MINERAL
Seperti halnya vitamin, tubuh kita memerlukan sejumlah kecil
mineral. Mineral yang diperlukan tubuh dalam bentuk garam atau unsur. Garam
mineral mudah larut dan mudah diserap tubuh tanpa proses pencernaan. Mineral
terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan tumbuhan. Ada beberapa
2.1 VITAMIN
Asam
Koenzim A Transfer gugus asil
pantotenat
Piridoksin Piridoksal fosfat Transfer gugus amino
Biotin Biositin Transfer CO2
Transfer gugus 1-
Asam folat Asam tetrahidrofolat
karbon
Pemindahan 1,2-
Vitamin B12 Deoksi adenosil kobalamin
hidrogen
Kofaktor pada reaksi
Asam askorbat Unknown
hidroksilasi
B. Larut Dalam
Lemak
Vitamin A Retinal Siklus penglihatan
Regulasi metabolisme
Vitamin D 1,25-dihidroksikolekalsiferol
CO2+
Perlindungan lipida
Vitamin E Unknown
membran
Kofaktor pada reaksi
Vitamin K Unknown
karboksilasi
NH2
S
N N
OH
NH2
S
N N O O
O P O P O
O O
N
Tiamin pirofosfat
Sifat Vitamin B1
Sumber Vitamin B1
Fungsi Vitamin B1
Akumulasi asam piruvat dan asam laktat di dalam darah dan jaringan
oleh defisiensi tiamin menyebabkan iritabilitas, kehilangan nafsu makan,
keletihan, degenerasi selaput mielin dari serabut syaraf, pelemahan otot
jantung dan gangguan-gangguan gastrointestinal, polineuritis gallinarum,
anoreksia, kehilangan bobot badan, kaki lemah dan blue comb. Defisensi
tiamin dapat menyebabkan timbulnya polineuritis pada unggas. Defisiensi
kronis menyebabkan star grazing dan atrophy.
Dampak Kekurangan
Dampak Kelebihan
O
N N
CH2
sistem cincin isoaloksasin
CHOH
CHOH
CHOH
CH2OH
O
N N
Flavin mononukleotida (FMN) CH2
(gugus aktif: warna biru O CHOH
N CHOH
NH CHOH
CH2
O O
N N NH2
O P O
CH2
O N
CHOH O P O N
CHOH O
CH2 N
CHOH O N
CH2
O H H H H
O P O
O OH OH
Sifat Riboflavin
10 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
dilihat. Vitamin B2 termasuk dalam golongan vitamin yang larut dalam air
(water soluble vitamin / vitamin larut air).
Sumber Vitamin B2
Defisiensi Vitamin B2
3. Nikotinamida
Kekurangan asam nikotinat pada diet manusia menyebabkan penyakit
kurang gizi pellagra (dari bahasa italiat yang berarti “kulit kasar”). Pellagra
terdapat pada penjuru dunia yang makanannya miskin akan daging, susu, dan
telur dan amat bergantung pada jagung sebagai makanan pokok. Baik asam
nikotinat maupun amidanya (nikotinamida) bersifat aktif dalam mencegah
11 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
dan menyembuhkan pellagra. Karena namanya mungkin menyebabkan
beberapa orang beranggapan salah bahwa tembakau adalah senyawa bergizi,
oleh karena itu diberikan nama alternatif bagi asam nikotinat yaitu niasin
untuk penggunaannya secara umum.
COOH
C NH2
O
N
N
12 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
C NH2
N Nikotinamida
O CH2 O
H H
O P O H H NH2
OH OH
O
N
N
O P O
N
O CH2 N
O Adenin
H H
H H
OH OH
pada NADP+ gugus hidroksil ini
diesterifikasi dengan fosfat
13 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
[H-]
H
H H
H C NH2
C NH2
+ O S + + H+
S O
H N
N
R
substrat R
substrat
NAD+ terdehidro NADH
genasi
Contoh dari reaksi enzimatik tersebut adalah reaaksi yang dikatalisis oleh
dehidrogenase malat yang menyebabkan dehidrogenase malat menghasilkan
oksaloasetat. Tahap ini terjadi pada oksidasi karbohidrat dan asam lemak.
Enzim ini mengkatalisis pemindahan reversible ion hidrida dari malat ke
NAD+ membentuk NADH. Sedangkan atom hidrogen lainnya meninggalkan
gugus hidroksil malat dan muncul sebagai ion H+ bebas. Berikut reaksinya:
Fungsi Niasin
14 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
perannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen. NAD juga berfungsi
dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan
sistem pencernaan.
