PENDAHULUAN
Kebersihan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri bagi
setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, perawatan tubuh
merupakan kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Tak tertutup bagi kaum hawa yang ingin
Jenggot dan kumis merupakan suatu rambut yang tumbuh di bagian wajah di sekitar
dagu dan mulut seorang pria yang telah dewasa. Namun dewasanya tak semua pria menyukai
jenggot dan kumis yang tumbuh pada dirinya. Sehingga tidak banyak dari para pria
malakukan tindakan untuk mencukur bagian jenggot dan kumisnya dengan alasan agar tidak
terlihat tua atau agar tidak terlihat menyeramkan. Hambatannya dalam mencukur jenggot dan
kumis seorang pria terkadang kesulitan dikarenakan takut terjadi iritasi pada kulit bahkan
Shaving cream (krim pencukur) biasa digunakan kosmetik untuk melicinkan atau
melembutkan kulit agar dapat merapihkan kumis atau jenggot pada laki-laki. Krim
mempunyai 2 ( dua ) macam fase yaitu tipe emulsi w/o dan o/w yang memiliki kekurangan
dan kelebihan dari masing-masing sediaan. Sampai awal abad 20, bar atau batang keras sabun
cukur digunakan.
Krim baru diperkenalkan pada tahun 1940-an tidak diproduksi busa atau sikat yang
dibutuhkan, sering disebut sebagai krim brushless. Sabun digunakan dengan membasahi sikat
1
cukur, yang terbuat dari rambut baik babi atau rambut badger, dan berputar-putar kuas pada
sabun, kemudian melukis wajah dengan sikat. Krim brushless tidak menghasilkan busa,
pemotongan. Sabun tradisional masih tersedia hari ini dari pembuat seperti The Art of
1.3. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bercukur
Bercukur merupakan salah satu proses yang banyak dilakukan oleh para pria sejak
lama, dan bercukur telah menjadi salah satu bagian dalam memotong rambut yang tumbuh
dan telah menjadi kebutuhan sosial (Pannicia, 2000). Beberapa pria memilih untuk
menumbuhkan janggut, sementara banyak juga pria yang memilih mencukur janggutnya
(Pannicia, 2000).
Beberapa problem yang terkait dengan proses bercukur adalah iritasi kulit,
diantaranya tergores dan juga terpotong (Pannicia, 2000). Beberapa jenis iritasi kulit tidak
bisa dihindari disebabkan karena adanya proses penghilangan stratum korneum bersamaan
dengan proses mencukur janggut (Pannicia, 2000). Beberapa faktor yang mempengaruhi
3
(3) Ketajaman pisau
(4) Sudut yang dibentuk antara pisau dengan kulit di bagian yang dicukur
Kulit merupakan salah satu organ pada tubuh manusia. Pada kulit, berbagai jaringan
(mulai dari jaringan ikat, jaringan epitel, jaringan lemak, dan sebagainya) bersatu membentuk
yang namanya kulit. Secara struktural, maka kulit dapat kita bagi secara garis besar dalam 3
lapisan. Yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan subkutis (disebut juga lapisan
hipodermis).
1. Lapisan epidermis
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling luar. Kalian bisa langsung menyentuhnya.
Kulit paling luar itulah epidermis. Pada epidermis tidak ada pembuluh darah. Coba kalian
review ulang, saat kalian tergores sesuatu yang tidak begitu tajam, maka kulit kalian hanya
4
tergores dan menimbulkan seperti garis putih namun tidak berdarah. Hal ini
menandakan, goresan tadi hanya merusak bagian dermis. Lapisan epidermis ada 5 lapis
(stratum) :
a. Stratum Corneum
Stratum corneum merupakan lapisan paling luar. Lapisan ini terdiri dari sel-sel yang
sudah mati, dalam artian sel-sel tidak lagi memiliki inti. Protoplasma sel menjadi
keratin/lapisan tanduk. Nah, kalo lapisan ini berlebihan, kulit jadi bersisik. Pada kondisi
patologis (penyakit) ada namanya psoriasis. Yaitu kondisi dimana turnover atau pergantian
kulit lebih cepat, jadi terbentuk stratum corneum yang berlapis-lapis, kulit jadi bersisik.
