Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kosmetika sudah dikenal sejak jaman dahulu yaitu 3500 sebelum Masehi,
orang Mesir sudah menggunakan kosmetik yang berasal dari bahan alami
tumbuhan, hewan dan tanah liat. Sejarah kosmetika di Indonesia telah dimulai
sebelum penjajahan Belanda. Saat ini, kosmetika sudah berkembang begitu pesat
seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kosmetik..Hal ini dapat dibuktikan
dengan banyaknya industri kosmetika dan produk-produk yang beredar.
Kuku merupakan alat tambahan kulit yang mempunyai fungsi fisiologis
untuk melindungi ujung jari dan fungsi estetis untuk menunjang penampilan.
Secara estetis kriteria kuku sehat adalah:
1) Ukuran kuku (rasio panjang dan lebar lebih dari satu kecuali ibu jari).
2) Tekstur permukaan kuku (lempeng kuku ideal halus dan mengkilat tanpa
permukaan yang ireguler).
3) Warna kuku (lempeng kuku yang menarik adalah transparan, yang
mencerminkan warna struktur bawahnya; pink dari nail bed dan putih dari
matriks pada lunula dan dari udara dibawah kuku pada tepi bebas kuku).
4) Integritas perionikia (jaringan sekitar kuku yaitu kutikula, lipatan kuku
proksimal, dan hiponikia).
Kuku ideal berbentuk oval, panjang, dan nail plate melengkung
tranversal.Meningkatnya kebutuhan untuk mendapatkan kuku yang ideal,
membuat kosmetika kuku makin berkembang untuk menyamarkan kondisi kuku
yang sebenarnya dan memperbaiki penampilan kuku.
Kebutuhan nail art telah menjadi gaya hidup bagi perempuan modern, hal
ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya usaha jasa yang bergerak di bidang
nail art. Hal tersebut didukung pula oleh Karakhati, Nathalia (2009:7)
menyebutkan bahwa memperindah kuku kini menjadi gaya hidup yang tak
terlepaskan dari kaum urban. Bahan dasar nail art adalah cat kuku atau pewarna
sintetis untuk kuku. Pada tahun 1920 diperkenalkan cat kuku di pasaran dengan
sediaan jernih, kemudian tahun 1930 Charles Revson mempunyai gagasan

1
menambahkan pigmen untuk memberi warna. Cat kuku merupakan pigmen yang
diendapkan dalam pelarut yang mudah menguap untuk menutupi warna alami
kuku. Nail polish, basecoat dan topcoat,mempunyai formulasi dasar yang sama,
dan mengeras dengan penguapan (Novita dkk, 2009:57).
Kesadaran masyarakat akanbahaya produk kosmetik berbahan kimia
membuat mereka cenderung memilihproduk berasal dari bahan- bahan alami yang
lebih aman untuk kulit. Salah satu Bahan alamibisa berupa pewarna alami dari
alam, bahan alami atau bahan pewarna alamiuntuk pewarna kuku bisa diambil
dari tumbuh- tumbuhan atau buah- buahan
Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas kosmetik
pewarna kuku (kutex) yang berasal dari alam.

B. PERMASALAHAN
1. Apa karakteristik yang baik dari sediaan Pewarna Kuku?
2. Apa Komponen dan Metode pembuatan sediaan Pewarna Kuku?
3. Apa evaluasi dari formula sediaan Pewarna Kuku dari bahan Alam?
4. Bagaimana karakteristik sediaan Pewarna Kuku dari bahan Alam formula
sendiri?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Mengetahui karakteristik yang baik dari sediaan Pewarna Kuku?
2. Mengetahui metode pembuatan sediaan Pewarna Kuku?
3. Mengetahui evaluasi dari formula sediaan Pewarna Kuku dari bahan
Alam?
4. Mengetahui karakteristik sediaan Pewarna Kuku dari bahan Alam formula
sendiri?

D. MANFAAT PENULISAN
Paper ini dibuat dengan harapan dapat memberikan informasi mengenai sediaan
Pewarna Kuku Alami , komponen, metode serta evaluasinya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ANATOMI KUKU
Keadaan kuku seperti halnya keadaan kulit, dapat menentukan kesehatan
umum dari badan.Kuku yang sehat normal adalah kuat, kenyal, dan
memperlihatkan warna kemerah–merahan, dan permukaan licin, melengkung
dan bersih tanpa terdapat lubang atau ombak di bagian tepinya.Kuku sebagai
tambahan dari kulit, merupakan lempeng tanduk yang bertugas melindungi
ujung–ujung jari tangan dan kaki.Kuku terbentuk dari keratin yang mengandung
asam amino.

