dari jenis-jenis Nail polish/Cat kuku masing-masing memiliki formulasi sediaan tersendiri, contoh dari zat pewarna
seperti Matte menggunakan Ekstra Pacar Cina dengan kadar 0,66%, Mettalic menggunakan FD&C Red No.6 , Cat
kuku Glitter menggunakan D&C Red No. 6,7,10,11,12,13,34 dengan kadar 0%-1,0% dan Glitter untuk bahan
tambahan.
Adapun formulasi baru yang disediakan untuk terus memenuhi kebutuhan pasar, supaya Nail polish/ Cat kuku lebih
aman saat digunakan, salah satunya yaitu :
✣ Nitroselulosa.
✣ Dioktil adipat.
✣ Camphor.
✣ Aseton.
✣ Etilenglikol monometil eter.
✣ Zat pewarna.
✣ Glitter.
✣ Aroma terapi.
•ᴗ•

TERIMA KASIH •ᴗ•

Anda mungkin juga menyukai