Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH METODE PENELITIAN

PENELITIAN KUALITATIF

DISUSUN OLEH

Nurinda Tamala 14330075

Rahmi Laela Oktaviasari 14330076

Anggraini wulandari 14330079

Amalia Nurindahsari 14330080

JURUSAN FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ”metode penelitian
kualitatif”.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai penelitian kualitatif. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang

2.Rumusan masalah

3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian penelitian kualitatif

2. Tujuan penelitian kualitatif

3. Fungsi komite farmasi dan terapi

4. Tugas komite farmasi dan terapi

5. Kewajiban komite farmasi dan terapi

6. Kebijakan komite farmasi dan terapi

7. Susunan komite farmasi dan terapi

8. Ketentuan rapat KFT


9. Peran Apoteker dalam KFT

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Penelitian Kualitatif adalah study yang meneliti kualitas hubungan, aktivitas, situasi, atau
berbagai material.Penelitian Kualitatif  lebih menekankan pada deskriptif holistik, yang
menjelaskan secara detail tentang kegiatan atau situasi apa yang sedang berlangsung dari pada
membandingkan efek perlakuan tertentu, atau menjelaskan tentang sikap atau perilaku orang.
Menurut Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi
bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang
diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah
dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui
interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002). Penelitian kualitatif mengkaji
perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian
kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan.
Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen
kunci (Sugiyono, 2005).

RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi metode penelitian kualitatif ?
2.      Apa tujuan dan manfaat penelitian kualitatif ?
3.      Apa jenis-jenis penelitian kualitatif ?
4.      Bagaimana langkah-langkah penelitian kualitatif ?

TUJUAN PENELITIAN

1.      Untuk mengetahui definisi penelitian kualitatif.

2.      Untuk mengetahui tujuan dan manfaat penelitian kualitatif.

3.      Untuk mengetahui jeni-jenis penelitian kualitatif.

4.      Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian kualitatif.

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN METODE PENELITIAN KUALITATIF

Metode penelitian kualitatif adalah pendekatan yang temuan-temuan penelitiannya tidak


diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lainnya. Prosedur ini menghasilkan
temuan-temuan yang diperoleh dari data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan beragam
sarana. Sarana itu meliputi  pengamatan dan wawancara, namun juga bisa mencakup dokumen
buku, kaset, vidio, dan bahkan data yang telah dihitung untuk tujuan lain, misalnya data sensus.
pengertian penelitian kuliatatif dapat dilihat dari beberapa teori berikut ini:
a)      Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,
menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak
dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitaif (Saryono, 2010: 1).
b)       Sugiyono (2011:15), menyimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive dansnowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.

Dapat disimpilkan penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian Kualitatif  penelitian yang tidak
menggunakan statistic tetapi melalui pengumpulan data, analisis, kemudian diinterpretasikan.
Biasanya berhubungan dengan masalah sosial dan manusia yang bersifat  interdisipliner, fokus
pada multimethod, Naturalistik dan interpretatif (dalam pengumpulan data, paradigma, dan
interpretasi). Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang menekankan pada pemahaman
mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural
setting  yang holistis, kompleks, dan rinci. Penelitian yang menggunakan pendekatan induksi
yang mempunyai tujuan penyusunan konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta
merupakan penelitian yang menggunakan paradigma kualitatif.

TUJUAN PENELITIAN KUALITATIF

Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau
gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang
dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Harapannya ialah
diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah
teori. Karena tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan
jenis penelitian kualitatif juga berbeda.
MANFAAT  PENELITIAN KUALITATIF

   Ada beberapa kegunaan atau manfaat dari penelitian Kualitatif. berikut beberapa kegunaannya:

1.      Teknik studi kasus

Pada penelitian kualitatif sangat cocok jika digunakan untuk melakukan pengungkapan atau
exploratory dan penemuan atau discovery.exploratory studies atau studi pengungkapan
berhubungan dengan Sebagai pengembangan teori suatu tema atau topik yang dalam penelitian
sebelumnya hanya memberikan hasil yang terbatas,kemudian study ini akan diarahkan terhadap
penemuan yang lebih lanjut.arah dari studi lanjut ini adalah menjabarkan suatu
konsep,mengembangkan model,preposisi,dan juga hipotesis. Ada beberapa studi yang bisa
diarahkan terhadap pemahaman konsep yang abstrak yang diambil dari pengalaman sosial
partisipan, semisal pembelajaran berbasis kopentensi,dan pemahaman manajemen berbasis
sekolah.teori dasarnya terletak pada konsep,model,preposisi dan hipotesis,sebab pengembangan
abstraknya dari observasi dan tidak dari teori terdahulu.