A.1. Unsur Kimia pada Kuku Unsur-unsur kimia pada kuku terdiri atas.
1) Carbon 51%
2) Hidrogen 6%
3) Nitrogen 17%
4) Oxygen 21%
5) Sulfur 5%

A.2. Pertumbuhan Kuku


Kuku tumbuh dengan arah ke depan, mulai dari kandungan kuku dan
melalui ujung jari. Kecepatan pertumbuhan rata-rata pada orang dewasa adalah ±
1/8 inchi (5/16 cm) perbulan.Pada musim panas pertumbuhan kuku lebih cepat
dibandingkan pada musim dingin.Kuku anak-anak tumbuh lebih cepat daripada
orang dewasa. Kuku jari tengah tumbuh paling cepat, sedangkan kuku jari
jempol tumbuhnya paling lambat, walaupun kuku jari kaki, tumbuhnya lebih
lambat daripada kuku jari tangan, namun lebih tebal dan lebih keras.

A.3. Bagian–Bagian Kuku


Kuku terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1) Badan kuku atau lempeng kuku (nail plate) : yaitu bagian yang kelihatan
dari kuku yang berada di atas palung kuku mulai dari atas batas akar
sampai tepi ujung lepas. Modul Merawat Tangan, Kaki dan Rias Kuku 8

3
2) Akar kuku (free edge) : yaitu akar kuku berada pada dasar kuku dan
tersembunyi dibawah kulit, akar kuku berasal dari jaringan yang tumbuh
yaitu matrix atau kandungan kuku.
3) Ujung lepas : merupakan bagian yang berbatasan dengan badan kuku dan
ujung jari.

A.4. Jaringan–jaringan yang Berbatasan dengan Kuku [3]


1) Palung kuku Bagian dari kulit tempat kuku berada. Palung kuku banyak
terdapat pembuluh darah yang menyediakan makanan untuk pertumbuhan
yang terus-menerus bagi kuku. Palung kuku juga terdapat urat syaraf.
2) Kandungan kuku Bagian palung kuku yang berada di bawah akar kuku dan
banyak terdapat urat syaraf, limphe (getah bening), dan pembuluh darah.
Bulan sabit (lanula) Bulan sabit kelihatan keputih-putihan, yang berada di
dasar (bawah) badan kuku. Warna pucat pada lanula disebabkan
pemberian darah berkurang di sekitar perkandungan kuku.
3) Kulit kuku (cuticle) : yaitu bagian epidermis yang menutupi pingir
sekeliling kuku.
4) Eponychium : yaitu sambungan dari cusificle, yaitu badan kuku yang
menutupi lanula.
5) Hyponichium : yaitu bagian dari epidermis yang berada di bawah ujung
lepas.
6) Mantel atau penutup kuku : yaitu lipatan yang berada di kulit dan tempat
akar kuku.
7) Dinding kuku : yaitu lipatan-lipatan kecil kulit yang menutupi pinggir-
pinggir kuku.
8) Alur kuku : yaitu lipatan yang dalam di kedua samping badan kuku

A.5 Siklus Pertumbuhan Kuku


Kecepatan pertumbuhan kuku rata- rata 1 mm / minggu. Pembaruantotal
kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan. Kuku membutuhkan tiga
sampai enam bulan untuk tumbuh kembali sepenuhnya, dan kuku kaki
membutuhkan 12 sampai 18 bulan. Tingkat pertumbuhan yang sebenarnya
tergantung pada usia, jenis kelamin, musim, tingkat olahraga, diet, dan turun-
temurun faktor. Berlawanandengan kepercayaan populer, kuku tidak terus tumbuh

4
setelah kematian; kulit dehidrasi dan mengencangkan, membuat kuku (dan rambut
) muncul untuk tumbuh.

A.6. Bentuk Kuku


Bentuk kuku dibagi dalam empat macam yaitu: persegi, bulat, lonjong,
dan runcing.

A.7. Fungsi Kuku


Kuku mempunyai 2 fungsi utama. Fungsi pertama yang diketahui secara
umum ialah sebagai pelindung dari ujung jari. Fungsi keduanya yang juga sangat
penting adalah memberi sensitifitas daya sentuh. Pada ujung jari terdapat banyak
reseptor yang berfungsi untuk menghantarkan rangsang sentuh saat kita
menyentuh suatu objek sehingga kita dapat merasakan bersentuhan dengan objek
yangkita sentuh.