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah.
Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan
buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya
akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata
makanan dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf,
lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah
membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat
15 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.
Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin).
4. Asam Pantotenat
Asam pantotenat pertama kali diisolasi pada tahun 1938 dari khamir dan
ekstrak hati oleh Roger Williams. Asam pantotenat (“pan” berarti “dimana
saja”) ditemukan pada semua jaringan tumbuhan dan hewan dan juga pada
mikroorganisme, tetapi baru setelah beberapa tahun diisolasi, fungsi
koenzimnya diidentifikasi oleh Fritz Lipmann dan Nathan Kaplan. Mereka
telah menemukan kofaktor tahan panas yang penting untuk melangsungkan
asetilasi enzimatik alkohol atau amin yang bergantung pada ATP. Pada
pemurnian dan analisis faktor ini, yang disebut koenzim-A (untuk asetilasi),
mereka menemukan bahwa faktor tersebut mengandung asam pantotenat
dalam bentuk terikat. Sekarang kita mengetahui bahwa koenzim A
mempunyai peranan yang lebih luas, karena molekul ini dibutuhkan dalam
beberapa jenis reaksi anzimatik yang melibatkan bukan hanya gugus asetil,
tetapi gugus asil pada umumnya. Koenzim A (disingkat sebagai KoA atau
KoA-SH) merupakan pembawa sementara gugus asil.
O CH3
O H OH
N CH3
H
HO OH
Asam pantotenat
16 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
O
O dehidrogenase piruvat KoA
NAD+ + KoA SH + H2O S + HCO3- + NADH + H+
+ complex
COO Asetil-KoA
piruvat
Penggunaan asetil-KoA O O-
O
HO
O O- sintase sitrat
KoA +
-
O + H 2O -O O- + KoA SH
S O
Asetil-KoA O O
O
oxaloacetate CITRATE
Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih
stabil dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam,
alkali dan panas kering. Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap
panas basah.
17 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari
koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses
pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat
terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan
porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
Dampak Kekurangan
Dampak Kelebihan
18 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Bentuk koenzim B6
CHO CH2NH2
O O
CH2 O P O CH2 O P O
HO HO
O O
CH3 N CH3 N
Pada reaksi tersebut yang dikatalisis oleh enzim yang disebut trasaminase
atau aminotranferase, piridoksal fosfat yang terikat kuat berfungsi sebagai
pembawa sementara gugus amino dari senyawa donor yanitu asam α- amino,
menuju senyawa penerima gugus amino, yaitu asam α-keto. Pada siklus
katalisis transaminase, gugus amino dari substrat α-amino dipindahkan ke
piridoksal fosfat yang terikat enzim. Turunan amino dari koenzim yang
dihasilkan piridoksamin fosfat, sekarang memberikan gugus amino ke
substrat kedua, asam α-keto, dan koenzim kembali kebentuk piridoksal
fosfatnya.
Transaminasi seperti ini dapat terjadi pada salah satu dari berbagai jenis
asam amino ke α-keto – glutarat yang bekerja sebagai penerima gugus amino
secara umum untuk menghasilkan asam glutamat, suatu metabolit pusat di
dalam metabolisme gugus amino.
19 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Transaminase secara khusus mengkatalisis reaksi pemindahan-ganda,
atau reaksi ping-pong. Gugus amino dipindahkan dari substrat pertama, asam
amino, ke koenzim, diikuti oleh dilepaskannya asam α-keto sebelum substrat
kedua, asam α-keto terikat. Gugus amino kemudian dipindahkan ddari
piridoksamin fosfat ke substrat kedua.
Fungsi
Dampak Kekurangan
20 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Dampak Kelebihan
6. Biotin
Pada tahun 1935, Frits Kogi, seorang ahli kimia Belanda mengisolasi 1
mg faktor tumbuhan dalam bentuk kristal dari 250 Kg kuning telur kering,
yang diperlukan oleh sel khamir dan juga tikus yang diberi makan putih telur
mentah dalam jumlah besar. Faktor pertumbuhan baru tersebut dinamakan
biotin. Meskipun telur kaya akan nutrisi dan mengandung biotin, konsumsi
dalam jumlah besar putih telur mentah dapat menyebabkan kekurangan biotin
pada hewan. Keadaan paradoks ini disebabkan karena putih telur mengandung
protein avidin yang mengikat biotin dengan sangat kuat dan tidak membiarkan
vitamin diserap oleh usus.