Masih banyak lagi sih kondisi kelainan atau gangguan kulit yang mengakibatkan kulit
bersisik.
b. Stratum Lucidum
Stratum ini cukup sulit diperhatikan dibawah mikroskop. Stratum lucidum merupakan
lapisan dibawah stratum corneum dan berisi sel-sel yang tidak memiliki inti. Protoplasma sel
c. Stratum Granulosum
Stratum granulosum merupakan lapisan ketiga dibawah stratum lucidum. Pada lapisan ini
sel-sel masih memilki inti. Protoplasma mengandung banyak granul (butir-butir kasar).
Lapisan ini terlihat jelas di telapan tangan dan kaki. Dan pada mukosa (seperti pada pipi
bagian dalam, atau hidung bagian dalam) tidak ada lapisan ini. Apa yang terjadi jika ada
lapisan stratum granulosum pada dinding pipi kita. Mungkin saat kita makan akan terasa
kasar-kasar.
5
d. Stratum Spinosum
Stratum spinosum merupakan lapisan dengan kumpulan bentuk sel yang beragam. Bagian
bawah lapisan ini bentuk sel umumnya polygonal dan semakin ke atas, bentuk sel makin
gepeng. Sitoplasma nya jernih,intinya ditengah. Pada lapisan ini terdapat sel Langerhans yang
e. Stratum Basale
Stratum basale merupakan lapisan terbawah dari epidermis. Sel-sel pada bagian ini
berfungsi seperti stem sel, yang memproduksi sel-sel diatasnya. Jadi pada stratum basale ini
terus terjadi proses mitosis atau pembelahan. Sel basal tersusun palisading (atau seperti pagar,
berjejer susunannya). Diantara sel basal terdapat sel melanosit. Sel melanosit menghasilkan
melanin yang memberi pigmen warna kulit. Semakin banyak melanosit maka warna kulit
2. Lapisan dermis
Berbeda dengan epidermis yang berlapis jelas ibarat bolu lapis, pada bagian dermis
bagian-bagiannya tidak begitu jelas. Sehingga lapisan dermis hanya dibagi dalam dua bagian
a. Pars Papilare
Pars papilare merupakan bagian yang dekat / menonjol ke arah epidermis. Terdapat ujung
b. Pars Retikulare
6
Pars retikulare merupakan bagian yang menonjol ke arah subkutis. Komposisi pada
bagian ini terdiri dari jaringan ikat kolagen, retikulin, dan elastin. Kolagen sangat elastis. Dan
komposisi kolagen pada dermis seseorang menentukan kekencangan kulitnya. Semakin tua
usia seseorang, maka komposisi kolagennya semakin sedikit, sehingga kelenturan kulitnya
pun berkurang.
Lapisan hipodermis terdiri dari jaringan ikat longgar dan sel lemak. Pada lapisan ini
Shaving cream atau krim pencukur pada dasarnya adalah sabun dengan formula
khusus yang dipakai untuk mencukur bulu atau rambut yang tumbuh di permukaan kulit.
Fungsi dari krim pencukur adalah melembutkan rambut dan membuat kulit lebih licin,
sehingga kegiatan mencukur menjadi lebih mudah dan mengurangi dampak iritasi. Formula
yang sering dipakai untuk membentuk krim cukur adalah asam lemak dan alkalin.
Krim cukur atau busa cukur adalah zat yang dioleskan ke wajah atau ke mana saja
saat pencukuran . Krim cukur sering dibeli di semprot bisa , tetapi juga dapat dibeli dalam
bak atau tabung. Krim yang berada dalam tabung atau bak biasanya digunakan dengan sikat
cukur untuk menghasilkan busa yang kaya (yang paling sering digunakan dalam bercukur
basah). Krim itu sendiri biasanya terdiri dari campuran minyak, sabun, surfaktan , dan air
atau alkohol, diproduksi dalam kondisi hati-hati dikendalikan untuk menjamin tepat pH dan
konsistensi.
