Anda di halaman 1dari 3

BEESWAX

Beeswax merupakan zat padat berwarna kekuningan, bau enak


seperti madu, agak rapuh, jika dingin menjadi elastis, jika hangat dan
keras patahannya buram dan berbutir-butir. Praktis tidak larut dalam air,
sukar larut dalam etanol, larut dalam kloroform, larut dalam eter hangat,
larut dalam minyak lemak dan minyak atsiri (Howard, 1974). Beeswax
mempunyai sifat pengikat yang baik untuk membatu menghasilkan massa
yang homogen.

Beeswax memiliki sifat retensi minyak yang baik untuk digunakan sebagai pengikat
komponen-komponen lain di dalam formula serta dapat memperbaiki struktur lipstik. Selain
itu beeswax juga mempunyai kompaktibilitas yang baik dengan pigmen dan sifat adhesi dengan
kulit (Behrer, 1999), akan tetapi penggunaan beeswax dalam jumlah banyak menyebabkan
permukaan menjadi kasar dan bergranul serta terlihat kusam (Jellineck, 1970)

Dihasilkan dari sarang lebah Apis mellifera L. Mengandung 70% ester dan 30%
hidrokarbon dan asam terutama mirisil palmitat . Mirisil palmitat sebagai kepala rantai . Selain
itu mengandung asam bebas , ester kolesterol , hidrokarbon , dan zat warna (Farmakope
Indonesia III 1979)

Komposisi : monoester,diester,ester hidroksilasi , hidrokarbon , asam lemak bebas.

Beeswax memiliki kecenderungan ke wax daripada lemak dikarenakan sebagian


terdiri dari ester dan hidrokarbon rantai panjang yang merupakan komponen wax (Schmidt,O.,
Justin 1996). Komponen utama adalah miricil palmitat C15H31COOC31H63 (Mitsui,. T,. 1997).
Penggunaan beeswax secara tunggal dan berlebih akan mengakibatkan sediaan memiliki titik
leleh rendah dan permukaan tidak rata (Saragin et Al 1957). Terdiri dari ester dengan ranytai
lurus alkohol monohidrat dengan ranai C24 dan C36 yang diesterifikasi.

Kegunaan: Basis Lotion,Krim, balm,lipstik,(williams ,2009)

Sifat Fisika Kimia :

a. Titik Leleh 62-64°C (FI IV 1986)


b. PH 6,11 (Tinohov,Iavtushenko. 1981)
c. Larut dalam alkohol hangat dan minyak hangat ,praktis tidak larut dalam air dan alkohol
dingin
d. Jika dilakukan pemanasan akan terjadi esterifikasi karena pengurangan jumlah asam.

KLASIFIKASI
 KELOMPOK
LIPID SEDERHANA : Terbentuk dari esterifikasi alkohol dan asam lemak dan tidak
memiliki komponen lain pada strukturnya
 GOLONGAN:
GLISERIDA : Merupakan ester dari gliserol Berdasarkan jumlah ikatan ester antara asam
lemak dan gliserol terdapat tiga jenis yaitu monogliserida,digliserida, dan trigliserida
 ASAL PRODUKSI : Esterifikasi. Terbentuk ketika gugus hidroksil dari gliserol bereaksi
dengan gugus karboksil dari asam lemak
 KETERSEDIAAN DI ALAM: berupa lemak dan minyak

 PENGGOLONGAN SPESIFIK:
Lilin/WAX
Merupakan asam lemak rantai panjang yangdiesterifikasi dengan alkohol
rantai panjang Sumber : lebah madu (beeswax), ikan paus (spermaceti wax), pohon
palem di Brazil
Daftar Pustaka

Depkes RI 1986. Kodeks Kosmetika Indonesia Volume II. Jakarta : Depeks RI ,Hal 14

Depkes RI. 1979 . Farmakope Indonesia Edisi III . Jakarta : Depeks RI ,hal 140

Mitsui,. T,. 1997. New Cosmetics Science . Netherland :Elsevier Science.

Saragin E. et al 1957. Cosmetics :Science and Technology . New York : Interscience Publisher

Schmidt,O., Justin 1996. Bee Products: Chemical Compotion and aplication . New
york :Plenum Press

Timberlake . 1989 .General Organic and Biological Chemistry .

Tinohov,Iavtushenko. 1981. Some Facts About Beeswax Extracted From Propolis. US:
Apiacta.

Anda mungkin juga menyukai