Pada enzim yang kerjanya bergantung pada biotin, molekul biotin
berikatan secara kovalen dengan protein enzim melalui ikatan amida dengan
gugus e-amino dari residu lisin spesifik pada sisi aktif enzim. Nama biositin
diberikan kepada residu biotinillisitin yang dapat diisolasi dari enzim yang
mengandung biotin setelah hidrolisis oleh asam atau enzim.
21 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
R
HOOC
H
CH C NH
S C O
H2C C N
H
-OOC
22 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
H O ATP
N C rantai
polipeptida +
enzim
HCO3
Piruvat
NH
C O
molekul
biotin ADP
+
H
CH C NH
Pi
S C O
H2C C NH
H +
Fungsi Biotin
23 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat
disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning
telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-
buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan
buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologic
biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur
mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan di lepas.
Devidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
7. Asam Folat
Asam folat (bahasa latin: “folium” berarti daun) pertama kali diisolasi
dari daun bayam, tetapi menunjukkan distribusi biologi yang amat luas.
Molekul ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu asam glutamat, asam
p-aminobenzoat, dan suatu turunan senyawa heterosiklik dengan cincin
yang berdifusi, pteridin.
24 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
OH
O
C N H2 H H H
N C N C N C C2H4COOH
H2N COOH
N N
turunan pteridin Asam p-aminobenzoat Asam glutamat
Asam Folat
Gambar 14. Sumber: Lehninger, Albert L. 1982. Principles of
Biochemistry. Maryland: Worth Publishers, Inc.
25 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
O
O
HN
O P O Deoksiuridilat
O
O CH2 N
O
H H
H H
OH H
N5, N10-metilentetrahidrofolat
Dihidrofolat
O
O
HN CH2
O P O
O
O CH2 N
O deoksitimidilat
H H
H H
OH H
26 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
penemuan penting sebab memberikan kepada kita pengetahuan mengenai
mekanisme kerja sulfanilamid, obat penting penghambat pertumbuhan bakteri
patogenik yang memerlukan asam p-aminobenzoat.
NH2
O
O
H2N S NH2
H2N
OH O
Asam p-aminobenzoat sulfanilamida
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa
sel-sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel
darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan
sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi
folat dapat banyak menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala
gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.
27 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang
ada pada jeruk menghambat kerusakan folat.
Dampak Kekurangan
Dampak Kelebihan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat
dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua
vitamin ini berhubungan.
8. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah vitamin yang paling kompleks dibandingkan dengan
lainnya dengan sejarah luar biasa. Pada tahun 1926, 2 orang dokter Amerika,
28 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
George Minot dan William Murphy menemukan bahwa sejumlah besar hati
yang baru dimasak, sebagian yang ditambahkan di dalam diet, dapat
menyembukan penderita anemia pernisiosa, suatu penyakit yang kompleks
dan sering kali bersifat fatal. Hanya sedikit perkembangan yang dapat dicapai
di dalam isolasi faktor anti anemia pernisiosa dari hati, sampai tahun 1940-an,
ketika Mary Shorb mengidentifikasikan spesies bakteri yang memerlukan zat
ini bagi pertumbuhannya. Respon pertumbuhan organisme ini dapat
dipergunakan bagi uji sederhana faktor ini secara cepat. Vitamin B 12 diisolasi
dalam bentuk kristal pada tahun 1948 oleh E. Lester Smith di Inggris dan oleh
Edward Rickes serta Karl Folkers di Amerika Serikat, tetapi untuk
menentukan struktur yang amat kompleks ini diperlukan tambahan 10 tahun.
Untuk penentuan tersebut diperlukan analisis difraksi sinar-x. Vitamin
B12 bersifat unik diantara semua vitamin lainnya, yaitu molekul ini tidak
hanya mengandung suatu molekul organik yang kompleks, tetapi juga unsur
kelumit esensial yaitu kobalt. Vitamin B 12 yang biasanya diisolasi disebut
sionokobalamin, sebab molekul ini mengandung gugus siano yang berikatan
dengan kobalt. Kompleks sistem cincin korin vitamin B12 tempat kobalt
terkoordinasi, serupa dengan sistem cincin porfirin pada heme dan protein
heme. Pada bentuk koenzim vitamin B12 yang disebut 5’-
deoksiadenosilkobalamin, gugus siano digantikan oleh 5’-
deoksiadenosilkobalamin.