B. CAT KUKU (NAIL POLISH/NAIL ENAMEL)

Pada tahun 1920 diperkenalkan cat kuku di pasaran dengan sediaan jernih,
kemudian tahun 1930 Charles Revson mempunyai gagasan menambahkan pigmen
untuk memberi warna.Cat kuku merupakan pigmen yang diendapkan dalam
pelarut yang mudah menguap untuk menutupi warna alami kuku.Nail polish,
basecoat dan topcoat, mempunyai formulasi dasar yang sama, dan mengeras
dengan penguapan.
Cat kuku mempunyai bahan komposisi yang berisi zat warna dalampelarut
yang cepat kering, mudah mengeras, lekat pada kuku dan tahan goresan yaitu
terdiri dari pelarut pigmen, zat plastik, zat pembentuk selaput utama, dan zat
pembentuk selaput pelengkap (wasitaatmadja, 1997). Selain itu, mungkin juga
ditambahkan bahan pengawet atau bahan pengeras contohnya formaldehid yang
masih bisa digunakan dengan batasan dan persyaratan dalam penggunaannya. Cat

5
kuku yang digunakanuntuk pembuatan sediaan cat kuku harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
1. Tidak menimbulkan reaksi iritasi pada kulit dan kuku.
2. Mudah dan enak digunakan.
3. Harus stabil dalam penyimpanan yang ditinjau dari segi homogenitas,
pemisahan, sedimentasi, warna, dan interaksi di antara bahan yangterkandung
di dalamnya.
4. Memberikan selaput dengan ciri khas yang dikehendaki yang
meliputiketebalan serba sama yang dapat dicapai jika memilki sifat alir
danpembasahan yang baik, warna seragam, berkilauan, daya lekat padakuku
sangat baik, kekenyalan dan kelenturannya baik sehingga tidakmudah rapuh
(getas atau retak) , permukaan selaput keras tidak lengketyang dapat dalam
waktu singkat, sifat pengeringan baik (Depkes RI,1985).

B.1. Jenis – Jenis Cat Kuku


Secara umum, kita bisa memilih warna cat kuku berdasarkan warna dasar
kulit kita.Sangat dianjurkan untuk Anda yang memiliki kulit terang, memilih
warna-warna nail polish yang terang.Sedangkan untuk warna kulit gelap,
dianjurkan memilih warna nail polish yang gelap.Sebelum memutuskan warna
pilihan Anda, kenali 6 jenis nail polish berdasarkan kegunaannya.
1. Matte: jenis nail polish ini adalah yang paling sering kita temui. Warnanya
tidak mengilap, cenderung warna original dan tak banyak pilihan. Warna ini
cocok dikenakan pada nuansa casual dan sehari-hari.
2. Glitter: jenis nail polish yang ini cocok untuk dikenakan saat pergi ke pesta.
Terutama bila Anda tak terlalu suka pada aksesoris yang menyolok, nail
polish glitter dapat menggantikan aksesoris tersebut. Nail polish jenis ini juga
menyeimbangkan antara simple dress Anda dengan suasana pesta.
3. Color Changing Nail Polish: cat kuku ini dapat berubah warna sesuai
dengan temperatur tubuh dan lingkungan. Sayangnya tak begitu populer di
Indonesia, karena harganya relatif cukup mahal.
4. Metallic: warna cat kuku jenis ini cukup digemari, karena memberikan kesan
eksotik dengan beberapa pilihan warna dasar silver, gold, dan tembaga.

6
5. Extra shine: bila ingin memberikan kesan basah yang cukup lama, extra
shine nail polish adalah pilihan yang paling tepat. Kuku terlihat berkilau
sempurna dan manis.
6. Shimmer: memiliki kuku yang tampak berkilau seperti mutiara adalah
dambaan sebagian besar wanita. Warna natural seperti cream dan pearl cantik
dipulaskan di kuku lentik untuk memberikan kesan alami.