7
Sebuah bentuk dasar krim cukur didokumentasikan di Sumeria sekitar 3000 SM. Zat
ini dikombinasikan lemak kayu alkali dan hewan dan diterapkan untuk jenggot sebagai
persiapan cukur.
1. Alat Pencukur
Produk ini digunakan sebagai alat bantu untuk hair removal mekanik. Dapat memiliki
sifat pelunakan rambut atau efek pilomotorik (pre-shave). Termasuk sabun cukur, lotion
krim dan cukur (aftershave dan pra-shave). Produk ini kadang-kadang ditemukan di pasar
sebagai perawatan laki-laki yang mewah dengan berbagai aroma berbeda. Digunakan untuk
brush dan dicampur dalam shaving cup or bowl. Ketika udah berbentuk busa, baru
kering.
Ini dibagi menjadi penyabunan dan non-penyabunan jenis produk biasanya dijual dalam
tabung. Untuk menggunakan, krim cukur tekan keluar oleskan ke sikat cukur dan kemudian
8
diterapkan pada bagian wajah yang akan dicukur. Busa cukur ringan, padat, krim hampir
netral. Krim cukur yang sangat lunak dan dipertahankan oleh saponifikasi minyak nabati atau
hewani dengan larutan kalium hidroksida dan krim cukur lebih kaku dari stearin
disaponifikasi atau lemak. Penggunaan minyak kelapa menyebabkan daya penyabunan cepat.
Krim Pencukur non penyabunan juga diterapkan seperti krim kulit tanpa sikat cukur atau air
ke daerah- daerah yang akan di cukur. Karena umumnya memiliki lebih sedikit efek dan
harus digunakan terutama oleh orang- orang dengan kulit kering. Secara kimiawi o/w emulsi
yang mengandung alkohol terutama setil, stearil alkohol, lesitin, isopropil miristat, minyak
parafin Gliserin atau sorbitol sebagai polietilena glikol dan ester mengatur konsistensi.
Minyak mineral hingga 10% ditambahkan ke formulasi lemak untuk meningkatkan efek
pelumas dan mencegah pengeringan yang cepat. Shaving cream biasanya digunakan dengan
mencampurnya dengan sedikit air dan dibusakan, cara mengilangkan kumis dengan shaving
cream, campur sedikit shaving cream dengan air lalu gunakan alat cukur rambut berupa kuas
Untuk menstabilkan emulsi, seperti polimer metilselulosa, alginat, polivinil pirolidon dan
trgakan sering digunakan. Sering juga zat microbicidal digabungkan dalam rumus untuk
mendisinfeksi luka kecil, tetapi juga untuk melindungi produk dari pembusukan mikroba.
Pewangi non-penyabunan krim cukur harus selalu diskrit, tidak terlalu kuat. Wewangian
populer terus menjadi aroma lavender aromatik dan komposisi dengan mawar-geranium. Hal
ini dimungkinkan untuk produk sangat berkualitas tinggi dan terutama krim ringan.
Kelompok ini masih antara kategori produk yang paling modern dan populer. Pada
dasarnya, mereka adalah sabun cukur cair diisi sebagai aerosol busa dengan propelan.
9
Seringkali sejumlah surfaktan kecil sintetis juga digunakan untuk meningkatkan sifat berbusa
perumusan sabun sebagai sabun kapur penyebaran kapasitas. Terutama sulfat alkohol lemak,
eter sulfat poliglikol juga minyak kastor tersulfonasi digunakan. Untuk membuat slide pisau
cukur yang lebih baik, minyak parafin, lanolin, petroleum jelly serta turunan alkohol lanolin
ditambahkan. Kapasitas mengikat air dan konsistensi yang disesuaikan dengan sorbitol,
gliserin dan propilen glikol. Aktuasi dari hasil katup aerosol dalam penggabungan dari dua
fase dibentuk dengan reaksi eksotermis terjadi peningkatan suhu 30-40°C produk untuk
dalam waktu singkat. Karena reaksi kimia, iritasi kulit tidak diharapkan jika terlalu banyak
digunakan.