OH OH
H H H H gugus 5'-deoksiadenosil
N pada koenzim B12
CH2 O N
N
N
NH2
29 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Vitamin B12 tidak dibuat oleh tumbuhan maupun hewan dan hanya
disintesa hanya oleh beberapa mikroorganisme. Senyawa ini dibutuhkan
hanya dalam jumlah sedikit, yaitu sekita 3 µg perhari oleh orang yang sehat.
Enzim yang memerlukan koenzim vitamin B12 mempunyai kemampuan
melangsungkan pemindahan atom hidrogen dari satu atom karbon ke ato
berikutnya sebagai alkil, karboksil, hidroksil, atau gugus amino.
H H
HOOC C C H
Asam glutamat
H CHNH2
COOH
mutasi
metilaspartat
H H
HOOC C C H
CHNH2 H
asam-metilaspartat
COOH
Demikian pula salah satu diantara reaksi khas dengan koenzim B12
atau kobamid berfungsi sebagai kofaktor esensial. Bentuk lain koenzim
B12 adalah metilkobalamin yang berperan di dalam beberapa reaksi
enzimatik yang melibatkan pemindahan gugus metil.
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena
kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali,
cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan,
kurang lebih 70% vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah
bentuk paling stabil dank arena itu diproduksi secara komersial dari
fermentasi bakteri.
30 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung
dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan
melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu
juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin
B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu
pembentukan sel-sel darah merah.
Dampak Kekurangan
31 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat
menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Dampak Kelebihan
COH C O
O O
HOC O C
CH CH
HOHC HOHC
CH2OH CH2OH
32 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Gambar 20. Sumber: Lehninger, Albert L. 1982. Principles of
Biochemistry. Maryland: Worth Publishers, Inc.
Fungsi Vitamin C
1. Sintesis Kolagen
33 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang
kedalam mitikondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi
vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga
mudah di absorbs. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang
sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi
dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin
C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke
feritin hati.
4. Absorpsi Kalsium
5. Mencegah Infeksi
34 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Dampak Kekurangan Vitamin C
a. Diare
b. Mual
c. Muntah
d. Mulas
e. Kram perut
f. Sakit kepala
g. Insomnia
h. Batu Ginjal
Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah
2000 mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan.
Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk
suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan
menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya.
Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan
menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
35 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Keempat vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dibentuk secara
biologis dari unit-unit hidrokarbon 5-karbon, isopren yang juga disebut 2-
metilbutadiena, yang merupakan unit pembangun sejumlah senyawa minyak/
lemak, gemuk, atau senyawa karet tanaman.
isoprene
Karet alam dan getah perca yang banyak digunakan untuk membungkus
bola golf merupakan polimer dari isopren. Untuk memperlihatkan asal mula
isoprenoid dari keempat vitamin yang larut dalam lemak, unit-unit isopren
disusun dalam rumus bangunnya seperti yang terlihat pada struktur vitamin A.
Satu sifat penting dari vitamin yang larut dalam lemak adalah bahwa
golongan ini dapat disimpan di dalam tubuh dalam jumlah besar, sehingga
kekurangan totalnya di dalam diet mungkin tidak terlihat secara fisiologik selama
berbulan-bulan.
36 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Jenis Vitamin Mekanisme Penyerapan
Vitamin
B2 (Riboflavin) Difusi pasif
Vitamin
B6 (Piridoksin) Difusi Pasif
Sumber: Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
1. Vitamin A
Vitamin A pertama kali dikenal sebagai faktor nutrisi esensial oleh Elmer
McCollum pada tahun 1915 dan kemudian diisolasi dari minyak hati ikan.
Terdapat dua bentuk alamiah, yaitu vitamin A1 atau retinol, yang diperoleh
dari hati ikan air laut dan vitamin A2 dari hati ikan air tawar.
37 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
H3C
CH3
H3C
CH3
Vitamin A
CH3
CH2OH
H3C
CH3
H3C
CH3
CH3
CH
titik perpotongan
CH3
CH3
38 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
H3C
CH3
H3C
Β-karoten
Gambar 22. Sumber: Lehninger, Albert L. 1982. Principles of
Biochemistry. Maryland: Worth Publishers, Inc.