B.2. Komponen Penyusun cat kuku [2]


a. Komponen yang menyusun cat kuku adalah:
1) Pembentuk selaput utama/film (15%) yaitu nitroselulosa, polimer
metakrilat, polimer vinil, merupakan komponen tahan air yang
menghasilkan selaput mengkilat dan melekat pada nail plate.
2) Selaput untuk membentuk resin (7%) yaitu formaldehid, p-toluene
sulfonamid, poliamide, akrilat, alkyd dan vinil resin, untuk melekatkan
kuku dengan cat dan meningkatkan kilauan.
3) Plasticizers/zat plastik (7%) yaitu dibutil pthalat, dioktil pthalat, trikresil
pospat, kamfor, minyak jarak, trifenil fosfat untuk meningkatkan
kelenturan.
4) Pelarut dan cairan lain (70%) untuk memodifikasi viskositas yaitu asetat,
keton, toluen, xylene, alkohol, metilen klorida, eter.
5) Pewarna (0-1%) yaitu pigmen organik dan anorganik
Dye Lakes

D&C Red No. 6 Ba, Ba/Sr

D&C Red No. 7 Ca

D&C Red No. 30 -

D & C Red No.34 Ca

FD&C Yellow No. 5 Al, Zn

FD&C Yellow No. 6 Al

Tabel 2.4.1.1 Zat warna organik yang digunakan dalam sediaan cat kuku

7
6) Pengisi yaitu guanine fish scale atau titanium dioksida dilapisi mica flakes atau
bismut oksiklorida untuk pewarnaan
7) Bahan pengendap (1%), tetapi tidak selalu ditambahkan.

C. METODE PEMBUATAN
Metode pembuatan sediaan pewarna kuku adalah metode pencampuran dan
dispersi.

D. EVALUASI SEDIAAN PEWARNA KUKU


Evaluasi sediaan dilakukan untuk mengetahui kestabilan suatu sediaan
selama proses penyimpanan dan penggunaan. Stabilitas produk farmasi dapat
didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang
ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat, dan
karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat.19
Adapunevaluasi yang dilakukan yaitu :
1. Organoleptik
Pengujian warna dan bau dilakukan dengan pengamatan secara visual
terhadap sediaan.
2. Kandungan Non Volatil
Penentuan jumlah non-volatile pada sediaan pewarna kuku ditentukan dengan
mengambil jumlah tertentu dari pewarna kuku dan menerapkan pada piring
permukaan datar.Pemanasan lempeng dilakukan selama 3-4 jam pada 800 C.
pemanasan harus dihentikan segera ketika bau pelarut menghilang atau ketika
bau kamper, jika ada menjadi nyata.Berat dari film sisa setelah penguapan
pelarut menunjukkan konten non-volatile.Batas minimal 20% dari berat
massa.
3. Waktu Pengeringan
Waktu yangdibutuhkan untuk mengeringkan diukur dengan stop watch, dan
diperiksa dengan menekan film dengan jari, sampai tidak ada tanda tetap di
permukaan. Total waktu harus kurang dari 10 menit. Film harus diterapkan
di bawah suhu dan kelembaban kondisi terkontrol di 250C dan 50% .

8
4. Kelembutan
Kelembutan dari lapisan film yang disapukan ke permukaan kuku dilihat
secara mikroskopik. Sebelum mengaplikasikan pewarna kuku, kelembaban
dan kebersihan kuku harus diperhatikan, untuk mendapatkan adhesi yang baik
dan gloss.
5. Kekerasan
Dilakukan untuk menguji kekerasan lapisan film. Metode pengujiannya ada
dua metode yaitu metode sward Rocker dan tukon mikrohardness tester. Film
sebanyak 0,0006 inchi diletakan diatas piring gelas dikeringkan selama 48
jam pada suhu 25°C dan tambahan 2 jam pada suhu 71°C. Nilai normal 8 -
11 oscillations. (sward Rocker methode)
6. Tahan Air
Uji ini dilakukan untuk menguji kemampuan lapisan film terhadap
ketahanannya terhadap air. Sebanyak 0,0006 inchi lapisan film diaplikasikan
dalam 3 piring gelas, kemudian dikeringkan. Piringan tersebut dimasukan ke
dalam wadah yang berisi air destilasi pada suhu 37°C selama 24 jam.
7. Viskositas
Uji viskositas dilakukan denganalat viskositas Brookfield. Viskositas yang
normal adalah 375-500 cps pada 60 rpm, at 250 C.
8. Kestabilan
Dilakukan dengan uji stabilitas dipercepat. Dilakukan selama 3 bulan dengan
kondisi beberapa variasi suhu.