2.      Untuk penyempurnaan praktik

Hasil dari penelitian kualitatif adalah deskripsi serta analisis tentang kegiatan dan juga
peristiwa-peristiwa penting.masukan yang sangat penting untuk menyempurnakan praktik adalah
beberapa studi kasus yang dilakukan secara terpisah pada kurun waktu yang berbeda terhadap
fokus masalah,kegiatan dan program yang sama.hasil dari penelitian kualitatif akan memiliki
nilai yang lebih tinggi dari penelitian kuantitatif jika hasil dari penelitian kualitatif bersifat
mendalam dan juga rinci.

3.      Sumbangan dalam menentukan kebijakan

 Sumbangan dari hasil penelitian kualitatif dapat bermanfaat bagi


perumusan,implementasi,serta perubahan kebijakan.penelitian kualitatif dapat digunakan untuk
menganalisis persepsi serta isu-isu ekonomi, dan juga politik yag mempunyai pengaruh yang
besar.

4.      Mengklarifikasi  isu-isu tindakan social

  fokus dari studi kasus dapat dilakukan pada pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam
kelompok etnik, kehidupan antar ras, peranan jender, dan kelas sosial.dalam penelitian kualitatif,
isu-isu tersebut dapat ditempatkan dalam konteks sosial yang lebih luas, fungsinya memberikan
kritik pada aspek idiologis, kepentingan politik dan ekonomi.

5.      Sumbangan untuk studi-studi khusus

  Bermanfaat untuk meneliti studi khusus yang tidak bisa diteliti dengan penelitian biasa,
misalnya penelitian yang dilakukan pada orang sibuk, hambatan bahasa, topik yang rahasia atau
kontroversial, dan beberapa penelitian yang tidak dapat diselsaikan dengan menggunakan
penelitian kuantitatif statistikal.

KARAKTERISTIK

Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan
pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada
sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:

a. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan
(enity)
b. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain
c. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif
d. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif
e. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang
berasal dari data
f. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-
angka
g. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
h. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus
yang timbul sebagai masalah dalam penelitian
i. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi
lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik
j. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan lapangan (bersifat sementara)
k. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh
dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.

1. Karakteristik khusus penelitian kualitatif:


a. Latar alamiah

1) Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari
suatu keutuhan
2) Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga, tetangga
dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi

b. Manusia sebagai alat (instrumen)

Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.

c. Metode kualitatif
1) Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
ganda
2) Menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden
3) Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penyamaan
pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
d. Analisis data secara induktif

1) Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagian yang


terdapat dalam data
2) Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan
tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya
3) Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam
hubungan-hubungan
4) Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari struktur
analitik

e. Teori dari dasar


f. Deskriptif
g. Lebih mementingkan proses daripada hasil
h. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
i. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
j. Desain yang bersifat sementara

JENIS – JENIS PENELITIAN KUALITATIF

Ada delapan jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi (ethnography), studi kasus (case
studies), studi dokumen/teks (document studies), observasi alami (natural observation),
wawancara terpusat (focused interviews), fenomenologi (phenomenology), grounded theory,
studi sejarah (historical research). Berikut uraian ringkas tentang masing-masing jenis penelitian
kualitatif.

1. Etnografi (Ethnography)

Etnografi merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami
di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah budaya tertentu
dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena
memang  dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. Peneliti mengamati perilaku seseorang
atau kelompok sebagaimana apa adanya. Data diperoleh dari observasi sangat mendalam
sehingga memerlukan waktu berlama-lama di lapangan, wawancara dengan anggota kelompok
budaya secara mendalam, mempelajari dokumen atau artifak secara jeli. Tidak seperti jenis
penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai pengumpulan data
di lapangan, data penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang
terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar
metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan bisa menggunakan etnografi untuk
meneliti tentang pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran atau sekolah-sekolah di tengah-tengah
kota.

2.      Studi Kasus (Case Studies)

Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu
organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk
memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan
data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan
data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsif. Studi
kasus bisa dipakai untuk meneliti sekolah di tengah-tengah kota di mana para siswanya mencapai
prestasi akademik luar biasa.

3.      Studi Dokumen/Teks (Document Study)

Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau
interpretasi bahan  tertulis berdasarkan  konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang
terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel,
dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa
naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang
tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik menggunakan
metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan
tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik tertentu dari sebuah teks.