Rodopsin
Opsin
11-sis-retinal Trans-semua-retinal
reduktase retinal
isomerase retinol
39 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
O
Energi sinar
O
trans-semua-retinal
11-sis-retinal
Sel-sel ini berfungsi dalam mengenali warna. Pada sikuls visual, suatu
bentuk teroksidasi retinol, retinal atau vitamin A aldehida merupakan
komponen aktif yang terikat oleh protein yang disebut opsin. Kompleks
retinal opsin. Kompleks retinal-opsin yang disebut rodopsin terdapat pada
membran intraseluler yang tersusun pada sel batang. Jika rodopsin diaktifkan
oleh sinar tampak, retinal dengan ikatan rangkap pada posisi 11 berada dalam
bentuk sis (sisa ikatan rangkap dalam bentuk trans) mengalami sejumlah
perubahan molekular yang amat kompleks dengan cepat akhirnya
terisomerisasi membentuk retinal trans. Perubahan ini mengubah konfigurasi
geometrik retinal dianggap mengikuti bentuk keseluruhan rodopsin. Kejadian
ini merupakan pendorong molekul yang menghasilkan impuls pada ujung
syaraf optik yang disampaikan ke otak. Senyawa trans-retinal yang dibentuk
selama penyinaran kemudian diubah kembali secara enzimatik menjadi 11-
sis-retinal dalam reaksi gelap.
Retinal juga terdapat pada bakteriorhodopsin, yang merupakan kompleks
retinal-protein berwarna ungu yang sensitif terhadap sinar, pada membran sel
halobakteri, yaitu prokariotik yang menyukai garam dam memperoleh
sebagian besar energinya dari sinar yang diserap oleh pigmen ini.
2. Vitamin D
Kekurangan vitamin D menyebabkan metabolisme kalsium dan fosfor
tidak normal dan terhambatnya pembentukan tulang pada penyakit tulang
anak-anak yang berakibat pada kaki bengkok dan dada membengkung seperti
burung. Vitamin D3 atau kolekalsiferol dibuat pada kulit manusia dan hewan
40 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
melalui prekursor inaktif, 7-dehidrokolesterol, melalui reaksi yang
ditimbulkan oleh penyinaran komponen ultraviolet sinar matahari. Vitamin D3
selalu dijumpai pada minyak hati ikan. Bentuk lainnya adalah vitamin D 2 atau
ergosterol khamir. Manusia tidak membutuhkan suplementasi vitamin D
selama kulitnya cukup banyak menerima sinar matahari.
CH3
CH3
H2 H2
HC C C CH2 H2 H2
HC C C CH2
CH3
CH3
CH3 CH2
iradiasi kulit
HO
HO
7-dehidrokloesterol vitamin D3 (kolekalsiferol)
CH3 CH3
HC C C CH
H H
CH3 H3C CH
CH3
CH2
Vitamin D2 (ergokalsiferol)
HO
41 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
OH
C CH3
CH3
1,25-dihidroksikolikalsiferol
CH2
HO OH
3. Vitamin E
Golongan vitamin E sedikitnya terdiri dari jenis molekul α,β, dan γ-
tokoferol, diantaranya α-tokoferol adalah jenis yang paling penting.
CH3
CH3 CH3 CH3
HO
H2C CH3
CH3
Vitamin E
42 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Gambar 24. Sumber: Lehninger, Albert L. 1982. Principles of
Biochemistry. Maryland: Worth Publishers, Inc.
4. Vitamin K
Kedua bentuk utama vitamin K adalah vitamin K1 dan vitamin K2, yang
banyak dijumpai pada kebanyakan tumbuhan tingkat tinggi. Golongan ini
merupakan naftokuinon dengan rantai sisi isoprenoid yang berbeda-beda
panjangnya (Lehninger, 1982: 303)
O
CH3
CH3
C
H2
Vitamin K1 (filokuinon)
CH3 CH3
43 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Gambar 25. Sumber: Lehninger, Albert L. 1982. Principles of
Biochemistry. Maryland: Worth Publishers, Inc.
2.2 MINERAL
2.2.1 Pengertian Mineral
Selain memerlukan vitamin pada makanan, manusia dan hewan juga
memerlukan sejumlah unsur kimiawi dalam bentuk anorganik untuk
pertumbuhannya yang normal. Mineral umumnya dipakai untuk
mendeskripsikan unsur anorganik, yang biasanya terdapat dalam bentuk
unsurnya (Seager, 2005: 351).
44 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Di dalam tubuh, unsur mineral tidak pernah digunakan dalam bentuk
unsurnya, tetapi dalam bentuk ion atau senyawanya. Berdasarkan banyaknya
jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, mineral dapat diklasifikasikan ke dalam
dua kelas, yaitu: unsur makro dan unsur mikro.