9
E. FORMULA PEWARNA KUKU
Formula 1
Bahan Komposisi
Nitroselulosa 10 %
Alkyd Resin 10 %
Asetil tributil sitrat 5%
Etil asetat 20 %
ButilAsetat 15 %
Etil alkohol 5%
Toluen 35 %
Pterocarpus indicus Wild 20 %
Metil paraben 0,2 %

Cara pembuatannya :

1. Tambahkan ekstrak pterocarpus indicus ke dalam campuran larutan alkyd


resin dan sebagian asetil tributil sitrat
2. Gerus homogen campuran tersebut
3. Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, etil asetat, butil asetat, etil
alkohol, toluene ) kemudian tambahkan campuran no. 2, gerus homogen
4. Perpindahan antar kontainer harus dalam wadah tersegel dan jangan
pakai api langsung

Formulasi 2
Etil asetat 30
Butil asetat 18
Isopropyl Alkohol 45
Silica Dimetil Silylate 2.00 %
Silica 2.00 %
Ekstr lawsonia inermis 3.00 %
Methyl paraben 0,2 %

10
Cara Pembuatan
 Tambahkan Silica dimetil Silylate dengan kuku dasar cat
danmembubarkan dengan pelarut selama minimal 15 menit.
 Tambahkan Silika untuk Tahap 1 dan membubarkan dengankecepatan
sedang selama 10 menit.
 Tambahkan etil asetat ke kuku dasar cat.
 Tambahkan Silika basah sambil diaduk dengankecepatan sedang.
 Tambahkan isopropil alkohol dan ekstrak lawsonia inermis
danmenyeragamkan dengan kecepatan rendah selama minimal 15
menit.

Formulasi 3

Nitrocellulose 14.90
Butyl acetate 34.04
Toulene 30.00
Toulenesulphonamideforma 7.10
ldehyde resin
Dibutyl phthalate 4.80
Camphor 2.40
Stearyl konium hectorite 1.20
Benzophenone -1 0.20
Hylocereus costaricencis 2%
Bismuth oxychloride (25%) 5.00
Methyl paraben 0,15

Cara pembuatannya :

1. Tambahkan ekstrak Hylocereus costaricencis ke dalam campuran larutan


toulene sulphonamid formaldehyde resin
2. Gerus homogen campuran tersebut
3. Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, etil asetat, butil asetat, etil
alkohol, toluene ) kemudian tambahkan campuran no. 2, gerus homogeny
4. Perpindahan antar kontainer harus dalam wadah tersegel dan jangan
pakai api langsung

11
Formula 4
Nitroselulosa 10 %
Dioktil 7%
Camphor 13 %
Aseton 40 %
Etilenglikol monometil 30 %
eter
Ptecarpus indicus 3%
Glitter q.s
Methyl paraben 0,2 %

Cara Pembuatan
1. Tambahkan ekstrak bixa orellana ke dalam campuran larutan alkyd resin
dan sebagian asetil tributil sitrat.
2. Gerus homogen campuran tersebut.
3. Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, etil asetat, butil asetat, etil
alkohol, toluene dan lain-lain) kemudian tambahkan campuran no. 2,
gerus homogen.
4. Tambahkan zat campuran secukupnya, sampai terlihat perubahan warna.
5. Tambahkan Aqua rosae sebagai parfum secukupnya kedalam larutan
tersebut serta tambahkan glitter yang telah dibuat.
6. Perpindahan antar kontainer harus dalam wadah tersegel dan jangan
pakai api langsung.

F. DATA PREFORMULASI
Nitroselulosa
Cairan minyak jernih, tidak berwarna dengan sedikit wangi aromatik

Etil asetat
Cairan jernih tidak berwarna, bau menusuk, rasa asam , tajam, dapat campur
dengan air, etanol dan gliserol.

12
Etil alkohol
Cairan mudah menguap, mudah terbakar, dan tak berwarna. Kegunaan sebagai
pelarut..

Camphora
Kristal putih, bau khas

Gliter
Dari sisik ikan, mengkilat, putih
Methyl paraben
Pemerian serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai
rasa, agak membakar diikuti rasa tebal. Kelarutan larut dalam 500 bagian air,
dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3
bagian aseton, jika didinginkan larutan tetap jernih.Metil paraben ini
mempunyai fungsi sebagai zat tambahan dan zat pengawet

13
BAB III
PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK FORMULA
Komponen Nama Bahan F1 F2 F3 F4
Masker (%) (%) (%) (%)