Shaving gels makin populer selama 10 tahun terakhir ini karena bisa melincinkan
wajah dan membuat pisau cukur lebih luwes. Kekurangannya, shaving gels sedikit
sulit dibersihkan dari pisau cukur dan wajah sehingga bisa menyumbat pori-pori.
8% Asam stearat, asam lemak jenuh yang terjadi di banyak hewan, lemak dan minyak
nabati, yang paling sering diambil dari minyak kelapa sawit atau minyak kelapa.
zat bercampur atau unblendable. Salah satu bahan yang paling mudah untuk mengganti
10
5% lanolin, semacam lilin diekstrak dari wol domba, dalam krim cukur bertindak sebagai
Dalam industri lain dapat digunakan untuk mencegah karat dan ketika Gillette
dikeluarkan dari krim cukur mereka mereka dituduh melakukannya sehingga pisau cukur
mereka akan berkarat lebih cepat dan karena itu perlu diganti lebih teratur.
3% Triethanalamine, sering disingkat sebagai TEH, itu adalah surfaktan atau pembasah
menurunkan tegangan permukaan cairan, salah satu bagian dari molekulnya akan tertarik
ke air, sementara yang lain akan tertarik untuk minyak dan lemak. Hal ini juga digunakan
untuk menyeimbangkan nilai Ph sebagai krim cukur harus tidak terlalu asam atau terlalu
basa.
2% gliserin, ini akan membuat kulit lebih lembut dan lebih kenyal karena bertindak
Bahan lain umum yang mungkin Anda lihat adalah laureth 23 dan lauril sulfat, dalam
mencukur krim ini dapat digunakan sebagai pengganti lanolin, gliserin dan monostearat
permukaan cairan dan juga akan memberikan busa. Mereka juga digunakan secara teratur
dalam gel mandi dan mencuci wajah untuk alasan yang sama.
Setiap variasi dalam bahan proporsi akan mempengaruhi jenis dan kualitas produk
mencukur jadi, juga parfum akan yang tidak harus terdaftar di bahan, tetapi diperlukan
karena tanpa itu krim cukur akan bau cukup bersahaja, bukan di cara yang
11
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwana atau kuning pucat; bau khas, tidak
tengik.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam eter pekat dan kloroform pekat. Pada suhu
60° mudah larut dalam etanol (95%) Pekat, kurang larut pada suhu yang lebih rendah.
Pemerian : Hablur padat, warna putih atau kekuningan pucat, keras, mengkilap
Kelarutan : Mudah larut dalam kloroform pekat, dan eter pekat, larut dalam
c. Sorbitol
Pemerian : Serbuk, butiran atau kepingan ; warna putih; higroskopik; rasa manis
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%) pekat,
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwana atau kuning pucat; bau khas, tidak
tengik.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam eter pekat dan kloroform pekat. Pada suhu
60° mudah larut dalam etanol (95%) Pekat, kurang larut pada suhu yang lebih rendah.
12
e. Metylparaben
BM : 152,15
Pemerian : Hablur kecil tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa
sedikit membakar.