Unsur makro mencakup kalsium, magnesium, sodium, potassium
(kalium), fosfor, sulfur, dan klor diperlukan dalam jumlah yang relatif
banyak, yaitu beberapa gram per hari. Sedangkan mineral yang termasuk
dalam kelas unsur mikro yaitu: arsen, kobalt, copper, krom, flor, iodin, besi,
mangan, molibdenum, nikel, selenium, silikon, timah, vanadium, dan seng.
Perhatikan tabel dibawah ini untuk menjelaskan unsur makro dan mikro,
sumber, dan fungsi, serta akibat kekurangan mineral tersebut.
Kondisi Jika
Mineral Sumber Fungsi
Kekurangan
A. Mineral Makro
Kalsium Sayuran hijau, olahan Pembentukan tulang dan Tidak tumbuh, lemah
susu gigi, transmisi impuls pada dan tulang rapuh
saraf
Klor Garam dapur, makanan Penyeimbang pH asam- Otot keram
laut, daging basa
Magnesium Daging, kacang- Enzim aktivasi, sintesis Pertumbuhan tidak
kacangan, susu, sereal protein normal, lemah, kejang
Fosfor Susu, keju, ikan, daging, Komponen pada enzim, Lemah, kehilangan
kacang-kacangan, sereal penyangga asam-basa, kalsium, tulang lemah
pembentukan tulang dan
gigi
Potasium Daging, susu, buah- Penyangga asam-basa dan Otot lemah, lumpuh
buahan, sereal air, fungsi saraf
Sodium Semua makanan kecuali Penyangga asam-basa dan Keram otot, lesu
buah-buahan air, fungsi saraf
Sulfur Makanan berprotein Komponen penyusun Jarang terjadi
protein
B. Mineral mikro
Arsen Makanan Pertumbuhan dan Sulit tumbuh dan
reproduksi bereproduksi
Kobalt Daging, hati, olahan Komponen penyusun Anemia (gejala
susu vitamin B12 kekurangan vitamin)
45 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
Tembaga Air minum, hati, Komponen enzim, Anemia, lemahnya
kacang-kacangan, sereal pembentukan hemoglobin arteri
Krom Lemak, minyak sayur, Mengaktifkan kerja insulin Mengurangi
daging, sereal kemampuan
metabolisme glukosa
Flor Air minum, makanan Memelihara tulang dan gigi Banyaknya gigi yang
laut, bayam, bawang busuk
putih
Iod Garam beryodium, ikan, Komponen penyusun Hypothyroid,
olahan susu hormon tiroid gondokan
Besi Ikan, daging, sebagian Komponen enzim dan Anemia
biji-bijian, sayuran hijau hemoglobin
Mangan Biji-bijian, umbi hijau, Komponen enzim Jarang terjadi
buah-buahan
Molibdenum Sereal, daging organ, Komponen enzim Jarang terjadi
sayuran hijau
Nikel Sebagian besar makanan Dibutuhkan bagi kesehatan Kerusakan organ,
dan pertumbuhan jaringan jarang terjadi
Selenium Biji-bijian, daging, Komponen penyusun enzim Jarang terjadi
unggas, susu
Silikon Sebagian makanan Pembentukan tulang Kesulitan tulang untuk
tumbuh, jarang terjadi
Timah Sebagian makanan Dibutuhkan untuk Kesulitan tumbuh
bertumbuh
Vanadium Sebagian makanan Pertumbuhan, pembentukan Sulit tumbuh, tulang
tulang, reproduksi sulit dibentuk, sulit
bereproduksi
Seng Susu, hati, kerang, Komponen penyusun enzim Sulit tumbuh,
gandum kehilangan
konsentrasi, toleransi
glukosa tidak normal
46 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk
penyusunan protein jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang
mengatur tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa
asam dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg
3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon.
A. Makro Mineral
a. Kalsium (Ca)
Distribusi dalam tubuh :
a) 1,5 – 2 % BB (dewasa : 1100-1200 g)
b) 99%pada tulang dan gigi
c) 4 – 5 g pada jar. lunak/otot lurik.