Pembentuk Nitroselulosa 14,9 10


10
film
Resin Alkyd Resin 10 10

Toulenesulphonamid 7,1

eformaldehyde resin
Plasticizer Asetil tributil sitrat 5

Dioktil 7

Camphora 13%

Dibutil pthalat 4,8

Pelarut Etilenglikol 30%

monometil eter
Etil asetat 20 30

ButilAsetat 15 18 34,04

Etil alkohol 5

Toluen 35 45 30

Aceton 40 %

Pewarna Pacar air 15

Heyna 20

Kulit buah naga 20

Batang daun jati 15

Silika dimethyl 2

14
sililate
Silika 2

Pengawet Metyl paraben 0,15 0,2 0,2 0,2

Pewangi Aqua Rosae Qs

Karakteristik Bahan
1. Nitroselulosa
Digunakan sebagaibahan pembentuk lapisan film dan terbaik sejak dulu
sampai sekarang.

2. Dioktil
Digunakan sebagai plasticizeryang berguna untuk melembutkan dan
memberikan elastisitas pada lapisan cat kuku yang terbentuk.paling
sering digunakan dan aman untuk kesehatan.Cat kuku pada umumnya
mengandung dua atau lebih campuran plasticizer.Sifat dari plasticizer
adalah pada konsentrasi rendah dapat membentuk lapisan tipis dan
mengkilat.Jika nitroselulosa mengering di permukaan kuku sehingga
lapisan kuku menjadi keruh dan mudah terkelupas.

3. Camphor
Untuk membuat cat kuku yang semakin lembut dan elastis, digunakan
kombinasi dua plasticizer.

4. Aseton
Digunakan sebagai pelarut, karena merupakan pelarut yang lebih aman
dibandingkan toluen dan formaldehid yang umum digunakan pada cat
kuku. Pemilihan zat pelarut tergantung pada jenis ‘film former’ yang
akan digunakan. Pada umunya digunakan satu atau campuran
pelarut.Maksud dari penggunaan campuran ini adalah selain untuk
melarutkan nitroselulosa, resin dan plasticizer juga untuk maksud agar
cat kuku ini menguapnya perlahan-lahan. Apabila hanya digunakan satu
macam pelarut saja maka karena cepat menguap, nitroselulosa akan
segera mengendap dan lapisan yang terbentuk tidak akan baik serta cat
kuku sukar untuk dioleskan. Jadi kecepatan menguap dari pelarut akan

15
sangat menentukan lapisan yang terbentuk. Bila terlalu perlahan-lahan
juga kurang baik karena cat kuku akan lama kering dan lapisan yang
terbentuk agak tebal hingga sukar merata.

5. Etilenglikol monometil eter


Pelarut yang digunakan harus mudah menguap, tetapi dapat juga
membuat kutek menempel kuat pada kuku, sehingga digunakan
kombinasi pelarut aseton dan etilenglikol monometil eter, agar
konsistensi lebih kental.

6. Glitter
Bahan tambahan yang sering digunakan untuk memperindah cat kuku
adalah glitter.Namun, glitter yang ada kurang bervariasi. Glitter
biasanya terbuat dari sisik ikan yang dihaluskan. Pada formulasi ini
digunakan glitter sisik ikan berbentuk daun dan diberi warna emas.
Cara membuat glitter dari sisik ikan yaitu, pertama pilih sisik ikan yang
masih segar lalu disiangi. Kedua, segera lakukan pencucian sebelum
sisik ikan menjadi bau.Ketiga, pastikan pencucian sisik ikan benar-
benar bersih hingga tidak ada lagi lendir yang masih menempel.Yang
perlu diperhatikan, jangan mengeringkan sisik di bawah sinar
matahari.Ini karena bisa membuat sisik ikan melengkung dan sulit
untuk dibentuk.Kemudian sisik ikan yang telah kering dibentuk glitter
dengan pola daun.

7. Aromaterapi
Formulasi ini juga menambahkan aromaterapi berupa aqua rosae. Ini
berfungsi sebagai bahan tambahan yang membuat konsumen relax saat
menunggu cat kuku kering.

Karakteristik dari Formulasi 4


Adapun karakteristik mutu sediaan pewarna kuku dalam formulasi baru ini
memiliki karakteristik seperti berikut :
1. Memiliki warna yang menarik.
2. Aromaterapi yang membuat relax saat menunggu cat kuku kering.