4.      Pengamatan Alami (Natural Observation)

Pengamatan alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi


menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan utamanya ialah
untuk mengamati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam situasi tertentu.
Misalnya, bagaimana perilaku seseorang ketika dia berada kelompok diskusi yang anggota
berasal dari latar sosial yang berbeda-beda. Dan, bagaimana pula perilaku dia jika  berada dalam
kelompok yang homogen. Peneliti menggunakan kamera tersembunyi atau isntrumen lain yang
sama sekali tidak dikatahui oleh orang yang diamati (subjek).peneliti bisa mengamati
sekelompok anak ketika bermain dengan teman-temannya untuk memahami perilaku interaksi
sosial mereka.

5.      fenomenologi (phenomenology)

Fenomenologi dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif murni dimana dalam


pelaksanaannya yang berlandaskan pada usaha mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik
fenomen-fenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri. Peneliti harus bertolak dari subjek
(manusia) serta kesadarannya dan berupaya untuk kembali kepada “kesadaran murni” dengan
membebaskan diri dari pengalaman serta gambaran kehidupan sehari-hari dalam pelaksanaan
penelitian.

6.      Studi Sejarah (historical research)

Penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan
dilaksanakan secara sistematis. Dengan kata lain yaitu penelitian yang bertuga mendeskripsikan
gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian sejarah di dalam
pendidikan merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian
sejarah bermaksud membuat rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk
mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana
terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara
kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.

7.      Grounded theory

Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah
individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu
teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan,
bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari
pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada
konteks peristiwa dipelajari.

8.      Biografi

Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali
dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap
turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau
mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut
memposisikan dirinya sendiri.

LANGKAH – LANGKAH METODE PENELITIAN KUALITATIF

Menurut Dr. Endang S Sedyaningsih Mahanit (2006) tahapan penelitian kualitatif meliputi:

1.      Menemukan permasalahan
2.      Melalukan studi literatur
3.      Penatapan lokasi
4.      Studi pendahuluan
5.      Penetapan metode pengumpulan data, observasi, wawancara, dokumen, disuksi terarah
6.      Analisis data selama penelitian
7.      Analisis data setelah validasi dan reliabilitas
8.      Hasil, cerita, personal, deskrifsi tebal, naratif, dapat dibantu table frekuensi.

 Sedangkan dari Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman yang diterjemahkan oleh T jet
jep Rehendi R. yang berjudul Analisis Data Kualitatif (1992), tahapan-tahapan penelitian
kualitatif  itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Membangun Kerangka Konseptual


2.      Merumuskan Permasalahan Penelitian
3.      Pemilihan sample dan Pembatasan Penelitian
4.      Instrumen
5.      Pengumpulan Data
6.      Analisis Data
7.      Matriks Dan Pengujian Kesimpulan

Dalam teori pnelitian kualitatif, karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti bersifat
sementara, maka teori yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapagan atau konteks
sosial. Berkaitan dengan penelitian kualitatif yang bersifat holistik, jumlah teori yang harus
dimiliki oleh peneliti kualitatif jauh lebih banyak karena disesuaikan dengan fenomena yang
berkembang dilapangan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Berbagai cara pengumpulan data untuk penellitian kualitatif terus berkembang, namun
demikian pada dasarnya ada empat cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi yaitu:
a. Observasi

Observasi yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (karl popper). Namun
dalam penelitian, pada waktu memasuki ruang kelas dengan maksud mengobservasi, sebaiknya
meninggalkan teori-teori untuk menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi
merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan. Dan
menurut Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.
Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang
sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.

Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan


mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa,
tujuan dan perasaan.

Observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko
pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.

Metode observasi dibedakan menjadi:

1. Observasi biasa

Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat dalam
hubungan emosi pelaku yang menjadi sasaran penelitian

2. Observasi terkendali

Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan diamati dan dikondisi-kondisi yang ada
dalam tempat kegiatan. Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti

3. Observasi terlibat
Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang
mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang di teliti untuk
dapat melihat dan memahami gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan dipahami
oleh para warga yang ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati gejala yang
ada dalam masyarakat yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara, mendengarkan,
memahamidan dalam batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
yang diteliti.

Keterlibatan peneliti dapat dibedakan menjadi empatkelompok yaitu:

1. Keterlibatan pasif: peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku yang
diamati dan tidak terjadi interaksi sosial dengan pelaku yang diamati
2. Keterlibatan setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada
dalam 2 hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yang menjadi wadah
bagi kegiatan yang diamati dan struktur dimana pelaku sebagai pendukung
3. Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yang
diamati dalam kehidupan sehari-hari
4. Keterlibatan penuh/ lengkap: bila kegiatan peneliti telah menjadi bagian dari kehidupan
pelaku yang diamati. 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi:

1. Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum
atau yang khusus.
2. Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-
ukuran apa yang akan digunakan.