Distribusi dalam cairan tubuh :
a) Bentuk ion Ca++ (60%)
b) Bentuk garam (Ca fosfat, Ca sitrat, Ca sulfat)
c) Bentuk senyawa dengan protein (35%)
Fungsi :
a) Bersenyawa dgn P & Mg membentuk bagian tulang yang keras.
b) Di darah sebagai katalisator pembentukan trombin & protrombin.
c) Di Otot : mempertahankan tonus & kepekaan.
d) Pada Jaringan syaraf sebagai transmisi syaraf.
e) Sebagai zat pengaktif enzim (lipase, ATPase)
f) Berpengaruh pada permeabilitas membrane
47 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
e) Wanita menyusui dengan Ca yg dieksresi dalam ASI
Sumber :
a) susu, keju, ikan teri, kuning telur
b) daun berwarna hijau tuak
c) acang-kacangan, padi-padian
2. Phosfor (P)
Pada gizi manusia P berhubungan erat dengan Ca, oleh karena Ca & P
sumber utamanyaadalah susu, keduanya merupakan pembentuk tulang.
Keduanya membutuhkan vitamin D untuk absorpsi. Keduanya sangat
dipengaruhi hormon paratiroid.
Absorpsi – Ekskresi
a) 70% P dalam BM dapat diabsorpsi
b) ekskresi terutama melalui
c) mekanisme homeostasis (+)
Fungsi :
a) Bagian dari tulang dan gigi.
b) Sangat berguna pada metabolisme tubuh pada sel hidup.
Kebutuhan :
Bila Ca terpenuhi berarti P terpenuhi.
Sumber :
a) sumber protein hewani
b) susu & hasil olahnya
c) daging tanpa lemak
d) kuning telur
e) biji-bijian, kacang-kacangan
3. Magnesium (Mg)
Distribusi dalam tubuh:
a) Pada dewasa 25 g (20-28 g).
b) 70% sebagai senyawa dengan Ca & P dalam bentuk garam
kompleks.
48 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
c) 30% dalam jaringan lunak dan cairan tubuh : 1,4 – 2,5 mg% dalam
plasma dan sebagian besar pada sel darah merah.
Fungsi :
a) Pada metabolisme karbohidrat & phosphor.
b) Proses pertumbuhan & pemeliharaan jaringan.
c) Berhubungan dengan cortison dalam meregulasi kadar P.
d) Bila kadar Mg menurun, vasodilatasi & pekerjaan otot terganggu.
e) Secara alamiah pada manusia tidak pernah defisiensi
Sumber :
Kacang-kacangan, seafood, biji-bijian.
4. Natrium (Na)
Distribusi dalam tubuh :
a) 1/3 pada jaringan rangka dalam bentuk Na anorganik.
b) 2/3 pada cairan ekstra sel adalah Na+
c) Natrium serum 310-340 mg%
Absorpsi – Ekskresi
a) Terutama di usus halus.
b) Jika intake menurun absorpsi menurun
c) Glukosa dalam lumen usus banyak absorpsi berkurang
d) Ekskresi 90% melalui urine, 5% melalui feses.
e) Konsentrasi NaCl plasma sangat bervariasi secara langsung atau
tidak langsung berpengaruh pada :
1) Tek. Osmotik plasma
2) Volume cairan plasma & interstitial
3) Kesetimbangan asam-basa
4) Mempertahankan hantaran listrik di sel tubuh.
5) Kepekaan system cardiovascular untuk mengedarkan
senyawa.
Fungsi :
a) Sebagai Bahan makanan (garam)
b) zat gizi essensial
c) penegas cita rasa
d) bahan pengawet
e) bahan bantu dalam formula pengolahan bahan makanan dapat
melemaskan adonan
Fungsi Metabolik:
a) keseimbangan cairan tubuh
b) keseimbangan asam basa
49 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
c) pengaturan permeabilitas sel
Sumber :
Garam dapur, Susu, Telur, Daging, Bit, Bayam, Sayuran hijau, Asparagus.
5. Kalium (K)
Kation utama cairan intra sel, sebagian kecil di ekstra sel. Peran bermakna
pada aktifitas otot terutama otot jantung. Kadar normal : 14 – 20 mg%.
Absorpsi-Ekskresi:
a) mudah diabsorpsi di usus.
b) Ekskresi terutama melalui urine, sedikit di feses.
Fungsi :
a) Kesetimbangan elektrolit cairan tubuh.
b) Keseimbangan asam basa.
c) Aktivitas otot lurik (rangka & jantung).
d) Metabolisme karbohidrat.
e) Sintesis protein.
Sumber :
Kacang polong, biji-bijian, buah-buahan, sayur, daging.
6. Chlor (Cl)
Distribusi dalam tubuh:
a) Dalam bentuk Cl- 3% total mineral tubuh.
b) Absorpsi terjadi sempurna.
c) Ekskresi terutama melalui urine.