16
3. Kutex menempel kuat pada kuku.
4. Cat kuku lembut dan elastis.
5. Dapat digunakan dengan mudah.
6. Glitter berbentuk daun (unik).

Kelebihan dari Formulasi 4


Adapun kelebihan dari sediaan formulasi pewarna kuku4, yaitu :
1. Lebih aman karena bahan pembentuk lapisan film yang kedap airdan dapat
membuat warna tahan lebih lama.
2. Ditambah dengan aromaterapi yang membuat konsumen relax saat menunggu cat
kuku kering.
3. Glitter unik dan menarik.

4.5 Evaluasi
1. Viskositas (Viskometer atau rheometer)
2. Kekerasan dari film kering (Rocker apparatus, such sward)
3. Waktu kering
4. Penampilan (Homogenitas warna, colourimetri)
5. Stabilitas

17
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Karakteristik sediaan pewarna kuku.meliputi :
a. Organoleptik :Memiliki warna dan bau yang menarik,
b. Kandungan non volatilnya maksimum 20 %
c. Waktu pengeringan 10 menit
d. Menempel kuat pada kuku.
e. Cat kuku lembut dan elastis.
f. Dapat digunakan dengan mudah.
g. Viskositas 375-500 cps

2. Komponen dari pewarna kuku Pembentuk selaput utama/film (15%), Selaput


untuk membentuk resin (7%) ,Plasticizers/zat plastik (7%) , Pelarut dan
cairan lain (70%), Pewarna (0-1%), pengisi dan bahan pengendap (0-1%)
Metode pembuatan pewarna kuku adalah pencampuran bahan – bahan dan
pendispersian.
3. Evaluasi Sediaan pewarna kuku meliputi organoleptik, Viskositas, Kekerasan
dari film kering, Waktu kering, daya tahan air dan stabilitas.
4. Karakteristik dari sediaan pewarna rambut adalah warna merah tua, beraroma
mawar, Memiliki warna yang menarik.menempel kuat pada kuku, lembut dan
elastis, dapat digunakan dengan mudah.

B. SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil formulasi yang
terbaik dari sediaan yang akan dibuat

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Ram Chandra, Sandeep Kumar, Ashutosh Aggarwal, Evaluation of Nail


Lacquer, 2012
2. Manimaran V, cosmetic preparation for nail, Departemen of Farmacy SRM
College
3. Nurhayati, Ifa, Blush on dari buah naga, Universitas Negeri Semarang, 2016.
4. Putri, sisca, Pengaruh suhu air terhadap hasil jadi marbel nail, 2016
5. Harjanti novita, kosmetik kuku antara keindahan dan keamanan, Fakultas
kedokteran UGM, 2009
6. Antonius etus, tumbuhan pewarna alami dan pemanfaatannya secara
tradisional oleh suku marori di Kabupaten Mareuke, 2005
7. Simon sutarno, tumbuhan pewarna alami dan pemanfaatannya oleh suku
Meyah di Kabupaten Manokwari , 2001

19
UNIVERSITAS PANCASILA
PROGRAM MAGISTER ILMU KEFARMASIAN

MAKALAH

FORMULA PEWARNA KUKU ALAMI

Oleh :

LIA AMALIA(NPM: 5415220038)

Peminatan :KosmetikaBahanAlam

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi


tugas Mata kuliah Formulasi Kosmetik II
Magister Farmasi pada Universitas Pancasila

JAKARTA
2016

20
KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Formula
Pewarna Kuku Bahan Alam ” dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang tim penulis
hadapi. Namun tim penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dosen, teman
dan kerabat, sehingga kendala-kendala yang tim penulis hadapi dapat teratasi.
Tim Penulis sadar, penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif, guna penyusunan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi
sumbangan pemikiran tersendiri bagi masyarakat khususnya bagi para mahasiswa
sebagai tambahan ilmu dan informasi terutama dalam pengetahuan mengenai
regulasi kosmetik khususnya di negara maju.

Jakarta, November 2016

Penulis

21
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN
A. Anatomi Kuku ….........................................................................................3
B. Cat Kuku.........…………………………….................................................5
C. Metode Pembuatan Cat Kuku.....................................................................8
E. Evaluasi Cat Kuku…………........................................................................8
F. Formula sediaan Cat Kuku..........................................................................10
G. Data Preformulasi……………………………..………………………….12

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................. 18
B. Saran........................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA

22

Anda mungkin juga menyukai