Fungsi : Pengawet
f. PEG
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak
kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial; tetapi tidak dapat
g. Kalium Hidroksida
13
Rumus Empiris : KOH
h. Gliserol
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol 95%; praktis
higroskopik
i. Apel
Apel atau dalam bahasa latinnya Pyrus malus, adalah buah yang termasuk kedalam
familia Rosaceae (Provital Group). Apel memiliki banyak kandungan dan kegunaan (Boyer
Dari segi kegunaan, apel memiliki efek antioksidan yang cukup poten, dimana bisa
menghambat penumbuhan sel kanker dan sel kanker kolon (Boyer & Liu, 2004). Selain itu,
apel juga memiliki efek antiproliferatif, disebabkan adanya gabungan senyawa fitokimia
dalam apel yang mampu menghambat proses pertumbuhan sel tumor. Efek lain dari apel
adalah penghambatan oksidasi lipid, disebabkan karena adanya senyawa fenolik dalam buah
apel seperti kuersetin (Boyer & Liu, 2004). Apel juga dapat menurunkan kolesterol, yang
14
disebabkan adanya senyawa fiber dan senyawa fenolik yang terkandung didalam buah apel
(Boyer & Liu, 2004). Efek lain dari buah apel adalah penghambatan enzimatis senyawa
kolera toksin, disebabkan adanya senyawa katekin didalam buah apel (Boyer & Liu, 2004).
Secara khusus pada kulit, apel memiliki efek yang cukup baik. Diantaranya adalah
karbohidrat dan senyawa asam alfa hidroksi pada apel (Provital Group). Adanya karbohidrat
akan mengabsorpsi air, menyebabkan kadar air tetap memadai pada lapisan kulit (Provital
Group). Adanya senyawa asam alfa hidroksi menyebabkan proses keratinisasi dan
desquamasi yang normal (Provital Group). Selain itu, apel juga berfungsi sebagai senyawa
antioksidan, disebabkan adanya senyawa fenol dan vitamin C didalam buah apel (Provital
Group). Senyawa fenol akan mengikat logam Fe bebas, sementara senyawa vitamin C akan
menangkal radikal bebas dan sangat berguna dalam menangkal radiasi UVB (Provital
Group). Selain itu, apel juga terbukti mampu merangsang regenerasi sel (Provital Group). Hal
ini disebabkan karena adanya senyawa asam alfa hidroksi yang mampu membentuk kohesi
dengan korneosit, sehingga menyebabkan stratum korneum menjadi lebih tebal dan
Senyawa yang terdapat pada apel diantaranya adalah: (1) Senyawa antioksidan seperti:
ploridzin (Boyer & Liu, 2004); (2) Senyawa karbohidrat seperti: glukosa, fruktosa, sakarosa,
d-glusitol, selulosa, hemiselulosa dan pektin (Provital Group); (3) Senyawa asam alfa
hidroksi (AHA) seperti: asam malat, asam suksinat, asam fumarat, asam laktat, asam glikolat,
asam oksaloasetat dan asam oksalat (Provital Group); (4) Senyawa fenol diantaranya: asam
hidroksisinamat, prosianidin, antosianidin, flavan, flavon dan flavonol (Provital Group); (5)
15
Senyawa minor seperti: protein, asam amino bebas, vitamin C, potasium dan fosfor (Provital
Group).
Dikaitkan dengan proses bercukur pada pria, buah apel bisa digunakan dalam formulasi
lather shaving cream. Peranan apel pada lather shaving cream adalah bisa bermanfaat
sebagai senyawa moisturizer karena apel mampu mereduksi TEWL, dan apel mampu
bertindak sebagai senyawa yang menstimulasi regenerasi sel baru, dengan cara membentuk
kohesi dengan korneosit, sehingga menyebabkan stratum korneum menjadi lebih tebal.