Fase-fase dalam observasi:

1.   Pertemuan perencanaan

a. Observasi kelas
b. Diskusi balikan

Ada berbagai keterbatasan observasi, yaitu sebagai berikut:

a. Banyak kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung, misalnya
kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia
b. Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin dengan maksud-maksud
tertentu dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan atau
sebaliknya pada observer.
c. Timbul kejadian yang tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk
mengobservasi kejadian itu. Jika penelitian dilakukan terhadap typical behavior,
menunggu timbulnya behavior yang diharapkan itu secara spontan kerapkali memakan
waktu yang panjang dan sangat membosankan.
d. Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa yang tidak terduga-
duga, misalnya keadaan cuaca.
e. Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian

Kelebihan observasi:

a. Merupakan metode yang dapat langsung digunakan untuk meneliti bermacam-macam


gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat diteliti melalui observasi
langsung.
b. Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang
selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk diamat-amati, walau dia mungkin
keberatan menjawab kuesioner.
c. Memungkinkkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
d. Tidak tergantung kepada self-report
e. Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandangan yang holistik/
menyeluruh terhadap responden yang diteliti
f. Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasuk pendekatan inductive discovery
(yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada kejadian spesifik mendalam dan realistik
serta merefleksikan keadaan responden)
g. Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk
perilaku biasa
h. Peneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentang perilaku responden yang
biasa maupun diluar konteks permasalahan yang hendak diteliti.

Hambatan-hambatan dalam pengamatan berasal dari 2sumber, yaitu:

1. Hambatan dari dalam, termasuk diantaranya:


a. Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden
b. Perasaan terasing dari peneliti terhadap responden
c. Kurang bisanya peneliti beradaptasi dengan kegiatan, kebiasaan,dan tata cara
hidup responden
d. Tidak dapat memanfaatkan peran informan di lapangan.
2. Hambatan yang berasal dari luar, diantaranya:

a. Peneliti larut dengan responden dan kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu
diambil dari interaksi dengan responden
b. Peneliti tidak dapat mengidentifikasi gejala yang diinginkan karena adanya aturan
yang harus ditaati di lapangan
c. Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di
lapangan.

Manfaat observasi

Menurut patton dalam Nasution (1988), dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah
sebagai berikut.

a. Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data
dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik
atau menyeluruh
b. Dengan observasi maka akan memperoleh pengalaman langsung. Sehingga
memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh
konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekataan induktif membuka kemungkinan
melakukan penemuan atau Discovery.
c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak di amati orang
lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap
“biasa” dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara.
d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akaan
terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin
ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
e. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden,
sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensip.
f. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya,
tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan measakan suasana atau situasi sosial
yang diteliti olehnya.

3. Wawancara

Wawancara yaitu pertemuan yang langsung direncanakan antara pewawancara dan yang
diwawancarai untuk memberikan/ menerima informasi tertentu. Menurut Moleong (1988:148)
wawancra adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah
pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.

Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang-orang yang
dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Ada tiga
teknik wawancara yaitu:

a. Wawancara baku dan terjadwal


b. Wawancara baku dan tidak terjadwal
c. Wawancara tidak baku

Langkah-langkah wawancara
Lincoln and guba dalam sanapiah faisal, mengemukakan bahwa ada tujuh langkah dalam
penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan


b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
c. Mengawali atau membuka alur wawancara
d. Melangsungkan alur wawancara
e. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
f. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh

  Beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara berlangsung efektik:

a. Bersikaplah sebagai pewawancara yang simpatik, yang berperhatian dan pendengar baik,
tidak berperan terlalu aktif, untuk menunjukkan bahwa anda menghargai pendapat anak
b. Bersikaplah netral dalam relevansinya dengan pelajaran
c. Bersikaplah tenang, tidak terburu-buru atau ragu-ragu dan anak akan menunjukkan sikap
yang sama.
d. Secara khusus perhatikan bahasa yang anda gunakan untuk wawancara

  Adapun jenis-jenis pertanyaan dalaam wawancara yaitu sebagai berikut.

a. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman, contoh : bagaimana pengalaman bapak


selama menjabat lurah disini?
b. Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat, contoh : bagaimana pendapat anda terhadap
pernyataan pak lurah yang menyatakan bahwa masyarakat disini partisipasi dalam
pembangunan cukup tinggi. Bagaimana pendapat anda terhadap kebijakan kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) ?
c. Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan, contoh : sepertinya ada masalah, apa yang
sedang anda rasakan? Bagaimana rasanya menjadi relawan di Aceh ?
d. Pertanyaan tentang pengetahuan, contoh pertanyaan : bagaimana proses terjadinya gempa
tsunami ? berapa orang disini yang terkena bencana tsunami tersebut ? berapa bangunan
penduduk dan pemerintah yang rusak ?
e. Pertanyaan yag berkenaan dengan indera, pertanyaan ini digunakan untuk
mengungkapkan data atau informasi karena yang bersangkutan melihat, mendengarkan,
meraba dan mencium suatu peristiwa. Pada saat anda menengarkan ceramah pak Bupati,
bagaimana tanggapan masyarakat petani? Pada saat anda melihat akibat gempa dipulau
Nias, bagaimana peran pemerintah daerah. Andakan telah mencium minyak wangi itu,
bagaimana baunya? Andakan telah memakan buah itu, bagaimana rasanya?
f. Pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi, contoh pertanyaan :
dimana dia dilahirkan, usia, pekerjaan dan lain-lain. Bekerja dimana? Sedang
menjabatapa sekarang? Dan lain-lain.

  Ada beberapa bentuk wawancara:

a. Wawancara terstruktur yaitu apabila pewawancara sudah mempersiapkan bahan


wawancara terrlebih dahulu
b. Wawancara tidak terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh
orang yang di wawancarai
c. Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan, akan
tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak panjang
mungkin tidak langsung ke fokus bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik
bahasan sendiri selam wawancara berlangsung.

Uma sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik
pengumpulan data yaitu: prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik.

 Prinsip penulisan Angket

Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu sebagai berikut :\

a. Isi dan tujuan pertanyaan


b. Bahasa yang digunakan
c. Tipe dan bentuk pertanyaan
d. Pertanyaan tidak mendua
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
f. Pertanyaan tidak menggiring
g. Panjang pertanyaan
h. Urutan pertanyaan
i. Prinsip pengukuran
j. Penampilan fisik angket

4. Triangulasi

Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, tujuan dari
triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada
peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

5. Validitas Dan Reliabilitas

Validitas alat ukur diselidiki dengan (1) logika (2) statistik validitas ada macam-macam
yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas construct (konstruk)

a. Validitas isi

Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yang diuji atau dites relevan dengan
kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman dan latar belakang orang yang diuji.

Validitas diperoleh dengan menagadakan sampling yang baik, yakni memilih item-
item yang representatif dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yang
mengenai bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan dengan validitas isi
ialah pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni berdasarkan logika si peneliti.

b. Validitas prediktif

Dengan validitas prediktif di maksudkan adanaya kesesuaian antara ramalan (


prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya yang nyata.

c. Validitas konstruk
Digunakan bila kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung satu
dimensi, bila ternyata gejala itu mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas itu
dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui komponen-komponen
sikap/sifat yang diukur dengan tes itu.

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian
dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi data yang valid adalah data yang
tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek penelitian.

6. Reliabilitas

Berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu data
dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama atau peneliti sama
dalam waktu yanng berbeda akan menghasilkan data yang sama atau sekelompok data
apabila dipecah menjadi dua menjadi data yang tidak berbeda. Suatu data yang reliabel akan
cenderung valid, walaupun belum tentu valid.

Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukru suatu gejala pada
waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yanng reliable
secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Reliabilitas merupakan syarat mutlak
untuk menentukan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas
juga merupakan syarat bagi validitas satu tes, tes yang tidak reliable dengan sendirinya tidak
valid.

Kriteria penelitian kualitatif

1. Uji kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian dapat dilakukan
dengan;

a. Perpanjangan pengamatan
b. Meningkatkan ketekunan dalam penelitian
c. Triangulasi (pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu)
d. Analisis kasus negatif
e. Menggunakan bahan referensi
f. Mengadakan member check (proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada
pemberi data). Tujuan dari member check adalah agar informasi yang diperoleh dan
digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau
informan.
g. Diskusi dengan teman sejawat

2. Pengujian transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas


eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat di terapkannya hasil penelitian ke
populasi dimana sample tersebut di ambil.

3. Pengujian depenability

Dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

4. Pengujian konfirmability

a. Uji konfirmability mirip dengan uji depenobility, sehingga pengujian dapat


dilakukan secara bersamaan.
b. Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang
dilakukan.
c. Komponen dan sistematika proposal

Anda mungkin juga menyukai