Fungsi Metabolisme :
a) Keseimbangan elektrolit cairan tubuh.
b) Regulasi tekanan osmotic bersama Na.
c) Keseimbangan asam basa.
d) Keasaman lambung.
Sumber :
garam dapur. jika kebutuhan Na terpenuhi, kebutuhan Cl juga
terpenuhi.
7. Sulfur (S)
Distribusi dalam tubuh :
a) An organic : sulfat dari Na, K, Mg
b) Organic : – Sulfur protein
50 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
c) Sulfur non protein (sulfolipid, sulfotide)
Sulfoprotein :
1) asam amino yg mengandung S (metionin, sistein)
2) glikoprotein
3) hasil produk detoksifikasi
4) Bersenyawa dengan heparin, insulin, tiamin
5) keratin : protein rambut, kulit, kuku, bulu.
6) S ada pada tiap sel, umumnya merupakan bagian protein
sel.
7) Kadar dalam plasma : 0,7 – 1,5 mEq /L
8) Sulfur an organic melalui sirkulasi portal.
9) Ekskresi melalui urine.
Sumber :
Semua sumber protein (hewani & nabati)
Fungsi :
Untuk membentuk hormon tiroksin pada kelenjar tiroid. Tiroksin
adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol
pertumbuhan, dan membantu proses metabolisme.
Kekurangan yodium :
a) gondok (goiter endemic)
b) Kretinisme pada anak-anak
Sumber:
garam beryodium, makanan laut
2. Cobalt (Co)
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta
pembangun vitamin B. Sumber kobalt diperoleh dari diet yang berasal dari
hewan.
3. Mangan (Mn)
Kebutuhan sehari 2-5 mg . Mangan berfungsi untuk mengatur
pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
51 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
4. Tembaga / Cuprum (Cu)
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin
pada sel darah merah. Sumber : Terdapat pada kacang-kacangan, susu, sereal,
hati, dan sea food.
6. Flour (F)
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari
segala macam gangguan pada gigi. Sumber : Kuning telur dan susu
52 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
8. Selenium (Se)
Merupakan unsur enzim glutation peroksidae yg terdapat pada sebagian
besar jaringan tubuh. Sumber : Tanaman, tetapi bervariasi sesuai kandungan
tanah.
9. Kromium (Cr)
Berperan sebagai kompleks kofaktor untuk insulin dank karena itu
berperan pada penggunaan glukosa secara normal didalam tubuh. Sumber :
Daging, hati, ragi (brawers yeash), padi-padian, kacang-kacangan, & keju.
53 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vitamin disebut mikronutrien karena dibutuhkan pada manusia
hanya dalam jumlah miligram atau mikrogram per hari. Vitamin dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelas, yakni vitamin yang larut dalam air dan
vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air meliputi:
tiamin, riboflavin, asam nikotinat, asam pantotenat, piridoksin, biotin,
asam folat, vitamin B12, dan asam askorbat (vitamin C). Sedangkan
vitamin yang larut dalam lemak meliputi: vitamin A, vitamin D, vitamin E,
dan vitamin K.
Umumnya vitamin berperan dalam reaksi yang spesifik dalam
proses metabolisme tubuh, sehingga sifat masing-masing vitamin sulit
untuk diidentifikasi.
Berdasarkan jumlah dibutuhkannya oleh tubuh manusia, mineral
dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni mineral makro dan mineral
mikro. Mineral mikro dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak per
hari, sedangkan mineral mikro hanya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
yang sangat sedikit.
Mineral dibutuhkan oleh tubuh sebagai penyusun komponen
enzim. Kekurangan beberapa mineral, berdampak sangat besar bagi tubuh
manusia, seperti menderita penyakit anemia jika kekurangan mineral Fe
(besi), dan penyakit gondokan jika kekurangan mineral yodium (I2).
54 | V i t a m i n d a n M i n e r a l
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Dr. Ir. Widodo, Wahyu. 2007. Nutrisi Dan Pakan Unggas Kontekstual. Jakarta:
Ms Press.
Publishers, Inc.
http://aisyahaisyah36.blogspot.co.id/p/fungsi-macam-mineral-bagi-tubuh.html
Diakses tanggal 25 Februari 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Mineral. Diakses tanggal 25 Februari 2016.
http://git-gityudhistira.blogspot.com/2012/02/proses-metabolisme-vitamin-larut
http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2012/05/13/apa-itu-vitamin-larut-dalam
air/. Diakses tanggal 25 Februari 2016.
55 | V i t a m i n d a n M i n e r a l