Disebabkan karena saat bercukur ada stratum korneum yang terkelupas, maka penambahan
tebal lapisan stratum korneum ini bisa mengatasi pengelupasan stratum korneum dan bisa
mengurangi iritasi kulit akibat dari proses bercukur. Dosis yang biasa dipakai untuk ekstrak
Pembuatan krim cukur adalah suatu proses yang dikendalikan dengan hati-hati dan
memiliki dua fase utama. Yang pertama adalah ketika asam stearat, lanolin, monostearat
polioksietilena sorbitan dan lemak lainnya dan bagian berminyak dari formulasi akan
dipanaskan sampai sekitar 80 ° C hingga 85 ° C Celcius dalam ketel berjaket. Ketel berjaket
pada dasarnya adalah sebuah double boiler dengan satu wadah dalam yang lain, dalam wadah
internal yang yang berputar lemak bahan ditempatkan, maka uap bertekanan beredar di
sekitar wadah luar.Ketika bahan telah berubah halus yang seharusnya memakan waktu sekitar
16
Pada tahap kedua bahan lainnya termasuk air ditambahkan dan pencampuran
dilanjutkan. Seperti kebanyakan parfum adalah minyak yang sangat volatile mereka tidak
dapat ditambahkan sampai campuran telah didinginkan sampai antara 50° C dan 55° C.
Sebagai campuran mendingin pada sekitar 30° C akan menjadi cair yang sangat kental karena
secara bertahap mengental. Sekarang akan dipaksa melalui layar untuk saringan keluar setiap
benjolan, dan sebaiknya diserahkan dalam tong untuk menetap dan matang, setelah itu
Harus halus lembut dan sepenuhnya bebas dari benjolan atau grittiness.
17
BAB III
METODOLOGI
Alat :
1. Timbangan
2. Kertas saring
3. Beaker glass
4. Batang pengaduk
5. Alumunium foil
Bahan:
18
5. Metil paraben : Pengawet
6. Gliserol : Humektan
7. Aquadest : Pelarut
19
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula
Burt’s Bees Natural Shutran Shave Cream Kiss My face Moisture Dividends™ Shave Yang Akan dibuat
Skin Care For Men Shave Shaving Cream Cream
Shave Cream
Coconut Oil Aloe Barbadensis Leaf Coconut Oil Mild Surfactant Blend Asam Stearat 6%
Acid Stearic Juice Acid Stearic Tegreen 97(R)
Minyak Kelapa 12%
Calendula Capric Triglycerine Greentea Extract Licorice Extract
Kalium Hidroksida 10%
Chamomile Zinci Oxyd Essential Oil Bisabolol
Linden extract Palm Oil Vitamin E Vitamin E Ekstrak Apel 50%
Cera Alba
Metil Paraben 0,2%
Cocoa Seed Butter
Gliserol 2,5%
Xanthan Gum
Honey Aquadest 19,3%
Sodium Stearoyl
Lactate
3.2. Tahap Pembuatan (Formula Yang Dibuat)
Langkah 1:
Timbang semua bahan dengan tepat, wadah tempat penyimpanan bahan mengunakan
alumunium foil untuk memastikan tidak ada bahan yang menambah kuantitas
Langkah 2:
Minyak kelapa dan kalium hidroksida dicampur bersama dan direbus untuk membentuk
Langkah 3:
Asam Stearat dan gliserol dipanaskan dipanaskan sampai 70o Celcius untuk membuat fase
Langkah 4:
diaduk pada suhu sampai fasa air pertama dan aduk pertahankan suhu 70o Celcius,
tambahkan M2 sampai menjadi fase air dengan pengadukan lambat, lalu tambahkan ekstrak
apel sampai homogen, aduk perlahan untuk memastikan tidak ada benjolan yang terbentuk.
Langkah 5:
Biarkan sampai dingin, lalu masukkan ke dalam wadah berlabel (tabung alumunium) atau
21
1. Uji Homogenitas
Cara : jika dioleskan pada objek glass dan ditimpa dengan objek glass yang
Digunakan untuk memeriksa kepekaan kulit terhadap suatu bahan dan untuk
Tehnik patch test ini telah distandarisasi dengan memfiksasikan dan melekatkan
bahan-bahan pada kulit dengan sepotong kertas filter WHATMAN yang melekat
dikertas alumuniun foil yang salah satu sisinya telah dilapisi polyethylene film
Pacth test dapat dilakukan dimana saja dikulit, tetapi umumnya dikulit belakang tubuh
tester ditinggalkan ditempat tersebut selama 48 jam. Setelah itu diangkat dan tempat
Hasil dinilai 15 dan 30 menit setelah pengangkatan, diulangi setelah 24 jam, dan hasil
BAB IV
22
PEMBAHASAN
4.1. Formulasi
Pada sediaan shaving cream yang kami buat menggunakan formulasi lain dari pada
yang lain diantara formulasi 1 dan formulasi 2. Pada produk shaving cream kami
menggunakan ekstrak bahan alam, yaitu menggunakan ekstrak dari buah apel. Dimana
ekstrak buah appel ini memiliki fungsi yang baik, dikarenakan di dalam kandungan buah apel
ini memiliki zat zat berkhasia pada bagian kulit yaitu adanya karbohidrat akan mengabsorpsi
air, menyebabkan kadar air tetap memadai pada lapisan kulit. ekstrak apel juga dimaksudkan
sebagai scrub pada daerah bawah pipi dan dagu untuk mengangkat sel kulit mati.Adanya
senyawa asam alfa hidroksi menyebabkan proses keratinisasi dan desquamasi yang normal
Selain itu, apel juga berfungsi sebagai senyawa antioksidan, disebabkan adanya senyawa
Dalam proses bercukur pada pria, buah apel bermanfaat sebagai senyawa moisturizer
karena apel mampu mereduksi TEWL, dan apel mampu bertindak sebagai senyawa yang
menstimulasi regenerasi sel baru, dengan cara membentuk kohesi dengan korneosit, sehingga
menyebabkan stratum korneum menjadi lebih tebal. Disebabkan karena saat bercukur ada
stratum korneum yang terkelupas, maka penambahan tebal lapisan stratum korneum ini bisa
mengatasi pengelupasan stratum korneum dan bisa mengurangi iritasi kulit akibat dari proses
bercukur. Kurangnya informasi mengenai komposisi pada formulasi 1, 2 dan 3 tidak bisa
memberikan kami perbandingan yang signifikan. Shaving Cream sering disebut juga sabun
kalium, umumnya memiliki komposisi minyak kelapa dan asam stearate dengan
perbandingan 2 : 1. Agar permukaan kulit menjadi licin dan mempermudah proses mencukur.
BAB V
23
PENUTUP
3.4. Kesimpulan
Shaving cream atau krim pencukur pada dasarnya adalah sabun dengan formula
khusus yang dipakai untuk mencukur bulu atau rambut yang tumbuh di permukaan kulit.
Fungsi dari krim pencukur adalah melembutkan rambut dan membuat kulit lebih licin,
sehingga kegiatan mencukur menjadi lebih mudah dan mengurangi dampak iritasi.
Asam Stearat 6%
Gliserol 2,5%
Aquadest 19,3%
Metode pembuatan shaving cream yaitu Pembuatan krim cukur adalah suatu proses yang
dikendalikan dengan hati-hati dan memiliki dua fase utama. Yang pertama adalah ketika
asam stearat, lanolin, monostearat polioksietilena sorbitan dan lemak lainnya dan bagian
berminyak dari formulasi akan dipanaskan sampai sekitar 80 ° C hingga 85 ° C Celcius dalam
ketel berjaket. Pada tahap kedua bahan lainnya termasuk air ditambahkan dan pencampuran
dilanjutkan. Seperti kebanyakan parfum adalah minyak yang sangat volatile mereka tidak
24
Karakteristik sediaan shaving cream yaitu :
Harus halus lembut dan sepenuhnya bebas dari benjolan atau grittiness.
Kelebihan dan keutamaan sediaan produk shaving cream yang kami buat yaitu kami
menggunakan bahan dari alam , dan shaving cream kami sekaligus dapat menjadi scrub
karena keberadan ekstrak apel yang dapat mengangkat sel kulit mati dan fragrance khas apel.
penggunaan kalium hidroksida dimaksudkan untuk memberikan efek busa agar pemakai
25
26